"Kekuatanku memang nggak sebanding dengan Paman Azka, tapi cukup untuk mengalahkanmu," kata Luther."Mengalahkanku? Kamu punya kemampuan itu?" kata Yusuf dengan meremehkan.Menurut informasi yang diterima Yusuf, Gerald baru saja mencapai tingkat grandmaster. Meskipun memiliki beberapa trik khusus, puncak kekuatan Gerald hanya berada di tingkat grandmaster tahap menengah. Sementara itu, kekuatannya sudah hampir mencapai tingkat grandmaster tahap sempurna. Perbedaan kekuatan di antara mereka sangat besar, hampir dua tingkat.Oleh karena itu, meskipun Gerald sangat berbakat, Yusuf merasa Gerald tidak mungkin bisa melampaui jurang itu."Aku punya kemampuan atau nggak, kamu akan tahu setelah mencobanya," kata Luther sambil mengarahkan jarinya ke atas, lalu Pedang Cakrawala langsung keluar dari sarung di punggungnya dan masuk ke tangannya dengan stabil."Baiklah. Kalau kamu begitu percaya diri, hari ini aku akan memberimu kesempatan untuk bertarung denganku," kata Yusuf sambil mengayunkan ta
Yusuf berkata dengan gagah sambil menggenggam tombak dengan satu tangan, "Harus diakui, kamu memang cukup hebat. Di dunia ini, nggak banyak orang yang bisa menahan serangan Asap Gurun Kesepian. Nggak disangka kamu juga salah satunya. Beberapa tahun lagi, mungkin kamu benar-benar bisa mengalahkanku."Asap Gurun Kesepian tadi sudah menggunakan setidaknya 50% dari kekuatan Yusuf. Namun, Gerald malah bisa menahan serangan itu dengan hanya sedikit luka saja, ini sudah cukup untuk membuktikan kekuatan Gerald. Dalam waktu lima hingga sepuluh tahun lagi, tidak mustahil bagi Gerald untuk melampaui dirinya. Namun sayangnya, kekuatan Gerald yang sekarang masih kalah jauh."Aku pikir kamu yang menduduki peringat kelima di Peringkat Nirwana pasti akan sangat kuat. Tapi, sepertinya nggak sehebat itu," kata Luther dengan tenang dan ekspresinya terlihat kecewa."Apa yang kamu katakan?" kata Yusuf dengan tatapan dingin. Dari mana datangnya nyali anak ini sampai berani meremehkannya?"Kenapa? Nggak jela
"Menyergap? Apa ada gunanya?" teriak Yusuf, lalu tombak dan telapak tangannya segera memancarkan cahaya merah yang menyilaukan yang mengarah pada Luther dan bayangan telapak tangan emas di atas kepalanya.Bang! Bang!Terdengar dua suara ledakan yang keras.Luther dipaksa mundur oleh serangan tombak itu, sedangkan bayangan telapak tangan emas itu juga diserang Yusuf hingga langsung hancur berkeping-keping dan berubah menjadi titik-titik cahaya yang berhamburan. Fuso yang bersembunyi di dalam bayangan telapak tangan emas itu juga terlempar tinggi ke udara karena ledakan itu, lalu jatuh ke tanah dan mundur puluhan meter.Sementara itu, Yusuf hanya beberapa langkah dan kembali berdiri dengan stabil. Dia masih bisa unggul dalam keadaan disergap dan menghadapi dua musuh sekaligus, kelihatan jelas kekuatannya sangat luar biasa.Perlu diketahui, baik Luther ataupun Fuso adalah pesilat ulung tingkat grandmaster dan berada di puncak dunia. Namun, Yusuf malah mampu melawan mereka dengan mudah dan
Vajra Prajna dan Fuso mempertahankan posisi yang sama dan menekan Yusuf dengan kuat. Tubuh Yusuf terlihat sangat kecil di hadapan Vajra Prajna raksasa, seolah-olah akan hancur dengan sedikit tekanan saja."Tujuh Kematian!" Saat Fuso sedang menyerang, Luther juga bergerak. Matanya memelotot dengan marah, lalu semua energi sejatinya di tubuhnya berkumpul ke dalam Pedang Cakrawala dan tiba-tiba mengentakkan kaki.Swish!Luther menyatu dengan pedangnya dan berubah menjadi cahaya hitam, lalu menyerang jantung Yusuf."Energi Emasu!" Melihat Luther dan Fuso sudah berjuang mati-matian, Yusuf juga tidak berani lengah dan segera mengeluarkan teknik pertahanan andalannya. Tubuhnya bergetar, lalu energi putih dalam jumlah banyak menyembur keluar dan membentuk lingkaran perisai cahaya di sekelilingnya. Perisai itu dipenuhi simbol-simbol yang terlihat samar-samar, memberi kesan yang misterius dan aneh.Boom!Terdengar suara ledakan.Telapak Vajra Prajna dari Fuso langsung menghantam perisai putih di
Racun Dewata ini ditembakkan melalui senjata rahasia dan jangkauan efektifnya sejauh tiga meter. Dalam keadaan tak terduga, tembakan dalam jarak tiga meter hampir selalu tepat sasaran. Oleh karena itu, saat Jayden mengeluarkan senjata rahasia dan menyerang dari belakang, jarum yang memiliki Racun Dewata bisa menebus perisai tanpa hambatan dan langsung masuk ke tubuh Yusuf."Huf .... akhirnya selesai," kata Jayden sambil menghela napas panjang, seolah-olah baru saja menyelesaikan tugas penting.Sementara itu, Yusuf malah bengong. Saat menoleh dengan kaget dan melihat Jayden tersenyum licik, dia merasa tidak percaya apa yang dilihatnya."Kenapa?" kata Yusuf sambil memelotot dengan ekspresi yang dipenuhi dengan perasaan terkejut, bingung, tidak mengerti, dan penasaran yang mendalam. Dia benar-benar tidak mengerti. Jelas-jelas hubungan Jayden dengan kediaman Raja Atlandia sudah hancur dan bergabung dengan Paviliun Lingga. Masa depan Jayden akan cerah, mengapa Jayden masih mengkhianatinya?
