Keesokan pagi, di puncak Gunung Narima. Begitu langit terang, kerumunan langsung menuju ke Gunung Narima.Hari ini, Gunung Narima terlihat lebih ramai dari biasanya. Bagi para ahli bela diri, kompetisi Grup B dan Grup C hanyalah duel kecil. Yang benar-benar mendapat perhatian dan berpengaruh adalah pertarungan Grup A.Ini karena yang bisa bergabung dengan Grup A hanya para master muda yang diutus oleh sekte dan para pesilat elite yang mengandalkan kemampuan luar biasa mereka.Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa 32 kandidat ini adalah eksistensi yang tiada tandingan. Dengan kata lain, pertarungan hari ini adalah memilih genius di antara genius. Itu sebabnya, banyak orang yang datang untuk menonton.Bahkan, beberapa tokoh besar yang mengasingkan diri selama ini, juga datang ke Gunung Narima. Bagaimanapun, kompetisi ini akan menentukan masa depan dunia persilatan. Tidak ada yang berani bersikap lalai.Luther, Misandari, dan lainnya tiba pagi-pagi sekali. Sebagai salah satu dari 32 kan
Atha yang keluar dengan identitas maha guru membuat suasana menjadi heboh. Semua orang bergegas memberi hormat.Meskipun Gunung Narima jarang ikut campur urusan dunia persilatan, mereka memegang posisi teratas di hati para pesilat. Tidak peduli seperti apa Atha yang dulu, asalkan dia memakai jubah itu, berarti dia punya kemampuan luar biasa."Aku merasa terhormat melihat kalian semua datang ke Gunung Narima. Tolong dimaklumi kalau pelayanan kami kurang baik," ucap Atha yang menangkupkan tangan kepada orang-orang sambil tersenyum. Ekspresinya terlihat lembut, tidak ada keangkuhan apa pun."Justru kami yang merasa terhormat karena bisa datang kemari. Ini kehormatanku untuk seumur hidup.""Aku sudah lama mendengar kehebatan Master Atha. Ternyata yang dirumorkan memang benar!""Kali ini akan menjadi kesempatan terbesarku untuk memperlihatkan kemampuanku. Master Atha memang hebat!"Orang-orang sibuk menyanjung. Tentu bagus jika mereka punya hubungan dengan Gunung Narima."Pujian kalian berl
Baik itu Hasta ataupun Adam, keduanya sama-sama genius top. Ditambah lagi perselisihan antara Sekte Pedang dengan Organisasi Mondial, persaingan di antara keduanya tentu menjadi makin ketat.Kali ini, basis kultivasi Adam berkembang pesat lagi sebelum hari kompetisi. Makanya, niat perangnya menjadi begitu kuat. Dia sudah tidak sabar untuk bertarung dengan Hasta.Sebaliknya, Hasta tentu tidak akan menyerah menghadapi tatapan penuh provokasi itu. Hanya saja, Hasta terlihat lebih tenang jika dibandingkan dengan Adam.Faktanya, Hasta yang menduduki urutan pertama pada Peringkat Genius meremehkan semua pesilat yang sebaya dengannya.Selain Gerald yang jarang terlihat dan mengimbanginya di Peringkat Genius, target Hasta kali ini adalah orang-orang di Peringkat Nirwana. Bagaimanapun, ahli bela diri di Peringkat Nirwana barulah eksistensi yang benar-benar kuat di dunia persilatan.Dengan kata lain, Hasta harus mengalahkan satu per satu ahli bela diri itu untuk mencapai puncaknya. Dia tidak sem
"Benar juga. Standarmu terlalu tinggi. Kamu nggak mungkin peduli pada murid-murid tak berguna itu. Tapi, sejak mereka pindah ke Organisasi Mondial, perkembangan mereka jadi pesat. Mungkin, sumber daya sektemu kurang bagus?" sindir Yusril."Tuan Yusril, nggak ada gunanya pintar berdebat. Karena hari ini hari kompetisi, kita selesaikan saja semua di arena. Kamu berani naik ke arena untuk bertarung denganku nggak? Dengan begitu, para junior bisa menambah wawasan," tanya Logan dengan dingin."Kalau kamu mau, aku tentu bersedia menemanimu. Kebetulan, aku juga ingin melihat kehebatan ilmu pedangmu. Apa benar sehebat yang dirumorkan?" Yusril tersenyum tanpa merasa takut.Yang satu adalah ahli bela diri urutan kedua di Peringkat Nirwana, yang satu lagi adalah ahli bela diri urutan ketiga di Peringkat Nirwana. Kesenjangan mereka tidak terlalu besar. Jika benar-benar bertarung, entah siapa yang akan menjadi pemenangnya."Tuan-tuan, tenang sedikit." Ketika melihat situasi memburuk, Atha yang bera
