Share

Bab 1620

Luther berkata dengan tatapan penuh tekad, "Tentu saja. Aku sudah punya petunjuk tentang kebenaran insiden sepuluh tahun yang lalu. Apa pun yang terjadi, aku tetap nggak boleh pergi."

"Baiklah. Kalau kamu sudah membuat keputusan, aku akan tetap mendukungmu. Kalau butuh bantuan, katakan saja," kata Yogi sambil menepuk dadanya.

Luther tersenyum. "Tenang saja, aku nggak akan sungkan. Kalau nanti ada tugas yang sulit, aku akan mengandalkanmu."

"Apa yang kamu katakan? Apa aku hanya pantas dengan tugas sulit?" kata Yogi dengan kesal.

"Orang yang berbakat harus bekerja lebih banyak. Kamu adalah dewa militer yang terkenal, apa ada yang nggak bisa kamu tangani?" puji Luther.

Yogi berkata dengan bangga, "Benar juga sih. Kamu memang Putra Kirin, tapi ada beberapa yang masih kalah dariku."

Luther terus menganggukkan kepala dan berkata dengan santai, "Ah ya. Jangan bahas soal ini dulu. Urus mayat ini dulu, aku harus pergi."

Setelah mengatakan itu, Luther menepuk bahu Yogi dan pergi.

"Kalian lihat,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status