Share

D6

Author: nura0484
last update Last Updated: 2022-04-10 04:00:31

“Putik masih menolak?” tanya Irwan yang diangguki Leo “Kamu kemarin kemana?”

“Maksudnya?” tanya Leo menatap Irwan bingung.

“Aku lihat kamu sama dua cewek.” Irwan menjawab dengan memberikan tatapan penuh selidik.

“Aku ketemu salah satu dari mereka dua hari lalu, dijual sama agencynya untuk melayani pria.” Leo menjawab dengan menatap lurus seakan mencoba mengingat apa yang terjadi, termasuk didalamnya perkataan Fransiska.

“Kamu bertemu mereka lagi? Itu artinya mereka yang mau bukan karena paksaan.” Leo menatap Irwan yang seketika langsung mengangguk. “Bukannya agency Azka sempat ngalamin hal itu?”

Leo terdiam mencoba mengingat permasalahan agency yang Azka bangun, bukan Azka bangun tapi didapat dari papinya, Wijaya. Banyak masalah yang timbul, mulai dari bisa dibayar saat masuk dalam agency sampai menjual artis mereka pada pria-pria berduit. Itu semua untuk mengembalikan uang yang mereka berikan, tapi sekarang agency itu sudah bersih karena langsung diambil alih pusat.

“Rencana kamu sama Putik?” tanya Irwan membuyarkan lamunannya “Lagian mana ada wanita yang langsung mengajak menikah di pertemuan kedua.” 

Leo memutar bola matanya malas “Nggak ngaca dengan rencana mau melamar langsung wanita yang kamu cintai, lagian aku melakukan ini terinspirasi sama kamu.”

“GILA! Aku mau lanjut kerja daripada disini dengerin orang nggak waras.”

Leo menatap Irwan dengan menggelengkan kepalanya, hubungannya dengan Dona memang rumit. Rasa cinta Irwan pada wanita itu memang patut diacungi jempol, Leo terkadang iri melihat Irwan yang bisa mempertahankan cintanya. Hembusan nafas panjang terdengar, lantas perlakuannya pada Putik apakah mencintainya atau hanya penasaran.

Tindakan Leo memang terlalu cepat, tidak salah jika Putik langsung menolaknya. Perbedaan mereka sangat besar, meskipun kedua orang tuanya setuju tetap embuat mereka mendengarkan perkataan negatif. Status janda memang masih tabu di kalangan masyarakat dan selalu dipandang sebelah mata, dianggap sebagai perusak rumah tangga orang lain, padahal tidak semua seperti itu dan tergantung orangnya. Leo sangat yakin jika Putik tidak seperti apa yang ada dalam pikirannya, sekali lagi menghembuskan nafas panjang.

Menatap berkas yang ada dihadapannya, membuat Leo tidak memiliki keinginan menyelesaikan pekerjaannya. Hembusan nafas panjang terdengar, artinya Leo benar-benar lelah dengan mencari alasan Putik menolak dirinya.

“Kalau ada yang mencari aku, arahkan pada Irwan kalau kamu tidak bisa mengatasinya.” Leo berkata datar pada Agus yang hanya bisa menganggukkan kepala.

“Memang Pak Leo mau kemana?” Agus memberanikan diri bertanya, meskipun ekspresi wajah Leo tampak berantakan.

“Aku ada perlu.” Memberikan jawaban singkat dan langsung meninggalkan Agus.

Tujuan Leo saat ini adalah tempat sekolah Risa, dirinya tahu letaknya dari berkas yang diberikan oleh HRD. Leo juga meminta pengawal untuk memeriksa mereka, tindakan yang sangat tidak masuk akal. Mengendarai kendaraannya dengan kecepatan rendah, bersyukur jarak sekolah dengan kantor tidak terlalu jauh.

