Share

Kemarahan Risa

Author: Yani Artan
last update Last Updated: 2022-09-06 12:09:35

Bagas mondar-mandir di depan rumah Nita. Sudah beberapa hari ini rumah wanita itu dan warungnya yang ada di depan rumahnya tutup, Nita pun sama sekali tak terlihat batang hidungnya, demikian juga dengan anak-anaknya.

"Kemana sih kamu, Nit? Ditelepon juga gak diangkat," gerutu Bagas seraya memainkan ponselnya mencoba menghubungi Nita kembali.

Datang Bu Marni-Ibu dari Nita- yang ingin membersihkan rumah anaknya.

"Bagas, ngapain kamu mondar-mandir di depan rumah Nita? Punya maksud buruk kamu ya?" seru Bu Marni.

"Nggak, Bu. Nita ke mana ya, kenapa beberapa hari ini aku gak liat dia?Biasanya kan aku ngopi di sini, Bu." Bagas menjelaskan maksudnya.

"Oh jadi kamu mau cari Nita? Belum bisa ngelupain dia ya? Asal kamu tahu, sekarang Nita dan anak-anaknya nyusul suaminya ke Kalimantan. Di sana suaminya dapat kerjaan yang gajinya gede," cibir Bu Marni.

Dari dulu memang Bu Marni tak menyukai Bagas dan memilih menjodohkan anaknya dengan orang lain y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Mantap Berpisah

    Risa sangat marah dengan ulah suaminya. Semua barang yang ada di kamar menjadi sasarannya. Dilemparkan gelas yang ada di dekatnya hingga pecah berkeping-keping. "Br*ngsek kamu, Mas!!" teriak Risa disela kemarahannya. Perempuan itu menangis histeris merasakan sakit hatinya. Luka yang ditorehkan Rangga sangat dalam menusuk kalbu. "Tega kamu, Mas ...." ucap Risa ditengah isak tangisnya. Rangga mendekati Risa ingin menenangkannya. Dia merasa bersalah dengan menyebut nama wanita lain saat mereka tengah bercinta. "Maafkan aku, Ris," ucap Rangga dengan raut wajah kacau. Risa masih menangis histeris. Rangga takut jika keluarga yang lain ikut mendengar teriakan istrinya. "Ris, tenangkan dirimu. Kita bicara baik-baik jangan seperti anak kecil," ucap Rangga dengan penuh penekanan. Beruntung semua anggota keluarga di situ tertidur nyenyak dan tak mendengar suara berisik di kamar itu. Mungkin karena hanya kamarnya yang berada di lanta

    Last Updated : 2022-09-06
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Rencana Bagas

    Pagi itu Bagas seperti biasa sarapan di rumah orangtuanya. Dia duduk di samping Bu Nur dan adiknya. Sedangkan Pak Rahmat sudah selesai sarapan dan mengurus burungnya. "Bu, aku kangen dengan Caca," ucap Bagas tiba-tiba. Secara serempak Bu Nur dan Santi mendongakkan kepalanya tak percaya pada ucapan Bagas. "Kangen sama Caca atau sama Mamanya," ledek Santi dengan ekspresi mengejek. Sontak Bagas melotot pada adiknya itu."Anak kecil jangan sok tahu kamu," Santi mencebik mendengar ucapan Bagas. Bu Nur menghentikan sarapannya, dia mengingat Caca yang selama ini dirindukannya. "Ibu juga kangen banget sama Caca," sahut Bu Nur dengan mata berkaca-kaca. Bagas tersenyum mendengar perkataan ibunya. Muncul ide yang melintas di kepalanya. "Bagaimana kalau kita menjenguk Caca di rumah Neneknya, Bu?" tanya Bagas berharap. "Iya nanti Ibu akan bicara pada Bapakmu," sahut Bu Nur. "Horeee ... aku juga ikut ya, Bu." Santi girang denga

    Last Updated : 2022-09-07
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Diminta Rujuk?

