Share

Melinda Mengungkap Rahasia

last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-05 14:45:09

Melinda tengah berjalan bersama Sasa. Malam belum larut saat ia memilih menenangkan pikiran dengan menelusuri jalanan bersama sang sahabat.

“Kau baik-baik saja?” tanya Sasa.

“Hm.” Melinda memeluk tubuh. Merasakan hawa dingin yang mulai menjalari tulang.

“Maaf aku sudah menyusahkanmu. Aku tak punya siapa pun untuk dijadikan teman berbagi selain kau,” kata Melinda.

“Jangan begitu, Mel. Kita sudah lama bersahabat. Aku malah senang kau tinggal bersamaku. Aku jadi tak kesepian lagi.” Sasa menggamit lengan Melinda. Mensejajari langkah sang sahabat yang sangat pelan.

“Sudah empat hari aku tak pulang. Sungguh, aku tak menyangka wanita yang aku pikir baik hati, ternyata adalah bunga mawar berduri. Menampakkan keindahan, tapi bersiap untuk menyakiti.”

Melinda menghela napas. Menatap angkasa lepas, di mana bintang-bintang bertaburan ditemani bulan sabit.

“Aku sudah curiga dari awal. Sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dijadikan Istri Kedua Karena Insiden    Paket Misterius?

    Naura sedang berdiri di balkon, menatap angkasa bersama Zaskia yang baru pulang. “Mama akan lama di sini?” tanyanya. “Rencananya sih, begitu. Kau kan tahu sendiri, Mama punya bisnis salon kecantikan di London. Kalau Mama tetap di sini, yang ada nanti para karyawan jadi seenaknya. Kalau mereka korupsi, bagaimana?” Zaskia mengibaskan rambutnya yang dipotong sebahu. Membiarkan angin malam menerpa. Kalau saja bisa, tentu ia akan lebih memilih menetap di Indonesia bersama sang anak agar bisa mengawasi gerak-gerik Melinda. “Aku takut, Ma. Bagaimana kalau Mas Gerald beralih hati? Aku belum juga memberinya anak. Aku takut Melinda berhasil menggodanya dan mereka memiliki anak.” Naura meremas jemari tangannya. Kuku-kukunya yang panjang tampak sangat bersih karena ia rajin merawat diri. “Tapi kenapa kau bodoh sekali? Kau malah meminta s

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Dijadikan Istri Kedua Karena Insiden    Kalian Selingkuh?

    Braakkkk! Gerald membuka pintu ruangan Haedar, tapi tak menemukan siapa pun. Hanya Radit yang kebetulan lewat, membuat Gerald menghentikannya. “Mana Haedar?” tanyanya dengan emosi. Tangannya memegang sesuatu. “Pergi, Tuan. Katanya mau bertemu klien. Memangnya ada apa?” Radit menundukkan wajahnya. “Bukan urusanmu!” Gerald berlalu diikuti Jiddan. Napasnya memburu, masih dengan perasaan ingin membunuh. Dilihatnya benda di tangan yang tak lain adalah foto. Paket tadi ternyata berisi foto-foto Haedar bersama Melinda. Hati Gerald memanas. Dia semakin yakin sepupunya menyimpan perasaan pada sang istri. Radit yang cemas, buru-buru menghubungi Haedar. Namun sayang, ponselnya dalam keadaan tak diaktifkan saat ditelepon. “Aku akan mencarinya sendiri. Kau urus saja masalah hotel. Laporkan padaku saat kau pulang.” Gerald memasuki mobil. Jiddan hanya mengangguk, menatap kepergian mobil itu t

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07
  • Dijadikan Istri Kedua Karena Insiden    Menemukan Melinda

    Gerald pulang dengan tangan kosong. Melinda tetap menolak pulang dengannya dan malah lebih memilih pergi bersama Haedar. Hati Gerald panas. Ia tak mengira Melinda akan bersikap seperti itu padanya. “Mas, kau tak menemukan Melinda?” Naura keluar dari kamar. Dibantu Zaskia yang mendorong kursi roda mendekati sang suami. “Belum, Sayang.” Gerald membungkukkan badan, mengelus pipi istrinya lembut. “Kau lihat? Anakku masih berbaik hati ingin Melinda kembali, tapi wanita itu bersikap kurang ajar.” Zaskia kembali mengompori. Biar saja Gerald semakin benci pada istri mudanya. “Aku ke kamar dulu ya, Sayang.” Gerald mengecup kening Naura, lalu beranjak meninggalkannya. Naura berdecak kesal. Kalau saja bukan karena Melinda sudah tahu tentang kejahatannya, tentu Naura akan senang seumpama madunya tak pernah kembali ke rumah itu. “Kau jangan terasa hati. Akan lebih baik kalau suamimu menenangkan diri d

