"A ... aku nggak salah lihat, 'kan? Wanita Suci Sekte Sihir berinisiatif memeluk pria?""Menurut rumor, Wanita Suci Sekte Sihir sangat kejam. Kenapa malah berbeda dari rumor?""Siapa pria itu? Kok bisa Wanita Suci Sekte Sihir memeluknya? Apa dia orang hebat?"Situasi yang mendadak ini membuat orang-orang tidak bisa menahan diri untuk bergosip. Mereka sungguh tidak menyangka Wanita Suci Sekte Sihir yang terkenal akan kekejamannya, memiliki sisi menggemaskan seperti ini dan tidak terlihat berbeda dari gadis biasa.Jika para pelindung Sekte Sihir melihat ini, mereka pasti akan mengira gadis di depan mereka bukan Wanita Suci mereka.Bukan hanya kerumunan, tetapi Luther juga terkejut dengan tindakan Charlotte. Bagaimanapun, dia menyamar. Penampilannya berbeda dari biasanya. Lantas, bagaimana Charlotte bisa mengenalinya?"Paman, kenapa? Kamu nggak senang melihatku?" tanya Charlotte yang memiringkan kepalanya dan menatap Luther sambil tersenyum manis."Bukan. Aku cuma terkejut." Luther menyen
"Aku sudah lama mendengar tentang kehebatanmu. Ternyata semua rumor itu benar." Elsa segera bangkit dan memberi hormat dengan sopan."Kak Elsa, salam kenal. Jangan sungkan begini padaku." Charlotte mengangguk ringan."Sa ... salam, Wanita Suci." Setelah termangu sesaat, Elio akhirnya bangkit dan memberi hormat dengan gugup."Kalian semua teman Paman Luther, yang berarti temanku juga. Nggak perlu sungkan padaku," ujar Charlotte sambil tersenyum ramah."Namaku Yuki. Senang bertemu denganmu." Yuki menjulurkan tangan dengan ekspresi girang. Charlotte bukan hanya Wanita Suci Sekte Sihir, tetapi juga ahli bela diri urutan kedua Peringkat Genius. Bisa berteman dengannya adalah suatu kehormatan bagi mereka."Salam kenal." Charlotte berjabat tangan dengan Yuki sambil tersenyum.Saat berikutnya, ekspresi Elsa dan Elio sontak berubah. Menurut rumor, sekujur tubuh Wanita Suci Sekte Sihir beracun. Jika berjabat tangan dengan Charlotte, Yuki mungkin akan mati."Tenang saja. Anggota Sekte Sihir nggak
"Charlotte, kamu ... serius?" Kelopak mata Luther berkedut. Ekspresinya terlihat aneh. Sejak garis keturunannya dibangkitkan, gadis ini menjadi sangat berani dan gila. Luther pun sudah membuat persiapan mental sejak awal.Siapa sangka, dugaan Luther meleset. Ternyata Charlotte jauh lebih nekat dari yang dibayangkannya. Charlotte ingin meracuni seluruh genius sekte di hari kompetisi. Luther sampai merinding. Cara berpikir Charlotte jelas tidak sehat lagi."Serius dong. Kalau kita meracuni mereka, bukankah kalian bakal menang dengan mudah? Ini ide brilian. Aku memang cerdas!" timpal Charlotte dengan bangga.Luther tidak bisa berkata-kata. Adapun Ozias, jantungnya berdetak sangat kencang. Charlotte tidak berbicara dengan suara lirih. Pesilat di sekitar pasti bisa mendengarnya dengan jelas.Seketika, banyak yang menatap mereka dengan tatapan waspada, bahkan ada yang mengeluarkan senjata mereka. Jika obrolan ini dilanjutkan, mereka akan menjadi musuh para pesilat. Pantas saja, murid Sekte S
"Apa?" Elio terperanjat. Dia sontak bangkit dari kursinya. Dia sampai meragukan pendengarannya. Masa sebutir pil bisa membuatnya berbagi nyawa dengan Yuki? Bukankah ini terdengar sangat tidak masuk akal? Permainan macam apa ini?Faktanya, bukan hanya Elio, tetapi semua orang juga terkejut mendengarnya. Mereka tidak menduga Charlotte akan memberikan racun seperti itu.Patut diketahui bahwa Racun Kembar adalah sesuatu yang sangat langka. Jika dimanfaatkan dengan baik, racun ini bisa menolong nyawa orang.Namun, Charlotte malah menggunakannya untuk membuat pertunjukan. Dia menyatukan nyawa Elio dengan Yuki. Lelucon ini agak berlebihan."Kak, apa efek racun ini bisa dihilangkan?" tanya Yuki dengan gelisah. Dia menelan ludahnya dengan susah payah.Yuki awalnya merasa penasaran, tetapi sekarang dia diliputi ketakutan. Dia tidak ingin berbagi nyawa dengan siapa pun, meskipun Elio adalah seniornya. Jika Elio tiba-tiba dibunuh, bukankah dirinya akan ikut mati?"Nggak bisa. Racun Kembar ini juga