    Sedangkan Kinan adik kelas mereka bisa dekat dengan Radit karena tergabung dalam 1 organisasi yang sama. Dari sanalah awal mula mereka menjadi sahabat. Ranti mendekati Radit dan menyodorkan tangannya untuk bersalaman. Dia tak menyangka jika pria cupu yang selalu diremehkan olehnya dulu kini bisa menjadi sekeren ini sekarang. Radit menerima uluran tangan Ranti. "Sumpah kamu beda banget sekarang, Dit!! Hampir saja aku gak mengenalimu," ucap Ranti terkesima. Radit kembali tersenyum menanggapi perkataan Ranti. Hampir semua teman yang menemuinya juga berkata seperti itu. "Jangan bilang kamu ke sini untuk menemui Kinan? Atau memang benar kamu mau menemui dia?" tanya Ranti dengan tatapan menyelidik. "Aku ke sini memang ingin menemui Kinan, Ran. Aku nawarin dia kerja di apotek di mana klinikku berada," sahut Radit. "Apa!? Gak salah denger kan aku? Jadi dia meminta kerjaan sama kamu? Modus itu, Dit! Dia memang gitu belum resmi cerai udah kega

    Last Updated : 2022-09-07
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Rencana Yang Gagal

    "Bagaimana apa kamu bersedia kembali bersamaku, Kinan?" tanya Bagas tak sabar menunggu jawaban Kinan. Kinan terdiam, pikirannya berkelana mengingat masa-masa saat bersama Bagas dulu. Dua tahun lebih waktu yang dia habiskan sudah cukup membuatnya mengenal kepribadian sang suami. Dua tahun lebih dia berusaha menuruti setiap perkataan dan keinginan suaminya bahkan ia rela meninggalkan dan membantah orangtuanya demi bisa bersamanya. Bukan hanya uang belanja yang sangat terbatas, namun juga sikap Bagas yang tak bisa menghargainya sebagai seorang istri. Dengan alasan tak pandai merawat diri, dia diperlakukan semena-mena. Selalu bersabar dan mengalah sudah dilakukannya selama ini namun tak juga membuat suaminya berubah. Bagas semakin banyak tuntutan tanpa memenuhi hak yang harusnya dia lakukan. Kasih sayang suaminya nyaris tak pernah ia dapatkan semenjak dia hamil, begitu pun Caca jarang sekali bocah kecil itu tersentuh tangan ayahnya. "Kinan!! Apa

    Last Updated : 2022-09-08
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Perginya Rangga

    Risa dan Rangga telah mengurus surat perceraian mereka. Rangga memutuskan untuk pergi dari rumah mertuanya saat itu juga. "Mas, lebih baik kamu pergi dari rumah ini secepatnya. Soal Andika aku akan memberinya pengertian, kamu tak perlu khawatir," ucap Risa tanpa menatap lelaki yang diajaknya bicara. "Baiklah, Ris. Mungkin memang lebih baik aku keluar secepatnya. Aku akan cari rumah atau kontrakan untuk sementara waktu," ucap Rangga lirih. Setelah itu Rangga keluar dengan menggunakan mobilnya. Dia berencana untuk mencari tempat tinggal tak jauh dari rumah orangtua Kinan agar bisa memantau perempuan yang dicintainya. Setelah beberapa kali bertanya kepada tetangga Kinan soal rumah yang disewakan, akhirnya dia menemukan kontrakan yang hanya berjarak sekitar 5 rumah dari kediaman orangtua Kinan. Dari sana juga tak begitu jauh dari tempatnya bekerja.******* Rangga mengemas bajunya dan memasukkannya ke dalam sebuah koper. Setelah memastikan barang

    Last Updated : 2022-09-08
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Bertemu Lagi

    "Semalam saya intip dari dalam rumah dia datang sendiri kok, Bu. Bisa jadi dia lajang atau duda kan, jadi saya punya kesempatan buat PDKT kan, Bu?" sahut Gendis perempuan dengan tubuh seksi itu. "Pas banget kalau duda, Mbak. Sama -sama kesepian butuh belaian," Mereka yang ada di sana sontak tertawa, dan mereka terdiam saat ada Kinan datang bergabung. "Tumben belanja, Mbak Kinan?" tanya Bu Rukin. "Iya, Ibu kakinya sedikit linu, Bu. Jadi saya yang gantiin." ucap Kinan seraya memilih ikan pindang yang ada di depannya. "Mbak, maaf nih ya katanya Mbak Kinan sudah pisah sama suaminya ya makanya sekarang balik lagi ke sini?" tanya Bu Sis mulai kepo. Kinan keget kenapa mereka bisa tahu tentang statusnya padahal selama ini dia tak pernah keluar rumah. "Jangan ditutupi Mbak Kinan, kita semua sudah tahu kok, asal jangan lirik suami tetangga aja ya," ucap Gendis sinis. "Eh sadis amat omongannya Mbak Gendis. Takut saingan sama Mbak

    Last Updated : 2022-09-09
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Terusik

