Lirea menciutkan lehernya dengan takut. Meskipun Shaka tidak pernah melukai dan membahayakannya selama ini, dia juga tidak pernah berpikiran kalau pria itu adalah orang baik. Bisa membuat orang untuk memblokirnya di atas jalan tol dan membuat seluruh komunikasi di ibu kota jadi lumpuh. Orang biasa tentu tidak akan bisa melakukannya. Meskipun pria itu tidak pernah melakukan sesuatu yang melukainya, tetapi tidak ada jaminan atas hal tersebut.Lirea menyipitkan matanya dan menatap Shaka tanpa semangat. "Kalau aku mengakui kesalahanku, bisakah kamu nggak memukulku? Kamu bisa lihat tubuhku sangat kurus dan rapuh, kamu juga tahu aku nggak bisa menahan pukulanmu."Dulu, Lirea sudah menyaksikan kemampuan Shaka saat menghajar dua orang juara tinju seorang diri dengan santainya. Dia juga percaya kalau dirinya sanggup melakukan bela diri meski dengan kemampuan setengah-setengah. Tapi di hadapan pria itu, dia benar-benar akan digilas dengan kemampuannya yang tidak main-main.Kalau pria ini memuku
Bahkan, di ujung kalimatnya, Lirea masih sempat menambahkan suara tawa yang dipaksakan. Dan bagaimanapun juga, suara tawa ini sedikit lebih tidak enak didengar dibandingkan dengan suara tangisan."Lirea!" Shaka mengeluarkan suara teriakan yang membahana. Wajahnya yang rupawan itu langsung menjadi pucat dalam waktu yang singkat. Dia membentak dengan suara yang keras persis ke wajah Lirea, "Kamu itu tunangan Shaka,' wanitaku menghabiskan uang untuk membeli barang tapi ternyata malah mengembalikannya. Mau ditaruh dimana mukaku ini? Bagaimana menurutmu, kalau misal hari ini kamu tidak bisa mengatakan dan menjelaskan semuanya dengan urut dan runtut, lihatlah saja bagaimana aku akan memotong-motong dirimu!""Apa?!" Lirea menciutkan tubuhnya. Dari ledakan teriakan Shaka, akhirnya dia memahami keseluruhan persoalan dan penyebabnya. Ternyata poin yang ditangkapnya dengan yang ditangkap pria itu berbeda.Mulanya, Lirea berpikiran kalau Shaka marah karena dia menghabiskan begitu banyak uang. Dia
Wajah Shaka tampak tenang. Tanpa mengatakan sepatah kata pun, dia lantas duduk di dalam ruangan privat dengan muram dan membantu Lirea mengupas kulit kepiting. Dia harus mengakuinya, saat tadi gadis itu berbicara dengan begitu tragis, perasaannya jadi sangat sedih dan merasa hancur. Rasanya seperti ditusuk oleh jarum atau seperti ada sesuatu yang menahan dan menghalangi kemampuannya untuk bernapas.Sejak kecil hingga dewasa, Shaka selalu memiliki apa yang diinginkannya. Saat melihat sebuah tank di televisi ketika berumur 3 tahun, dia merasa kalau benda itu sangatlah keren. Dia lalu merengek dan berisik meminta satu, dan akhirnya, keesokan harinya sudah terparkir sebuah tank militer di dalam halaman rumahnya. Apa pun yang diinginkannya dan disebutnya atau apa pun yang dipikirkannya, semuanya akan muncul di hadapan matanya dengan secepat mungkin.Hal seperti yang dikatakan Lirea tadi—harus menabung seluruh uang jajan dalam setengah bulan dulu baru bisa memakan seekor kepiting bakar seha
