“ Kamu isteri baru Juda?” tanya wanita yang berdiri di depannya. “ Siapa Juda? Oh ! Galang ? I…yyaa.” Jawab Ghea gugup. “ Hmm… kok selera Juda berubah !” katanya, melihat Ghea dari atas ke bawah yang hanya mengenakan tanktop dan celana pendek jeans yang sudah lusuh seolah-olah menilai Ghea adalah manusia aneh.Matanya berwarna coklat menatap Ghea dengan berani dan tidak sopan. Ghea merasakan dirinya kehabisan napas saat mendengar ucapan terakhir wanita di depannya, menatap dengan tatapan sama. “ Saya ingin melihat ruang kerjaku.” “ Ruang kerja? “ tanya Ghea. Wanita cantik itu tidak memperdulikan Ghea, langsung menerobos masuk , membuka pintu kamar yang sekarang menjadi kamar percintaan Ghea dan Galang. Hanya ada satu sofa, yang mereka sebutkan dengan sofa cinta, piano putih di atas karpet berwarna hijau. “ Mana pianoku?” tanyanya. “ Oh, maaf apakah ibu yang bernama Yasmin?” tanya Ghea dengan alis berkerut penuh tanda tanya. “ Iya. Saya Yasmin Pringgodihardjo , mantan isteri Ju
Ghea mengambil secangkir kopi panas yang baru disajikan mbak Marni, menghirupnya dalam-dalam ingin merasakan kenikmatan aroma harum kopi pahit tanpa gula yang disukai Ghea. Diraupnya ubi goreng ke dalam piring kecil, ditemani sambal bajak khas mbak Marni di masukkan ubi goreng setelah dicolek dengan sambal ke mulutnya. Pahit, pedis terasa di mulutnya, sama seperti hidupku, batin Ghea. Pahit, kata-kata pedis ibu Sukma dan kemarin baru saja dia merasakan kata pedis yang menggetarkan hatinya, perkataan Yasmin . Kehadiran Yasmin ingin dilupakan sementara , Ghea sudah bertekad apapaun yang terjadi, dia harus mempertahankan cintanya, miliknya yang paling berharga. " Aku tidak akan melepaskan , Galang, Sinar dan anak yang kukandung." bisiknya. Sesudah menelpon Ghea untuk mengecek apakah Yasmin masih ada di pondok indah, Galang tidak pernah menelponnya. Tidak seperti kebiasaan Galang, dia akan menelpon jika ada berita bohong yang membuat Ghea galau atau ketakutan. Ancaman telepon, berit
Ghea mencoba menyeimbangkan dirinya , melepas dendam , mulai dengan hidup baru tanpa dendam . Begitu melihat Nyali yang menyeretnya melupakan masa lalu , berusaha seolah-olah tidak pernah ada kejadian yang membuat hubungan mereka terputus. Stres yang dialaminya ketika Galang mulai menginvestasikan modalnya di Kalimantan Timur , janin di kandungnya seakan-akan hilang begitu Nyali yang ceplas ceplos menceritakan kejadian awal dia berkomplot dengan ibu Sukma. Ghea mendengarnya sambil menuang teh hangat bunga telang ke gelas Nyali yang langsung meraihnya dengan suara desis karena kepedasan dan meneguknya. “ Terima kasih, pedas, nikmat dan yummy banget sambel bajaknya.” Kata Nyali yang tetap mengambil pisang goreng , mengolesinya dengan sambal bajak. Ghea tersenyum memandang tingkah Nyali, “ Ngidamnya si jabang bayi atau ngidamnya emaknya.” Kata Ghea . “Huh.. dua-duanya.” Ghea membiarkan Nyali menikmati ubi dan pisang goreng , terheran-heran memandang Nyali seperti sudah lama tidak
