"Hehehehe ...." Barney tiba-tiba tertawa dengan nada yang makin meninggi dan makin liar.Mendengar tawa Barney, semua orang merasa merinding dan secara refleks menjauhinya. Semua orang tahu Barney terkenal dengan sifatnya yang aneh dan emosi tidak stabil. Terutama tawa dinginnya yang khas, yang berarti akan ada pertumpahan darah setiap kali tawa itu muncul.Setelah tertawa, ekspresi Barney tiba-tiba menjadi muram. "Anak Muda, kamu memang berani! Sudah bertahun-tahun, nggak ada orang yang berani berbicara seperti ini denganku. Nggak berbakat dan nggak punya kemampuan? Bagus ... bagus sekali! Karena kata-katamu ini, hari ini kamu pasti akan mati!"Setelah mengatakan itu, tangan Barney meraih pistol di pinggangnya.Bianca langsung menghalang di depan Luther dan berkata dengan nada dingin, "Barney, aku peringatkan kamu jangan bertindak sembarangan! Luther adalah priaku. Kalau kamu berani melukainya, aku pasti nggak akan melepaskanmu!""Eh?"Barney mengernyitkan alisnya dan ekspresinya menj
Tindakan Luther membuat banyak orang diam-diam menggunjingkannya."Besar sekali nyalinya, malah berani naik ke panggung untuk berkelahi dengan Barney. Kamu tahu, Barney itu adalah seorang jenderal militer. Bukankah berkelahi dengan orang seperti ini sama saja dengan cari mati?""Keberaniannya memang patut dihargai karena memperjuangkan cintanya, tapi pada akhirnya dia hanya mempersulit diri saja.""Jadi orang harus tahu diri. Kenapa nggak tetap menjadi seorang simpanan saja? Kalau dipukul sampai lumpuh nanti, nggak ada gunanya lagi menyesal."Para tamu di bawah panggung menghela napas dan menggelengkan kepala. Menurut mereka, tindakan Luther ini jelas sedang bermain api. Seandainya Luther lebih patuh sedikit saja, dia tidak akan mengalami kesulitan apa pun dengan adanya perlindungan dari Bianca. Luther malah bersikeras untuk berkelahi dengan Barney hanya demi harga dirinya. Sekarang, Luther sudah dalam masalah dan mungkin akan kehilangan nyawanya."Huh! Bodoh sekali. Bukankah nyaman b
"Hah?"Melihat Barney yang terjatuh dengan wajah mengenai lantai, para tamu di bawah panggung langsung tertegun sejenak dan heran. Tak ada yang menyangka Barney yang tadi masih terlihat begitu gagah dan angkuh, tiba-tiba jatuh dengan begitu tragis.Reputasi Barney memang buruk, tetapi tidak ada seorang pun yang meragukan kekuatannya. Bisa menjadi jenderal tingkat empat dan dijuluki Raja Setan, jelas Barney tidak bisa diremehkan. Dengan kemampuan Barney, melawan sepuluh atau ratusan orang sendirian pun bukan masalah. Namun, seorang jenderal yang tangguh dan terkenal malah terjatuh sampai begitu menyedihkan. Kejadian ini memang sangat memalukan. Citra tangguh dan menakutkan yang biasa ditunjukkannya pun semuanya menghilang."Apa yang terjadi? Kenapa Barney bisa tiba-tiba terjatuh?" Mata Alarik membelalak karena tidak mengerti apa yang telah terjadi. Gerakan kedua orang itu terlalu cepat, sehingga dia tidak bisa melihat dengan jelas."Kecelakaan ... pasti hanya kecelakaan!" Sarisha menari
