Share

D5

Author: nura0484
last update Last Updated: 2022-03-18 07:55:55

Memijat kepalanya perlahan, menatap sekitar tempat dimana Leo menghabiskan waktunya dengan Endi kemarin. Berharap malamnya akan tenang tanpa masalah seperti semalam, memikirkan perkataan Putik yang menolaknya semakin membuat sesuatu dalam dirinya tertantang untuk mendapatkan wanita itu.

Suara sekitarnya membuat Leo mengalihkan pandangan, sekali lagi pandangan yang sama seperti semalam terlihat dengan jelas. Kali ini bukan wanita yang semalam dan itu membuat Leo hanya diam melihatnya, dari kejauhan Leo bisa melihat ketidaknyamanan dari wanita itu. Tidak lama wanita itu lagi-lagi ke kamar mandi, Leo menghembuskan nafas panjang karena harus lagi-lagi berurusan dengan hal gila macam ini.

Leo hanya diam sampai akhirnya wanita itu kembali dan tampak pria itu mengajak keluar, dengan segera Leo beranjak dari tempatnya dan langsung mengambil kendaraannya. Langkahnya terhenti saat mendengar suara wanita, menatap mereka dan menemukan wanita yang semalam dan Leo tidak tahu namanya. Wajah wanita yang satunya tampak ketakutan, sedangkan wanita semalam dengan keberanian tersisa memaki pria yang bersama wanita itu.

Leo mengambil keputusan untuk langsung mengambil mobilnya, mendekatkan mobilnya agar mereka bisa masuk kedalam. Saat berada dihadapan mereka masih bersitegang, mau tidak mau Leo keluar dari mobil dan mendekati mereka.

“Ada apa ini?” Leo bertanya dengan wajah datar membuat semua memandang kearahnya “Anda mau pakai wanita ini? Berapa biayanya?”

“Anda mau sama mereka? Murah nggak terlalu mahal, meskipun sayang karena masih tersegel.” Pria yang dekat dengan wanita itu menjawab.

“Anda apa tidak memiliki perasaan? Bagaimana jika yang dibeginikan saudara perempuan atau lebih parahnya ibu anda?” Leo menatap tajam pada pria yang ada dihadapannya.

Leo melirik mereka berdua yang terdiam, gadis yang ditolongnya semalam menatap penuh waspada pada pria itu, sedangkan gadis sebelahnya hanya diam menunduk. Leo menghembuskan nafas panjang agar bisa tenang menghadapi semua ini, dirinya hanya seorang diri tanpa Endi atau Irwan yang biasanya bersama.

“Berapa yang anda minta?” Leo membuka suara membuat pria itu tersenyum meremehkan “Cepat sebutkan dan pergi dari hadapan kita.”

“Tiga puluh kita.” Pria itu berkata dengan santai membuat Leo membelalakkan matanya.

“Anda melakukan jual beli manusia?” menatap tidak percaya sambil menggelengkan kepalanya. “Lepaskan mereka atau saya laporkan pada pihak terkait, kalau anda lupa banyak orang yang bisa menjadi saksi perbuatan anda ini.”

“KAU!”

Pria tersebut menatap Leo tajam dan tidak lama meninggalkan mereka berdua, Leo menatap kearah kedua gadis yang sedang sibuk berbicara. Menghembuskan nafas panjang sebelum akhirnya memilih untuk menjauh dari mereka, tapi langkahnya terhenti saat salah satu dari mereka memanggilnya.

“Anda bukannya yang kemarin menolong saya? Fransiska nama saya dan dia adalah Yena.” Fransiska menatap Leo lembut.

Leo terdiam tidak tahu harus menanggapi atau bereaksi bagaimana terhadap Fransiska, menatap mereka berdua bergantian dan hanya bisa mengangguk. Langkah Leo terhenti saat mengingat mereka berdua pulang menggunakan kendaraan apa, menatap mereka berdua yang lagi-lagi sedang diskusi. Leo bisa melihat bagaimana Fransiska tampak sayang pada Yena, menenangkan Yena yang masih ketakutan dengan ekspresinya yang ingin menangis.