Begitu pria paruh baya itu muncul, suasana menjadi hening. Setelah dia menyimpan auranya kembali, orang-orang mulai bergosip."Siapa pendeta itu? Dia kelihatan hebat sekali.""Tentu saja. Dia murid pribadi maha guru, Nabel.""Rupanya dia Nabel? Kemampuannya tak terprediksi dan hanya berada di bawah Atha. Sepertinya rumor itu memang benar.""Kalau ada Nabel di sini, pertarungan nggak bakal terjadi."Hari ini adalah hari kompetisi Gunung Narima. Semua harus tertata dengan baik. Jika sampai terjadi keributan, ini bukan lagi perselisihan antara dua sekte, melainkan pertarungan besar.Bagaimanapun, banyak sekte yang membentuk aliansi dan akan membantu sesama. Pada akhirnya, hampir separuh dunia persilatan akan terlibat dalam perselisihan.Ketika saat itu tiba, situasi akan makin kacau dan sulit dibereskan. Itu sebabnya, Nabel langsung muncul untuk menghentikan anggota Vila Topan. Dia tidak ingin masalah apa pun."Para pendekar, hari ini adalah kompetisi seni bela diri Gunung Narima. Kalau i
"Pendekar, aku tahu kalian punya dendam pribadi. Silakan selesaikan di arena atau selesaikan setelah kompetisi berakhir. Yang jelas, sekarang bukan waktunya kalian membuat keributan," ucap Nabel dengan ekspresi datar."Dasar pendeta berengsek! Kamu nggak berhak mengatur-aturku! Cepat menyingkir! Kalau nggak, kuhabisi kamu sekarang juga!" ancam Hilal sambil memelotot.Pria tua berjanggut itu sungguh kehabisan kata-kata. Para anggota Vila Topan di belakang terus menyeka keringat dengan cemas. Mereka sampai tidak tahu harus mengatakan Hilal terlalu berani atau terlalu bodoh. Jika situasi terus berlanjut, Vila Topan akan binasa dalam waktu dekat ini."Pendekar, kalau kamu terus bersikap keras kepala, aku hanya bisa mengusirmu dari sini," ujar Nabel dengan ekspresi dingin."Kamu kira bisa mengusirku semudah itu? Aku nggak bakal ke mana-mana! Jangan harap kamu bisa mengusirku!" Hilal mendongak dan memelotot dengan angkuh.Ketika mendengar ini, Nabel tak kuasa mengernyit. Dia bukan orang yang
"Silakan dipilih.""Huh! Siapa kamu? Beraninya kamu mengatur-aturku! Cari mati ya?" tegur Hilal dengan galak."Kalau kamu nggak mau pergi, aku terpaksa membantumu. Tapi, kamu mungkin akan patah tulang nanti. Kamu cuma bisa berbaring di ranjang selama satu setengah tahun," timpal Harit yang masih mengorek upil."Kamu berani mengancamku? Kamu kira aku takut? Maju saja kalau memang hebat. Aku mau lihat, sehebat apa kamu." Hilal menunjuk Harit dengan goloknya."Ayahku bilang aku harus bersikap sopan dulu sebelum main tangan. Aku sudah membujukmu, tapi kamu nggak tahu diri. Ya sudah, jangan salahkan aku bertindak kejam." Harit mengangkat tangannya, lalu menunjuk Hilal dan bergumam, "Teknik Halilintar."Saat berikutnya, muncul sambaran petir berwarna biru. Petir itu langsung memelesat ke arah Hilal. Kecepatannya tidak bisa dilihat secara kasatmata.Hilal tidak sempat bereaksi sehingga petir itu menembus dadanya. Duar! Bagian atas tubuh Hilal pun terluka. Dia terhempas sejauh belasan meter da
"Sudah selesai. Paman Nabel, aku serahkan ini padamu." Setelah selesai mengusir orang-orang dari Vila Topan, Harit menguap dan melangkah pergi dengan santai. Dilihat dari penampilannya yang malas dan mengantuk, orang yang tidak tahu akan mengira dia sudah tidak tidur selama beberapa hari.Nabel melihat ke sekeliling dan berkata dengan lantang, "Para pendekar semuanya, aku akan tekankan sekali lagi. Kalian sudah datang ke Gunung Narima, jadi mohon patuhi aturan di sini. Kalau ada dendam atau kebencian apa pun, selesaikan di atas arena atau secara pribadi setelah pertandingan berakhir. Kalau ada yang membuat keributan, Gunung Narima nggak akan tinggal diam.""Apa yang dikatakan Tuan Nabel benar sekali. Kalau ada yang berani melanggar peraturan, aku orang pertama yang menentangnya.""Benar! Nggak menghormati Gunung Narima, berarti nggak menghormatiku. Hari ini aku akan berdiri di sini dan lihat siapa yang berani membuat keributan.""Menurutku, orang-orang dari Vila Topan memang pantas dih