    Ranti senyam-senyum sendiri melihat ponselnya. Dia berbalas pesan dengan Bagas. Saking asyiknya dia tak menyadari jika Dinda sedang dibelakangnya mengamati setiap gerak geriknya. "Ehem, lagi ngapain, Mbak?" tanya Dinda mengambil posisi duduk di depan Ranti. "Gak liat aku sedang apa? Pakai tanya lagi," jawab Ranti, tatapannya tetap fokus pada ponselnya. "Oh, asyik bener. Gimana kabarnya Mas Bagas?" tanya Dinda memancing. "Baik—" Ranti tak meneruskan perkataannya, dia baru sadar jika sudah terpancing oleh adiknya. Ranti melotot, Dinda tertawa dan meninggalkan kakaknya yang mulai mengomel. "Dasar bocah, mau tau aja urusan orang dewasa, pasti kamu ngintip pesanku sama Bagas ya, Dinda!!" Ranti berteriak di depan kamar Dinda. Kinan tak sengaja mendengar Ranti yang berteriak di depan kamar adiknya dengan menyebut nama Bagas. "Apa, Mbak?! Kamu berkirim pesan sama Mas Bagas!?" tanya Kinan terkejut saat mendengar kakaknya berbic

    Last Updated : 2022-09-09
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Memilih Mundur

    "Maaf, Mbak Gendis. Aku sudah memesan makanan pada Kinan sebelumnya. Kami kan sudah saling kenal jadi sengaja aku memintanya memasak untukku," ucap Rangga membela Kinan. Gendis masih tak puas dengan jawaban yang diberikan oleh Rangga terlihat dari caranya menatap sinis Kinan. "Yaudah, Mas. Kalau begitu saya permisi dulu," ucap Gendis seraya melirik Kinan sebelum berlalu pergi. Kinan juga beranjak pergi dari tempat itu namun Rangga berhasil mencekal pergelangan tangannya. "Tunggu, Kinan!!" seru Rangga. "Ada apa lagi, Mas? Jangan salah sangka, aku cuma merasa kasihan denganmu yang seorang diri di sini. Dan satu lagi aku ingin kamu pergi dari sini setelah ini, jangan buat semuanya menjadi sulit, Mas," ucap Kinan memohon. "Terima kasih sudah peduli denganku. Aku ingin memberitahu kamu sesuatu. Aku dan Risa sudah mengajukan surat cerai ke pengadilan, kami sudah berpisah, Kinan. Dan kita sudah dapat jalan, bagaimana mungkin kamu malah menyuruh

    Last Updated : 2022-09-10

Latest chapter

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Ending

    "Yaelah ... kayak cewek aja sih pake curhat-curhatan segala!" cibir Rangga."Emang cewe doang yang butuh didengar, aku juga dong," sahut Dewa.Lia datang membawa teh hangat dan cemilan untuk Lala dan Dewa. Gadis itu lalu mempersilakan tamunya untuk mencicipinya."Silakan, seadanya saja ...."ucap Lia.Dewa memperhatikan adik Rangga itu, matanya tak berkedip melihat Lia yang polos namun tetep terlihat kecantikannya."Rangga, itu adik kamu bukan?" tanya Dewa berbisik."Iya, kenapa emang?" tanya Rangga balik."Kayaknya aku bakalan sering main ke rumah ibumu nanti deh, Ga." celetuk Dewa."Eh, gak ada ya, jangan coba-coba deketin adikku atau kamu akan berurusan sama kakaknya," balas Rangga seraya menunjuk dirinya."Yeay ... emang kamu gak mau punya ipar ganteng dan mapan kayak aku, Ga?" komentar Dewa."Udah deh, jangan becanda," jawab Rangga.Lia lalu pamit ke depan menemani Andika yang sedang bermain di luar, Dewa minta ijin Rangga untuk sekedar mengobrol bersama Lia di depan.Tinggal Lala

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Hadiah Istimewa

    Kinan membuka map itu dan melihat apa isi di dalamnya. Ternyata di dalam map itu ada sertifikat rumah atas nama Kinan. Diam-diam Bu Niken dan suaminya telah membeli rumah Bu Nilam dan mengalihkan namanya atas nama Kinan.Kinan menyeka sudut matanya yang basah, rasa haru menyeruak di dada."Bu, Pak ... saya gak tahu harus bagaimana lagi untuk mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada kalian. Begitu banyak yang sudah kalian berikan untukku," ucap Kinan dengan mata berkaca-kaca."Tak perlu begitu, Kinan. Kami juga orangtuamu jadi wajar kan kalau kami ingin memberikan sesuatu kepada putri kami," ucap Bu Niken dengan senyum lembutnya.Kinan lantas memeluk wanita yang telah melahirkan suaminya itu dengan perasaan bahagia. Bu Niken membalas pelukan menantunya dengan erat.Kinan lantas memeluk wanita yang telah melahirkan suaminya itu dengan perasaan bahagia. Bu Niken membalas pelukan menantunya dengan erat."Cukup dampingi Radit dan jadikan dia raja di hatimu, maka dia akan memperlakukan

