Share

Amarah

Penulis: Maesaro Ardi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-30 13:47:04

Dewi berdiri tegak di tengah ruangan yang redup, cahaya yang samar-samar menyinari wajahnya yang penuh dengan ekspresi kekecewaan. Di sekelilingnya terdapat empat sosok pria besar yang seharusnya bertanggung jawab atas tugas mereka dengan baik. Namun, alih-alih menunjukkan dedikasi, mereka lalai. Wajah Dewi memancar kemerahan, tidak hanya karena kecewa, tetapi juga karena amarah yang menggebu di dalam dirinya. Matanya berkilat, mengisyaratkan bahwa ia kesulitan untuk meredam emosi yang meluap-luap di dalam dirinya.

"Sialan! Kalian semua bodoh!" bentak Dewi, suaranya bergema di dinding-dinding ruangan. "Bagaimana bisa dua wanita itu kabur dari sini!"

Para pria itu menghentikan aktivitas mereka dan menundukkan kepala, berusaha menghindari tatapan tajam dari Dewi. Mereka merasakan ketegangan di udara, menyadari betul bahwa kelalaian terhadap tugas membuat keadaan menjadi kacau. Konsekuensinya terbayang jelas di benak mereka.

"Kami minta maaf," ucap salah satu dari mereka, suaranya geme
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Diceraikan Suamiku, Dinikahi Adik Iparku    Pencarian Andin

    Pagi itu Lukman kembali memasuki kantor. Udara segar pagi tidak mampu menghilangkan beban berat yang menumpuk di pundaknya. Perasaan cemas dan gelisah tentang nasib perusahaannya terus mengganggunya, menyulitkan setiap langkah yang dia ambil.Lukman duduk di meja kerjanya yang penuh dengan tumpukan berkas dan laporan keuangan. Dia memandangi layar komputernya dengan pandangan kosong, mencoba mencari solusi dari situasi keuangan yang semakin memburuk. Namun, semakin dia mencoba, semakin tidak ada jawaban yang muncul.Dia meremas-remas rambutnya dengan frustrasi, mencoba untuk tetap tenang meskipun hatinya berteriak dalam keputusasaan. Dia tidak bisa membiarkan perusahaannya jatuh ke dalam jurang kebangkrutan."Bagaimana keadaan hari ini, Luk?" Suara rekannya, membuyarkan lamunannya.Lukman mengangkat pandangannya dan menyunggingkan senyum pahit. "Masih sama. Situasi semakin memburuk."Alex mengangguk. "Aku tahu ini sulit, tapi kau harus tetap kuat. Kita akan mencari jalan keluar bers

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Diceraikan Suamiku, Dinikahi Adik Iparku    Kamu Di mana?

    Lukman merasa rasa khawatir itu semakin membesar memenuhi hatinya saat mobilnya melaju dengan cepat menuju rumah Siska. Pikirannya dipenuhi oleh pertanyaan yang tak kunjung mendapat jawaban. Di manakah Andin dan Siska? Mengapa mereka tidak merespons panggilannya?Saat mobilnya tiba di depan rumah orang tua Siska, Lukman menarik napas dalam-dalam sebelum keluar dari mobil. Dia mengetuk pintu rumah dengan cepat, berharap untuk mendapatkan jawaban yang dia cari.Namun, ketika pintu terbuka, wajah Siska tidak terlihat di balik pintu. Lukman semakin gelisah."Siska ada di rumah?" tanyanya, suaranya dingin seperti biasa.Pembantu rumah tangga di keluarga Siska yang membuka pintu menggeleng. "Maaf, Mbak Siska tidak ada di rumah. Dia pergi bersama Mbak Andin sejak kemarin."Lukman merasa seolah-olah dunia di sekitarnya runtuh. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menunjukkan ekspresi cemas yang terpancar di wajahnya. "Mereka berdua tidak ada di rumah?" ulangnya, suaranya serak.Pembantu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Diceraikan Suamiku, Dinikahi Adik Iparku    Pelarian