Luther sudah cukup berbaik hati tidak menyakiti Barney karena dia ingin Barney menyerah. Tak disangka, Barney begitu tidak menghargainya dan tampaknya terus menyerangnya dengan ganas. Sepertinya jika dia tidak memberi Barney sedikit pelajaran, Barney benar-benar tidak menyadari perbedaan mereka. Dengan pemikiran ini, Luther tidak menahan dirinya lagi dan langsung meninju Barney dengan dahsyat."Boom!" Terdengar suara ledakan.Bayangan tinju Barney yang tadi terasa begitu kuat langsung hancur dengan satu pukulan Luther. Gelombang energi dari pukulan itu langsung membuat Barney terbang hingga beberapa meter, lalu terjatuh ke lantai dengan kuat dan tak bisa bangkit lagi."Puft!" Begitu mendarat di lantai, Barney menyemburkan darah dan wajahnya langsung menjadi pucat. Tulang di seluruh tubuhnya terasa sangat sakit seolah-olah telah hancur."Apa?" Melihat adegan itu, seluruh ruangan menjadi gempar. Mata mereka membelalak dan ekspresinya terlihat tidak percaya. Saat Barney menggunakan jurusn
"Hah?" Bahkan Barney yang melancarkan tembakan tadi pun merasa dia hanya mengedipkan mata sekilas. Namun, Luther yang berada di sepuluh meter sudah langsung muncul di hadapannya dengan kecepatan yang menakjubkan."Kamu ... cari mati!" Terdengar suara dengan nada dingin.Ekspresi Barney berubah dan mencoba untuk menembak lagi, tetapi sebelum sempat menarik pelatuknya, Luther sudah meraih pergelangan tangannya dan meremasnya dengan kuat."Krak!" Terdengar suara retakan. Pergelangan tangan Barney langsung patah hingga jari yang memegang pistol pun menjadi lemas."Argh!" Setelah tertegun sejenak, Barney langsung menjerit kesakitan. Namun sebelum jeritannya selesai, Luther sudah memukul perutnya dengan keras."Puft!" Barney menyemburkan darah dan langsung terbang puluhan meter, lalu menabrak ke dinding dengan keras dan menimbulkan beberapa retakan di dindingnya. Setelah menempel di dinding selama satu detik, tubuhnya perlahan-lahan meluncur ke bawah. Kepalanya terangkat, darah mengalir dar
Ketakutan akan kematian telah menyelimuti seluruh hatinya. Barney memohon dengan suara seraknya, "Jangan bunuh aku ... jangan .... Masalah hari ini hanya salah paham."Ketika kematian sudah dekat, status maupun martabat tidak lagi penting. Asalkan selamat, dia rela mengorbankan apa saja. Barney memiliki kehidupan indah dan masih banyak kekayaan yang belum dinikmatinya, dia tidak perlu mempertaruhkan nyawanya seperti ini."Tuan Barney, jangan takut. Dia nggak akan berani macam-macam, dia cuma menakutimu!" hibur Sarisha."Menakuti?" Bibir Barney pun berkedut. Dia ingin sekali memaki wanita ini. Dadanya diinjak hingga hampir remuk, tetapi Sarisha masih mengatakan Luther hanya menakutinya?"Tuan Barney, bertahan sedikit. Aku sudah menyuruh orang. Setelah mereka datang, Luther nggak mungkin bisa lolos!" seru Sarisha untuk menyemangati.'Dasar jalang sialan! Sebaiknya kamu diam!' umpat Barney dalam hati. Nyawanya sudah terancam, tetapi Sarisha masih melontarkan kata-kata yang memprovokasi Lu
Barney menarik napas dalam-dalam. Sekujur tubuhnya berkeringat dingin, jantungnya berdetak kencang, seolah-olah dirinya baru keluar dari gerbang neraka.Barney tidak menyangka pecundang yang berada di sisi Bianca akan sekuat dan seberani ini. Pria ini sama sekali tidak takut pada Keluarga Angelo. Apakah dia memang tidak tahu kehebatan keluarga mereka atau terlalu percaya diri?"Tuan Barney, kamu baik-baik saja?" Saat ini, Alarik dan Sarisha menghampiri sembari menanyakan kondisi Barney dengan penuh perhatian. Lagi pula, tujuan mereka menghina Luther adalah untuk memenangkan hatinya. Jika bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk bergabung dengan kalangan atas dan menjadi orang kepercayaan Barney, mereka yang akan untung besar!"Tuan Barney, sebenarnya kamu nggak perlu takut padanya. Lawan saja, aku yakin dia nggak akan berani macam-macam padamu!" ujar Sarisha sambil mendongak menatap Luther dengan angkuh. Menurutnya, Luther hanya berani mengancam. Bagaimanapun, tidak ada orang waras yang
