"Menurut kalian, Adam atau Gerald yang lebih hebat?""Kalau keduanya dalam kondisi puncak, harusnya seimbang. Semuanya tergantung dengan cara pertarungan mereka di lapangan.""Omong kosong! Tentu saja Tuan Adam yang lebih hebat! Gerald sudah ketinggalan zaman, sekarang Tuan Adam adalah genius nomor satu di dunia.""Aku juga merasa peluang Tuan Adam untuk menang lebih besar. Bagaimanapun juga, Gerald tadi sudah bertarung, pasti sudah menguras banyak tenaga."Melihat Luther dan Adam saling berhadap di arena, semua ahli mulai berbisik dan terus menebak siapa pemenangnya. Keduanya adalah genius puncak, tokoh yang tak terjangkau. Sekarang pertarungan di antara keduanya sudah dimulai, mereka pun penuh dengan ekspektasi. Kebanyakan dari mereka tentu saja lebih mendukung Adam. Selama beberapa tahun ini, Adam terkenal di seluruh dunia dan sudah memiliki reputasi tak terkalahkan. Meskipun Gerald hebat, itu sudah kejayaan di masa lalu dan sekarang sudah kalah dari Adam."Ayo segera mulai pertarun
Bayangan itu diselimuti dengan api yang berkobar dengan suhu yang sangat panas."Dewa Api!" Saat energinya mencapai puncak, Adam tiba-tiba mengayunkan kedua telapak tangannya ke depan, begitu juga dengan bayangan dewa api di belakangnya. Setelah itu, naga api merah langsung memelesat dan mengarahkan cakarnya pada Luther."Burung Merah!" teriak Luther lagi, lalu energi sejati kembali menyembur keluar dari tubuhnya dan membentuk seekor burung api raksasa di atas kepalanya."Ang!" Burung merah itu mengibaskan kedua sayapnya yang menyebarkan cahaya api, lalu memelesat dengan cepat dan bertabrakan dengan naga api yang dikeluarkan Adam."Bang!" Terdengar suara ledakan lagi.Burung merah langsung meledak dan berubah menjadi cahaya api yang memenuhi langit, sedangkan naga api juga hancur berkeping-keping. Hasil dari serangan kedua ini kembali seimbang.Namun, Adam tidak terkejut dengan hasil itu dan kembali mengeluarkan serangan ketiga. Dia tiba-tiba menarik napas dalam-dalam hingga perutnya s
"Akhirnya muncul juga! Serangan terkuat dari Teknik Empat Dewa akhirnya muncul!""Konon, belum ada yang pernah melihat Dewa Listrik karena semua yang melihatnya sudah mati. Nggak disangka, hari ini kita beruntung bisa melihat salah satu dari lima teknik mematikan di dunia persilatan.""Bisa mati di bawah serangan Teknik Empat Dewa, Gerald pantas untuk bangga."Melihat Adam yang melayang di udara dengan sangat berwibawa, semua orang merasa takut. Teknik Empat Dewa adalah teknik terkenal dari pemimpin Organisasi Mondial dan juga salah satu dari lima teknik mematikan yang diakui dunia persilatan. Mereka hanya pernah mendengar tentang teknik ini, tetapi belum pernah melihatnya. Tiga serangan tadi sudah sangat menakutkan, sekarang sudah tersisa teknik terakhir dan masih belum ada yang tahu betapa mengerikan kekuatannya."Dewa Listrik!" Adam yang melayang di udara tiba-tiba berteriak dengan marah. Sebuah bayangan dewa listrik memancar keluar dari tubuhnya dan segera mengembang, sehingga baya
Ketika Patung Dewa Listrik hancur, Adam seperti mengalami serangan dahsyat. Dia memuntahkan darah dan wajahnya pucat pasi. Tubuhnya sempoyongan seperti seluruh energinya terkuras habis."Gi ... gimana bisa begini? Aku ... aku kalah?" gumam Adam yang menatap kedua tangannya dengan tidak percaya.Selama bertahun-tahun ini, Adam tidak pernah kalah. Genius sekalipun terlihat lemah di depannya. Dia mengira dirinya tak terkalahkan, tetapi hari ini malah dikalahkan dengan menyedihkan.Adam telah mengerahkan Teknik Empat Dewa tanpa menahan sedikit pun kekuatannya. Gerald pun melawan semua serangannya tanpa menghindar sedikit pun. Setiap serangan yang mereka lakukan mengandalkan kekuatan absolut.Meskipun sulit dipercaya, Adam harus mengakui bahwa dirinya telah kalah. Gerald mengandalkan kemampuannya yang luar biasa untuk menggagalkan Teknik Empat Dewa. Kali ini, Adam benar-benar kalah."Astaga, Gerald menang? Dia mengalahkan Ketua Muda Organisasi Mondial? Gimana mungkin?""Nggak pernah ada ora