Selama Luther pergi, Bianca terus memikirkan dan selalu memperhatikan kabar dari Luther. Namun, meskipun sangat rindu, dia juga tidak pernah mengganggu Luther karena dia tidak ingin membuat fokus Luther terganggu dan memengaruhi urusan negara. Dia sangat memahami kesibukan Luther, sehingga terus menahan gejolak di hatinya dan mengalihkan perhatiannya dengan sibuk bekerja.Namun, setelah sekarang benar-benar bertemu dengan Luther, perasaan Bianca yang sudah lama terpendam akhirnya meledak. Rasa rindu selama berbulan-bulan berubah rasa sayang yang meluap dan air mata pun mengalir deras.Adegan ini membuat asisten wanita di samping Bianca tercengang. Dia tidak menyangka presdir mereka yang cantik ternyata hatinya sudah memiliki pemiliknya. Yang lebih mengejutkannya, Bianca yang biasanya tegas dan sangat berwibawa ternyata begitu lembut dan anggun di depan pria ini.Asisten wanita itu mulai mengamati Luther dengan saksama. Baik dari segi penampilan dan karisma, Luther memang luar biasa dan
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar
Angin malam pun segera mereda. Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menyinari bumi, keadaan di Gunung Narima sudah kembali tenang. Hanya saja, bercak-bercak darah masih ada di mana-mana dan bangunan yang hancur masih menjadi saksi kekacauan tadi malam. Para ahli dari Kuil Dewa yang menjadi tawanan juga sudah dibawa pergi oleh pasukan yang dipanggil Misandari.Berbagai rumor pun mulai menyebar ke mana-mana. Berbagai sekte besar di dunia persilatan hanya merespons rumor itu sebagai penonton. Bagaimanapun juga, sejak dahulu sampai sekarang, sangat jarang orang yang berani menyinggung Gunung Narima. Tindakan nekat seperti menyerang secara terang-terangan dan berusaha menghancurkan mereka seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Soal hasil dari tindakan ini, seluruh dunia juga sudah menyaksikannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ini pertama kalinya negara-negara lain menyadari betapa mengerikannya Riley. Keberadaan sudah hampir seperti sosok ilahi.Saat ini, semua anggota inti s
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai
Ketika debu mulai mereda, hanya Riley yang masih berdiri tegak. Pele, Amir, Taro, Welig, tiga pembunuh bayaran terbaik dari Negara Wadarna, dan beberapa dewa utama dari Kuil Dewa, semuanya mati atau terluka parah.Tubuh Amir telah meledak menjadi potongan daging yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dia masih merangkak di tanah, berusaha untuk menyatu kembali.Welig bahkan tidak menyisakan tulangnya. Pele dan ketiga pembunuh bayaran itu mengalami patah tangan dan terluka parah. Adapun Taro, meskipun anggota tubuhnya utuh, organ dalamnya sudah hancur. Dia terus memuntahkan darah.Ditambah dengan serangan balik dari pedangnya, Taro terlihat seperti orang tua yang sekarat. Rambutnya memutih dan wajahnya keriput. Jelas, dia tidak akan bertahan lama lagi."Gi ... gimana bisa begini? Nggak ... ini nggak mungkin!" Ketika melihat anggota tubuh yang berserakan di mana-mana, Pele seperti tersambar petir. Ekspresinya penuh ketidakpercayaan.Orang-orang di sekitarnya adalah ahli terkuat dari berbag
