Pada keesokan harinya, di Hotel Royal, sebuah pernikahan yang meriah sedang berlangsung dengan penuh semangat. Pernikahan antara dua keluarga besar ini telah menghebohkan seluruh kota Jiloam. Banyak pedagang kaya dan pejabat tinggi yang datang untuk menghadirinya.Ratusan mobil mewah hampir mengisi seluruh halaman hotel dan seluruh jalan telah ditutup untuk acara pernikahan hari ini. Arnold yang mengenakan setelan pengantin yang menyambut tamu di pintu masuk aula. Tentu saja, Arnold hanya menyambut mereka yang memiliki kedudukan tinggi saja, sedangkan tamu biasa disambut oleh stafnya sendiri."Tuan Arnold ...."Pada saat itu, George tiba-tiba mendekat dan berbisik, "Ada sedikit masalah. Si Luther masih belum mati, tapi semua pembunuh yang aku kirimkan menghilang."Arnold mengernyitkan malas. "Eh? Apa saja yang kamu lakukan? Masalah kecil ini juga tidak sanggup diselesaikan.""Maaf, aku sudah meremehkan anak itu," kata George sambil menundukkan kepala."Sudahlah, setelah acara pernikaha
"Sekarang, mari kita sambut pengantin wanita ke atas panggung!" kata pembawa acara itu.Di tengah tepuk tangan yang meriah, Ariana mengenakan congsam merah yang cantik perlahan-lahan berjalan ke atas panggung."Astaga! Pengantin wanitanya benar-benar cantik! Seperti bidadari!""Tuan Arnold memang luar biasa bisa menikahi wanita secantik itu!""Mereka benar-benar pasangan yang sangat serasi!"Dengan munculnya Ariana, suasana di bawah panggung menjadi makin meriah. Mata para tamu terlihat bersinar dan penuh dengan perasaan iri. Setelah pembukaan acara yang sederhana, mereka segera memulai upacara pernikahan."Sekarang, silakan pasangan pengantin ini memberi hormat kepada langit dan bumi!" kata pembawa acara itu sambil memegang mikrofon dan tersenyum lebar.Saat mengatakan itu, pembawa acara itu memberikan isyarat ke arah depan. Arnold dan Ariana melangkah maju beberapa langkah, lalu membungkuk dengan sangat dalam."Kedua, beri hormat kepada orang tua!" teriak pembawa acara itu lagi.Kedu
"Aku datang untuk ... merampas pengantin!"Luther melangkah masuk dan suaranya bergema di seluruh aula pernikahan. Dalam sekejap, suaranya berhasil menutupi semua suara lainnya. Mata semua orang membelalak dan ekspresinya terlihat terkejut. Tidak ada yang menduga ada seseorang yang berani mengganggu pernikahan antara Keluarga Lambert dan Keluarga Warsono."Berengsek! Siapa anak ini? Berani-beraninya datang merampas pengantin! Apa dia ingin mati?""Tidak bisa dipungkiri, dia benar-benar pemberani, berani mengganggu di hari yang begitu penting!""Luar biasa! Sungguh luar biasa! Ada pertunjukan yang bagus sekarang!"Setelah hening sejenak, seluruh aula pernikahan menjadi heboh. Semua orang terus menunjuk dan membahas tindakan Luther."Luther?"Melihat wajah yang familier, ekspresi Ariana menjadi gembira, tetapi kegembiraannya ini segera digantikan oleh kekhawatiran. Meskipun dia sangat bersyukur dan terharu, tindakan Luther jelas telah menciptakan masalah besar. Berani membuat kekacauan d