    Dewi duduk di ruangan yang sunyi, bayang-bayang menari-nari di dinding-dinding yang sepi. Telepon genggamnya terjatuh dengan suara gemuruh karena kabar yang tidak menyenangkan, seperti guntur di tengah hari yang cerah.Saat mendengar berita itu, wajahnya seketika kehilangan warna, ekspresinya membeku. Napasnya terengah-engah, mencoba menenangkan diri di tengah-tengah badai emosi yang melanda pikirannya. Namun, amarah yang berkobar di dalam dirinya terasa semakin sulit untuk diredam.Dengan susah payah, Dewi menarik napas dalam-dalam, mencoba menahan gelombang amarah yang mengancam untuk meluluhlantakkan segalanya di sekitarnya. "Katakan padaku bahwa kau sedang bercanda." Dewi menggertakkan rahangnya, suaranya bergetar oleh emosi yang melanda."Kami belum berhasil menemukan mereka," jawab suara pria di seberang sana dengan nada yang penuh penyesalan, mengakui kegagalan mereka dalam melindungi yang mereka cintai.Kata-kata itu terasa seperti pukulan di dada Dewi, mengejutkan dirinya. H

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Diceraikan Suamiku, Dinikahi Adik Iparku    Keputusan Berat

    Langit masih cerah ketika Andin dan Siska berjalan menyusuri jalan setapak yang tak dikenal. Cahaya matahari yang terang memancar dari langit biru, memberi sedikit hawa penghiburan. Namun, keadaan sekitar tetap asing bagi mereka, tanpa tanda-tanda apa pun yang bisa memberikan petunjuk tentang arah atau lokasi mereka.Mereka memandang sekeliling, mencoba mencari petunjuk atau mengarahkan mereka ke tempat yang lebih aman. Namun, pemandangan sekitar terasa begitu asing bagi mereka, tanpa satu pun yang mereka kenal.Dalam keadaan yang semakin membingungkan, Andin dan Siska merasa terombang-ambing, tidak tahu harus ke mana. Mereka terus berjalan, memperhatikan setiap detail sekeliling. "Tidak ada yang familiar," ucap Andin dengan napas yang terengah-engah, suaranya menciut. Matanya memandang sekeliling.Siska mengangguk setuju, merasakan kebingungan yang sama seperti sahabatnya. Hatinya berdebar-debar, tidak tahu harus ke mana mereka harus melangkah."Aku tidak tahu kita berada di mana."

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Diceraikan Suamiku, Dinikahi Adik Iparku    Bersembunyi

    Lukman merasa kakinya berat saat melintasi jalan yang mengarah ke rumahnya. Cahaya bulan purnama berusaha menembus awan hitam yang menggantung rendah di langit, menciptakan suasana yang gelap. Helaan nafasnya membeku di udara dingin malam itu, menghasilkan semacam kabut tipis di depannya saat ia terus berjalan, langkah demi langkah, menuju rumahnya yang teduh. Rumah itu terlihat seperti pulau yang terisolasi, memberikan perasaan kedamaian namun juga kesepian yang melingkupi Lukman di malam yang hening.Pintu rumahnya terbuka tanpa suara, memperlihatkan keheningan yang menghantui. Langkahnya terdengar berat di lantai kayu yang renyah, menggetarkan kesunyian yang mendominasi ruangan. Lukman mencoba memanggil namanya, tetapi tidak ada jawaban yang terdengar. Ruangan itu terasa sepi, seolah-olah menjadi sebuah makam yang ditinggalkan, di mana kehadiran manusia tidak lagi terasa. Hatinya berdebar keras, terasa seperti terkurung dalam kegelapan yang menakutkan, sementara kekhawatirannya sem

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Diceraikan Suamiku, Dinikahi Adik Iparku    Suara yang dinanti