Mengetahui Shaka yang saat ini keluar mencari Dani untuk memberinya pelajaran, hati Lirea merasa sangat lega dan santai. Dia sama sekali tidak memiliki rasa bersalah atau tidak enak hati sedikit pun.Shaka keluar dari ruangan privat dan segera menelepon Dani. Pada saat itu, kebetulan pria itu dan Rendra sedang minum-minum. Melihat telepon dari Shaka, mereka lantas memikirkan konsekuensi yang mungkin didapatkan Lirea saat ini dan sedikit ingin tertawa, lalu segera ingin mengetahuinya dengan tidak sabar. "Halo...""Dani!" Shaka berteriak keras. "Apa kamu adalah orang di balik layar yang membuat masalah pada anak manisku? Anak manisku jatuh cinta dengan batu emerald itu, tapi kenapa bisa dibeli oleh Rania? Dani, kelakuanmu itu benar-benar... Sejak kecil, kita sudah tumbuh dewasa bersama-sama. Kenapa kamu berkelakuan begitu padanya? Kenapa kamu begitu padaku?”Dada Dani langsung berdebar-debar. Dalam persoalan ini, dia benar-benar tidak berpikiran kalau Shaka akan mengetahuinya. Jadi, ada
Ulang tahun Shaka?Terlebih lagi, emerald yang dibelinya ternyata benda yang diinginkan Shaka?Itu berarti takdir antara dia dan Shaka memang sudah digariskan, dan mereka akan bersatu di dunia ini.Mendengar itu, Dani berkata dengan sedikit canggung, "Akhir-akhir ini, Shaka sedang sibuk dengan pesta pertunangan bersama keluarganya. Orang-orang datang dan pergi tanpa jejak, jadi aku akan mengirim seseorang untuk mengambilnya darimu untuk membantumu memberikan padanya?""Ya, ya, aku paham."Shaka sedang mempersiapkan pesta pertunangan mereka, jadi bagaimana bisa dia akan mengganggunya? Meskipun sayang sekali dia tidak bisa menghabiskan hari ulang tahunnya bersamanya, tapi yang disibukkan Shaka saat ini adalah pertunangan mereka sendiri."Aku membeli beberapa batu emerald, hanya saja aku tidak tahu emerald mana yang diinginkan Shaka. Tapi tenang saja, aku akan segera mengemasnya dan mengirimkannya padamu."Sebaliknya, di seberang sana, Dani tersenyum sepenuh hati, "Kalau begitu, terima k
Pada saat itu, bahkan Rendra merasa dirinya telah membuat game yang buruk!Tapi Peri Bunga bisa mengatakan keuntungan dari game tersebut, seperti karakter yang cerdas, beberapa sorotan senjata, dan bisa menganalisa. Meskipun Peri Bunga tidak secara membabi buta mengatakan jika dia mendukung dan menyukainya, tetapi dia benar-benar memainkan permainannya dan menyukai game tersebut.Sedangkan bagaimana Peri Bunga bisa menjadi pengisi suara di gamenya adalah sebuah kebetulan.Saat itu, game tersebut sangat membutuhkan suara seorang wanita, tetapi Rendra tidak mengenal banyak wanita hingga membuatnya kesulitan menemukan seseorang. Jadi dia memuat komentar panjang dan bertele-tele dengan Peri Bunga di internet. Tanpa diduga, Peri Bunga menawarkan bantuan.Tentu saja, ketika Rendra mendengar suaranya, dia tahu bahwa dia adalah seorang wanita yang telah mendukungnya secara diam-diam!Dan kemudian... ada perasaan aneh yang tiba-tiba merayap di hatinya. Dia seolah-olah telah jatuh cinta pada pe
Sepertinya setelah ini, dia tidak akan lagi menderita!Shaka, pria itu memang menarik juga!Hanya karena Lirea mengatakan telah jatuh cinta pada benda itu, seketika Shaka langsung memaksa Dani untuk menarik kembali semuanya. Memikirkan tentang ekspresi wajah Dani saat itu, aduh, Lirea tidak bisa membayangkan betapa jeleknya.Benar-benar luar biasa!Awalnya, Dani memang mencoba keberaniannya untuk menusuk Lirea dari belakang, tetapi pada akhirnya, dia kalah telak!Oh, ngomong-ngomong, dia juga makan malam dengan kepiting hari ini!Lezat sekali!Tapi, meskipun itu enak, terjadi sesuatu malam harinya...Saat sedang tidur, tepat saat waktu menunjukkan tengah malam, Lirea merasakan panas dan gatal di sekujur tubuhnya. Seketika itu juga dia mulai berguling-guling di tempat tidur, mulutnya terus merengek karena rasa tidak nyaman.Sementara itu, Shaka memiliki alarm biologis tepat waktu. Ketika dia diganggu pada malam hari, terutama di tengah malam seperti ini, amarahnya akan menjadi sangat s
Kini, Shaka duduk di bangsal, mengawasi Lirea yang tidur dengan tenang, meskipun ruam di wajahnya masih jelas terlihat. Wajah Shaka tampak muram.Namun, begitu Shaka memikirkan penyebab alergi gadis itu karena terlalu banyak makan kepiting, dia merasa ada yang mengganjal.Tentu saja, karena Lirea tidak alergi kepiting.Shaka pun meminta dokter wanita memeriksa lagi, dan hasilnya menunjukkan bahwa Lirea alergi terhadap kacang!Saat itu juga, Shaka teringat ada beberapa bahan dalam olahan kepiting yang mengandung kacang.Setelah mengetahui kebenarannya, Shaka tidak tahu harus menangis atau tertawa. Di saat yang sama, ia merasa kesal.Apa Lirea tidak tahu kalau dirinya alergi kacang? Tapi tadi, dia memakannya dengan sangat lahap!Jika saja dia tahu lebih awal, Shaka pasti tidak akan membiarkan ini terjadi!Untuk sesaat, ini benar-benar menghancurkan kelembutan hati Shaka.Dia gelisah sepanjang malam dan telah membuat seisi rumah sakit kacau. Awalnya dia mengira ini adalah masalah besar,
Saat itu juga Shaka menatap Lirea dengan sedikit terpana. Inilah saatnya untuk mengekspos dirinya. Wajah bahagianya kali ini benar-benar tidak bisa disembunyikan. Saat dia akan mengumumkan dengan lantang, tangan kecil Lirea dengan cepat menutupi mulutnya sembari menggelengkan kepala.Mendapat perlakuan itu, Shaka hanya bisa menatapnya, menatapnya dengan tajam, seolah tatapan itu bisa menembus tulang kerangka milik Lirea.Setelah Shaka cukup tenang, Lirea menutupi ponselnya dan berkata dengan suara rendah, "Bersabarlah."Sementara Tomi Juwanda yang mendengar Lirea bertanya tentang biaya sekolah pada Shaka, seketika itu juga amarahnya kembali meledak, "Apa kamu sekarang bersama Shaka? Kamu benar-benar tidak tahu malu, dia tunangan adikmu! Bagaimana kamu bisa melakukan hal yang tidak tahu malu seperti itu?"Lirea sangat puas dengan kemarahan Tomi Juwanda saat ini!Tentu saja, dia sama sekali tidak tertarik pada omelannya.Itulah dia, tidak peduli apa yang akan Tomi Juwanda katakan, tidak
Wajah Tomi Juwanda tampak begitu dingin, "Apa yang sebenarnya terjadi?""Sebenarnya... waktu itu Shaka membantuku, dan kemudian segalanya menjadi sedikit besar. Pada saat itu, banyak orang melihatnya, bahkan ribuan orang! Lirea mengancam Shaka dan ingin dekat dengan Shaka. Ibu, Ayah, otak Lirea ini terlalu jahat. Aku tidak percaya kalau dia tidak tahu jika Shaka dan aku akan menikah. Aku rasa dia sengaja merayu tunanganku! Ayah, Ibu, kalian akan memberinya pelajaran untukku kan? Hatiku masih sangat sakit!"Rania menambahkan sedikit bumbu tentang apa yang terjadi hari ini, dan kemudian menceritakan semua dugaan di benaknya, yang menjadi fakta yang tidak bisa diubah.Lirea merayu Shaka, itu yang tidak bisa diubah.Adegan di ruang medis itu sengaja dijadikan Lirea ajang untuk pamer.–Karena sepanjang sore sudah tidur, akhirnya Lirea sama sekali tidak merasa mengantuk di malam harinya, dan dia memutuskan untuk bermain game di tablet. Menolak untuk memperhatikan Shaka, dia bahkan tidak be
Ternyata Shaka sedang menenangkan Lirea, dan ketika dia menenangkan Lirea, dia melihatnya saat ini yang rupanya melanggar perbuatan baiknya, dan bahkan hampir membuat segalanya menjadi besar karena kecemburuannya!Tentu saja, bagaimana mungkin Shaka tidak marah jika begitu?Dan ada dokter militer di sini, dan mereka...Akhirnya, Rania bangkit berdiri dari lantai, menatap Shaka dengan perasaan bersalah dan berkata dengan suara rendah, "Maaf, aku pergi dulu..."Tadi, tamparannya tidak berhasil. Jika dia memukul Lirea, gadis itu pasti akan keluar dengan wajah yang terluka.Padahal balas dendam pribadi Shaka sudah membuat gadis itu lelah karena sengatan panas, lalu dia masih akan menamparnya lagi. Jika begitu, akan menjadi apa dia dan Shaka nanti?Bukankah semua orang akan berkesimpulan mereka telah menindas Lirea?Selalu tidak ada kabar negatif bagi Keluarga Shaka. Jika kejadian ini mencuat ke publik maka tidak akan baik bagi Keluarga Shaka.Shaka mengerutkan kening, bahkan terlihat mala
Tetapi setelah dipikir-pikir, Lirea telah pingsan di depan begitu banyak orang. Jika Shaka tidak bertanggung jawab dengan tidak membawanya ke rumah sakit, bukankah itu justru akan menjadi skandal?Namun, Rania juga berpikir dengan hati-hati dan cermat. Semakin dia memikirkannya, semakin dia merasa ada sesuatu yang salah. Bagaimana bisa Lirea pingsan?Pasti dia hanya berpura-pura, dan sengaja memanfaatkan kesempatan untuk mendekati Shaka!Dia tahu jika Shaka adalah tunangannya, jadi mungkin dia mencoba merayunya dengan tipu muslihat!Begitu pemikiran itu terlintas, Rania tidak bisa tinggal diam di lapangan. Lirea memiliki banyak cara dan terlihat cantik. Siapa yang tahu jika dia akan bermain trik di depan Shaka?Shaka adalah tunangannya!Dia sama sekali tidak mengizinkan Lirea bersinggungan dengan Shaka!Ketika Shaka melihat Rania datang, wajahnya tenggelam, dan dia mengerucutkan bibirnya, seolah ingin mengatakan sesuatu.Namun, Lirea meraih lengan bajunya, dan kemudian terlihat lemah.
Tetapi setelah dipikir-pikir, Lirea telah pingsan di depan begitu banyak orang. Jika Shaka tidak bertanggung jawab dengan tidak membawanya ke rumah sakit, bukankah itu justru akan menjadi skandal?Namun, Rania juga berpikir dengan hati-hati dan cermat. Semakin dia memikirkannya, semakin dia merasa ada sesuatu yang salah. Bagaimana bisa Lirea pingsan?Pasti dia hanya berpura-pura, dan sengaja memanfaatkan kesempatan untuk mendekati Shaka!Dia tahu jika Shaka adalah tunangannya, jadi mungkin dia mencoba merayunya dengan tipu muslihat!Begitu pemikiran itu terlintas, Rania tidak bisa tinggal diam di lapangan. Lirea memiliki banyak cara dan terlihat cantik. Siapa yang tahu jika dia akan bermain trik di depan Shaka?Shaka adalah tunangannya!Dia sama sekali tidak mengizinkan Lirea bersinggungan dengan Shaka!Ketika Shaka melihat Rania datang, wajahnya tenggelam, dan dia mengerucutkan bibirnya, seolah ingin mengatakan sesuatu.Namun, Lirea meraih lengan bajunya, dan kemudian terlihat lemah.