Leo turun dan memandang sekitar, banyak sekali ibu-ibu atau pengasuh yang menunggu kepulangan anak-anak. Leo tidak mendapati Putik, menurut jadwal yang dibacanya Putik masuk shift siang. Masuk siang yang artinya akan pulang malam, itu artinya Risa berada di hotel sepanjang malam. Leo sekali lagi menatap sekitar, tanda-tanda keberadaan Putik tidak ada sama sekali. Menatap jam tangannya dan memang benar tidak lama lagi Risa akan keluar dari sekolahnya, memilih menunggu sedikit jauh dan menghubungi pengawalnya untuk memberi kabar jika Risa telah terlihat.

Detik demi detik menjadi menit demi menit, belum ada tanda-tanda sekolah akan selesai. Leo menatap jamnya berkali-kali dan menghembuskan nafasnya panjang, sampai sebuah suara mengejutkannya.

“Anda bukannya mas yang kemarin menolakku?” membalikkan badannya dan menatap tidak percaya dengan keberadaan Fransiska dihadapannya. “Menunggu siapa?”

“Keponakan.” Leo menjawab langsung seakan tidak ingin Fransiska curiga.

“Pulangnya sepertinya telat, sudah biasa terjadi.” Fransiska membuka suara seakan menjawab apa yang membuat Leo lelah.

“Kamu sendiri sedang apa disini?” tanya Leo balik.

Fransiska tersenyum yang langsung membuat Leo terdiam “Sama keponakan, tapi boleh tahu keponakannya cewek atau cowok?”

“Cewek, kamu?”

“Cowok, dia anak sepupuku dan kebetulan orang tuanya sibuk. Aku sendiri nggak ada kegiatan sama sekali, jadinya aku memberikan usul agar menjemputnya.” Fransiska menjelaskan rinci dan detail.

Leo hanya diam, memandang cara Fransiska berbicara. Usianya lebih muda dibandingkan Putik dan dirinya, tapi cara dia berbicara seperti sudah ditata agar tidak menyakiti perasaan lawan bicaranya. Penjelasan yang sangat detail terlihat dan seakan memastikan lawan bicaranya paham dengan apa yang dia katakan, Leo berpikir apakah selama menjadi artis mendapatkan pelatihan berhadapan dengan orang lain.

“Apa kamu mendapatkan pendidikan untuk menghadapi lawan bicara?” tanya Leo yang membuat Fransiska menatap bingung “Kamu nggak cocok jadi artis, mending kamu jadi juru bicara.”

“Aku memang bukan artis tapi penyanyi.” Fransiska mengoreksi perkataan Leo “Kami semua diajarkan bagaimana jika depan banyak orang atau berada dengan orang asing, penilaian diri menjadi lebih penting jadinya jika nanti suatu saat kami mengalami masa sulit maka orang lain itu yang akan membela kita.”

Leo menggaruk kepalanya dengan tersenyum kecil “Bahasa kamu membuat pusing, intinya adalah nilai diri.”

Fransiska tersenyum “Pintar.” 

Leo lagi-lagi terdiam melihat bagaimana Fransiska berekspresi, menelan saliva kasar dan jantungnya berdetak sangat kencang. Leo menggelengkan kepala, dan pastinya mengalihkan pandangan kearah sekolah. Tidak lama kemudian Fransiska menarik tangan Leo, sekali lagi membuatnya berdetak kencang.

“Sudah pulang, kalau kita lama nantinya mereka nggak akan melihat.”  Fransiska menjelaskan sambil melepaskan genggama  tangan mereka berdua.

Fokus Leo adalah mencari keberadaan Risa, mencari dengan melihatnya perlahan. Sampai akhirnya ada teriakan disampingnya, menatap bocah laki-laki yang memeluk Fransiska erat dan lagi-lagi membuat Leo menelan saliva kasar.

“Belum terlihat?” pertanyaan Fransiska mengejutkan Leo dan menatap sekitar “Mau dibantu?”

“Pak Leo sedang apa disini?” suara Putik membuat Leo membeku dan tidak bisa berkata apapun “Dia kekasih siapa? Cantik sekali.” Leo menyadari ada sesuatu yang membuat Putik menolaknya.