Intinya, kejadian ini sungguh konyol.Alarik dan Sarisha bertatapan dengan ekspresi heran. Mereka tidak menduga Barney yang mereka sanjung dengan susah payah akan sepengecut ini. Hanya karena ancaman seorang pecundang, dia ketakutan sampai meminta maaf di depan umum. Tornado Hitam apanya? Barney ini jelas sangat lemah!Bianca hanya menatap dan tersenyum tanpa berbicara. Kekasihnya ini memang hebat, Luther tidak mungkin membiarkan pria cabul seperti Barney bertindak semena-mena."Lalu, gimana kamu akan ganti rugi?" tanya Luther."Sebut saja harga yang kamu mau," sahut Barney."Kulihat Keluarga Angelo kaya raya. Kalau begitu, beri aku 7 triliun," ujar Luther dengan tidak acuh."Apa? Tujuh triliun? Pergi merampok saja sana!" pekik Sarisha yang tidak bisa menahan diri."Luther! Kamu sudah kelewatan!" tegur Alarik dengan ekspresi masam. Apakah pria ini gila? Bukan hanya menghajar Barney, tetapi juga meminta ganti rugi, bahkan jumlahnya begitu besar."Kenapa? Terlalu sedikit, ya? Kalau begit
Benton menggenggam erat Pedang Bulan Sabit dengan kedua tangannya, lalu mengeluarkan teriakan keras seperti guntur yang meledak di tengah hari, membuat udara di sekitarnya bergetar hebat.Dengan satu putaran langkah, tubuhnya seolah-olah berubah menjadi banteng liar yang mengamuk, menerjang langsung ke arah Luther tanpa ragu.Pedang berat di tangannya tampak ringan seperti bulu, diayunkan dengan dahsyat, memotong udara hingga mengeluarkan suara siulan tajam, seakan-akan hendak merobek semua yang ada di depan mata.Dengan kekuatan dahsyat, pedang itu dihantamkan ke arah Luther dari atas kepala. Serangan itu hampir mencurahkan seluruh tenaga Benton. Di sepanjang lintasan tebasan pedang, debu di tanah pun tersapu oleh pusaran angin yang tercipta, membentuk pilar-pilar debu yang beterbangan.Benton tahu Luther bukanlah orang biasa. Jika ingin menang, dia harus mengambil inisiatif lebih dulu."Teknik yang bagus," ucap Luther dengan tenang, menghadapi serangan dahsyat dari Benton.Tubuhnya m
Yoku tahu bahwa Luther kuat, tetapi dia tidak menyangka sekuat itu. Sejak awal pertarungan, meskipun posisinya kurang unggul, Yoku tetap merasa kekuatannya tidak kalah dari Luther.Sebab di matanya, Luther hanya menggunakan teknik tubuh yang lincah dan gaya bertarung gerilya. Pemuda ini tidak pernah benar-benar bertarung secara frontal.Yoku pun mengira bahwa selama dia bisa menemukan celah, suatu saat dia pasti bisa mengalahkan Luther.Namun, ketika Luther mengerahkan kekuatan sejatinya, barulah Yoku sadar dirinya telah salah besar.Ternyata, Luther bukan tidak bisa bertarung langsung, melainkan sengaja menahan diri dan menjaga harga dirinya. Begitu Luther berhenti merahasiakan kekuatannya, dia bisa mengalahkan lawannya dengan mudah.Tanpa perlu menggunakan teknik khusus, hanya mengandalkan kekuatan, kecepatan, dan refleks, semua itu sudah cukup untuk menghancurkannya.Singkatnya, kesenjangan mereka terlalu besar, sampai tak bisa lagi ditutupi dengan teknik apa pun.Saat ini, bukan ha