"Huh! Masih mau memanas-manasi suasana!" Logan mengerlingkan matanya dengan sinis. "Beberapa tahun ini, Organisasi Mondial terus berkonflik dengan Sekte Sihir. Kalau sampai dia marah, Organisasi Mondial bakal kena masalah duluan.""Cuma masalah kecil kok. Hubungan kami baik-baik saja. Aku percaya Ketua Friscia bijaksana dan murah hati. Dia nggak bakal keberatan dengan hal-hal itu." Yusril tersenyum tipis.Kekuatan Logan mungkin lebih hebat sedikit daripada Yusril. Namun, kalau menyangkut berdebat, Yusril jauh lebih baik darinya."Tuan Yusril, Tuan Logan, sepertinya obrolan kalian sangat seru ya!" Di depan sana, tandu hitam berhenti. Seorang wanita tua beruban dan bertubuh agak bungkuk perlahan-lahan berjalan keluar dengan memegang tongkat ularnya.Wanita itu tidak lain adalah Friscia, Ketua Sekte Sihir. Friscia lebih tua daripada Yusril dan Logan. Dia bisa dibilang sebagai senior mereka. Hanya saja, Friscia mengasingkan diri bertahun-tahun sehingga jarang bertemu orang. Meskipun begitu
"Astaga! Bahkan Teknik Empat Dewa pun sudah dikeluarkan, apa perlu begitu mencolok seperti ini?""Adam ini memang benar-benar mencolok.""Kalau aku sehebat dia, aku pasti akan lebih mencolok dari dia ratusan kali lipat."Kemunculan Adam yang dominan membuat pada penonton menunjuknya dan mulai berbisik-bisik. Seperti yang diketahui, Teknik Empat Dewa adalah teknik rahasia Organisasi Mondial yang tidak boleh disebarkan, sehingga hanya penerus ketua yang boleh mempelajarinya. Namun, Adam malah mengeluarkan teknik itu sebelum pertandingan dimulai, benar-benar di luar dugaan mereka."Pak Yusril, muridmu ini benar-benar sesuai dengan namanya," kata Logan dengan ekspresi dingin."Hehe .... Anak muda memang harus bersemangat. Kalau memang punya kekuatan, kenapa harus menyembunyikannya?" kata Yusril dengan cuek."Aku hanya khawatir kalian terlalu gembira, tapi berakhir menyedihkan," kata Logan."Pak Logan nggak perlu mengkhawatirkan hal ini," kata Yusril sambil tersenyum dengan tenang. Tidak pe
"Hahahaha ...." Saat Gorila Hitam muncul, terdengar suara tawa aneh yang tiba-tiba bergema di udara. Pada saat yang bersamaan, sekumpulan kabut merah terus berputar dan memelesat dari kejauhan. Kabut ini berukuran sekitar tiga meter, penuh dengan aura jahat, dan terus berubah bentuk. Kadang-kadang berubah menjadi tengkorak besar dan kadang-kadang menjadi iblis dengan cakar.Fenomena ini membuat para penonton ketakutan dan segera minggir untuk memberi jalan. Kabut ini terlihat begitu mengerikan jelas tidak berniat baik, mereka khawatir akan terluka jika tersentuh oleh kabut merah itu.Huh!Kabut merah itu melayang di atas arena dan sengaja berputar-putar tiga kali di atas kepala para kandidat, lalu akhirnya terjatuh ke permukaan arena dengan keras.Setelah kabut itu perlahan-lahan menyebar, seorang pria asing yang mengenakan jas dan terlihat tampan muncul di depan semua orang. Dia memiliki ciri khas keturunan campuran, tersenyum licik, dan memancarkan daya tarik yang kuat terhadap para
"Bagus! Pukulan yang bagus!""Berani membuat keributan di Gunung Narima, benar-benar cari mati!""Kalau juri nggak menahan diri, Teknik Halilintar ini akan menghancurkannya sampai tak tersisa."Melihat Brody yang terpental, terdengar sorakan dan tepuk tangan di seluruh arena. Jika patuh dan rendah hati, kandidat asing dan juga makhluk yang biasanya bersembunyi dalam kegelapan ini akan dimaklumi. Namun, orang ini malah terus membuat keributan dan menantang begitu muncul di sana, benar-benar minta dihajar. Ras vampir kecil ini benar-benar meremehkan ahli dari Negara Drago."Ahli Negara Drago yang menyebalkan! Kalian berani main curang, sungguh keji dan memalukan," kata Brody yang bangkit dari lantai dengan terhuyung-huyung sambil menggertakkan gigi dan ekspresinya marah.Awalnya, Brody ingin memamerkan kekuatan ras vampir, tetapi rencananya gagal dan malahan dipermalukan. Dia tentu saja tidak merasa kekuatannya kalah, melainkan menuding Nabel tiba-tiba menyerangnya saat dia lengah. Jika