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-08
  • Dijadikan Istri Kedua Karena Insiden    Kembali Demi Menemukan Bukti

    Haedar menaiki tangga dengan lemas. Apa yang dilihatnya tadi masih terbayang dalam ingatan. Memang tak salah dan Gerald berhak melakukan apa pun pada istrinya. Sialnya, ia tak tahu apa sebenarnya yang membuat hatinya sangat perih. Mungkinkah karena ada rasa pada Melinda? Atau apa pun itu, yang pasti bukan ini yang ingin Haedar lihat. “Mana Melinda? Kau tak membawanya ke sini? Kau bertemu dengannya, kan?” tanya Saroon, memerhatikan dari bawah. “Entah,” jawab Haedar, menoleh. “Loh, kok aneh? Dia tidak mau ikut, ya?” Saroon masih penasaran. Raut wajah anaknya muram sejak memasuki rumah. “Aku lelah. Aku ke kamar dulu.” Haedar meneruskan langkah menuju ke kamar. Bergegas menutup pintu dan menguncinya rapat-rapat. “Ada apa dengannya?” Saroon merasa heran, tapi tak berani untuk bertanya. Dalam keadaan seperti ini, tentu Haedar tak akan mau membahas apa yang terjadi.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09
  • Dijadikan Istri Kedua Karena Insiden    Mulai Suka?

    Gerald menatap layar laptop, tapi pikirannya entah ada di mana. Ia tak bisa fokus pada pekerjaan. Bahkan saat Jiddan menunggu berkas yang akan ditandatangani, Gerald tak memerhatikan. “Tuan?” lirihnya, masih berdiri. “Ya?” Gerald yang menyentuh dagu dengan jari telunjuk dan jempol, menoleh. “Berkasnya sudah ditandatangani?” tanyanya. “Berkas ... apa?” Gerald balas bertanya. Tampak Jiddan hanya menghela napas berat. “Berkas untuk rapat besok,” jawabnya. “Oh, itu. Aku belum membacanya.” Gerald mencari berkas yang dimaksud, padahal tak tahu yang mana. “Apa ada masalah, Tuan?” Jiddan memberanikan diri bertanya. Sejak di perjalanan menuju ke kantor, Gerald hanya termangu. Mendadak sekarang malah seperti orang linglung. Gerald berdecak, menutup laptop. Diusapnya wajah seraya menarik napas dalam-dalam. “Sepertinya, ada yang salah dengan diriku.” Gerald mendorong kursi agar sedikit menjauh

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • Dijadikan Istri Kedua Karena Insiden    Menggoda Melinda Karena Gaunnya

    Melinda, Gerald, Naura, serta Jiddan sampai di kediaman Kenan yang sudah ramai. Beberapa tamu undangan yang rata-rata dari kalangan menengah ke atas pun turut hadir. Melinda terus saja memegangi gaun pemberian Naura yang terasa sangat tak nyaman. Walaupun tahu Naura sudah merencanakan sesuatu, ia tak bisa mengelak. Dengan menggamit lengan kedua istrinya, Gerald memasuki rumah disambut hangat oleh Kenan dan keluarganya. “Selamat datang,” sapa Kenan, memeluk Gerald dengan senyum lebar. “Selamat menua,” kata Gerald, terkekeh. Yang lain pun ikut tertawa mendengarnya. Kenan hanya berdecak, mengangkat tangan pada Melinda yang tampak sangat cantik di matanya. Gaun merah itu sangat cocok di tubuh ramping Melinda yang lebih tinggi dari Naura. “Istrimu sudah sembuh?” Baskoro mendekat. Gerald hanya menaikkan pundak, tersenyum tipis. “Selamat ulang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Dijadikan Istri Kedua Karena Insiden    Kau Merencanakan Sesuatu?