Pertemuan Ghea dengan Nyali masih membekas di pikiran Ghea. Berita yang dilontarkan Nyali membuat Ghea ketakutan. Sudah beberapa kali dia menghubungi Galang, tapi tidak berhasil. Bahkan Galang tidak menghubunginya. Jika Ghea tidak menghubungi Nyali pasti dia tidak akan mendapatkan berita terhangat dari Nyali. Ghea berharap masalah Galang cepat dapat diselesaikan, jika tidak ,dia akan terus khawatir apalagi kontak dengan Galang tidak pernah terhubung. Menghadapi permasalahannya Ghea memohon agar Tuhan membantunya mengatasi permasalahan hidupnya, namun Tuhan seolah membiarkannya menghadapinya. Malah masalah baru timbul. Kedatangan Yasmin, mantan isteri Galang membuat Ghea resah.Diambilnya ponsel menekan nomor kontak yang sangat dihafalnya, “ Maaf nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, silahkan coba lagi nanti.” “ Mengapa Galang mematikan ponselnya? tidak biasanya dia mematikan ponselnya ! Setelah menunggu lima belas menit dicobanya lagi menghubungi Galang, jawaban sama. Wajah Ghe
Seorang teknisi tahu betul perangkat yang akan diperbaikinya , dimulai dari mana dan bagaimana menyelesaikannya selama perangkat tersebut belum dimodifikasi teknisi mampu mendeteksi mengapa perangkat itu tidak bekerja secara normal. Galang yang profesional dalam bidangnya tahu menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaannya. Ketika menjadi CEO PT Griya Artha Langgeng Jaya, dia bisa menyelesaikan masalah karena kemampuannya memanage bawahannya. Sekarang proyeknya untuk membuka perusahaan di Kalimantan Timur, berhasil karena kemampuannya memberi harapan walaupun tantangan yang mereka hadapi sangat sulit. Kemampuannya mendekati masyarakat, pemerintah dan bawahannya yang kebanyakan resign dari PT Griya Artha Langgeng Jaya. Dari nol dia memulainya. Modal investasi mengalir karena kepercayaan dan Galang menunjukkan berani melepaskan kekhawatiran yang ada. Keputusan Galang bersama rekan kerjanya , para investor bertekad bekerja jujur, tanpa suap menyuap , katakan NO pada korupsi, tidak me
Kehadiran tante Joani di dampingi Frenya yang menunggu di luar pintu gerbang membuat Ghea marah. Ghea tahu tante Joani selalu menggunakan Ghea sebagai pion untuk mendapatkan uang , karena tidak ingin dipusingkan dengan segala macam ocehan tante Joani akhirnya Galang menuruti keinginan tante Joani memberikan sejumlah uang sesuai keinginnannya. Saat ini dia bukan Ghea yang dulu, dia adalah nyonya Galang Juda Saputra. Ghea dan Galang telah berkomitmen mengenai uang mereka. Ghea yang sudah merasa aman dan nyaman sebagai nyonya Galang menyerahkan seluruh keuangannya pada Galang. Galang memberikan Ghea kartu debet yang setiap bulan ditambah jumlah nominal yang melebihi target pengeluaran . Kartu debet digunakan Ghea untuk belanja keperluan rumah tangga, membayar asisten rumah tangga serta keperluan pribadinya. Jika Ghea ingin mengeluarkan uang agak lebih banyak , dia minta pendapat Galang selalu dijawab dengan enteng, ” Pakailah sesuai keinginan dan keperluanmu” “ Mas, semua keingi
Melihat Ghea pergi meninggalkan mereka, Yasmin tersenyum lalu menatap Galang,” Rupanya kamu memilih isteri dari level bawah, tidak tahu etika. Ini pelajaran bagimu dalam memilih isteri,” kata Yasmin memprovokasi Galang. “ Aku memilih isteri dari kalangan atas, tapi aku juga salah memilih. Dia lari dengan laki-laki lain.” Jawab Galang. “ Itu kesalahanku, bukan kesalahanmu darling. Bukankah setiap manusia bisa khilaf, bisa berbuat salah. Aku kesepian karena mas selalu sibuk pacaran dengan perusahaan, aku seakan isteri kedua menunggu giliran dikunjungi suamiku” Jawab Yasmin manja. “ Tapi kamu tidak harus selingkuh,membuat aku dalam kekacauan karena harga diriku dicabik-cabik.” “ Jangan mas menjudge aku selingkuh. Isteri mas yang ditinggal mas berbulan-bulan pun bisa selingkuh.” “ Jaga mulutmu !” geram Galang. “ Mas, kamu itu garang, galak , diktaktor tapi lemah dengan wanita yang memanfaatkanmu !” Galang mengangkat alisnya, berkata dingin,” Kok kamu tahu bahwa isteriku kesepian? S