“Kalian bisa pulang dengan saya.” Leo membuka suara membuat mereka berdua menatapnya kembali. “Kalian bisa pulang dengan saya, saya antarkan sampai rumah.”

Fransiska menggelengkan kepala dengan memberikan senyuman “Kami bisa pulang....”

“Kak, kita pulang pakai apa? Kita sendiri nggak bawa uang.” Yena menghentikan perkataan Fransiska.

“Mereka mau datang kesini.” Fransiska menatap tajam pada Yena.

“Kakak yakin mereka akan datang dan bantu kita? Aku bahkan takut ketemua sama mereka.” Yena menatap ketakutan pada Fransiska.

Leo yang melihat itu hanya diam “Kalian bisa sama saya, tenang saya tidak bermaksud jahat.”

Fransiska tersenyum kearah Leo “Kami percaya.”

Leo bernafas lega mendengar jawaban dari mereka dan mengarahkan ke mobilnya, memastikan mereka berada dalam mobil dalam keadaan yang nyaman. Mengendarai mobilnya menuju tempat yang sudah diberitahu Fransiska, suasana didalam mobil sangat sunyi tidak ada yang membuka pembicaraan. Beberapa kali Leo melirik ke Fransiska yang menatap ke belakang seakan memastikan Yena baik-baik saja, melihat mereka berdua tidak ada kemiripan sama sekali membuat Leo bertanya-tanya.

“Hubungan kalian?” tanya Leo membuka pembicaraan atau menghilangkan kesunyian mereka berdua.

“Kami bergabung dalam group.” Fransiska menjawab dengan menatap Leo “Saya lupa menyampaikan ucapan terima kasih kemarin dan hari ini juga.”

“Kalau boleh tahu pria tadi dan kemarin?” tanya Leo hati-hati “Apa ada yang menjual kalian?”

“Dunia entertainment yang penuh dengan lika liku.” Fransiska menjawab dengan tatapan sedih “Perusahaan kami ingin kami melayani para pria, kami berenam dan waktu itu hanya aku saja, selalu menolak dan juga gagal. Terkejut saat Yena berangkat diminta untuk menggantikanku.”

“Kalian dijual sama perusahaan agency yang membawahi kalian?” tanya Leo hati-hati yang diangguki Fransiska “Perusahaan saudaraku nggak seperti itu.” Leo mencoba mengingat agency milik Azka, tapi selanjutnya sadar jika tidak tahu apa-apa tentang tempat Azka.

“Nggak semua.” Fransiska menjawab tidak enak “Kebetulan perusahaan kami membutuhkan dana dan juga kami adalah idol satu-satunya, kami harus bisa melakukan sesuatu agar agency tetap hidup.”

“Memang lagu kalian nggak laku?” tanya Leo penasaran.

“Lagu kami memang tidak booming seperti yang lain, hanya saja kami memiliki fans yang loyal dan lagu kami menjadi kesukaan banyak orang. Wujud prestasi lebih terlihat dan dihargai, itu yang terjadi selama ini.”

“Makanya kalian disuruh melakukan ini?” Fransiska mengangguk “Bukannya kalian bisa menolak?”

“Bisa, tapi yang akan melakukan nanti adalah anggota kami yang masih muda.” Fransiska menjawab langsung “Aku belum bisa membayangkan bagaimana jika sampai mereka disuruh melakukan hal itu.”

Leo mencoba memahami tentang dunia entertainment, berarti tidak jauh dari perusahaan yang papinya buat untuk Azka. Leo tidak bisa membayangkan kalau mereka harus melayani pria-pria yang kaya dan tua, usia mereka berbeda mungkin sekitar dua atau tiga tahun dari Leo. Berbeda dengan Putik yang jaraknya sangat jauh, memandang Fransiska membuat Leo terpesona karena tidak pernah melihat gadis yang tinggi dan memiliki wajah keibuan.