Ariana bukan hanya mempermalukan Arnold, bahkan martabat seluruh Keluarga Lambert!"Ariana! Kalau kamu berani melarikan diri dari pernikahan ini, kamu akan menjadi musuh Keluarga Warsono!" teriak Pristia dan putrinya yang tiba-tiba berdiri."Putriku! Tolong jangan tergesa-gesa! Kalau kamu pergi bersama orang ini, kita semua akan hancur!" teriak Helen dengan panik.Menghina Keluarga Lambert bukan hanya masalah kehilangan kesempatan menjadi orang kaya saja. Seluruh Keluarga Warsono akan menghadapi kehancuran!"Ibu, aku ...," kata Ariana dengan ragu."Jangan takut, ada aku."Luther mengepal tangan Ariana di sampingnya, lalu melihat ke sekeliling dan berkata dengan tegas, "Pernikahan hari ini, aku telah merebut pengantinnya! Kalau ada yang tidak setuju, silakan hadapi aku!"Begitu mengatakan itu, situasi di seluruh ruangan menjadi gempar."Sialan! Pria ini terlalu tampan! Dia bersedia menjadi musuh dengan seluruh dunia demi wanita yang dicintainya.""Kalau ada pria seperti ini yang mencint
Kehadiran Jordan membuat situasi segera menjadi stabil. Beberapa ahli dari Keluarga Lambert yang ingin bertindak, tetapi tidak berani karena takut akan melukai Arnold."Kak Luther, kalian pergi dulu, masalah di sini serahkan kepadaku," kata Jordan dengan percaya diri.Setelah pertempuran di Gunung Awan, kekuatan Jordan telah mencapai tahap sejati. Kekuatannya meningkat seratus kali lipat!Arnold tersenyum sinis. "Pergi? Kalian ingin pergi ke mana? Kalian tidak akan bisa kabur. Meskipun beruntung bisa bertahan hidup, pada akhirnya juga tidak akan lepas dari pengejaran Keluarga Lambert!"Begitu mendengar perkataan itu, Luther yang baru saja hendak pergi, tiba-tiba menghentikan langkahnya. Dia berbalik dan berkata dengan nada dingin, "Kamu sedang mengancamku?"Arnold tidak menyembunyikan perasaannya. "Hehehe ... kenapa kalau aku mengancammu? Aku tidak tahu dari mana kamu menemukan pembantu seperti ini, tapi kalau kamu merasa hanya dengan dia seorang bisa melawanku, kamu juga benar-benar n
"Tapi …," ucap Ariana."Pergilah. Kalau kamu di sini, aku nggak bisa konsentrasi," timpal Luther.Ariana baru saja ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia disela oleh Luther. Akhirnya, dia hanya mengangguk dan menuruti permintaan Luther. Masalahnya sudah seperti ini, Ariana pun tidak ada pilihan lain lagi, dia hanya bisa terus berbohong. Asalkan Luther bisa hidup dengan damai, Ariana rela kehilangan segalanya dan pergi ke mana pun bersama Luther.Setelah memastikan Ariana pergi dengan selamat, Luther melihat ke sekeliling dan menatap sekelompok orang dari Keluarga Warsono. Dia bertanya, "Kenapa kalian masih diam di sini? Apa kalian sudah bosan hidup?""Kami pergi." Catherine dan Pristia saling memandang sejenak, lalu bergegas pergi. Masalah Ariana yang membatalkan pertunangan secara sepihak telah membuat Keluarga Lambert dan Keluarga Warsono berselisih. Jika mereka tetap berada di sini, mungkin saja akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan."Dasar, pembawa sial! Kamu sudah membuat Kel
Melihat para pasukan elite yang masuk dengan niat membunuh yang besar ke dalam lokasi acara, semua tamu di sana sontak terpelongo. Tidak ada yang menyangka bahwa Luther ternyata punya kemampuan sebesar itu.Hanya dengan sebuah telepon, dia sanggup mengumpulkan ratusan pasukan. Selain itu, koneksinya sangat luas. Ada yang berasal dari dunia mafia, tokoh berpengaruh di dunia bisnis dan pemerintahan. Bahkan, penguasa Kota Jiloam juga ikut hadir mendukungnya!Singkatnya, hanya dengan satu kata dari Luther, dia bisa menggerakkan seluruh kekuasaan di Jiloam. Kemampuannya ini benar-benar mengerikan! Pantas saja dia berani bersikap sesombong itu, ternyata Luther telah membuat persiapan penuh sebelumnya.Kini, yang dihadapi Keluarga Lambert bukanlah Luther seorang, melainkan seluruh Jiloam!"Siapa sebenarnya orang ini? Kenapa dia bisa sampai menggerakkan begitu banyak orang berkuasa?"Para tamu saling memandang dengan ekspresi kaget di wajah mereka. Pada saat ini, anggota Keluarga Lambert yang