Yasmin yang membakar emosi Galang kaget melihat Ghea pingsan. Memandang Galang yang menatapnya dengan tatapan berbalut kemarahan, mengepalkan tinju seolah-olah ingin meninju Yasmin. Wajahnya dingin, seringai di wajahnya berubah bagaikan binatang buas , meraung serak ” Keluar !!! Keluar semua kalian perempuan iblis !!!” Mbak Marni yang mendengar raungan Galang langsung membuka pintu kamar Sinar, dilihatnya Ghea jatuh dilantai. “ Ibu !” teriaknya. “ Pak, ibu pingsan !!” teriaknya lagi menatap Galang yang mengusir ketiga perempuan. “ Berhenti berteriak !!” “ Hai ! Kau ! Angkat selingkuhanmu, keluar dari rumahku !” teriaknya. Rio hanya mampu memandang Ghea yang seolah tidur di lantai. “ Biarkan dia bermain drama, itu trik terakhirnya jika kalah. Aku mengenalnya, setiap terpojok dia memakai trik pingsan, trik panic attact.” Terdengar suara tante Joani yang berdiri sambil bertolak pinggang memandang Ghea yang terkapar di lantai. “ Bapak lakukan sesuatu buat ibu,” tangis mbak Marni.
Satu tahun kemudian. Ghea sibuk menyiapkan makan malam, ibu Imelda Hutomo , Yasmin dan Oscar diundang Ghea makan malam di rukan . Ibu Imelda Hutomo, Yasmin dan Oscar ke Sendawar untuk menjemput Sinar liburan akhir tahun ke Jakarta. Untuk mengungkapkan dibutuhkan kesabaran dan kebijakan agar Sinar bisa menerimanya. Sinar perlahan-lahan diperkenalkan dengan keluarga biologisnya, awalnya dengan mengadakan komunikasi jarak jauh Sinar dengan Oscar. Sinar kagum ketika Oscar menunjukkan beberapa lukisan yang memenangkan perlombaan Internasional. “ Sinar ingin oom jadi guru menggambarku,” “ Baik, Sinar ke Jakarta nanti oom akan ajar melukis, agar Sinar bisa mewarisi seni melukis oom Oscar.” Kata Oscar. “ Betul, kapan Sinar bisa ke Jakarta?” “ Kalau mama Ghea dan papa Galang mengijinkan.” Jawab Oscar. Ghea dan Galang mendengar pembicaraan Sinar dengan Oscar melalui speaker handphone milik Galang, menyembunyikan wajah ketidak relaan mereka karena Sinar akan diambil dari kehidupan mereka.
Sampai di Balikpapan, Galang menyewa cleaning service untuk membersihkan rumah, mengepak barang-barang yang akan dibawa ke Sendawar. Beberapa barang yang tidak dipakai , ibu Marni dibantu ibu RT ,menanyakan ke tetangga membuat daftar siapa yang akan mengambilnya. Langsung nama Ghea meroket naik, dari perempuan sombong menjadi perempuan murah hati. Ghea tersenyum mendengar laporan ibu Marni, “ Itulah ibu, mereka tidak paham, hanya melihat dari luar.” Kata Ghea. Tiba-tiba Ghea merasa mual kembali, keinginan muntahnya semakin hebat disertai rasa pening, “ Mbak bisa buatkan saya teh manis hangat. Rasanya saya sering mual dan ingin muntah.” Kata Ghea. “ Apakah aku hamil?” bisik Ghea. Ghea mengingat kapan dia terakhir haid. Karena siklusnya tidak teratur diapun lupa kapan terakhir haid. “ Ibu, kapan ya haid saya yang terakhir? Ibu mungkin tahu?” tanya Ghea. “ Hmm.. waktu nak Galang pulang dari proyek, ibu sempat dengar dia ngedumel, “ Lagi PM, aku so tidak tahan.” Jawab ibu Marni samb