    “Kau aktris itu, kan?” Seorang wanita mengenali Naura. Tentu saja dia langsung mengangguk, menampilkan senyuman. “Wah! Kenalkan, namaku Thalia. Aku istri Komisaris itu.” Wanita dengan gaun berwarna putih mengulurkan tangannya setelah menunjuk seorang pria dengan jas hitam di dekat Kenan. “Naura.” Naura menyambut uluran tangan itu. Ia juga menyalami beberapa tamu wanita yang tentunya tak satu pun dikenal. “Aku sudah banyak mendengar tentang kehidupan pribadimu. Kau bisa hidup seatap dengan madu? Apa tidak ada masalah? Katanya, kau sempat lumpuh karena dia, ya?” Thalia mengerling ke arah Melinda yang juga menatap ke arahnya. Kehidupan pribadi seorang aktris memang akan menjadi pusat perhatian. Bukan hanya sisi baiknya, bahkan sisi terburuknya pun akan dikorek sampai tak ada yang tertinggal. Naura hanya menghela napas, memainkan gelas tanpa ada niatan meminumnya. Melihat antusiasme beberapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Dijadikan Istri Kedua Karena Insiden    Kenan Masuk Kamar

    Melinda menyambut kedatangan sang suami tanpa kata. Ia hanya bersalaman, lalu membukakan jas. Gara-gara kemarin Gerald mengejarnya, ia jadi gagal mencari tahu tentang pemilik lingerie hijau. “Kenapa wajahmu ditekuk?” Gerald memerhatikan istrinya yang duduk di sofa. “Wajahku tidak seelastis itu sampai bisa ditekuk,” jawabnya. Gerald melonggarkan dasi, duduk di depannya. Diperhatikan sang istri yang malah menopang dagu, seperti tengah memikirkan masalah berat. “Siapa yang kau pikir?” tanyanya. “Yang jelas bukan kau.” Melinda menoleh sekilas, lalu kembali pada pikirannya yang serabut. “Kau pasti memikirkan Haedar.” Gerald menduga bahwa Melinda memang memiliki hubungan dengan pria lain, dan pria itu tentunya adalah Haedar. “Tebakanmu benar. Apa kau sekarang menjadi dukun?” Iseng Melinda bertanya, membuat Gerald kesal. Ia masih marah dengan jas Haedar yang belum istrinya kembalikan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13

Bab terbaru

  • Dijadikan Istri Kedua Karena Insiden    TAMAT

    Melinda dan Gerald berdiri menatap Lily Hotel di depannya yang sudah beroperasi beberapa bulan terakhir. Hotel baru yang langsung menjadi pusat perhatian dan populer di berbagai kalangan. Keduanya melangkah sambil memasuki tempat itu dengan senyuman. Para karyawan kompak menyambut kedatangan mereka yang sudah dikabari sejak beberapa hari lalu. Setelah pernikahan ulang dilaksanakan, Melinda dan sang suami semakin mesra. Ke mana-mana selalu bersama. Kali ini mereka datang untuk menikmati fasilitas hotel yang ada. Layaknya pasangan muda-mudi yang bulan madu. “Pokoknya aku mau lima ronde!” kata Gerald, memasuki salah satu kamar VVIP. “Ingat umur, Mas! Mana bisa tenagamu mengimbangiku?” ledek Melinda, menutup pintu dan menguncinya. “Jangan remehkan aku. Sebelum ke sini, Mama Zaskia sudah membuatkan aku jamu kuat. Dia bilang, aku akan sanggup sampai lima ronde sekali pun!” Geral

  • Dijadikan Istri Kedua Karena Insiden    Maukah Kau Menikah (Lagi) Denganku?

    “Mama?” Baru saja kata itu terucap, seorang wanita mengeluarkan pistol dari dalam tas, lalu mengarahkannya kepada mereka. Melinda menganga, terkejut melihat kehadiran Zaskia tiba-tiba. “Kau pikir aku akan diam saja? Aku akan menuntut balas. Aku tak bisa datang saat kematian Naura, tapi aku datang saat kematian kalian.” Zaskia mengarahkan pistol kepada Gerald. Segera Melinda berdiri di depannya, menghalangi. “Sebelum kau membunuhnya, bunuh aku lebih dulu. Aku tak bisa hidup tanpa suamiku,” ujar Melinda. “Tidak! Bunuh aku saja. Mama pasti marah dan benci karena aku memilih Melinda, kan? Kalau begitu, bunuh saja aku, jangan dia.” Gerald mendorong Melinda ke samping. Berganti menjadi pelindung bagi sang istri. Melinda menggeleng. Digenggamnya tangan sang suami. Jika harus mati, maka dia lebih memilih mati bersama daripada harus kehilangan.