Permintaan duel dari Yoku langsung membuat suasana di arena latihan membara.Di sekeliling arena, para prajurit mulai saling berbisik dengan antusias."Wakil Jenderal Yoku 'kan salah satu pendekar paling terkenal di pasukan kita. Jurus-jurusnya sudah menumbangkan banyak musuh di medan perang. Aku sudah lama banget nggak lihat dia bertarung," kata seorang prajurit muda dengan wajah penuh kekaguman."Betul, Wakil Jenderal Yoku kaya akan pengalaman tempur, kekuatannya luar biasa. Kalau dia turun tangan, sepertinya Tuan Gerald bakal kerepotan," sambung prajurit senior di sebelahnya.Mereka semua memang mengakui kekuatan Luther, terutama setelah pertarungan sebelumnya di mana dia mengalahkan lima prajurit elite dengan mudah. Namun, di mata mereka, sehebat apa pun Luther, dia tetap bukan tandingan Yoku.Sebagai seorang master, Yoku unggul dalam segala hal. Baik itu kekuatan, ketahanan, maupun pengalaman tempur, dia jauh lebih hebat daripada para ahli bela diri.Bahkan sebelumnya, Nivan juga
"Pangeran, para prajurit yang kulatih ini hanya ahli dalam teknik membunuh. Kalau sampai mereka menyakiti tamu kehormatan ini, takutnya akan sulit diatasi," kata Benton dengan nada halus, tetapi maksudnya sudah sangat jelas.Jika tidak punya kemampuan, sebaiknya jangan ikut campur atau diri sendiri yang akan menderita.Di sampingnya, Yoku tak berkata apa-apa, tetapi sorot matanya pada Luther juga penuh dengan sikap meremehkan. Anak muda berkulit halus dan tampak lemah seperti ini tentu tidak bisa dibandingkan dengan mereka yang setiap hari berlatih keras.Kemungkinan besar, pemuda ini hanya anak bangsawan yang dekat dengan Pangeran dan datang ke sini untuk mencari perhatian."Kalian ini memang nggak bisa menilai." Nivan menggeleng sambil tersenyum. "Kalau kalian benar-benar bisa melukai Tuan Gerald, akan kuberi kalian hadiah emas. Tapi, aku takut kalian nggak punya kemampuan seperti itu."Mendengar hadiah emas, para prajurit pun langsung bersemangat. Mata mereka berbinar, seolah-olah i
Saat sedang makan, Nivan bahkan sengaja memanggil dua wanita cantik untuk menemani Luther. Sejak zaman dahulu, para pahlawan selalu sulit untuk menolak pesona wanita cantik. Terkadang, seorang wanita yang luar biasa cantik lebih menarik daripada harta langka, kekuasaan, dan status.Namun, Luther terlihat tetap tenang terhadap pelayanan seperti ini. Dia terlihat tidak senang, tetapi dia juga tidak menolaknya secara terang-terangan. Menghadapi para wanita cantik yang duduk di sampingnya, dia tetap bersikap sopan dan menjaga jarak. Tidak masalah baginya untuk minum sedikit, tetapi tidak boleh berlebihan.Namun, Nivan memiliki pandangan yang berbeda terhadap tindakan Luther yang jelas tidak tertarik pada kecantikan wanita yang biasa saja. Setelah dipikir-pikir, dia merasa hal ini wajar juga. Dengan latar belakang seperti itu, Luther tidak mungkin akan tertarik dengan wanita cantik biasa. Sepertinya dia harus mengorbankan wanita cantik kebanggaannya untuk menguji reaksi Luther.Setelah sele
"Ini ...." Luther berpura-pura ragu dan tidak langsung memberikan jawaban.Melihat Luther tenggelam dalam pikirannya, Nivan yakin Luther sedang menghitung untung dan rugi. Dia mencondongkan tubuh ke depan dan tersenyum ramah, lalu berkata, "Gerald, kamu pasti tahu betapa penting sumber energi naga ini bagiku. Kalau bisa mengumpulkannya, aku akan makin beruntung dan lebih mudah untuk naik takhta. Pada saat itu, aku pasti nggak akan mengecewakanmu."Saat mengatakan itu, Nivan terus memperhatikan perubahan ekspresi Luther dan berusaha menangkap tanda-tanda lawannya mulai goyah.Luther mengangkat kepalanya dan langsung menatap Nivan dengan tatapan agak ragu. Dia menggigit bibirnya, lalu berkata, "Apa yang dikatakan Pangeran memang benar, tapi aku mendapatkan sumber energi naga ini dengan susah payah dan perjalanannya juga nggak mudah. Selain itu, kalau aku menyerahkannya pada Pangeran Nivan, aku takut akan menyinggung dua pangeran lainnya."Dia sengaja berhenti sejenak dan tidak melanjutka