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Hadiah dari Mertua

    "Bagaimana mungkin, Mas? Andika belum punya kekuatan hukum karena dia anak di bawah umur. Lalu bagaimana kalau aku menikah dengan Dion nanti, sementara dia tak ingin tinggal bareng ibuku?" tanya Risa tak terima.Bu Lina dan Lia menggelengkan kepala tak percaya dengan penuturan Risa. Sementara Bu Yuni menatap tajam putrinya."Apa kamu bilang? Dan kamu lebih memilih Dion daripada Ibumu sendiri, hah?!" tanya Bu Yuni dengan mendelikkan matanya."Sudahlah, Bu. Aku tak mau nantinya Dion seperti Mas Rangga, pergi meninggalkanku karena sikap Ibu," jawab Risa datar."Hei, ibu bahkan belum tahu bagaimana dan siapa Dion, apa pekerjaannya, sudah mapankah dia hingga berani menikahi putriku?" seru Bu Yuni."Tak penting, Bu. Yang penting anak dalam kandunganku memiliki seorang ayah," jawab Risa kekeh.Bu Lina dan Lia merasa heran dengan perdebatan anak dan ibu itu. Sebegitu tak berharganya kah seorang Rangga di mata mereka hingga di depannya mereka berdebat tentang seorang laki-laki lain tanpa ada r

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Kedatangan Bu Yuni

    "Loh, sayang banget, Mbak. Apa karena sedang hamil ya jadi gitu? Tapi beneran loh, Mbak ... mumpung ada gratisan, uenak pula," Bu Abdul kembali menawari Risa."Saya kan udah bilang gak berselera, Bu!" ucap Risa dengan wajah ditekuk.Karena merasa tak tahan saat melihat semua orang mengucapkan selamat kepada Kinan dan Radit, apalagi melihat Kinan yang selalu tersenyum bahagia membuat Risa pergi dari tempat itu dengan rasa dongkol.Ini merupakan kejutan buat Risa. Di saat dia mengira Kinan akan menderita karena gagal menikah, justru Kinan kini bahahia dengan sebuah kejutan istimewa.****Risa pulang ke rumah dengan rasa panas di hati. Ketika sampai, dia melihat ibunya-Bu Yuni- sudah duduk di ruang tamu bersama Bu Lina dan Lia "Oh, sudah sampai, Bu. Kirain besok mau ke sininya," ucap Risa kepada ibunya."Iyalah, setelah mendengar ceritamu waktu kamu telepon kemarin hati Ibu langsung panas aja," jawab Bu Yuni.Setelah itu dia beralih menatap Bu Lina dan bertanya kepadanya."Jadi selama i

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Akhirnya Sah

    Radit duduk di samping Ayahnya. Pak Penghulu mengambil tempat di depan Radit bersama wakilnya.Paklik dari Radit kemudian memberi sambutan untuk tamu yang sudah hadir. Setelah mengucapkan salam dan basa-basi kecil, dia mengungkapkan tujuannya datang ke rumah Kinan bersama keluarga."Saya rasa Bapak/Ibu sekalian tahu apa maksud kami datang ke sini ya ... karena ada Pak Penghulu bersama kami. Benar kami ingin menikahkan putra kami Radit Mahesa bersama Kinan Wulandari yang tempo hari sempat tertunda karena suatu hal." tutur Paklik Radit.Suasana kembali riuh saat Paklik dari Radit memperjelas maksud dan tujuannya."Dan untuk mempersingkat waktu, kami ingin segera memulai acara akadnya, silakan, Pak bisa dimulai ...." Paklil Radit mempersilakan.Kinan yang ada di dalam akhirnya disuruh keluar oleh adiknya, Dinda."Mbak, udah ditungguin, cepetan keluar," ucap Dinda."Eh, bentar Mbak. Ganti baju, gih. Ini ada kebaya cantik dan kerudungnya," ucap MuA itu bergegas."Bu Niken dan keluarganya

