"Target muncul, bersiap-siap untuk beraksi!" Begitu melihat musuh, Huston mengumpulkan semangatnya. Dia perlahan-lahan menghunuskan pedangnya."Jangan terburu-buru. Tunggu mereka masuk area pengepungan," ujar Luther sambil menepuk bahu Huston.Luther menyiapkan 2 formasi di jarak 100 meter. Asalkan anggota Paviliun Lingga masuk, mereka semua akan terkepung.Yang pertama adalah Formasi Labirin. Jangkauannya sangat luas. Begitu terperangkap, orang-orang akan kehilangan arah dan merasa pusing.Yang kedua adalah Formasi Delapan Diagram. Formasi ini memiliki 2 mode, yaitu menyerang atau bertahan. Yang diaktifkan Luther adalah mode menyerang, jadi dia mengatur 8 ahli bela diri untuk berjaga di masing-masing sisi.Kedelapan ahli bela diri itu bisa berubah menjadi sosok tak kasatmata. Siapa pun yang memasuki formasi itu akan diserang habis-habisan, kecuali mereka bisa menemukan inti formasi.Selain kedua formasi itu, Luther juga mengatur orang untuk menanam bom dalam jumlah besar di sekitar sa
Dengan kata lain, mereka terjebak dalam kabut ini dan tidak akan bisa keluar. Pria berpakaian abu tiba-tiba terpikir akan sesuatu dan berkata, "Aku tahu, ini Formasi Labirin! Siapa pun yang masuk akan merasa pusing dan nggak bisa membedakan arah!""Seiring berjalannya waktu, kekuatan kita akan melemah! Kalau terus terjebak di dalam sini, kita bahkan bisa mati!""Formasi Labirin? Aku nggak nyangka formasi yang sudah lama hilang ini akan dikuasai seseorang. Sepertinya, yang mengaktifkan formasi ini bukan orang sembarangan!" sahut pemimpin berpakaian merah dengan ekspresi serius."Tetua Jabu, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya pria berpakaian hitam kepada pemimpin itu."Tentu saja cari kesempatan untuk menghancurkan formasi ini. Kalau nggak, kita hanya akan mati di sini," sahut Jabu sambil memicingkan mata dan memandang ke sekeliling.Sebagai tetua Paviliun Lingga, Jabu bukan hanya sudah mencapai tingkat master, tetapi dia punya kemampuan khusus, yaitu teknik netra.Teknik netra
Di bawah komando Luther, Formasi Delapan Diagram segera diaktifkan. Setelah itu, terlihat tulisan langit, air, gunung, guntur, angin, api, bumi, dan rawa dari delapan arah yang memancarkan cahaya putih di tepi Formasi Labirin.Cahaya putih itu pun memelesat ke langit dan akhirnya berkumpul, lalu muncul sebuah tirai cahaya raksasa yang menyelimuti seluruh Formasi Labirin. Tirai cahaya itu semi-transparan, sehingga dari luar terlihat seperti sebuah kulit telur raksasa.Saat ini, para anggota Paviliun Lingga yang sedang berlari di dalam formasi tiba-tiba merasakan getaran di bawah kaki mereka. Tanah yang awalnya keras langsung melunak dan terasa menarik mereka dengan kuat setiap kali mereka melangkah, seolah-olah tersedot ke dalam lumpur hidup."Apa yang terjadi? Kenapa permukaan tanahnya menjadi seperti ini?" Perubahan yang mendadak itu membuat para anggota Paviliun Lingga itu menjadi panik. Kemampuan mereka memang luar biasa, tetapi mereka belum pernah mengalami situasi seperti ini. Ke
Swish!Sinyal suar yang berwarna merah itu langsung memelesat ke langit dengan asap api yang panjang. Namun, baru setengah jalan, pelindung semi-transparan dari Formasi Delapan Diagram itu tiba-tiba bersinar sebentar dan langsung menghentikan sinyal suar itu.Bang!Terdengar suara ledakan saat sinyal suar itu meledak. Cahaya api dari ledakan itu langsung diserap oleh pelindung semi-transparan itu tanpa meninggalkan jejak sedikit pun. Bahkan Jabu dan yang lainnya yang terjebak di dalam formasi pun hanya bisa melihat kilatan cahaya merah yang melintas saja, lalu tidak ada gerakan lainnya lagi."Bahkan sinyalnya pun nggak bisa dikirim. Sepertinya formasi ini ingin mengurung kita sepenuhnya," kata Jabu sambil mengernyitkan alis. Jika dia tidak bisa langsung melihat kelemahan dari formasi ini dengan teknik netra, berarti formasi aneh ini jauh lebih hebat daripada Formasi Labirin. Terlebih lagi, efeknya menjadi makin kuat berkali-kali lipat karena kedua formasi itu digabungkan."Gawat! Musuh