“Sampai jumpa.”

Leo menggandeng tangan Putik menjauh dari keramain, tidak tahu alasan Leo menarik Putik menjauh dari Fransiska. Leo benar-benar tidak bisa berpikir jernih sama sekali. Mengalihkan pandangan ke Putik, seakan menunggu alasan Leo mendatangi sekolah Risa.

“Aku hanya ingin dekat dengan Risa, memperkenalkan diri sebagai ayahnya nanti.”

Related chapters

  • Difficult   D7

    Menata barang-barang Wulan untuk dibawa pulang, tidak terlalu banyak barang yang dibawa karena memang Azka tidak membawa apapun. Wulan sendiri masih dalam kamar mandi, setelah pertemuannya dengan Dona membuat mereka menjadi akrab.“Kamu terima tawaran Dona?” tanya Azka yang entah sudah ke berapa kalinya.“Belum dipikirkan, lagian aku malu kalau harus kembali ke agency.” Wulan menjawabnya dengan nada sedih.“Mereka nggak ada yang tahu siapa wanita itu.” Azka menenangkan Wulan dengan membelai lembut lengannya.Wulan menggelengkan kepalanya “Agency kamu juga dalam keadaan tidak baik-baik saja.”“Semua sudah selesai, berkat uang.” Wulan mencibir perkataan Azka.Azka tidak berbohong, tidak tahu apa yang mereka lakukan sampai akhirnya berita mengenai dirinya hilang. Wartawan juga tidak ada yang mendatanginya, kasus itu seakan berhenti begitu saja. Azka tahu jika Josh tidak akan tinggal di

    Last Updated : 2022-04-11
  • Difficult   D8

    Gulungan kertas mengenai lengannya dengan keras, Leo menatap tajam pada Irwan yang melakukan hal gila itu. Menggerakkan tangannya membelai bekas pukulan Irwan perlahan, Leo masih memberikan tatapan tajam, Irwan sendiri memberikan tatapan tajam juga pada Leo.“Kamu melamar Putik, seharusnya kamu mendekatkan diri sama dia. Bukan mendekati wanita lain untuk memastikan perasaan.” Irwan menggelengkan kepalanya.“Putik sudah menolak aku.” Leo memberikan alasan masuk akal.“Kamu menyerah? Mana Hadinata yang tidak pantang menyerah.” Irwan memberikan tatapan meremehkan.“Aku bukan menyerah, hanya saja....”“Perasaan kamu sama Putik bukan benar-benar cinta?” Irwan memotong kata-kata Leo dan langsung membuatnya terdiam “Lalu kenapa kamu melamar dia? Kasihan? Wanita yang berstatus janda itu nggak mau dikasihani, image mereka sudah jelek dan nggak mau di pandang sebelah mata sama orang lain.&rdqu

    Last Updated : 2022-04-12
  • Difficult   D9

    Memilih pulang ke rumah bersama dengan Endi, kedatangannya yang tiba-tiba membuat Leo harus pulang bersama. Langkah Leo terhenti saat melihat Putik bersama Risa berjalan bersama, melihat jam di tangan sepertinya Putik telah selesai jam kerjanya.“Kita ketemuan di tempat kemarin.” Leo berkata dengan menepuk bahu Endi sebelum benar-benar meninggalkannya.Mengambil mobilnya dan langsung mengikuti langkah Putik dan Risa, mereka pastinya berada di halte. Perkataan Leo benar adanya, melihat mereka berdua berada disana dengan kondisi Risa yang sudah mulai lelah, menepikan mobilnya depan Putik yang langsung menyadarinya, menekan klakson sekali agar segera naik dan tampaknya Putik tidak memiliki keinginan untuk melawan.Leo memilih keluar dari mobilnya, menggendong Risa yang sudah terlalu lelah dan meletakkannya di kursi belakang, membuka pintu depan dan memberikan kode agar Putik segera masuk. Memastikan Putik masuk kedalam dengan nyaman, Leo memilih memasuk