Setelah pesta ulang tahun Ghea serasa reunian, Galang dan Ghea mengantar tamu mereka yang langsung menuju ke lift. Mereka terlihat sumringah karena masing-masing membawa paper bag berisi kain tenun khas Dayak. Kesemuanya adalah ide Galang memperkenalkan kain khas Kalimantan, selain batik yang sudah go Internasional. “ Aku mau lihat anak-anak dulu.” Kata Ghea ketika mereka sampai ke kamar yang bersebelahan dengan kamar Ghea dan Galang, mengetuk pintu perlahan, ibu Marni keluar berbisik, “ Anak-anak sudah tidur, mereka capek nunggu mama dan papanya.” “ Oh… “ bisik Ghea penuh penyesalan. “ Besok aku akan melihat mereka, “ bisik Ghea. Galang melihat ke mata sendu Ghea yang penuh penyesalan, “ Besok pagi-pagi kita ajak jalan-jalan sebelum ke bandara.” Ghea merasa tenang mendengar janji Galang, memeluk Galang.Galang memperketat pelukannya, memasukkan kartu ke kamar mereka. “ Papa, terima kasih atas pesta ulang tahunnya, atas semua yang telah papa buat untuk mama.” “ Mama senang?” ta
Sore hari Galang menyatakan bahwa dia akan membuat pesta ulang tahun untuk Ghea. Ghea protes ,” Pa, ngapain bikin pesta ulang tahun?” “ Selama kita menikah, aku tidak pernah bikin pesta untukmu. Ayolah, papa sudah reservasi resto di hotel ini.” “ Hanya keluarga kita kan?” “ Beberapa teman, papa panggil.” Kata Galang sambil memberikan boks. “ Bukalah.” Ghea membuka pita , kemudian membuka boks,sebuah gaun hijau dengan potongan dada Sabrina dihiasi taburan berlian sepanjang leher, sepatu heels slingback warna perak dan clutch bag warna silver. “ Papa..” “ Kamu pakai untuk pesta ulang tahunmu nanti malam.” “ Aku, tidak biasa pakai yang beginian,” “ Kamu harus biasa, apakah kamu mau pakai tanktop dan celana pendek?” Sore menjelang malam, diantar ibu Marni, Ghea ke salon yang ada di hotel, itupun atas perintah Galang. Setelah mandi Galang telah mempersiapkan gaun, sepatu dan clutch bag di ranjang. Galang sudah memakai celana panjang, kemeja dan dasi tinggal memakai jas Armani
Jam menunjukkan pukul dua belas malam, Galang terbangun dari tidur lelap setelah berpacu nikmat dengan Ghea. Ghea nampak pulas tidur dalam lekukan lengan Galang. Perlahan Galang membebaskan kepala Ghea dari lekukan lengannya, menelpon seseorang. “ Saya ada di depan pintu kamar,” jawab Dipta. Galang cepat memakai bathrobe, membuka pintu , Dipta memegang kue tart kecil dengan lilin yang sudah menyala. “ Terima kasih Dipta, silah tidur kembali.” Tetap memegang kue tart, Galang mencium bibir Ghea, mengulum membuat Ghea membuka matanya. Melihat lilin yang menyala di depan wajahnya, Ghea bangkit, “ Happy birthday my wife, my angel, my love.” Kata Galang memeluk Ghea. “ Tiup lilinnya, tapi sebelumnya make a wish.” Ghea dengan mata terpejam karena melawan ngantuk meniup lilin, kemudian memeluk Galang,” Thanks, my darling. I love you.” Lalu jemarinya mencolek cream menaruhnya di hidung Galang. Galang membalas mencolek cream menaruhnya di bibir Ghea. Kue tart kecil dimakan bersama, seper
Sidang kedua hak asuh anak, sesuai permintaan penasehat hukum Galang sebagai tergugat, atas permintaan Ghea sebagai saksi, pada agenda sidang pemeriksaan saksi, sidang perebutan anak dilakukan secara tertutup bagi umum. Kuasa hukum Yasmin sebagai penggugat, menyatakan keberatannya terhadap larangan hakim karena menyangkut masa depan anak yang diperebutkan hak asuhnya. Kuasa hukum Galang sebagai tergugat, pak Susetyo menjelaskan karena menyangkut kasus dalam ranah hukum keluarga dan mental anak yang diperebutkan hendaknya sidang tertutup untuk umum. Akhirnya hakim memutuskan sidang tertutup untuk umum dan menyatakan bahwa semua putusan pengadilan hanya sah dan mempunyai kekuatan hukum apabila diucapkan di sidang berbuka untuk umum. Suasana sidang penuh ketegangan karena adanya protes dari keluarga Pringgodihardjo karena mereka ingin menutup fakta yang sebenarnya terjadinya gugat cerai oleh Galang . Sidang berjalan alot, akhirnya atas permintaan kuasa hukum tergugat meminta Ghe