“Ini tempat kami.” Fransiska membuyarkan lamunan Leo selama mengendarai mobil. “Kami tinggal berenam, tapi beberapa bulan yang lalu sudah pisah tempat dengan dibagi menjadi dua.”

Leo mengangguk mendengarnya “Semoga kalian bisa menyelesaikan ini semua, ajak bicara manager kalian mengenai masalah ini.”

Fransiska mengangguk “Terima kasih atas saran dan bantuannya.”

Leo menganggukkan kepala “Hati-hati dan jadilah kuat.” Yena mengangguk mendengar perkataan Leo yang menatap kearahnya.

“Terima kasih.” Mereka mengucapkan bersamaan.

“Sampai bertemu lagi di tempat yang menyenangkan.”

Related chapters

  • Difficult   D6

    “Putik masih menolak?” tanya Irwan yang diangguki Leo “Kamu kemarin kemana?”“Maksudnya?” tanya Leo menatap Irwan bingung.“Aku lihat kamu sama dua cewek.” Irwan menjawab dengan memberikan tatapan penuh selidik.“Aku ketemu salah satu dari mereka dua hari lalu, dijual sama agencynya untuk melayani pria.” Leo menjawab dengan menatap lurus seakan mencoba mengingat apa yang terjadi, termasuk didalamnya perkataan Fransiska.“Kamu bertemu mereka lagi? Itu artinya mereka yang mau bukan karena paksaan.” Leo menatap Irwan yang seketika langsung mengangguk. “Bukannya agency Azka sempat ngalamin hal itu?”Leo terdiam mencoba mengingat permasalahan agency yang Azka bangun, bukan Azka bangun tapi didapat dari papinya, Wijaya. Banyak masalah yang timbul, mulai dari bisa dibayar saat masuk dalam agency sampai menjual artis mereka pada pria-pria berduit. Itu semua untuk mengembali

    Last Updated : 2022-04-10
  • Difficult   D7

    Menata barang-barang Wulan untuk dibawa pulang, tidak terlalu banyak barang yang dibawa karena memang Azka tidak membawa apapun. Wulan sendiri masih dalam kamar mandi, setelah pertemuannya dengan Dona membuat mereka menjadi akrab.“Kamu terima tawaran Dona?” tanya Azka yang entah sudah ke berapa kalinya.“Belum dipikirkan, lagian aku malu kalau harus kembali ke agency.” Wulan menjawabnya dengan nada sedih.“Mereka nggak ada yang tahu siapa wanita itu.” Azka menenangkan Wulan dengan membelai lembut lengannya.Wulan menggelengkan kepalanya “Agency kamu juga dalam keadaan tidak baik-baik saja.”“Semua sudah selesai, berkat uang.” Wulan mencibir perkataan Azka.Azka tidak berbohong, tidak tahu apa yang mereka lakukan sampai akhirnya berita mengenai dirinya hilang. Wartawan juga tidak ada yang mendatanginya, kasus itu seakan berhenti begitu saja. Azka tahu jika Josh tidak akan tinggal di

    Last Updated : 2022-04-11
  • Difficult   D8

    Gulungan kertas mengenai lengannya dengan keras, Leo menatap tajam pada Irwan yang melakukan hal gila itu. Menggerakkan tangannya membelai bekas pukulan Irwan perlahan, Leo masih memberikan tatapan tajam, Irwan sendiri memberikan tatapan tajam juga pada Leo.“Kamu melamar Putik, seharusnya kamu mendekatkan diri sama dia. Bukan mendekati wanita lain untuk memastikan perasaan.” Irwan menggelengkan kepalanya.“Putik sudah menolak aku.” Leo memberikan alasan masuk akal.“Kamu menyerah? Mana Hadinata yang tidak pantang menyerah.” Irwan memberikan tatapan meremehkan.“Aku bukan menyerah, hanya saja....”“Perasaan kamu sama Putik bukan benar-benar cinta?” Irwan memotong kata-kata Leo dan langsung membuatnya terdiam “Lalu kenapa kamu melamar dia? Kasihan? Wanita yang berstatus janda itu nggak mau dikasihani, image mereka sudah jelek dan nggak mau di pandang sebelah mata sama orang lain.&rdqu