Kemunculan mendadak Riley membuat semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka semua terbelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Ada apa ini? Bukankah Riley sudah mati? Bagaimana bisa dia muncul kembali di hadapan mereka dalam keadaan baik-baik saja? Apa mereka melihat hantu?Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang dipenuhi ketidakpercayaan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana Riley bisa hidup kembali. Ini sungguh di luar pemahaman mereka."Ka ... kamu belum mati? Gimana mungkin?" Yang paling terkejut adalah Amir. Dia telah berusaha keras dan akhirnya mendapat kesempatan emas. Dia menggigit leher Riley dan mengisap seluruh darahnya.Amir yakin bahwa Riley benar-benar sudah mati dan tidak mungkin bisa hidup kembali. Namun, masalahnya jika Riley sudah mati, lalu siapa orang yang ada di hadapan mereka?"Jangan panik! Mayat Riley masih ada di sana, orang ini mungkin hanya menyamar!" ucap Pele tiba-tiba.Setelah mendengarnya
Saat Putri Salju melancarkan serangannya, bayangan dewa gajah di belakang Welig juga tak tinggal diam. Dengan deru panjang, bayangan itu berlari cepat menuju Riley. Dua taringnya yang tajam seperti tombak yang menusuk ke arah dada Riley.Terpengaruh oleh angin salju, Riley tidak bisa mengelak sehingga hanya bisa mengaktifkan Mantra Cahaya Emas untuk melindungi dirinya.Bruk! Kedua taring itu menghantam Mantra Cahaya Emas dengan keras. Gaya dorong yang sangat besar langsung membuat Riley terpental. Saat Riley berada di udara, cahaya emas di sekujur tubuh pecah seperti kaca. Jelas sekali, kekuatan bayangan itu melampaui batas Mantra Cahaya Emas.Melihat Riley terdorong ke udara, iblis berkepala tiga dan berlengan enam bergegas mengambil kesempatan. Setelah melompat, enam senjata dengan bentuk yang berbeda-beda mulai terus menyerang Riley.Riley mengayunkan pedangnya tanpa henti untuk menangkis, tetapi dia terus terdesak. Ketika terdorong ke udara, dia tidak punya tempat berpijak sehingga
Setelah bertarung sengit begitu lama, Taro dan yang lainnya juga mulai menyadari betapa seriusnya situasinya. Riley bukan hanya memiliki teknik pedang yang luar biasa, teknik tubuh Riley juga begitu misterius. Tidak peduli apa pun serangan mereka, mereka tetap tidak bisa menyentuh Riley sedikit pun. Sebaliknya, pedang Riley malah terus menyiksa mereka, hasilnya akan makin buruk jika terus berlanjut.Oleh karena itu, saat mendengar perkataan Pele, Taro dan yang lainnya tahu ini sudah saatnya mempertaruhkan segalanya. Sekarang mereka sudah tidak bisa mundur lagi, Riley atau mereka yang akan mati.Pada saat ini, Taro yang terus menahan dirinya pun akhirnya mengeluarkan teknik pemungkasnya. Dia tiba-tiba menggigit jarinya dan mengoleskan darahnya ke pedang, lalu segera merapalkan mantra."Yuki, keluarlah!" Setelah selesai merapalkan mantranya, Taro mengayunkan pedangnya dengan keras. Sesosok bayangan putih pun tiba-tiba memelesat dari pedangnya.Sosok itu adalah seorang wanita berkulit put
"Sebenarnya masih ada berapa banyak trik lagi yang disimpan pria tua ini?"Kekuatan dari Jimat Peledak membuat semua orang terkejut dan marah. Tidak ada yang menyangka Riley masih mampu menunjukkan kekuatan magis yang begitu luar biasa setelah Mantra Cahaya Emas dihancurkan dan halilintar bukan ancaman lagi.Kekuatan dari ratusan sampai ribuan jimat magis yang meledak secara bersamaan benar-benar menakutkan. Selain Amir, Pele, dan Welig yang memiliki fisik yang sangat kuat, para ahli lainnya pun terluka parah. Pada saat ini, mereka baru menyadari betapa mengerikannya kekuatan dari ahli nomor satu di Negara Drago."Hebat juga," kata Amir yang terpental ke belakang dan mendarat dengan stabil. Muncul retakan-retakan kecil di permukaan kulitnya dan darah pun perlahan-lahan mengalir. Sebagian besar kekuatan dari Jimat Peledak tadi menghantam tubuhnya. Meskipun dia memiliki pertahanan yang luar biasa, dia pun tetap terluka.Namun, saat ini luka ini jelas tidak cukup untuk mengancam Amir. Luk