Share

66. Mulai Mereda

Jutaan kubik air yang runtuh dari langit kian deras, mencipta genangan yang membasahi bumi hingga bau tanah basah tercium kental. Masih dalam suasana duka yang menyelimuti, tangis di wajah Sinta masih belum kunjung reda. Seakan memiliki ikatan batin cukup kuat, Sinta memaksa untuk diantar ke rumah sakit menemui David.

Pertemuan mengharu biru yang menguras air mata dan emosi berlangsung selama tiga jam. David menghembuskan napas usai meminta maaf pada semua orang yang dirasanya telah dia sakiti. Sinta yang masih belum bisa menerima kenyataan begitu terpukul kehilangan salah satu sosok yang sudah dianggapnya sebagai cucu.

"Maafkan, Oma. Maaf." Bibir wanita berusia senja itu tak henti mengucap kata maaf.

Sinta merasa ikut andil atas kekacauan yang terjadi. Andai dia bisa bersikap sewajarnya, mungkin kejadian seperti ini tak perlu terjadi. Kebahagiaannya karena telah dipertemukan dengan Sakti membuatnya melupakan sosok yang perlu dia bagi perhatian juga.

"Berhenti menyalahkan diri, Ny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
siapa yg memanggil chava, apa dy Hanna? nunggu kabar baik Riko dan lea jg nih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status