    Lukman terbangun oleh cahaya lembut fajar yang menyelinap perlahan melalui celah-celah tirai, menerangi kamar tidurnya dengan sentuhan hangat. Setelah meregangkan anggota tubuhnya dan menguap dengan nikmat, ia merasakan ketenangan menyelimuti dirinya di pagi yang masih tenang. Dengan napas puas, Lukman melangkah ringan keluar dari tempat tidur, mengayunkan kakinya menuju dapur, di mana perutnya yang keroncongan sudah tak sabar menantikan santapan pagi yang lezat.Saat Lukman berdiri di dekat kompor, aroma kopi yang baru diseduh langsung menyapanya, bergabung dengan harum menggoda dari daging yang dipanggang dan telur yang sedang mendesis di atas panci. Ritual pagi bagi Lukman tidak pernah terasa lengkap tanpa memanjakan dirinya dengan sajian sarapan favoritnya yang sudah menjadi kebiasaan. Dengan keterampilan yang terlatih, ia dengan hati-hati membalik telur yang sedang dimasak di atas penggorengan, tak lupa menatap dengan penuh kekaguman pada kuning telur yang mulai memantulkan caha

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Diceraikan Suamiku, Dinikahi Adik Iparku    Rencana

    Lukman berdiri di depan rumah Siska, tangannya gemetar saat meraba gagang pintu dengan ragu. Udara terasa berat, seolah-olah menyelimuti dirinya dengan keheningan yang menakutkan. Dengan perlahan, ia mendorong pintu dan melangkah masuk ke dalam rumah. Di dalam, suasana sunyi senyap menyambutnya, seolah-olah rumah itu berusaha menyembunyikan diri dari dunia luar. Gorden-gorden tertutup rapat, menghalangi cahaya matahari dan pandangan dari luar, menciptakan kesan terasing di dalam ruangan yang sebelumnya hangat. Lukman merasa detak jantungnya semakin cepat berdegup.Ketika Lukman berjalan melewati lorong yang remang-remang, jantungnya berdegup kencang dalam kegelapan yang menyelimuti setiap sudut. Dengan ragu, ia memanggil nama Andin, suaranya bergema sayup-sayup di ruangan-ruangan yang kosong, terdengar seperti bisikan di dalam kesunyian. Namun, keheningan masih memenuhi udara, membuatnya semakin gelisah. Namun tiba-tiba, Lukman mendengar suara sayup-sayup dari arah dapur. Seolah-olah

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Diceraikan Suamiku, Dinikahi Adik Iparku    Klarifikasi

    Andin dan Lukman berdiri tegak di hadapan lautan wartawan yang mengelilingi mereka, sorot lampu kilat kamera menyinari setiap sudut, tak satu pun terlewatkan. Kerumunan itu menimbulkan gemuruh di udara saat mereka menantikan penjelasan mengenai rumor yang berkembang tentang hubungan mereka. Lukman mengangkat suaranya di tengah kerumunan."Saya ingin menegaskan bahwa tuduhan yang dilontarkan oleh media hanyalah rumor dan gosip yang tidak berdasar. Saya dan Andin tidak memiliki hubungan apa pun, seperti yang diberitakan selama ini."Andin berdiri di sisinya, ekspresinya tenang namun tegas saat ia menggemakan sentimennya. "Kami dulu memang pernah menjadi saudara ipar. Namun sekarang sudah berubah, sekarang kami dalah rekan kerja dan mitra bisnis, tidak lebih dari itu. Setiap rumor yang menyatakan sebaliknya adalah tidak benar."Para wartawan melontarkan teriakan-teriakan meminta informasi lebih lanjut, pertanyaan-pertanyaan mereka membanjiri udara dalam upaya mereka untuk mengungkap keb

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31

Bab terbaru

  • Diceraikan Suamiku, Dinikahi Adik Iparku    Terimakasih, Andin.