"Tunggu sebentar!"Melihat dirinya akan ditangkap, Rigen benar-benar panik dan segera berteriak, "Nggak ada pemeriksaan menyeluruh dan keputusan dari hakim, apa hakmu menangkapku? Kamu ini jelas-jelas bertindak sewenang-wenang.""Heh .... Saat aku berbicara denganmu menggunakan logika, kamu bermain licik. Sekarang aku yang bermain licik, kamu malah ingin membahas hukum denganku. Kamu pikir ini masuk akal?" sindir Huston."Tuan Rigen, kita bicarakan soal logika ini di dalam penjara saja, kita bisa berbicara lama di sana," kata Wirya sambil tersenyum sinis dan melangkah maju, lalu langsung menekan bahu Rigen."Tunggu! Masih ada yang ingin kukatakan."Rigen menelan ludahnya. Menyadari situasinya tidak bisa diselamatkan lagi, dia akhirnya tidak bersikeras lagi dan mulai memohon, "Huston, kita ini keluarga, kenapa harus seperti ini? Anggap saja semua ini salah Paman Rigen. Dilihat dari hubungan ini, bisakah kamu memaafkanku sekali ini?"Sebelumnya, Rigen masih bisa membalikkan keadaan denga
"Buku catatan?"Melihat buku catatan berwarna merah di bawah kakinya, Rigen menyipitkan matanya dan ekspresinya mulai terlihat panik. Dia benar-benar tidak menyangka buku catatan yang sudah disembunyikannya malah bisa ditemukan oleh Tim Penegak Hukum. Buku catatan ini berisi detail tentang semua transaksi ilegal dan korupsi dengan berbagai pejabat yang dilakukannya selama bertahun-tahun ini.Awalnya, Rigen menyimpan buku catatan ini agar para pejabat yang bekerja sama dengannya tidak berkhianat, tetapi sekarang ini malah menjadi buku kematiannya. Harta bisa disita dan anak-anak bisa diabaikan, tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya mengelak dari buku penuh dengan tulisan tangannya sendiri.Rigen mengernyitkan alisnya dan keringat dingin mengalir sampai punggungnya basah kuyup."Tuan Rigen, kenapa kamu berkeringat begitu banyak? Apa cuacanya terlalu panas? Apa perlu aku menyuruh orang untuk mengipasimu?" sindir Wirya sambil tersenyum. Bukti yang sudah terkumpul kali ini cukup untuk mem
"Oh? Benarkah? Kalau begitu, serahkan buktinya agar semua orang bisa melihatnya dengan jelas," kata Huston sambil tersenyum."Gulp ...." Mendengar laporan itu, Rigen langsung menelan ludahnya dan keringat dingin mulai mengalir. Hanya dalam waktu setengah hari saja, tidak mungkin semua rahasianya bisa terbongkar.Wirya mengeluarkan setumpuk dokumen dan meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan tegas, "Pertama, aku sudah menyelidiki masalah keuangan Tuan Rigen. Gaya hidup Tuan Rigen jauh melampaui gaji resminya. Dia punya 18 rumah mewah, puluhan kereta mewah, emas, barang antik, lukisan terkenal, dan lainnya. Total asetnya mencapai puluhan triliun.""Dengan gaji resmi Tuan Rigen, setidaknya perlu berhemat dan bekerja keras selama ribuan tahun untuk mengumpulkan puluhan triliun ini. Jadi, aku penasaran, dari mana semua harta ini berasal?"Begitu mendengar perkataan itu, semua mata langsung tertuju pada Rigen. Mereka tahu dia memang korupsi, tetapi mereka tidak menyangka jumlahnya ak
Huston melirik Rigen, lalu mengalihkan pandangannya pada para penasihat lainnya dan berkata sambil tersenyum dingin, "Aku juga akan menyelidiki kalian satu per satu dengan teliti. Lebih baik kalian memastikan diri kalian bersih. Kalau aku menemukan kesalahan atau kejahatan kalian sedikit saja, aku akan menindak kalian sesuai hukum. Nggak ada ampun."Begitu mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi panik. Mereka saling menatap dengan bingung dan jantung berdebar. Setelah menyadari Huston benar-benar marah, mereka semua memilih untuk diam dan hanya Rigen yang terus berteriak dengan marah. Mereka tidak menyangka kini malah mereka yang terkena dampaknya.Hampir semua pejabat memiliki catatan yang buruk setelah menjabat di pemerintahan, Raja biasanya hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, sekarang Huston ini jelas tidak ingin memberi mereka muka lagi. Jika Huston benar-benar menyelidiki mereka sampai ke akar, sebagian besar dari me