Racun Dewata adalah yang paling berbahaya dari sepuluh racun mematikan dan tidak ada orang yang kultivasinya di bawah tingkat apsara bumi mampu menahan racun itu. Dengan kata lain, tidak ada yang bisa menahan racun ini di dunia ini, selain Riley dari Gunung Narima. Kematian Yusuf hanya masalah waktu. Pada saat ini, yang paling ditakuti adalah Yusuf yang terdesak akan melawan balik."Master Yusuf!" Melihat Yusuf diserang, ekspresi ketiga tetua tingkat master yang berdiri di belakang pun berubah. Mereka tidak berani ragu dan segera maju untuk menyelamatkan Yusuf."Pergi!" teriak Yusuf dengan marah dan langsung mengayunkan Tombak Gentala Merah di tangannya dengan kekuatan yang luar biasanya. Ketiga tetua Paviliun Lingga itu dipukulnya sampai terlempar terbang, lalu mereka memuntahkan darah dan jatuh ke tanah dengan terluka parah.Saat ini, Yusuf sudah hampir gila. Setelah diserang Jayden dengan diam-diam tadi, sekarang dia tidak percaya pada siapa pun lagi. Siapa pun yang mendekatinya dia
"Sudah hampir! Sudah hampir sampai!" Dengan mengorbankan esensi darahnya, Yusuf melarikan diri. Bahkan terus memuntahkan darah di sepanjang jalan pun dia tetap tidak berhenti. Setelah berlari tanpa henti, dia akhirnya melihat dinding tinggi dari markas di depannya. Selama bisa melewati dinding itu, dia akan aman.Yusuf berpikir ada banyak pil ajaib di dalam markas, pasti akan ada salah satu yang bisa menyembuhkan racun di tubuhnya. Dia masih memiliki harapan untuk bertahan hidup."Buka gerbang! Cepat buka gerbangnya!" Saat tiba di bawah dinding markas, Yusuf sudah mencapai batasannya dan hampir tidak bisa berdiri dengan stabil lagi. Wajahnya terus berubah-ubah antara warna hitam dan pucat, darah hitam juga terus mengalir dari mulut dan hidungnya.Swish swish swish!Begitu Yusuf berteriak, beberapa anak panah besar tiba-tiba ditembakkan dari atas dinding. Setiap anak panah itu memiliki kekuatan yang sangat besar dan mematikan. Matanya pun berkedut dan buru-buru menghindari anak panah it
"Omong kosong! Kalau bukan orang-orang dari Paviliun Lingga, apa itu orang-orang dari kediaman Raja Atlandia?" teriak Yusuf dengan mata yang memerah.Luther mengakui dengan jujur, "Benar, mereka memang orang-orangku. Saat kamu memimpin pasukan untuk menyergap kami, pasukan sudah memanfaatkan kesempatan itu untuk masuk dan merebut markasmu. Sekarang tempat ini sudah menjadi milikku."Yusuf berteriak dengan ekspresi ganas, "Gerald, kamu nggak perlu menakut-nakutiku. Meskipun kali ini aku memimpin banyak pasukan elite keluar, masih ada setidaknya tiga puluh ribu pasukan di markas. Ditambah lagi dengan berbagai pertahanan, nggak mungkin merebutnya dalam waktu singkat tanpa ratusan ribu pasukan.""Aku sudah mengawasi Pasukan Naga Hitam kalian. Kalau kamu mengerahkan ratusan ribu pasukan, mana mungkin aku nggak tahu."Luther berkata dengan ekspresi serius, "Siapa yang bilang aku mengarahkan Pasukan Naga Hitam? Apa yang kamu pikirkan, aku juga bisa memikirkannya. Jadi, untuk memusnahkan kalia
Malam semakin larut.Di tengah status siaga penuh di seluruh kota, jalanan nyaris kosong. Hanya patroli berseragam yang masih bergerak.Kalaupun ada segelintir orang yang melintas, mereka tampak berjalan dengan tergesa-gesa, seolah-olah takut terjerat masalah.Saat ini, sebuah tim patroli beranggotakan sepuluh orang perlahan mendekati rumah persembunyian Loland.Pemimpin patroli adalah seorang pria bertubuh kekar dengan rambut cepak. Dia melirik ke kiri dan kanan, memastikan tidak ada orang asing di sekitar, lalu mengangkat tangan dan mengetuk pintu halaman.Tok, tok! Tok, tok, tok! Ketukan itu berirama, seperti sebuah sandi rahasia.Setelah ketukan pertama, tidak ada reaksi dari dalam. Dia kembali mengetuk.Setelah tiga kali ketukan, pintu halaman akhirnya terbuka sedikit. Dari dalam, hanya separuh wajah seseorang yang terlihat. Suaranya rendah dan waspada. "Matahari bersinar di langit.""Anggur dituangkan untuk langit." Pria berambut cepak segera menjawab.Itu adalah sandi pertemuan