    Last Updated : 2022-04-12
  • Difficult   D9

    Memilih pulang ke rumah bersama dengan Endi, kedatangannya yang tiba-tiba membuat Leo harus pulang bersama. Langkah Leo terhenti saat melihat Putik bersama Risa berjalan bersama, melihat jam di tangan sepertinya Putik telah selesai jam kerjanya.“Kita ketemuan di tempat kemarin.” Leo berkata dengan menepuk bahu Endi sebelum benar-benar meninggalkannya.Mengambil mobilnya dan langsung mengikuti langkah Putik dan Risa, mereka pastinya berada di halte. Perkataan Leo benar adanya, melihat mereka berdua berada disana dengan kondisi Risa yang sudah mulai lelah, menepikan mobilnya depan Putik yang langsung menyadarinya, menekan klakson sekali agar segera naik dan tampaknya Putik tidak memiliki keinginan untuk melawan.Leo memilih keluar dari mobilnya, menggendong Risa yang sudah terlalu lelah dan meletakkannya di kursi belakang, membuka pintu depan dan memberikan kode agar Putik segera masuk. Memastikan Putik masuk kedalam dengan nyaman, Leo memilih memasuk

    Last Updated : 2022-04-13
  • Difficult   D10

    Mata Leo tidak melepaskan tatapan pada keenam wanita yang berada diatas panggung, penampilan mereka tidak bisa dianggap remeh dengan memandang sebelah mata. Mereka group wanita yang mempunyai gerakan dan suara bagus, lantas kenapa kedua wanita diantara mereka berada dalam kondisi seperti kemarin mereka bertemu.“Kalau mereka sebagus ini, kenapa ada yang bersama pria itu kemarin?” bisik Leo pada Endi.“Dunia mereka seperti itu,” jawab Endi membuat Leo menatap kearah mereka “Tapi bukan berarti mereka juga melakukannya, Larissa itu anak salah satu pengusaha dan pernah menjabat di negeri ini.”Leo mengangkat alisnya “Dia menjadi penyanyi begitu?”Endi mengerutkan keningnya “Setiap orang mempunyai keinginan berbeda, bukan? Azka dan Zee mengambil jalan berbeda dengan kita.”Leo membenarkan perkataan Endi, memilih kembali melihat penampilan mereka. Ada sedikit keanehan dimana Fransiska tida

    Last Updated : 2022-04-14
  • Difficult   D11

    “KENCAN? FRANSISKA?”Leo menggosok telinganya mendengar teriakan Endi, mereka pulang tidak lama setelah sesi foto selesai. Leo sudah membuat janji dengan Fransiska untuk kencan, tidak tahu akan membawa kemana bisa jadi tempat yang sangat aman dari media. Media bukankah H&D Group juga mengendalikan media yang berarti juga wartawan yang bekerja didalam sana, jadi untuk apa takut dengan gangguan media.Leo memberitahukan Endi saat sudah berada di apartemennya, Endi beberapa kali menatap tidak percaya dengan apa yang Leo katakan. Dari tadi yang dilakukannya adalah menatap Leo dari atas ke bawah, tidak lama kemudian mondar-mandir dihadapannya membuat Leo menatap malas pada Endi.“Putik? Bagaimana dengan dia?” Endi menatap penuh selidik.“Kita hanya pergi berdua yang berarti kencan, bukan berarti memiliki hubungan.” Leo menjelaskan pada Endi.Endi menggelengkan kepalanya “Bagi kita para pria memang begi