"Sialan! Apa sebenarnya benda-benda ini? Kenapa bisa sebanyak ini?""Benar-benar nggak ada habis-habisnya! Satu demi satu gelombangnya, seolah-olah nggak ada habisnya!""Kita harus mencari cara untuk keluar. Kalau nggak, kita semua akan mati kelelahan.""Hanya ada kabut tebal di sekitar kita, kita bahkan nggak bisa membedakan arahnya. Ditambah lagi, ada serangan bayangan yang tiada hentinya ini. Bagaimana kita bisa keluar?"Para anggota Paviliun Lingga itu sudah mulai kehilangan akal. Mereka awalnya meremehkan serangan itu, tetapi mereka perlahan-lahan menjadi ketakutan dan akhirnya putus asa. Bukannya tidak mampu mengalahkan bayangan itu, tetapi mereka tidak melihat harapan untuk bertahan hidup.Setelah membunuh satu bayangan, akan segera muncul lebih banyak bayangan lagi. Tidak peduli berapa banyak pun bayangan yang sudah dibunuh para anggota Paviliun Lingga itu, jumlah bayangan itu tidak pernah berkurang dan malahan makin banyak. Sementara itu, setiap gelombang serangan itu juga sel
Luther menggelengkan kepala dan berkata dengan serius, "Sekarang masih nggak bisa dipastikan. Ada dua kemungkinan yang bisa membuat situasi seperti ini. Pertama, Jayden belum mendapatkan kepercayaan dari Paviliun Lingga, jadi Yusuf mengirim tim ini hanya untuk menguji Jayden.""Kalau yang kedua?" tanya Huston.Luther berkata dengan ekspresi serius, "Kedua, Jayden berkhianat dan ini adalah jebakan dari Paviliun Lingga. Mereka memanfaatkan tim pengganti ini untuk memancing kita keluar dan menjebak kita semua. Kalau tebakan pertamaku benar, yang berada dalam bahaya hanya Jayden. Kalau tebakan kedua benar, kita mungkin sudah terperangkap dalam jebakan musuh.""Semuanya dengar perintah. Segera bersiap-siap!" Huston segera menyadari maksud Luther dan langsung memerintah bawahannya. Para elite dari kerajaan segera menyebar dan mulai waspada."Hahaha .... Sekarang baru bersiap-siap pun sudah terlambat!" Tiba-tiba terdengar suara tertawa terbahak-bahak di udara yang mengejutkan. Setelah itu, pa
Pasukan dari kerajaan semuanya adalah pasukan elite, sedangkan Paviliun Lingga unggul dalam hal jumlah. Kedua belah pihak bertarung dengan sengit dan sangat brutal. Huston yang memimpin pasukan di pihak kerajaan, sedangkan yang memimpin pasukan Paviliun Lingga adalah Bahran. Sementara itu, Luther dan Yusuf yang berada di udara saling memandang dan tidak bergerak sama sekali.Saat ini, pasukan dari kedua belah pihak sudah terlibat dalam pertarungan yang kacau, sehingga Luther tidak bisa mengaktifkan formasi untuk membunuh musuhnya lagi. Baik Formasi Labirin ataupun Formasi Delapan Diagram, kedua formasi akan menyerang siapa pun tanpa pandang bulu.Begitu juga dengan bom yang ditanam Luther di sekitar, jelas tidak bisa digunakan sekarang. Jika situasinya benar-benar mendesak, dia baru akan mengambil tindakan untuk mati bersama."Huston, Rencana penyergapan sudah gagal, segera bawa pasukan untuk menerobos pergi dari sini," perintah Luther dengan tegas setelah mengamati situasinya dengan t
"Kekuatanku memang nggak sebanding dengan Paman Azka, tapi cukup untuk mengalahkanmu," kata Luther."Mengalahkanku? Kamu punya kemampuan itu?" kata Yusuf dengan meremehkan.Menurut informasi yang diterima Yusuf, Gerald baru saja mencapai tingkat grandmaster. Meskipun memiliki beberapa trik khusus, puncak kekuatan Gerald hanya berada di tingkat grandmaster tahap menengah. Sementara itu, kekuatannya sudah hampir mencapai tingkat grandmaster tahap sempurna. Perbedaan kekuatan di antara mereka sangat besar, hampir dua tingkat.Oleh karena itu, meskipun Gerald sangat berbakat, Yusuf merasa Gerald tidak mungkin bisa melampaui jurang itu."Aku punya kemampuan atau nggak, kamu akan tahu setelah mencobanya," kata Luther sambil mengarahkan jarinya ke atas, lalu Pedang Cakrawala langsung keluar dari sarung di punggungnya dan masuk ke tangannya dengan stabil."Baiklah. Kalau kamu begitu percaya diri, hari ini aku akan memberimu kesempatan untuk bertarung denganku," kata Yusuf sambil mengayunkan ta