Saat ini, tangannya bersedekap di depan dada, sembari mengetukkan kakinya di ranjang dari waktu ke waktu. Sudut matanya penuh dengan senyuman jahat yang tertuju pada Lirea seperti racun."Katakan sekali lagi!" tantang Shaka.Mendengar itu, Lirea hanya bisa mengumpat dalam hati, 'Shaka, brengsek!' Tapi di luar, tak satu pun kata diucapkannya.Tidak ada, tak satu pun!Di depan Shaka, dia tidak bisa berpura-pura kejam!Tanpa pikir panjang, dia memiringkan tubuhnya, menutup matanya, berbalik dan mengarahkan punggungnya ke arah Shaka.Tidak berbicara dan sepenuhnya mengabaikannya.Ketika Shaka melihat Lirea mengabaikannya, wajahnya menjadi lebih suram, dan kakinya menendang papan tempat tidur dengan lebih kasar. Semua itu membuat Lirea tidak bisa istirahat sama sekali.Detik itu juga, Lirea terbakar amarah. Dia melompat dari tempat tidur dan berteriak marah, "Di mana dokternya? Apa tidak ada dokter di sini? Seseorang mengganggu pasien untuk beristirahat, jadi segera keluarkan dia dari kama
Rania yang mendengarnya merasa sangat tidak senang. Memangnya kenapa Shaka harus tidak senang kalau Lirea minum cola?Apa karena tunangannya? Siapa yang membiarkan Lirea menyinggung calon tunangan Shaka? Tampaknya sudah waktunya bagi Shaka untuk membalas dendam dengan kekuatannya sendiri!Sejujurnya, di musim panas yang begitu menyiksa ini, Rania merasa sudah tidak tahan, tetapi melihat Lirea berlari dengan keringat membanjiri tubuhnya, dia merasakan ledakan kegembiraan.Dia berdiri dengan begitu menderita di sini, tapi Lirea sepertinya lebih dari sekadar menderita.Entah sudah berapa lama dia berlari tiba-tiba terdengar teriakan, "Dia pingsan!”Begitu suara teriakan itu terdengar, secepat kilat Shaka berlari layaknya hembusan angin, kecepatannya mampu membuat semua orang tercengang.Lirea benar-benar tidak bisa menahannya, meski kesehatannya sangat baik saat itu.Siapa yang bisa tahan berdiri di bawah terik matahari yang begitu menyengat selama satu jam. Belum lagi, Lirea tidak hanya
Dia menyimpulkan bahwa terakhir kali dia berurusan dengan Lirea adalah saat di tempat perhiasan. Saat itu Dani memberitahu Shaka yang membuat Shaka mengubah caranya untuk menghukum Lirea.Selain itu, dia juga mendengar jika mobil Maybach tercinta milik Shaka, tergantung hadiah emerald darinya sebagai hadiah ulang tahun...Dua puluh menit kemudian, Lirea sudah tidak berdaya. Sementara gadis-gadis lain hanya melakukannya secara asal-asalan, tapi Shaka masih terus bergumul dengan Lirea dan hanya Lirea, menghitung dengan cermat satu per satu, dan telapak tangannya yang besar masih menekan kakinya.Benar-benar kejam!"96, 97, 98, 99, 100."Setelah selesai menghitung, Shaka segera berdiri dan berkata pada Leo, "Bawakan sebotol air."Dengan patuh, Leo memberi Shaka sebotol air, lalu Shaka menyerahkannya pada Lirea.Lirea menggigit bibir bawahnya, terengah-engah, memutar tutup botolnya, dan meminumnya sekaligus."100 sit-up dalam 25 menit dan kamu tahu apa yang telah kamu buktikan? Kamu hanya
Dia segera memikirkan sebuah kata di otaknya, godaan seragam! Dalam bayangan yang menawan dan mempesona, pikirannya masih melayang entah ke mana, dan tiba-tiba dia mendengar raungan Shaka yang mengejutkan! Segera, tangannya bergetar, yang membuat setengah botol cola yang tersisa tiba-tiba jatuh ke tanah, membuat suara benda tumpul berdentang, terdengar nyaring di bawah sinar matahari bulan September. Ketika Lirea bereaksi, secara naluriah dia merasa ingin menemukan lubang di tanah. Dia benar-benar bingung sekarang, terlebih dengan Shaka di hadapannya saat ini. Dia lupa jika dia masih memiliki cola yang paling Shaka benci. Jika dia tidak kehilangan akal sehatnya, Lirea pasti akan menghancurkan botol itu tanpa jejak sebelum Shaka menemukannya. Sekarang, dia sudah tertangkap! Benar-benar sial! Ada 6000 mahasiswa baru di lapangan, di mana ada sekitar 2000 anak perempuan, dan banyak dari mereka suka minum cola. Dalam waktu singkat, ada sekitar satu atau dua ratus gadis di lapa