Marson memaksakan senyumannya.Yogi sama sekali tidak menghargai Marson. "Sialan! Jangan berpura-pura dekat denganku! Bukankah Keluarga Lambert sangat sombong? Sekarang, coba perlihatkan kesombongan kalian lagi!"Mendengar perkataan itu, ekspresi Marson menjadi muram. Jika kejadian dipermalukan di depan orang banyak ini terjadi sebelumnya, dia sudah akan marah. Sayangnya, dia benar-benar tidak bisa melawan orang di depannya itu."Kenapa diam? Bukankah tadi masih begitu berwibawa? Bahkan temanku juga berani ganggu, kalian benar-benar berani sekali!"Yogi menunjuk ke arah Marson dan Arnold dan memarahi dengan keras. Sikap Yogi yang berwibawa itu terlihat seperti sedang memarahi cucunya. Kedua orang itu hanya bisa menundukkan kepala mereka tanpa berani membantah.Para tamu di sekitarnya terkejut dan terdiam. Tidak ada yang menyangka Marson akan dimarahi orang seperti ini juga masih tidak berani merespons. Hal ini benar-benar mengejutkan."Kenapa kalian masih tertegun di sana? Cepat bersuj
Setelah satu malam penuh gejolak, Pasukan Api Merah ada yang mati, ada yang dipenjara, hingga akhirnya seluruh pasukan benar-benar lenyap.Bukan hanya itu, kediaman Jenderal Loland juga mengalami pembersihan besar-besaran. Semua harta hasil korupsi disita, sementara para pelaku kejahatan dijebloskan ke dalam penjara.Siapa pun yang memiliki keterkaitan dengan kediaman jenderal langsung ditempatkan dalam tahanan rumah dan diperiksa satu per satu. Sementara itu, orang yang menyebabkan semua ini, yakni Loland, kini menjadi buronan nomor satu.Selama dia belum tertangkap, Atlandia tetap dalam keadaan siaga penuh. Semua jalur transportasi utama diblokir, sementara regu patroli terus melakukan pencarian untuk menangkapnya.Banyak pejabat senior yang tidak mengetahui kebenaran di balik peristiwa ini merasa tidak puas dengan tindakan Huston yang mengerahkan pasukan besar-besaran untuk melakukan perburuan. Beberapa yang lebih radikal bahkan berkumpul di depan istana untuk melakukan protes keras
Dua kalimat ringan dari Huston terdengar seperti petir yang menyambar jantung ketiga orang itu.Jika mereka menjawab pertanyaan, mungkin masih ada secercah harapan untuk hidup. Namun, jika mereka tetap diam, satu-satunya jalan yang tersisa adalah kematian.Setelah bertahan hingga mencapai kejayaan dan kemakmuran saat ini, siapa yang rela mati jika masih bisa hidup? Namun, demi harga diri dan kehormatan, mereka enggan menanggung hinaan sebagai pengkhianat. Itu sebabnya, mereka tampak ragu.Mana yang lebih penting? Kehormatan dan nama baik, atau nyawa mereka? Ini adalah pilihan yang sulit."Waktu kalian hanya tersisa belasan detik. Kalau masih nggak mau bicara, kalian nggak akan punya kesempatan lagi." Suara Huston terdengar datar tanpa sedikit pun emosi, tetapi bagai belati yang menembus hati, membuat ketiga pemimpin Pasukan Api Merah itu berkeringat deras.Melihat waktu yang hampir habis, jenderal yang berada di sisi kiri akhirnya tidak bisa menahan diri lagi. "Pangeran! Aku akan bicar