    Last Updated : 2022-04-13
  • Difficult   D10

    Mata Leo tidak melepaskan tatapan pada keenam wanita yang berada diatas panggung, penampilan mereka tidak bisa dianggap remeh dengan memandang sebelah mata. Mereka group wanita yang mempunyai gerakan dan suara bagus, lantas kenapa kedua wanita diantara mereka berada dalam kondisi seperti kemarin mereka bertemu.“Kalau mereka sebagus ini, kenapa ada yang bersama pria itu kemarin?” bisik Leo pada Endi.“Dunia mereka seperti itu,” jawab Endi membuat Leo menatap kearah mereka “Tapi bukan berarti mereka juga melakukannya, Larissa itu anak salah satu pengusaha dan pernah menjabat di negeri ini.”Leo mengangkat alisnya “Dia menjadi penyanyi begitu?”Endi mengerutkan keningnya “Setiap orang mempunyai keinginan berbeda, bukan? Azka dan Zee mengambil jalan berbeda dengan kita.”Leo membenarkan perkataan Endi, memilih kembali melihat penampilan mereka. Ada sedikit keanehan dimana Fransiska tida

    Last Updated : 2022-04-14
  • Difficult   D11

    “KENCAN? FRANSISKA?”Leo menggosok telinganya mendengar teriakan Endi, mereka pulang tidak lama setelah sesi foto selesai. Leo sudah membuat janji dengan Fransiska untuk kencan, tidak tahu akan membawa kemana bisa jadi tempat yang sangat aman dari media. Media bukankah H&D Group juga mengendalikan media yang berarti juga wartawan yang bekerja didalam sana, jadi untuk apa takut dengan gangguan media.Leo memberitahukan Endi saat sudah berada di apartemennya, Endi beberapa kali menatap tidak percaya dengan apa yang Leo katakan. Dari tadi yang dilakukannya adalah menatap Leo dari atas ke bawah, tidak lama kemudian mondar-mandir dihadapannya membuat Leo menatap malas pada Endi.“Putik? Bagaimana dengan dia?” Endi menatap penuh selidik.“Kita hanya pergi berdua yang berarti kencan, bukan berarti memiliki hubungan.” Leo menjelaskan pada Endi.Endi menggelengkan kepalanya “Bagi kita para pria memang begi

    Last Updated : 2022-04-15
  • Difficult   D12

    Leo menatap bangunan yang menjadi tempat tinggal Putik dan Risa, menatapnya membuat perasaan Leo menjadi tidak tega. Hembusan nafas kasar dikeluarkannya, sebelum memutuskan untuk mengetuk pintu.Suara dari dalam terdengar berisik membuat Leo tersenyum kecil, pintu dibuka tidak lama kemudian dengan penampilan Putik yang masih berantakan dan menggunakan pakaian tidur transparan. Menatap itu membuat Leo menelan saliva kasar, berdeham kecil menghilangkan perasaan tidak nyaman.“Masuk dulu,” ucap Putik masih belum menyadari penampilannya “Duduk dulu, aku masih mengurus Risa.”“Putik,” panggil Leo yang menghentikan gerakannya “Aku tunggu di mobil saja.”Tanpa menunggu jawaban Leo menutup pintunya, berjalan kembali kearah dimana mobilnya berada. Menyalakan mesin dan pendingin untuk menghilangkan pemikiran-pemikiran gilanya, melihat bagaimana bentuk tubuh Putik membuat adiknya ingin dipuaskan. Rasanya Leo sudah cuku