"Rigen, Rigen ... aku benar-benar nggak bisa membedakan kamu ini sengaja pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Huston tertawa, tetapi tatapannya penuh dengan ketidakpedulian. "Kamu minta bukti fisik, aku sudah memberikannya. Kamu minta saksi, aku juga sudah menyediakannya. Sekarang bukti dan saksi sudah ada, bahkan pelaku sendiri sudah mengaku. Lalu, apa lagi yang kamu inginkan?""Hmph! Dunia politik ini penuh kegelapan. Aku cuma menuntut keadilan agar kamu nggak membunuh orang yang tak bersalah!" Rigen tetap berdiri tegak dengan sikap penuh keadilan.Beberapa pejabat yang tadi mendukungnya kini memilih diam. Mereka sadar bahwa Huston benar-benar marah. Tak ada yang berani terus menantangnya. Yang lebih penting, mereka kehilangan keyakinan mereka.Seperti yang Huston katakan, bukti-bukti kuat telah diletakkan di depan mereka. Tak ada lagi alasan untuk meragukannya.Rigen adalah bagian dari Keluarga Bennett, paman dari Huston. Dia bisa berbicara sesuka hati tanpa rasa takut. Namun, mereka
"Tuan Weker? Tuan Trisno?" Begitu melihat wajah kedua orang itu, Rigen langsung membelalakkan mata, tampak sangat terkejut. "Ka ... kalian? Gimana bisa jadi seperti ini?"Saat ini, dia benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin? Kedua orang ini adalah tokoh besar di Atlandia yang biasanya dihormati ke mana pun mereka pergi. Bahkan, dia sendiri harus memberi hormat kepada mereka.Namun, hanya dalam satu malam, dua pejabat berkuasa yang begitu terhormat telah berubah menjadi tahanan dengan rambut berantakan dan pakaian lusuh."Huston! Ini sudah keterlaluan!" Setelah terkejut, Rigen langsung meledak marah, bahkan cara dia memanggil Huston pun berubah. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan? Mereka berdua adalah pilar utama Atlandia!""Mereka adalah tangan kanan Raja! Bahkan juga gurumu dan orang yang lebih tua darimu! Kamu malah memperlakukan mereka seperti ini. Apa kamu masih manusia?""Benar sekali! Mereka telah mengabdi dengan setia pada negara dan rakyat. Kesalahan apa yang mereka lakuk
"Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya
Huston yang duduk di kursi mengamati para penasihat yang berpura-pura berwibawa itu dengan tenang dan tidak memberikan tanggapan sedikit pun. Dia bahkan menikmati tehnya dengan santai, seolah-olah tidak peduli dengan tuduhan mereka.Namun, sikap Huston yang cuek ini membuat Rigen dan yang lainnya mengernyitkan alis dan perlahan-lahan berhenti memprotes secara refleks. Mereka sudah berbicara dengan penuh semangat, tetapi Huston malah sama sekali tidak menanggapinya. Bukankah semua ini hanya sia-sia saja?Begitu protesnya perlahan-lahan mereda, Huston akhirnya berkata, "Sudah selesai? Kalau belum, silakan lanjutkan sampai kalian puas.""Pangeran Huston, kami sedang membahas masalah serius denganmu, sikap santaimu ini benar-benar sangat mengecewakan," kata Rigen dengan muram."Masalah serius? Heh ...."Huston mendengus. "Kalian bahkan nggak tahu mana yang benar dan salah pun sudah berani lantang dan menuduhku semena-mena. Bagiku, kalian sama saja sedang melawak.""Kamu ... sombong sekali!
"Apa kamu pantas duduk dan berbicara denganku?" kata Huston dengan tegas dan menusuk hati sampai Rigen langsung terdiam.Dalam sekejap, Rigen duduk kaku di tempatnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia benar-benar tidak menyangka Huston yang masih begitu muda ternyata memiliki lidah yang begitu tajam.Rigen tahu harga dirinya akan terjaga jika dia mengaku datang untuk urusan pribadi, tetapi dia akan kehilangan hak berbicara. Semua kata-kata yang sudah disiapkannya sebelumnya untuk menyerang Huston pun akan sia-sia. Namun, jika mengaku untuk urusan resmi, dia harus sopan dan memberi hormat pada Huston. Tidak peduli memilih yang mana pun, dia tidak mendapatkan keuntungan."Aku tanya sekali lagi, kalian datang untuk membahas urusan resmi atau pribadi?" tanya Huston dengan dingin."Urusan ... resmi," jawab Rigen akhirnya dengan terpaksa setelah berada dalam posisi sulit."Jadi? Apa begini sikapmu sebagai seorang penasihat?" tanya Huston.Mendengar perkataan itu, Rigen terpaksa berdi