Ghea sedang memasak ketika ponselnya berbunyi, dibacanya log panggilan dari Poppy. “ Hai aku dengar dari dokter Budi kamu mencari mantan suamimu?” “ Dia bukan mantan suamiku, suamiku .” jawab Ghea. “ Dia kan ceraikan kamu?” “ Iya. Di atas kertas, tapi belum di pengadilan agama. Kami sudah menyalurkan gairah seksual kami.” “ Bagaimana, asyik, putar ke kanan, ke kiri, melompat setelah empat tahun selibat?” tanya Poppy. “ Simpan pikiran mirismu!” kata Ghea sambil tertawa. “ Woaaahh! Berarti tebakanku benar.” “ Tumben menelponku di jam segini, biasanya kamu sibuk di salon.” “ Hmm.. apa kau sudah baca berita ?” tanya Poppy sambil menyebutkan salah satu portal yang terkenal dengan gosip hot. “ Mengenai apa?” tanya Ghea. “ Perebutan hak asuh Yasmin Pringgodirgo dengan mantannya, Galang.” “ Apa? “ kata Ghea langsung mematikan kompor, menutup ponselnya dengan tangan kemudian memanggil ibu Marni,” Ibu tolong selesaikan.” “ Pop, aku putuskan dulu, mau mencari beritanya.” Kata Ghea .
Begitu tamu tidak diundang keluar rukan dengan bersungut-sungut, Ghea dengan langkah cepat menaiki anak tangga mencari Haikel dan Sinar. Haikel sedang dibujuk oleh ibu Marni, “ Mama , Haikel takut nanti papa dipukul .” kata Haikel sambil menangis tersedu-sedu. “ Haikel, mereka tidak akan memukul papa, ada oom Dipta yang jaga papa,” kata Ghea, lalu bertanya ke ibu Marni , “ Di mana Sinar?” “ Sinar di kamar sedang melukis,” “ Sinar,” panggil Ghea. Tidak ada sahutan, Ghea mulai cemas, takut kalau Sinar mendengar keributan di bawah dan mengetahui jati dirinya. Dibukanya pintu kamar Ghea, Ghea sibuk di depan papan melukis, sambil tubuhnya bergoyang-goyang mengikuti irama musik, sekali-sekali dia bersenandung. Ah, dia pakai headset, batin Ghea. “ Sinar ! “ teriak Ghea. Sinar bergeming, tetap fokus di depan papan melukis, Ghea mendekati Simar memeluknya, Sinar melihat ke arah Ghea,” Mom , aku kaget !” “ Kamu terlalu asyik melukis sampai tidak tahu bahwa papa sudah pulang dari proyekn
Seminggu kemudian. Ghea menunggu Galang yang sedang bekerja di kantornya. Meskipun rumah dan kantor dalam satu lokasi, Ghea tidak pernah memunculkan dirinya di kantor Galang. Pintu penghubung dengan rukan sebelah tempat ibu Marni dan anak-anaknya, Sinar dan Haikel tinggal Ghea dilalaui Ghea jika akan bertemu dengan mereka. Galang hanya ingin kamarnya untuk dia dan Ghea, Galang tidak ingin privasinya terbagai dengan yang lain, meskipun mereka adalah anak-anaknya, itulah keegoisan yang dimiliki Galang. Ghea baru saja meninggalkan anak-anaknya, Sinar dan Haikel setelah mengajari Haikel belajar mengenal huruf , mendampingi Sinar melukis. Masih terbayang wajah Sinar yang tidak menampakkan satupun dari wajahnya yang bisa diandalkan sebagai anak Galang. Yasmin? Ghea tidak tahu garis wajah Yasmin, yang diketahuinya hanya kecantikan dan kemolekan tubuhnya. Sinar memiliki wajah yang cantik. Berbeda dengan Haikel, melihat rupanya orang bisa menebak bahwa Haikel adalah anak Galang, Haikel bagaik