Wirya hanya bisa menelan ludah dengan ekspresi yang sangat terkejut. Dia tahu Pasukan Naga Terbang sangat hebat, tetapi dia tidak menyangka mereka akan sehebat ini. Tadi dia sudah mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk melawan Kitto dan Damian, pada akhirnya dia sendiri yang terluka parah.Namun, begitu Pasukan Naga Terbang turun tangan, Kitto dan Damian beserta puluhan Pasukan Api Merah langsung musnah. Yang paling mengerikannya adalah tidak ada satu pun korban dari pihak mereka. Jika tidak melihatnya sendiri, Wirya tidak akan percaya para elite Pasukan Api Merah ternyata begitu rapuh.Lebih tepatnya lagi, kekuatan dari Pasukan Naga Terbang ini sudah jauh melampaui dugaan mereka. Bahkan anggota biasa dalam unit ini pun sudah cukup kuat untuk menjadi seorang jenderal tangguh, apalagi komandan mereka pasti jauh lebih kuat daripada Wirya. Unit yang terbentuk dari sekelompok master ini, daya hancurnya pasti sudah tidak akan tertahankan lagi."Jenderal Wirya, tolong urus pembersihan tempat
"Sialan! Orang ini benar-benar tangguh. Kalau terus bertarung seperti ini, situasinya akan buruk," kata Kitto sambil terus mengayunkan kedua pedangnya dan setiap serangannya langsung mengincar titik vital Wirya. Namun, Wirya bergerak dengan lincah di antara kerumunan, jelas tidak ingin bertarung dengannya dan hanya ingin mengulur waktu."Jenderal Loland pasti sudah pergi jauh. Kita nggak perlu melawannya lagi, langsung mundur saja," kata Damian yang berniat untuk mundur saat melihat serangannya tidak berpengaruh. Meskipun dia tidak takut mati, dia juga tidak ingin mempertaruhkan nyawanya dengan sia-sia. Sekarang Loland juga sudah berhasil melarikan diri, tugas mereka untuk menghalangi musuh pun termasuk sudah selesai."Kalian tahan dia, yang lainnya ikut aku mundur," kata Kitto yang segera membuat keputusan. Menyadari pertempuran ini tidak akan membuahkan hasil, dia segera memimpin pasukannya untuk melarikan diri. Hanya beberapa orang saja yang ditinggalkannya di sana sebagai tumbal un
"Orang ini benar-benar sulit dihadapi!" Kitto menoleh ke belakang dan melihat Wirya masih terus mengejar mereka tanpa henti.Pasukan yang dikirim untuk mengadang Wirya sama sekali tidak berguna, bahkan gagal melukainya sedikit pun.Yang paling membuat frustrasi adalah Wirya bukan hanya mengejar, tetapi juga terus menembakkan sinyal merah, membuat posisi mereka terlihat dengan jelas.Jika terus begini, tidak peduli ke arah mana mereka melarikan diri, pada akhirnya mereka tetap akan terjebak."Kitto, Damian! Kalian berdua turun tangan sendiri, bunuh lalat menjengkelkan itu untukku!" Loland segera memberikan perintah."Jenderal, kalau kami pergi, siapa yang akan melindungimu?" Kitto ragu sejenak.Saat ini, kondisi tubuh Loland sangat buruk. Jika mereka berdua pergi dan tiba-tiba ada ahli yang menyerang, nyawa Loland akan dalam bahaya besar."Kalau nggak membunuh lalat itu, situasiku malah akan semakin bahaya! Cepat pergi!" desak Loland dengan marah."Baik!" Kitto dan Damian saling bertuka
"Saudara-saudara! Bunuh mereka!"Begitu mendengar perintah itu, Pasukan Api Merah dari kediaman jenderal langsung menghunuskan pedang mereka dan menyerang Tim Penegak Hukum.Pasukan Api Merah yang datang kali ini berjumlah hampir 1.000 orang. Mereka bukan hanya unggul dalam jumlah, tetapi juga menyerang dari kedua sisi, membuat pertahanan lawan sulit ditembus."Susun formasi perisai!" Melihat situasi yang berbahaya, Wirya segera memerintahkan para anggota Tim Penegak Hukum untuk menyarungkan pedang mereka dan membentuk formasi pertahanan.Mereka telah terpisah dari pasukan utama dan kini berhadapan dengan musuh yang jumlahnya 10 kali lipat lebih banyak. Dalam kondisi seperti ini, bertahan dalam formasi adalah pilihan terbaik.Mereka hanya perlu menahan serangan sebentar. Dalam waktu singkat, bala bantuan dari istana akan segera tiba. Ketika saat itu tiba, Pasukan Api Merah tidak akan punya kesempatan untuk melawan.Sesaat kemudian, kedua belah pihak memulai pertarungan sengit. Pasukan