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Acara di Rumah Kinan

    Hari itu Bu Rina meminta bantuan Ranti dan Dinda serta beberapa tetangga lainnya. Pak Abdul dan istrinya juga secara khusus diminta bantuannya.Sementara ada orang suruhan Bu Niken yang membantu Kinan agar tampak lebih cantik."Kenapa aku mesti dirias seperti ini, Mbak?" tanya Kinan heran."Ini atas perintah Bu Niken. Dia ingin mengunjungimu dan dia tak ingin melihatmu pucat seperti ini." ucap perempuan itu.Kinan pun akhirnya menurut dan membiarkan dirinya dirias oleh orang suruhan Bu Niken."Aku juga bawain baju yang cantik buat Mbak Kinan. Setelah ini Mbak ganti baju juga ya," ucap perempuan itu.Kinan mengangguk kecil, sebenarnya dia ingin menolak untuk berhias apalagi jika dia mengingat Radit masih terbaring lemah. Tapi karena semua atas permintaan Bu Niken, maka Kinan tak dapat menolaknya.Sementara Bu Rina dengan wajah sumringah, membersihkan rumahnya dengan bantuan Ranti, seolah akan ada acara di rumahnya. Dinda lebih memilih untuk menjaga Caca."Bu, ini bunga pesanan Ibu, say

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Kondisi Radit Mulai Membaik

    "Tolong! Kinan!?"Bu Rina berteriak kala melihat api yang membakar beberapa perabotan rumah tangga dan sebagian dapurnya.Kinan terlonjak!Wajahnya pucat pasi dan baru menyadari keadaan sekitarnya. Dengan wajah panik, Kinan mencoba menyiramkan air ke arah api yang mulai membesar.Dinda yang semula di kamar ketakutan, dia ikut membantu Kinan mengambil air di kamar mandi."Din, kamu bawa Caca keluar, banyak asap di sini!" perintah Kinan pada adiknya.Lantas Dinda menghampiri Caca yang masih tertidur dan membawanya ke depan rumah.Alih-alih padam, api itu semakin besar dan merembet.Bu Rina berlari keluar dan meminta pertolongam kepada para tetangga."Tolong! Tolong kebakaran!"Karena hari masih pagi, masih banyak orang yang ada di rumah dan belum berangkat bekerja.Para lelaki yang ada di sana segera berlarian ke rumah Kinan, ada Pak Abdul dan Rangga juga yang turut membantu.Mereka bekerja sama memadamkan api itu hingga tak lama kemudian api bisa dipadamkan.Semua merasa lega, setidakn

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Kegagalan Risa

    "Apa maksudnya, Mbak? Coba jelaskan dan tolong jangan bertele-tele." Bu Niken penasaran.Rangga mulai merasa ada yang aneh dengan ucapan Risa, namun dia tak dapat mencegah karena Risa jauh dari jangkauannya."Radit terlalu baik untuk seorang Kinan. Kalian belum tahu sepenuhnya siapa perempuan itu, dia wanita perusak rumah tangga orang, dia merebut suami saya dan kini pernikahan saya sudah diujung tanduk. Suami saya menceraikan saya karena Kinan dan kini saya tinggal menunggu surat gugatan cerai darinya," Risa berkata dengan mata berkaca-kaca.Sebisa mungkin Risa ingin membuat mereka percaya, dia memasang wajah sendu seolah dia memang pihak yang terdzalimi.Rangga segera menghampiri Risa dan menarik tangannya."Hentikan, Risa! Pergi dari sini sekarang juga!" ucap Rangga seraya menarik tangan Risa."Tidak, Mas. Biarkan aku bicara, aku ingin mengungkapkan kebenaran ini di depan mereka semua, Kinan pantas mendapatkannya," teriak Risa seraya melepaskan tangan Rangga.Kinan tertunduk malu,

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Pergi ke Rumah Sakit

    Telepon selular itu jatuh begitu saja setelah Kinan mendapatkan kabar buruk dari Alya, kakak Radit."Kinan, ada apa ini? Siapa yang menelponmu, Nak," seru Bu Rina cemas.Ranti mengambil telepon yang masih terhubung itu, dia mencoba berbicara dengan si penelpon dan masih ada Alya yang menunggu tanggapan dari keluarga Kinan.Wajah Ranti berubah pias begitu mendengar keterangan dari Alya. Sedangkan saat ini semua orang menunggu penjelasan dari Ranti."Ada apa, Ran?" tanya Pak Abdul.Bu Rina bersender di tembok, hatinya terlalu lemah untuk mendengarkan kabar buruk. Sedangkan Kinan masih mematung dengan wajah dingin, tak bersuara dan tatapan matanya kosong."Radit kecelakaan, dia terluka parah dan saat ini ada di rumah sakit," terang Ranti.Semua ternganga, suasana berubah menjadi gempar, setiap orang berbicara dengan pendapatnya masing-masing."Kita harus ke rumah sakit sekarang juga, semoga Radit baik-baik saja," ucap Pak Abdul memberi komando."Kinan! Hei, Kinan ada apa denganmu?!" teri

DMCA.com Protection Status