  • Dijadikan Istri Kedua Karena Insiden    Surat Pertama dan Terakhir

    Pagi yang sepi. Ditemani semilir angin dan dedaunan yang berguguran. Hujan baru saja reda saat pemakaman Naura dilangsungkan. Melinda, Gerald, Jiddan, serta lainnya menyempatkan diri untuk datang. Menyaksikan bagaimana tubuh fana itu mulai ditutupi tanah yang lumayan berlumpur. Kabar kematiannya yang benar-benar mengenaskan baru terdengar menjelang pagi. Polisi mengatakan kematiannya karena bunuh diri. Overdosis obat penghilang cemas. Tubuhnya yang lemah, tak mampu menahan. “Seminggu lagi dia akan dieksekusi mati, tapi ternyata memilih mengakhiri hidup.” Begitulah yang Gerald dengar dari polisi yang datang untuk mengabari. “Kami menemukan surat di dalam kantong celananya. Mungkin Tuan berkenan menerimanya.” Polisi menyerahkan selembar kertas yang dilipat pada Gerald yang terkejut dengan kabar buruk itu. Tangannya bergetar saat menerima surat itu. "Di

  • Dijadikan Istri Kedua Karena Insiden    Akhir Para Penjahat

    “Di mana otakmu, hah? Kau ingin membakar anak kecil demi memuaskan egomu? Kau benar-benar sudah tidak waras!” Gerald merasa dadanya mulai bergetar, saking amarahnya tak bisa dibendung. “Aku tak peduli! Biar dia mati sekalian. Kalau dia mati, kau akan menderita bersama wanita itu. Aku akan tertawa sepuas hati,” jawab Naura, tersenyum lebar. Dilihatnya Melinda mengusap wajah Lily yang basah karena bensin. Rasanya Naura sudah gelap mata. Dia ingin hari ini juga, ada yang mati di antara mereka. Siapa pun itu, pokoknya hanya ada satu yang bisa tenang, dan itu adalah dirinya. “Kau sangat mencintai mereka, kan? Itulah kenapa kau menceraikan aku,” kata Naura, perlahan melangkah ke samping, di mana korek api yang terlempar tadi berada di rumput. “Itu semua karena kesalahanmu! Kau serakah! Kau egois! Kau penjahat yang hanya bisa menghancurkan hidup orang lain!” kecam Gerald, menunjuk wajah Naura. Tak jauh darinya,

  • Dijadikan Istri Kedua Karena Insiden    Kehilangan Akal

    Haedar berlari di Bandara. Semalam ia mendapat telepon dari temannya bahwa anak Gerald diculik mantan istrinya yang kabur dari penjara. Karena panik, Haedar izin kembali ke Indonesia. Pria itu berlari mendekati Radit yang menunggu dengan senyuman. Majikannya kembali. Walaupun mungkin hanya sebentar, setidaknya dia tampak baik-baik saja. “Selamat datang, Tuan,” sapa Radit, membungkuk hormat. “Lily sudah ditemukan?” tanya Haedar, memasuki mobil yang pintunya dibuka. “Tadi pagi saat saya ke sana, katanya mereka sudah menemukan keberadaan Lily. Ada Kenan dan Suzy yang membantu Nyonya Naura,” tutur Radit. Ia memasuki mobil, lantas segera membawa majikannya ke bandara. Sengaja tak memberi tahu keluarga Gerald bahwa dirinya pulang. Hanya seminggu di Turki, tapi dia terpaksa pulang. “Aku sudah curiga. Mustahil dia akan diam saja menerima kenyataan akan dipenjara selama beberapa tahun.” Haedar men