    Andin yang malu atas sikap suaminya hanya bisa merona sembari memalingkan wajahnya. Bahkan, pertanyaan Lukman barusan tidak dia jawab karena rasanya malu sekali menjawabnya. Lukman yang sudah tak tahan langsung mencium bibir sang istri, akan tetapi Andin malah kembali memalingkan wajahnya membuat Lukman semakin penasaran dibuatnya."Kamu sengaja menggodaku ya, Andin?" tanya Lukman mencium leher sang istri yang seketika melenguh, menikmati sensasi yang sudah beberapa hari ini tidak dia rasakan karena banyaknya kesibukan."Kamu suka, 'kan?" bisik Lukman dengan suara lirih.Andin hanya mengangguk. "Maaf karena akhir-akhir ini aku belum sempat melayanimu, kamu tahu kalau si kembar ingin selalu tidur dengan kita, jadi sulit sekali mencuri waktu untuk kita bersama," ucap Andin."Ya ... itulah mengapa aku ingin meminta jatahku har ini selagi Daniel dan Dania menginap di rumah kakekmu, aku mau kita melewati malam bersama, sepuasnya," kata Lukman."Namun, sesungguhnya tak ada kata puas untuk b

  • Diceraikan Suamiku, Dinikahi Adik Iparku    Hari Indah Bersamamu

    Berbeda dengan dulu, kini Andin dan Lukman harus mempersiapkan segala keperluan bayi jika hendak jalan-jalan meskipun hanya jalan-jalan ke komplek dekat rumah. Selain membawa beberapa botol susu, Andin juga membawa dua stroller untuk membuat Daniel dan Dania.Kebetulan cuaca sore ini sangat bagus, tidak panas dan tidak mendung sehingga sangat cocok untuk membawa bayi keluar rumah. Sebab, bayi juga perlu keluar rumah untuk menstimulasi penglihatan dan pendengarannya, dan yang paling penting adalah untuk mengusir rasa bosan ibunya.Keduanya berjalan beriringan, masing-masing mendorong satu stroller dengan wajah yang tak luput memberi senyuman bahagia. Hingga sampai di taman, Lukman membawa istrinya duduk sementara si kembar dibiarkan melihat indahnya langit yang biru cerah nan memesona."Mereka kelihatan senang," ujar Lukman mengamati raut wajah Daniel dan Dania yang sumeringah."Iya, aku juga senang karena sudah lama ga keluar rumah. Rasanya nikmat bisa menghirup udara segar, apalagi c

  • Diceraikan Suamiku, Dinikahi Adik Iparku    Adopsi anak

    Andin dan Lukman berada di Swiss selama lima hari. Mereka berjalan-jalan dan membeli berbagai benda-benda khas di negara tersebut untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh seperti keju, cokelat susu, lonceng, kotak musik, dan masih banyak lagi.Setelah puas berbelanja dan jalan-jalan, mereka akhirnya pulang karena masa cuti Lukman juga sudah habis hingga esok. Kalau ditambah, dia merasa kasihan kepada sekretaris dan asistennya yang menghandle semua pekerjaan Lukman sebagain pimpinan perusahaan.Keesokan harinya, mereka sudah sampai di Indonesia dan pulang ke rumah Bambang untuk membuka semua yang telah mereka beli. Andin memberikan semuanya kepada sang nenek dan juga paman-pamannya yang menyambut Andin dengan suka cita dan penuh kerinduan setelah satu minggu mereka tidak berjumpa"Kamu senang liburan di sana?" tanya sang nenek kepada Andin."Senang sekali, kalau ada kesempatan liburan lagi aku ingin ke sana lagi, di sana suasananya tenang dan sejuk, aku suka sekali. Lain kali kita pergi k