    Last Updated : 2022-04-15
  • Difficult   D12

    Leo menatap bangunan yang menjadi tempat tinggal Putik dan Risa, menatapnya membuat perasaan Leo menjadi tidak tega. Hembusan nafas kasar dikeluarkannya, sebelum memutuskan untuk mengetuk pintu.Suara dari dalam terdengar berisik membuat Leo tersenyum kecil, pintu dibuka tidak lama kemudian dengan penampilan Putik yang masih berantakan dan menggunakan pakaian tidur transparan. Menatap itu membuat Leo menelan saliva kasar, berdeham kecil menghilangkan perasaan tidak nyaman.“Masuk dulu,” ucap Putik masih belum menyadari penampilannya “Duduk dulu, aku masih mengurus Risa.”“Putik,” panggil Leo yang menghentikan gerakannya “Aku tunggu di mobil saja.”Tanpa menunggu jawaban Leo menutup pintunya, berjalan kembali kearah dimana mobilnya berada. Menyalakan mesin dan pendingin untuk menghilangkan pemikiran-pemikiran gilanya, melihat bagaimana bentuk tubuh Putik membuat adiknya ingin dipuaskan. Rasanya Leo sudah cuku

    Last Updated : 2022-04-16
  • Difficult   D13

    “Ada apa sama wajahmu?” tanya Irwan menatap Leo penuh selidikLeo menggelengkan kepalanya kasar “Bukan hal penting, jadwal restoran apa kali ini?”Leo mengalihkan perhatian Irwan dengan membicarakan mengenai kondisi restoran dan kitchen. Pembicaraan dengan Putik bukan suatu hal yang harus menjadi perhatiannya, wanita diajak serius malah lebih memilih menjadi penghangat di ranjang. Leo ingin menaikkan derajat dia tapi nyatanya memilih jalan yang lain, menggelengkan kepala mengingat interaksi mereka sebelum Putik keluar dari mobilnya.“Lo lagi nggak baik-baik saja, ada masalah apa?” tanya Irwan kembali membuat Leo menatap kearahnya dan menggelengkan kepala “Putik?”“Bukan,” jawab Leo langsung.“Lo udah anggap gue saudara, kan? Kenapa nggak terbuka saja biar bisa menyelesaikan bersama.” Irwan menawarkan bantuan.Leo memandang dalam setelah mendengarkan perkataan Irwan

    Last Updated : 2022-04-17

Latest chapter

  • Difficult   D100

    Kehidupan Leo banyak berubah setelah menikah, Fransiska melakukan pekerjaannya dengan sangat baik menjadi istri. Kesibukan Fransiska di dunia hiburan tidak membuat dirinya melupakan tanggung jawabnya sebagai istri, Leo sendiri tidak pernah meminta Fransiska melakukan pekerjaan rumah. Beberapa hal masih dilakukan Fransiska untuk dirinya, seperti menyiapkan pakaian ganti dan makan.“Menu baru lagi?” tanya Leo menatap hidangan diatas meja “Naila yang ajarin?”Fransiska menganggukkan kepalanya “Mbak Naila kasih resepnya terus aku coba ini.”Leo menganggukkan kepalanya dan mulai menikmati makanan yang ada dihadapannya, menatap Fransiska yang menunggu komentar darinya setiap kali Leo mencoba merasakan masakan yang dibuatnya.“Nggak pernah mengecewakan dan selalu enak.” Leo mengatakan tepat setelah menelannya. “Kapan kita periksa kehamilanmu itu?”“Minggu depan, bukan?” ta

  • Difficult   D99

    Kekesalan masih terlihat di wajah Leo setelah keluar dari ruangan tempat wartawan berada, Fransiska menghentikan langkah mereka membuat Leo melakukan hal yang sama. Tangan Fransiska merapikan pakaian Leo dengan pelan dan lembut, menatap apa yang Fransiska lakukan dalam diam sambil mengendalikan dirinya.“Mas kesal?” pertanyaan pertama yang Fransiska berikan pada Leo setelah keluar dari tempat wartawan berada.“Ya.” Leo menjawab singkat.“Jangan pernah menunjukkan ekspresi apapun saat kamera menyala, kita harus menyembunyikan kekesalan pada orang lain dan termasuk dengan pertanyaan wartawan.”Fransiska menjelaskan dengan sangat santai.Leo menghembuskan nafas panjang, “Aku nggak suka kalau mereka memandang sebelah kalian.”Fransiaka tersenyum “Semua sudah menjadi pekerjaan yang aku tekuni.”Fransiska langsung mengambil ponselnya ketika mereka memasuki kamar yang telah dise