Malam perlahan menyelimuti kota.Di dalam sebuah rumah sederhana, Loland duduk bersila di atas ranjang, memejamkan mata untuk memulihkan tenaga.Setelah beristirahat sehari, Racun Uzur di tubuhnya hampir sepenuhnya dikeluarkan. Namun, seluruh kota sedang dalam keadaan siaga penuh. Semua gerbang dan jalan utama ditutup, sementara surat perintah penangkapan ditempel di mana-mana.Sekalipun Loland telah memulihkan kekuatannya, keluar dari ibu kota tetap mustahil. Untuk sementara, dia hanya bisa bersembunyi di sini, menunggu badai berlalu. Adapun pemilik rumah ini, sudah menjadi mayat.Tok, tok, tok .... Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu. Loland langsung membuka matanya, tangannya refleks meraih pedang di sampingnya."Siapa?" Di ruang tamu, beberapa pengawal Pasukan Api Merah segera bersiaga. Dua orang diam-diam mencabut pedang dan berdiri di kedua sisi pintu."Ini aku." Terdengar suara yang familier.Para pengawal langsung bernapas lega. Mereka mengintip dari celah pintu untuk mema
"Tunggu sebentar!"Melihat dirinya akan ditangkap, Rigen benar-benar panik dan segera berteriak, "Nggak ada pemeriksaan menyeluruh dan keputusan dari hakim, apa hakmu menangkapku? Kamu ini jelas-jelas bertindak sewenang-wenang.""Heh .... Saat aku berbicara denganmu menggunakan logika, kamu bermain licik. Sekarang aku yang bermain licik, kamu malah ingin membahas hukum denganku. Kamu pikir ini masuk akal?" sindir Huston."Tuan Rigen, kita bicarakan soal logika ini di dalam penjara saja, kita bisa berbicara lama di sana," kata Wirya sambil tersenyum sinis dan melangkah maju, lalu langsung menekan bahu Rigen."Tunggu! Masih ada yang ingin kukatakan."Rigen menelan ludahnya. Menyadari situasinya tidak bisa diselamatkan lagi, dia akhirnya tidak bersikeras lagi dan mulai memohon, "Huston, kita ini keluarga, kenapa harus seperti ini? Anggap saja semua ini salah Paman Rigen. Dilihat dari hubungan ini, bisakah kamu memaafkanku sekali ini?"Sebelumnya, Rigen masih bisa membalikkan keadaan denga
"Buku catatan?"Melihat buku catatan berwarna merah di bawah kakinya, Rigen menyipitkan matanya dan ekspresinya mulai terlihat panik. Dia benar-benar tidak menyangka buku catatan yang sudah disembunyikannya malah bisa ditemukan oleh Tim Penegak Hukum. Buku catatan ini berisi detail tentang semua transaksi ilegal dan korupsi dengan berbagai pejabat yang dilakukannya selama bertahun-tahun ini.Awalnya, Rigen menyimpan buku catatan ini agar para pejabat yang bekerja sama dengannya tidak berkhianat, tetapi sekarang ini malah menjadi buku kematiannya. Harta bisa disita dan anak-anak bisa diabaikan, tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya mengelak dari buku penuh dengan tulisan tangannya sendiri.Rigen mengernyitkan alisnya dan keringat dingin mengalir sampai punggungnya basah kuyup."Tuan Rigen, kenapa kamu berkeringat begitu banyak? Apa cuacanya terlalu panas? Apa perlu aku menyuruh orang untuk mengipasimu?" sindir Wirya sambil tersenyum. Bukti yang sudah terkumpul kali ini cukup untuk mem