    Last Updated : 2022-04-16
  • Difficult   D13

    “Ada apa sama wajahmu?” tanya Irwan menatap Leo penuh selidikLeo menggelengkan kepalanya kasar “Bukan hal penting, jadwal restoran apa kali ini?”Leo mengalihkan perhatian Irwan dengan membicarakan mengenai kondisi restoran dan kitchen. Pembicaraan dengan Putik bukan suatu hal yang harus menjadi perhatiannya, wanita diajak serius malah lebih memilih menjadi penghangat di ranjang. Leo ingin menaikkan derajat dia tapi nyatanya memilih jalan yang lain, menggelengkan kepala mengingat interaksi mereka sebelum Putik keluar dari mobilnya.“Lo lagi nggak baik-baik saja, ada masalah apa?” tanya Irwan kembali membuat Leo menatap kearahnya dan menggelengkan kepala “Putik?”“Bukan,” jawab Leo langsung.“Lo udah anggap gue saudara, kan? Kenapa nggak terbuka saja biar bisa menyelesaikan bersama.” Irwan menawarkan bantuan.Leo memandang dalam setelah mendengarkan perkataan Irwan

    Last Updated : 2022-04-17
  • Difficult   D14

    Keluar terlebih dahulu, melihat jam yang menunjukkan waktu Putik selesai bekerja. Leo meminta Agus memastikan Putik pulang, setelah memastikan semua pekerjaan selesai langsung keluar dari ruangannya menuju tempat parkir dan membawa mobilnya ke tempat biasa Putik naik kendaraan umum.Leo menatap sekitar, menunggu cukup lama kedatangan Putik yang tidak muncul. Hembusan nafas panjang dan kesal menjadi satu, menunggu adalah hal yang paling dibenci banyak orang. Leo sendiri selama ini tidak pernah melakukannya, kali ini melakukan untuk wanita yang sudah menolaknya berkali-kali dan hanya menginginkan hubungan ranjang.“Lama?” suara disampingnya membuat Leo menatap kearahnya “Risa rewel tadi dan ini langsung tidur.”Leo berdiri melangkah ke tempat dimana mobilnya berada, jarak yang tidak terlalu jauh membuat mereka cepat sampai. Membuka pintu belakang untuk meletakkan Risa dan barang-barang mereka, Leo membuka pintu untuk Putik yang masuk tidak

    Last Updated : 2022-04-18

Latest chapter

  • Difficult   D100

    Kehidupan Leo banyak berubah setelah menikah, Fransiska melakukan pekerjaannya dengan sangat baik menjadi istri. Kesibukan Fransiska di dunia hiburan tidak membuat dirinya melupakan tanggung jawabnya sebagai istri, Leo sendiri tidak pernah meminta Fransiska melakukan pekerjaan rumah. Beberapa hal masih dilakukan Fransiska untuk dirinya, seperti menyiapkan pakaian ganti dan makan.“Menu baru lagi?” tanya Leo menatap hidangan diatas meja “Naila yang ajarin?”Fransiska menganggukkan kepalanya “Mbak Naila kasih resepnya terus aku coba ini.”Leo menganggukkan kepalanya dan mulai menikmati makanan yang ada dihadapannya, menatap Fransiska yang menunggu komentar darinya setiap kali Leo mencoba merasakan masakan yang dibuatnya.“Nggak pernah mengecewakan dan selalu enak.” Leo mengatakan tepat setelah menelannya. “Kapan kita periksa kehamilanmu itu?”“Minggu depan, bukan?” ta

  • Difficult   D99

    Kekesalan masih terlihat di wajah Leo setelah keluar dari ruangan tempat wartawan berada, Fransiska menghentikan langkah mereka membuat Leo melakukan hal yang sama. Tangan Fransiska merapikan pakaian Leo dengan pelan dan lembut, menatap apa yang Fransiska lakukan dalam diam sambil mengendalikan dirinya.“Mas kesal?” pertanyaan pertama yang Fransiska berikan pada Leo setelah keluar dari tempat wartawan berada.“Ya.” Leo menjawab singkat.“Jangan pernah menunjukkan ekspresi apapun saat kamera menyala, kita harus menyembunyikan kekesalan pada orang lain dan termasuk dengan pertanyaan wartawan.”Fransiska menjelaskan dengan sangat santai.Leo menghembuskan nafas panjang, “Aku nggak suka kalau mereka memandang sebelah kalian.”Fransiaka tersenyum “Semua sudah menjadi pekerjaan yang aku tekuni.”Fransiska langsung mengambil ponselnya ketika mereka memasuki kamar yang telah dise

  • Difficult   D98

    Persiapan pernikahan berjalan sangat cepat, Leo dan Fransiska tidak bisa bertemu sejak pertemuan terakhir mereka dengan WO. Semuanya sudah direncanakan dengan sangat baik, membuat mereka berakhir duduk diam dan tidak melakukan kegiatan apapun.Mereka sudah berada di Bali, hotel yang sama hanya saja tidak bertemu. Leo sendiri sudah menyiapkan malam pernikahan mereka di villa yang di bangun beberapa tahun lalu, villa yang berada diluar hotel yang dijalaninya. Villa ini juga masuk kedalam bagian dari H&D group, tempat yang menjadi pembuktian Leo bisa lepas dari nama besar keluarga dan tempat ini pula yang menjadi saksi malam pertama untuk dirinya.“Gaya banget pakai villa itu.” Endi menyindir secara terbuka.“Fransiska tahu?” tanya Lucas dengan tatapan menggoda.“Nggak usah rese’ kalian berdua.” Leo memberikan tatapan tajam pada mereka berdua.“Udah berapa lama nganggur? Terakhir sama Putik, ka

  • Difficult   D97

    Berita yang keluar di media sosial tidak berhenti, Leo menatap tidak percaya dengan berita-berita yang dibacanya. Menatap Fransiska yang tampak tenang tanpa memberikan reaksi apapun, membuat perasaan Leo menjadi tidak tenang.“Kita memberitahukan pada wartawan?” tanya Riri yang saat ini menemani Fransiska bersama dengan managernya. “Belum saatnya, biarkan mereka melakukan spekulasi siapa orangnya.” Perwakilan agency mengatakan dengan sangat santai “Kamu nggak keberatan?” menatap Fransiska.Fransiska menganggukkan kepala “Lagian kurang beberapa hari lagi pengumuman tentang pernikahan kita.”“Apa kamu nggak takut nama baik kamu menjadi jelek?” tanya Leo membuka suaranya.“Masalah seperti ini adalah hal biasa bagi orang yang bekerja di dunia hiburan, anggap saja ini salah satu cara menaikkan popularitas. Berita heboh akan membuat orang mengenal kita dibandingkan prestasi.” Fransiska menjawab Leo dengan sangat santai. “

  • Difficult   D96

    Memberikan tatapan datar pada Fransiska, pelaku hanya menundukkan kepalanya tanda bahwa melakukan kesalahan. Melihat reaksi Fransiska membuat Leo tersenyum dalam hati, rasanya ingin mencubit pipinya dan disaat seperti ini jiwa galaknya akan hilang. Leo menggelengkan kepala dalam hati dan membantah Fransiska galak, lebih tepatnya tegas dan hanya galak ke Bella, mereka sudah dikenal sebagai Tom dan Jerry.“Jadi nggak ada pembelaan?” Leo membuka suara terlebih dahulu.“Bastian ngajaknya udah lama cuman aku lupa kasih tahu Mas Leo, masalah kita banyak sampai aku lupa kasih tahu masalah konser ini.” Fransiska menjawab pertanyaan Leo setelah kemarahannya yang tiba-tiba.“Masak aku dapat berita dari media sosial bukan kamu secara langsung.” Leo menggelengkan kepalanya saat mengatakan hal itu.Leo terkejut saat membuka media sosial dan langsung muncul dari fanbase group mereka tentang apa yang dilakukan masing-masing member, ma