Keesokan paginya, di dalam sebuah kediaman mewah. Saat Nivan sedang membalik-balik sebuah kitab kuno di ruang bacanya, pengikut setianya masuk dengan tergesa-gesa dan melapor, "Pangeran, ada mata-mata yang melapor. Mereka berhasil menemukan satu sumber energi naga lagi.""Oh?"Nivan mengernyitkan alisnya, lalu menutup kitab kuno yang sedang dibacanya dan segera bertanya, "Di mana?""Menurut penyelidikan, Gerald sudah mendapatkan sumber energi naga itu," lapor pengikut itu."Gerald?" tanya Nivan sambil menyipitkan mata, terlihat terkejut. Sebelumnya, dia sudah menghabiskan banyak uang untuk merekrut Gerald, tetapi sampai sekarang pun Gerald masih belum menanggapinya. Namun, belakangan ini dia baru tahu ternyata Naim dan Nolan juga melakukan hal yang sama. Untungnya, sampai sekarang pun Gerald masih belum menyatakan keputusannya.Meskipun Gerald terkesan seperti menunggu tawaran terbaik, Nivan berpikir setidaknya Gerald masih belum menolaknya. Sekarang Gerald juga memiliki sumber energi
"Beri aku waktu untuk berpikir ...."Perkataan Misandari membuat Luther terdiam dalam renungan.Membawa beban nasib bangsa bukanlah urusan kecil. Pertama, seseorang harus cukup kuat untuk menanggungnya. Kedua, orang itu juga harus punya persiapan mental untuk itu.Begitu menyatu dengan nasib bangsa, itu berarti mereka juga memikul tanggung jawab besar yang datang bersamanya.Dulu, Luther bisa bertindak sesuka hati tanpa terlalu banyak pertimbangan. Dengan beban seperti itu, semuanya akan berubah.Tentu saja, dia tidak punya terlalu banyak pilihan. Bersembunyi di Gunung Narima dan berlindung di bawah Riley, atau mengambil risiko dengan menyerap energi naga demi menembus batas kekuatan.Di antara keduanya, dia lebih menyukai pilihan kedua."Aku bisa coba jalankan rencanamu," ucap Luther akhirnya. "Tapi, sekarang kita masih kekurangan satu energi naga. Untuk bisa memulai, kita harus mendapatkan yang terakhir dulu."Lima energi naga harus lengkap agar bisa membentuk nasib negara yang utuh.
"Raja Dewa? Bahkan dua sekaligus?" Mendengar itu, Luther langsung mengernyit.Pertarungannya melawan Poseidon di Atlandia telah membuatnya sadar bahwa para Raja Dewa dari Kuil Dewa bukanlah lawan biasa.Satu orang saja sudah cukup untuk membuatnya bertarung mati-matian demi kemenangan yang sulit diperoleh.Kalau dua orang turun tangan sekaligus, jangankan menang, bisa hidup dan lolos saja sudah untung."Benar, Zeus dan Hera telah masuk wilayah negara kita. Kekuatan mereka berdua berada di atas Poseidon. Kalau mereka menjebakmu bersama, kemungkinan selamatmu sangat kecil," jelas Misandari dengan serius.Dia tahu Luther sangat kuat, tetapi tetap saja terlalu muda. Terlebih lagi, Zeus dan Hera berdiri di puncak dunia. Bisa selamat dari mereka bagaikan mimpi di siang bolong.Alasan Kuil Dewa sampai menurunkan dua Raja Dewa sekaligus, pasti karena mereka menyadari potensi Luther terlalu mengerikan.Kalau diberi waktu beberapa tahun lagi, Luther bisa menjadi tak tertandingi. Saat itu, seluru