Share

Bab 2167

"Ini adalah tawaran yang sangat menggiurkan."

Luther mengangguk karena sependapat dengan orang-orang. Namun, dia tiba-tiba menolak, "Sayangnya, aku nggak tertarik dengan tawaran ini. Maaf sekali."

Begitu mendengarnya, orang-orang terperangah. Mereka tidak percaya Luther akan menolak tawaran ini.

Lelucon macam apa ini? Ini jelas-jelas adalah kesempatan emas yang tidak akan datang untuk kedua kalinya. Orang-orang begitu menginginkan peluang langka ini, tetapi Luther malah menolaknya. Apa dia idiot?

"Ada apa dengan Pak Luther? Masa dia menolak kesempatan sebagus ini?" tanya Elio setelah termangu sesaat. Jika itu Elio, dia pasti sudah menerimanya sejak tadi. Luther memang sulit dimengerti.

"Sepertinya Kak Luther merasa pemimpin pembunuh itu lebih berharga daripada utang budi Gunung Narima," gumam Ozias yang tampak merenung.

"Hah? Apa yang berharga dari pembunuh itu? Dia cuma penjahat." Yuki tidak sependapat dengan Ozias.

"Yuki, kamu nggak boleh menyimpulkan secepat itu. Kalau pembunuh itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status