"Oh? Benarkah? Kalau begitu, serahkan buktinya agar semua orang bisa melihatnya dengan jelas," kata Huston sambil tersenyum."Gulp ...." Mendengar laporan itu, Rigen langsung menelan ludahnya dan keringat dingin mulai mengalir. Hanya dalam waktu setengah hari saja, tidak mungkin semua rahasianya bisa terbongkar.Wirya mengeluarkan setumpuk dokumen dan meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan tegas, "Pertama, aku sudah menyelidiki masalah keuangan Tuan Rigen. Gaya hidup Tuan Rigen jauh melampaui gaji resminya. Dia punya 18 rumah mewah, puluhan kereta mewah, emas, barang antik, lukisan terkenal, dan lainnya. Total asetnya mencapai puluhan triliun.""Dengan gaji resmi Tuan Rigen, setidaknya perlu berhemat dan bekerja keras selama ribuan tahun untuk mengumpulkan puluhan triliun ini. Jadi, aku penasaran, dari mana semua harta ini berasal?"Begitu mendengar perkataan itu, semua mata langsung tertuju pada Rigen. Mereka tahu dia memang korupsi, tetapi mereka tidak menyangka jumlahnya ak
Huston melirik Rigen, lalu mengalihkan pandangannya pada para penasihat lainnya dan berkata sambil tersenyum dingin, "Aku juga akan menyelidiki kalian satu per satu dengan teliti. Lebih baik kalian memastikan diri kalian bersih. Kalau aku menemukan kesalahan atau kejahatan kalian sedikit saja, aku akan menindak kalian sesuai hukum. Nggak ada ampun."Begitu mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi panik. Mereka saling menatap dengan bingung dan jantung berdebar. Setelah menyadari Huston benar-benar marah, mereka semua memilih untuk diam dan hanya Rigen yang terus berteriak dengan marah. Mereka tidak menyangka kini malah mereka yang terkena dampaknya.Hampir semua pejabat memiliki catatan yang buruk setelah menjabat di pemerintahan, Raja biasanya hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, sekarang Huston ini jelas tidak ingin memberi mereka muka lagi. Jika Huston benar-benar menyelidiki mereka sampai ke akar, sebagian besar dari me
"Rigen, Rigen ... aku benar-benar nggak bisa membedakan kamu ini sengaja pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Huston tertawa, tetapi tatapannya penuh dengan ketidakpedulian. "Kamu minta bukti fisik, aku sudah memberikannya. Kamu minta saksi, aku juga sudah menyediakannya. Sekarang bukti dan saksi sudah ada, bahkan pelaku sendiri sudah mengaku. Lalu, apa lagi yang kamu inginkan?""Hmph! Dunia politik ini penuh kegelapan. Aku cuma menuntut keadilan agar kamu nggak membunuh orang yang tak bersalah!" Rigen tetap berdiri tegak dengan sikap penuh keadilan.Beberapa pejabat yang tadi mendukungnya kini memilih diam. Mereka sadar bahwa Huston benar-benar marah. Tak ada yang berani terus menantangnya. Yang lebih penting, mereka kehilangan keyakinan mereka.Seperti yang Huston katakan, bukti-bukti kuat telah diletakkan di depan mereka. Tak ada lagi alasan untuk meragukannya.Rigen adalah bagian dari Keluarga Bennett, paman dari Huston. Dia bisa berbicara sesuka hati tanpa rasa takut. Namun, mereka
"Tuan Weker? Tuan Trisno?" Begitu melihat wajah kedua orang itu, Rigen langsung membelalakkan mata, tampak sangat terkejut. "Ka ... kalian? Gimana bisa jadi seperti ini?"Saat ini, dia benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin? Kedua orang ini adalah tokoh besar di Atlandia yang biasanya dihormati ke mana pun mereka pergi. Bahkan, dia sendiri harus memberi hormat kepada mereka.Namun, hanya dalam satu malam, dua pejabat berkuasa yang begitu terhormat telah berubah menjadi tahanan dengan rambut berantakan dan pakaian lusuh."Huston! Ini sudah keterlaluan!" Setelah terkejut, Rigen langsung meledak marah, bahkan cara dia memanggil Huston pun berubah. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan? Mereka berdua adalah pilar utama Atlandia!""Mereka adalah tangan kanan Raja! Bahkan juga gurumu dan orang yang lebih tua darimu! Kamu malah memperlakukan mereka seperti ini. Apa kamu masih manusia?""Benar sekali! Mereka telah mengabdi dengan setia pada negara dan rakyat. Kesalahan apa yang mereka lakuk
"Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya