Share

111.

Lea menyeka sudut matanya, lelehan bening masih tak jua berhenti mengalir apalagi begitu ia selesai menelisik ruangan tempat di mana dia duduk bersama Riko saat ini.

Batin Lea nelangsa, ayahnya menempati rumah bedeng biasa. Bangunan setengah permanen yang dinding kayunya bolong di beberapa bagian. Atap pun terdapat lubang di mana-mana, bisa dibayangkan betapa repotnya mereka ketika turun hujan.

"Diminum, Le. Maaf, seadanya." Mayang meletak cangkir di meja, sepiring tempe goreng balut tepung turut serta menjadi pendamping.

Tak ada wajah congkak, wajah dengan riasan tebal yang selalu memandang rendah orang lain. Pun dengan pakaian yang melekat di badan, hanya daster biasa menggantikan pakaian mewah yang identik dengan wanita itu di masa lalu. Mayang yang dilihat Lea saat ini benar-benar telah berubah. Bukan lagi Mayang yang dulu masih mengusik rumah tangga Sakti, kakak sepupunya.

"Terima kasih." Lidah Lea kelu untuk memanggil wanita yang lebih pantas menjadi kakaknya itu dengan sebu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
sudah seharusnya lea berdamai sama masalalu yg menyakitkan, tak ada salahnya memaafkan orang yg salah karena Tuhan saja maha Pemaaf
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status