Share

Menangislah!

Sepanjang perjalanan, Kinan hanya dapat menyembunyikan sedihnya dengan memandangi jalanan aspal yang dilewatinya. Bayangan Rangga seolah senantiasa berkelebat di dalam pikirannya. Kinan tak dapat menyembunyikan sakit di hatinya, dia terisak dalam diamnya.

"Kinan, menangislah jika ingin menangis. Tak perlu kau tahan hanya karena ada aku di sini. Bukankah dulu kau tak pernah merasa gengsi jika dihadapanku? Kau menangis dan tertawa saat bersamaku. Aku masih sama seperti dulu, aku Radit sahabatmu," ucap Radit berusaha menenangkan Kinan.

Mendengar ucapan Radit akhirnya Kinan bisa meluapkan rasa sedihnya. Dia menangis tergugu dalam sedihnya. Mendengar Rangga melepaskan dirinya, dia merasa terluka meskipun dirinya sendiri yang telah memintanya.

"Terima kasih, Mas. Masih mau menjadi sahabatku, masih mau mendengarkan keluh kesahku," ucap Kinan disela isak tangisnya.

Radit menyerahkan sapu tangan miliknya untuk Kinan.

"Menangislah dan keluarkan semua se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status