Ketika Roman merasa serbasalah, tanah tiba-tiba bergetar. Saat berikutnya, terdengar suara yang cukup keras."Apa yang terjadi? Apa ini gempa bumi?" Orang-orang bertatapan dengan heran. Roman menoleh untuk melihat, lalu mendapati banyak sekali pasukan di ujung sana.Pasukan ini bukan pasukan biasa, melainkan 8 pasukan elite yang bersatu. Guncangan di tanah pun disebabkan oleh mereka."Cepat lihat! Apa itu?""Astaga! Formasi yang mengerikan! Seluruh gunung seperti akan runtuh dibuat mereka!""Lihat bendera mereka. Sepertinya mereka pasukan yang dikirim sebagai bala bantuan.""Apa? Bala bantuan sudah tiba? Syukurlah!"Semua orang melihat, lalu merasa sangat senang. Gerald terlalu kuat untuk dilawan. Mereka butuh pasukan untuk menjatuhkannya. Mereka hanya bisa menyerang secara ramai-ramai atau meminta bantuan ahli bela diri top untuk membantu.Kini, pasukan yang datang ini setidaknya berjumlah ratusan ribu orang. Mereka pasti bisa menang dengan mudah."Hahaha! Itu Delapan Amangkurat! Pasu
Mereka akhirnya mengerti mengapa tidak ada pesilat yang berani melawan pihak pemerintahan, padahal ada begitu banyak pesilat hebat di dunia ini? Ternyata, semua ini karena mereka memiliki kesenjangan yang besar.Kalau diserang oleh ratusan ribu prajurit, seseorang tetap akan kewalahan meskipun memiliki bakat luar biasa. Tidak peduli dari sekte mana, mereka hanya akan binasa jika menghadapi ratusan ribu prajurit itu."Kepung tempat ini!" Begitu perintah ini diturunkan, ratusan ribu prajurit segera mengepung Luther dan lainnya. Masing-masing memegang senjata dengan tatapan tajam yang dipenuhi niat membunuh."Aku Dewa Perang Roman, di mana Delapan Amangkurat?" Roman maju dan mulai memperlihatkan keangkuhannya.Sebagai Dewa Perang, posisi Roman jelas lebih tinggi daripada Delapan Amangkurat. Mereka harus tunduk dan memberi hormat kepadanya.Namun, tidak ada yang menjawab pertanyaan Roman. Semua prajurit berdiri tegak, seolah-olah tidak mendengar pertanyaan Roman."Apa yang terjadi? Di mana
"Apa katamu?" Ekspresi Luther berubah. Dia bertanya dengan murung, "Walter jauh di Atlandia. Pasukannya sangat banyak, bahkan ada banyak ahli bela diri yang melindunginya. Gimana kalian bisa melawannya?"Meskipun Paviliun Lingga hebat, kediaman Raja Atlandia juga tidak lemah. Jika tidak, mana mungkin Paviliun Lingga diam sejak dulu? Mereka jelas-jelas takut pada kekuasaan Raja Atlandia.Dengan kata lain, selama Walter masih hidup, kediaman Raja Atlandia tidak akan jatuh dan Paviliun Lingga juga tidak akan berani mengambil tindakan. Namun, dari ucapan Anderson, sepertinya situasi sudah berubah."Pangeran, sekarang berbeda dengan dulu." Anderson tetap tersenyum. "Paviliun Lingga menyusun rencana selama 10 tahun demi menyingkirkan Raja Atlandia. Menurut perhitungan waktu, hari itu seharusnya akan segera tiba.""Apa yang ingin kalian lakukan?" bentak Luther."Kamu nggak perlu cemas. Yang jelas, kamu nggak bakal selamat hari ini," sahut Anderson dengan ekspresi yang tetap terlihat tenang."
Ketika pendekar pedang berpakaian putih itu menuju ke tujuannya, sebilah pedang putih sontak memelesat dari tanah dan menghalangi jalannya, seolah-olah sedang menyatakan perang."Siapa yang berani menghalangi jalanku?" tanya pendekar pedang itu dengan dingin."Aku sudah lama mendengar tentang kehebatanmu. Aku datang untuk meminta ajaranmu." Tampak seorang pemuda tampan yang bertelanjang dada terbang ke udara dan berdiri di depan pedang putih itu."Siapa kamu?" tanya Azka sambil mengamati dari atas hingga bawah."Aku Hasta dari Sekte Pedang. Aku datang jauh-jauh hanya untuk berduel denganmu," timpal Hasta sambil menangkupkan tangan tanpa merendahkan diri sedikit pun."Hasta dari Sekte Pedang?" Azka memicingkan matanya sedikit, merasa cukup terkejut. "Aku pernah mendengar ada genius di Sekte Pedang. Ternyata, rumor itu benar. Kamu masih begitu muda, tapi sudah mencapai tingkat grandmaster? Sepertinya, Gerald kalah darimu.""Pujianmu berlebihan." Ekspresi Hasta tampak datar seperti sebelu