Share

BAB 68. DENDAM YANG TERLEPAS

Ghea mengambil secangkir kopi panas yang baru disajikan mbak Marni, menghirupnya dalam-dalam ingin merasakan kenikmatan aroma harum kopi pahit tanpa gula yang disukai Ghea. Diraupnya ubi goreng ke dalam piring kecil, ditemani sambal bajak khas mbak Marni di masukkan ubi goreng setelah dicolek dengan sambal ke mulutnya. Pahit, pedis terasa di mulutnya, sama seperti hidupku, batin Ghea.

Pahit, kata-kata pedis ibu Sukma dan kemarin baru saja dia merasakan kata pedis yang menggetarkan hatinya, perkataan Yasmin . Kehadiran Yasmin ingin dilupakan sementara , Ghea sudah bertekad apapaun yang terjadi, dia harus mempertahankan cintanya, miliknya yang paling berharga. " Aku tidak akan melepaskan , Galang, Sinar dan anak yang kukandung." bisiknya.

Sesudah menelpon Ghea untuk mengecek apakah Yasmin masih ada di pondok indah, Galang tidak pernah menelponnya. Tidak seperti kebiasaan Galang, dia akan menelpon jika ada berita bohong yang membuat Ghea galau atau ketakutan. Ancaman telepon, berit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status