  • Difficult   D98

    Persiapan pernikahan berjalan sangat cepat, Leo dan Fransiska tidak bisa bertemu sejak pertemuan terakhir mereka dengan WO. Semuanya sudah direncanakan dengan sangat baik, membuat mereka berakhir duduk diam dan tidak melakukan kegiatan apapun.Mereka sudah berada di Bali, hotel yang sama hanya saja tidak bertemu. Leo sendiri sudah menyiapkan malam pernikahan mereka di villa yang di bangun beberapa tahun lalu, villa yang berada diluar hotel yang dijalaninya. Villa ini juga masuk kedalam bagian dari H&D group, tempat yang menjadi pembuktian Leo bisa lepas dari nama besar keluarga dan tempat ini pula yang menjadi saksi malam pertama untuk dirinya.“Gaya banget pakai villa itu.” Endi menyindir secara terbuka.“Fransiska tahu?” tanya Lucas dengan tatapan menggoda.“Nggak usah rese’ kalian berdua.” Leo memberikan tatapan tajam pada mereka berdua.“Udah berapa lama nganggur? Terakhir sama Putik, ka

  • Difficult   D97

    Berita yang keluar di media sosial tidak berhenti, Leo menatap tidak percaya dengan berita-berita yang dibacanya. Menatap Fransiska yang tampak tenang tanpa memberikan reaksi apapun, membuat perasaan Leo menjadi tidak tenang.“Kita memberitahukan pada wartawan?” tanya Riri yang saat ini menemani Fransiska bersama dengan managernya. “Belum saatnya, biarkan mereka melakukan spekulasi siapa orangnya.” Perwakilan agency mengatakan dengan sangat santai “Kamu nggak keberatan?” menatap Fransiska.Fransiska menganggukkan kepala “Lagian kurang beberapa hari lagi pengumuman tentang pernikahan kita.”“Apa kamu nggak takut nama baik kamu menjadi jelek?” tanya Leo membuka suaranya.“Masalah seperti ini adalah hal biasa bagi orang yang bekerja di dunia hiburan, anggap saja ini salah satu cara menaikkan popularitas. Berita heboh akan membuat orang mengenal kita dibandingkan prestasi.” Fransiska menjawab Leo dengan sangat santai. “

  • Difficult   D96

    Memberikan tatapan datar pada Fransiska, pelaku hanya menundukkan kepalanya tanda bahwa melakukan kesalahan. Melihat reaksi Fransiska membuat Leo tersenyum dalam hati, rasanya ingin mencubit pipinya dan disaat seperti ini jiwa galaknya akan hilang. Leo menggelengkan kepala dalam hati dan membantah Fransiska galak, lebih tepatnya tegas dan hanya galak ke Bella, mereka sudah dikenal sebagai Tom dan Jerry.“Jadi nggak ada pembelaan?” Leo membuka suara terlebih dahulu.“Bastian ngajaknya udah lama cuman aku lupa kasih tahu Mas Leo, masalah kita banyak sampai aku lupa kasih tahu masalah konser ini.” Fransiska menjawab pertanyaan Leo setelah kemarahannya yang tiba-tiba.“Masak aku dapat berita dari media sosial bukan kamu secara langsung.” Leo menggelengkan kepalanya saat mengatakan hal itu.Leo terkejut saat membuka media sosial dan langsung muncul dari fanbase group mereka tentang apa yang dilakukan masing-masing member, ma