Tak ada waktu untuk ragu, Wirya segera menerjang ke depan, meraih kembali Jaring Naga yang terlempar, dan menekan Loland sekali lagi dengan sekuat tenaga."Semua maju! Kita harus menahannya!" Merasa tekanan luar biasa dari lawannya, Wirya berteriak keras dan mengerahkan kekuatannya hingga batasnya. Otot-ototnya sampai menegang dan urat-uratnya menonjol.Wirya mungkin berhasil menekan Loland, tetapi para prajurit elite dari Tim Penegak Hukum tak sanggup menahannya. Dengan perlawanan yang semakin ganas, lebih dari 10 orang yang bergelantungan di Jaring Naga terombang-ambing seperti boneka.Ada yang terlempar ke pohon, ada yang menabrak dinding. Dalam beberapa kali guncangan, jaring itu pun kembali terlempar.Beberapa anggota Tim Penegak Hukum mencoba maju untuk membantu, tetapi mereka justru dibentur tubuh rekan-rekan mereka yang terpental, lalu ikut terlempar.Di hadapan kekuatan fisik luar biasa Loland, kekuatan mereka semua tak ada artinya, apalagi para pengawal biasa.Dari semua oran
Jika Loland berada dalam kondisi puncaknya, mungkin Wirya masih akan merasa sedikit waspada.Namun, saat ini lawannya terkena Racun Uzur dan basis kultivasinya telah merosot, bahkan masih terus melemah. Ini adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan untuk menangkapnya dalam satu serangan."Minggir semua!" Melihat para prajurit mengepungnya, Loland membentak, lalu mengangkat tangannya dan menghantam tanah dengan keras.Duar! Suara ledakan bergema, menyebabkan tanah bergetar hebat. Dalam radius puluhan meter dengan Loland sebagai pusatnya, tanah langsung retak, menciptakan pola seperti jaring laba-laba.Bersamaan dengan itu, gelombang kejut yang dahsyat menyapu sekitarnya. Di mana pun gelombang kejut itu lewat, debu beterbangan, dinding runtuh, dan seluruh aula konferensi hancur berantakan.Para prajurit elite dari Tim Penegak Hukum yang maju langsung terpental seperti layang-layang putus, lalu jatuh bergulingan dengan kondisi yang mengenaskan.Bahkan Wirya, yang merupakan kapten, t
Huston berbicara dengan sangat tegas dan berwibawa sampai Loland pun tertegun sejenak oleh auranya yang begitu kuat dan mengernyitkan alis, tetapi dia segera menenangkan dirinya kembali.Ekspresi Loland tetap tenang saat melirik dokumen-dokumen bukti yang berserakan di lantai, melainkan berkata dengan sangat tenang, "Pangeran Huston, orang-orang yang mati ini hanya orang biasa saja, apa perlu sampai begitu heboh? Aku nggak percaya tanganmu nggak pernah ternoda darah seseorang."Loland merasa dia sudah berjuang mati-matian untuk posisinya saat ini juga demi kehidupan yang lebih baik. Hanya saja, setiap orang memiliki keinginan yang berbeda. Ada yang demi reputasi, mengejar keuntungan, harta kekayaan, tergila-gila pada wanita, dan ada juga yang terobsesi dengan kekayaan serta menikmati penghormatan dari orang lain.Untuk mencapai semua itu, terkadang seseorang harus melakukan hal-hal yang tidak terhormat. Ini sudah menjadi peraturan tak tertulis di kalangan pejabat dan semua pejabat juga