  • Difficult   D95

    Kerjaan Leo daritadi adalah membaca berita-berita tentang Fransiska, berita mengenai film yang sedang tayang. Banyak yang memuji kemampuan Fransiska yang masih pemula dalam berakting, lawan mainnya sendiri sudah sangat lama berakting sebelum memutuskan masuk kedalam group. Leo sudah mengenal lawan main Fransiska, beberapa kali datang ke lokasi membuatnya mengenal mereka yang ada disana.Kemampuan akting Fransiska mendapatkan sambutan baik dari pakar.Fransiska menolak mengisi soundtrack, mengajukan Gracia untuk mengisinya.Penggemar tidak sabar melihat akting Fransiska dan mendengarkan suara merdu Gracia.Perpaduan yang pas antara akting Fransiska dengan suara merdu Gracia.Penggemar merasakan terhubung antara lagu dengan film.Dukungan dari member Jobang terlihat melalui media sosial masing-masing.Dukungan tanpa henti diberi

  • Difficult   D94

    Duduk berdampingan dengan Fransiska yang berada disampingnya, maminya berada di sebelah dengan duduk seorang diri. Mereka bertiga memandang Putik seakan menunggu apa yang akan dibicarakan pada Leo dan Fransiska.“Apa yang mau kamu bicarakan?” tanya Leo membuka suara terlebih dahulu dengan tatapan datarnya.“Keluarkan pria itu dari penjara.” Putik berbicara langsung pada intinya.Leo mengangkat alisnya mendengar perkataan Putik, “Atas dasar apa kamu meminta kita untuk mengeluarkan dia dari penjara? Memang apa yang aku lakukan sama dia?”“Mbak Putik mau menjebak kita?” tanya Fransiska yang membuat Leo mengalihkan pandangan dengan memberikan tatapan penuh selidik “Mbak lagi merekam pembicaraan ini dan akan disebarkan? Mami tadi sudah bicara apa saja sama Mbak Putik?”“Mami belum bicara karena daritadi dia yang berbicara dan mami tahu kalau dia sedang merekam pembicaraan ini.” Tania menjawab dengan santai yang membuat Leo kembali te

  • Difficult   D93

    Pemutaran perdana film yang dibintangi Fransiska sudah keluar, melakukan pers conference dihadapan banyak wartawan. Leo berada disana bergabung dengan managernya, menggunakan masker dan topi untuk menutupi wajahnya. Senyum bangga tidak lepas dari bibirnya saat melihat Fransiska didepan menjelaskan mengenai karakternya, air mata keluar saat membicarakan mengenai membernya.Leo tahu perjuangan Fransiska selama ini, berjuang keluar dari kesedihan atas pembubaran groupnya dan sampai mendapatkan peran. Fransiska belajar dengan giat agar bisa mendalami peran yang dimainkan, beberapa kali Leo menemaninya ketika latihan. Terlalu sering menemani Fransiska membuat Leo mengenal beberapa orang yang terlibat dalam film, mereka mengenal Leo sebagai kekasih Fransiska bukan anak pengusaha terkenal.“Luar biasa, kamu.” Leo membuka suaranya saat mereka sudah berduaan didalam mobil agency Fransiska.“Masih banyak kekurangan, Mas.” Fransiska merendahkan dirinya membuat

  • Difficult   D92

    Suasana menjadi hening, tidak ada yang membuka satu sama lain setelah Endi membacakan beritanya. Leo mengalihkan pandangan pada ketiga wanita yang ada disampingnya, mereka juga terkejut seperti dirinya.“Saya pergi,” ucap Endi berdiri yang diikuti Boy keluar dari keluar ruangan.Tidak ada yang menanggapi perkataan Endi, bahkan sampai keluar dari ruangan suasana ruangannyidak berubah sama sekali. Hening, tidak ada yang membuka pembicaraan sama sekali. Leo menatap Fransiska yang masih menenangkan mamanya dan berbicara pelan dengan suami dari Chika.“Sayang,” bisik Leo di telinga Fransiska membuatnya menatap Leo. “Kamu nggak papa?”Tangan lembut Fransiska memegang tangan Leo, dengan senyumnya yang menguatkan dirinya “Aku baik-baik saja, tenang aja.” “Bagaimana ini seharusnya?” perwakilan agency Fransiska membuka suara terlebih dahulu.Pertanyaan itu membuat semua secara otomatis menatap kearah Leo, tatapan mereka membua

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status