  • Difficult   D95

    Kerjaan Leo daritadi adalah membaca berita-berita tentang Fransiska, berita mengenai film yang sedang tayang. Banyak yang memuji kemampuan Fransiska yang masih pemula dalam berakting, lawan mainnya sendiri sudah sangat lama berakting sebelum memutuskan masuk kedalam group. Leo sudah mengenal lawan main Fransiska, beberapa kali datang ke lokasi membuatnya mengenal mereka yang ada disana.Kemampuan akting Fransiska mendapatkan sambutan baik dari pakar.Fransiska menolak mengisi soundtrack, mengajukan Gracia untuk mengisinya.Penggemar tidak sabar melihat akting Fransiska dan mendengarkan suara merdu Gracia.Perpaduan yang pas antara akting Fransiska dengan suara merdu Gracia.Penggemar merasakan terhubung antara lagu dengan film.Dukungan dari member Jobang terlihat melalui media sosial masing-masing.Dukungan tanpa henti diberi

  • Difficult   D94

    Duduk berdampingan dengan Fransiska yang berada disampingnya, maminya berada di sebelah dengan duduk seorang diri. Mereka bertiga memandang Putik seakan menunggu apa yang akan dibicarakan pada Leo dan Fransiska.“Apa yang mau kamu bicarakan?” tanya Leo membuka suara terlebih dahulu dengan tatapan datarnya.“Keluarkan pria itu dari penjara.” Putik berbicara langsung pada intinya.Leo mengangkat alisnya mendengar perkataan Putik, “Atas dasar apa kamu meminta kita untuk mengeluarkan dia dari penjara? Memang apa yang aku lakukan sama dia?”“Mbak Putik mau menjebak kita?” tanya Fransiska yang membuat Leo mengalihkan pandangan dengan memberikan tatapan penuh selidik “Mbak lagi merekam pembicaraan ini dan akan disebarkan? Mami tadi sudah bicara apa saja sama Mbak Putik?”“Mami belum bicara karena daritadi dia yang berbicara dan mami tahu kalau dia sedang merekam pembicaraan ini.” Tania menjawab dengan santai yang membuat Leo kembali te

  • Difficult   D93

    Pemutaran perdana film yang dibintangi Fransiska sudah keluar, melakukan pers conference dihadapan banyak wartawan. Leo berada disana bergabung dengan managernya, menggunakan masker dan topi untuk menutupi wajahnya. Senyum bangga tidak lepas dari bibirnya saat melihat Fransiska didepan menjelaskan mengenai karakternya, air mata keluar saat membicarakan mengenai membernya.Leo tahu perjuangan Fransiska selama ini, berjuang keluar dari kesedihan atas pembubaran groupnya dan sampai mendapatkan peran. Fransiska belajar dengan giat agar bisa mendalami peran yang dimainkan, beberapa kali Leo menemaninya ketika latihan. Terlalu sering menemani Fransiska membuat Leo mengenal beberapa orang yang terlibat dalam film, mereka mengenal Leo sebagai kekasih Fransiska bukan anak pengusaha terkenal.“Luar biasa, kamu.” Leo membuka suaranya saat mereka sudah berduaan didalam mobil agency Fransiska.“Masih banyak kekurangan, Mas.” Fransiska merendahkan dirinya membuat

  • Difficult   D92

    Suasana menjadi hening, tidak ada yang membuka satu sama lain setelah Endi membacakan beritanya. Leo mengalihkan pandangan pada ketiga wanita yang ada disampingnya, mereka juga terkejut seperti dirinya.“Saya pergi,” ucap Endi berdiri yang diikuti Boy keluar dari keluar ruangan.Tidak ada yang menanggapi perkataan Endi, bahkan sampai keluar dari ruangan suasana ruangannyidak berubah sama sekali. Hening, tidak ada yang membuka pembicaraan sama sekali. Leo menatap Fransiska yang masih menenangkan mamanya dan berbicara pelan dengan suami dari Chika.“Sayang,” bisik Leo di telinga Fransiska membuatnya menatap Leo. “Kamu nggak papa?”Tangan lembut Fransiska memegang tangan Leo, dengan senyumnya yang menguatkan dirinya “Aku baik-baik saja, tenang aja.” “Bagaimana ini seharusnya?” perwakilan agency Fransiska membuka suara terlebih dahulu.Pertanyaan itu membuat semua secara otomatis menatap kearah Leo, tatapan mereka membua

DMCA.com Protection Status