  • Dijadikan Istri Kedua Karena Insiden    Keterlibatan Suzy

    Saat semua orang masih panik, tiba-tiba ponsel Melinda berdering. Wanita itu mengangkat telepon dari nomor asing. Tangannya sedikit bergetar saat ponsel itu didekatkan ke telinga. “Ha-halo. Siapa?” tanyanya, menggigit jari. “Apa perlu aku beri tahu siapa aku?” Melinda membulatkan mata. Suara itu milik Naura. Dia yakin seratus persen bahwa yang kini menelepon adalah mantan istri Gerald. “Sayang!” Gerald mendekat. “Apa maumu? Katakan padaku, di mana Lily? Kau yang menculiknya, kan? Katakan, Naura!” Melinda membekap mulut, menahan isak tangisnya. Gerald meletakkan kedua tangannya ke pundak sang istri. Ikut mendengarkan apa yang akan Naura katakan. “Aku akan memberimu anak ini, asal kau datang ke alamat yang akan aku sebutkan. Sampai kau membawa orang lain, apalagi Mas Gerald ataupun polisi, aku tak jamin Anakmu akan bernapas.”

  • Dijadikan Istri Kedua Karena Insiden    Lily Hilang

    “Sayang, Minggu depan ikut aku, ya,” ajak Gerald. Meletakkan tangannya pada sandaran sofa. Istrinya yang fokus menonton acara anak-anak, menoleh sekilas. “Ke mana?” tanyanya, kembali menatap layar televisi, di mana kartun lucu tengah tampil. Lily yang sangat menyukai tayangannya, tak sedikit pun menoleh. Duduk di lantai beralaskan karpet tebal di bawah keduanya, dengan sejumlah mainan yang mulai berantakan. “Kau ikut saja. Aku ada kejutan untukmu,” kata Gerald, memeluk istrinya dari samping. “Tergantung,” jawab Melinda. “Tergantung apa?” Gerald menarik telinga Lily pelan, lalu pura-pura tidak melihat saat sang anak menoleh. “Tergantung suasana hati. Kalau suasana hatiku sedang baik, mungkin aku akan ikut. Kalau tidak, ya maaf.” Melinda mengganti tayangan saat iklan. “Ih, kau ini!” Gerald berdecak. Ia mulai mengganggu Lily yang asyik menikmati camilan. “Kau kadang suka aneh. Men

  • Dijadikan Istri Kedua Karena Insiden    Sebuah Janji

    Dea menambah kecepatan motornya. Merasa takut tak akan bertemu Haedar lagi. Air matanya menetes. Sungguh, dia benar-benar menyukai pria itu. Walaupun berusaha untuk melupakannya, perasaan itu kian bertambah. Semakin subur setiap saat. Dea menangis tanpa suara. Jalanan di depannya yang lumayan lengang membuat wanita dengan kaos hitam itu semakin berusaha untuk sampai lebih cepat. Di Bandara .... Haedar dan Saroon baru saja sampai. Pria itu memeluk Radit yang tampak tak mau berpisah. “Saya ikut ya, Tuan,” ujarnya. “Mana bisa? Nanti siapa yang akan membantu Kak Gerald dan Jiddan? Lagi pula, kau juga butuh tiket pesawat, Visa dan paspor. Tidak mungkin dalam satu jam kau bisa menyiapkan semua. Sudah, tenang saja.” Ditepuknya pundak Radit yang sudah seperti anggota keluarganya juga. Memeluknya erat tanda sebentar lagi akan berpisah. “Jaga rumah baik-baik, ya. Kalau ada apa-apa, hubungi kami.” Saroon

  • Dijadikan Istri Kedua Karena Insiden    Kabur!

    Naura langsung dibawa ke ruang UGD untuk mendapatkan penanganan medis. Dua penjaga yang mengantar pun menunggu di luar. Satu jam kemudian, dokter keluar dari ruangan dan memberi tahu keadaan Naura yang sudah membaik. “Kapan kiranya bisa pulang?” tanya penjaga bertubuh kurus. “Dua atau tiga hari sudah boleh pulang. Saya permisi dulu.” Dokter berlalu meninggalkan dua penjaga yang sepakat akan bergantian berjaga karena Naura adalah tahanan. Selang beberapa saat .... Naura membuka mata. Ia langsung bangun, memegangi perutnya yang terluka. Nyeri hebat dirasakan saat ia menyentak selang infus hingga darah dari tangannya menetes. “Aku harus segera pergi.” Naura turun dari ranjang. Perlahan ia mendekati jendela. Beruntung tadi sempat mengambil gunting yang dokter letakkan tak jauh darinya. Wanita itu pun mencungkil jendela menggunakan gunting dengan susah payah. Berusaha untuk kabur dari tempat itu ta

DMCA.com Protection Status