  • Diceraikan Suamiku, Dinikahi Adik Iparku    Keluarga Harmonis

    Hubungan Andin dan kakeknya, Bambang serta keluarganya semakin membaik. Mereka sudah tidak sungkan lagi dan menganggap Andin adalah anak kecil yang sangat dimanja. Semua keinginan Andin dipenuhi, bahkan paman-pamannya datang setiap hari untuk memberikan hadiah apa saja kepadanya.Tak jarang, Andin diajak keluar untuk makan siang bahkan bermain di timezone karena Bambang pernah mengatakan kalau Andin masih suka bermain di wahana permainan seperti itu meskipun usianya sudah dewasa. Andin sangat bahagia, dia tidak bisa memiliki anak, dan kini dialah yang menjadi seorang anak bagi kakek dan paman-pamannya.Hubungan yang membaik itu juga berimbas pada perusahaan Lukman, Bambang menggelontorkan banyak dana untuk memperbesar perusahaan itu sebagai wujud rasa terima kasih atas karena Lukman telah tulus menerima Andin dengan segala masa lalu dan juga kekurangannya.Lukman menerimanya dengan senang hati, sebab dengan kemajuan perusahaan, itu berarti dia juga bisa membahagiakan Andin lebih dari

  • Diceraikan Suamiku, Dinikahi Adik Iparku    Manusia Tidak Tahu Malu

    "Mau sarapan apa?" Suara Andin membuat Lukman terperangah ketika lelaki itu duduk di meja makan untuk sarapan sebelum berangkat ke kantor.Suasana rumah Andin mulai mengalami sedikit perubahan karena Andin sudah kembali berbicara kepada suaminya setelah beberapa hari mogok bicara. Lukman merasa lega, dia bisa berangkat ke kantor dengan tenang. Namun meski begitu, masalah yang sebenarnya belumlah selesai dan Lukman tidak tahu harus bagaimana menyelesaikannya."Apa saja asalkan dimasak oleh istriku," jawab Lukman.Andin dengan cekatan memanggang roti tawar di dalam pemanggang lalu menggoreng telur setengah matang. Sambil menunggu telur yang berada di dalam penggorengan, wanita itu mengiris bawang bombai yang dia masak sebentar di samping telur, lalu mengiris beberapa sayuran mentah untuk dibuat sandwich.Andin sendiri tidak membicarakan masalah yang tengah dia hadapi, bahkan setelah melihat konferensi pers kemarin, Andin sama sekali tidak membicarakan kakeknya seolah konferensi pers itu

  • Diceraikan Suamiku, Dinikahi Adik Iparku    Niat Busuk Seno

    Bambang Sukseno adalah pengusaha paling sukses hingga dinobatkan menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Dia memiliki banyak relasi dan jangkauan yang luas naik di dalam maupun luar negeri, sehingga namanya sangat tersohor dan dikenal semua lapisan masyarakat di Indonesia.Bahkan, Bambang seringkali masuk pemberitaan acara atau akun gossip yang suka sekali meliput kegiatan keluarganya, baik di rumah maupun saat liburan bersama, sebab keluarga Bambang adalah keluarga yang harmonis, keluarga cemara yang sempurna. Lelaki itu bahkan dijuluki family man karena dianggap sangat romantis tanpa adanya pemberitaan miring yang menimpa keluarganya.Namun, konferensi pers yang dilakukannya di hadapan awak media hari ini seakan mematahkan semua persepsi tersebut. Bambang mengakui semua dosa-dosanya, dia mengumumkannya kepada dunia bahwa dia bukanlah manusia yang sempurna. Bambang tidak sebaik yang oranng-orang kira.“Saya melakukan konferesni pers ini untuk mengatakan bahwa saya memiliki ist

  • Diceraikan Suamiku, Dinikahi Adik Iparku    Kekecewaan

    "Andin, Sayang ... sudah, ya, maafkan aku. Ayo kita pulang!" ajak Lukman.Lukman merangkul Andin dengan penuh kesabaran, lalu memeluknya berharap wanita itu bisa lebih tenang. Dengan wajah cemas sekaligus panik, lelaki itu mengajak Andin pulang sebab kalau sudah begini, nasehat, saran, dan penjelasan apa pun takkan bisa masuk ke dalam perenungan.Lukman sendiri tidak menyangka kalau reaksi Andin akan seperti ini. Pikirannya hanya membayangkan kalau Andin akan bahagia karena ternyata masih memiliki kakek yang masih hidup dan memiliki ikatan darah yang kuat, sebab Bambang adalah ayah kandung dari Rendi Irawan.Namun, ternyata reaksi Andin sungguh tak terduga. Andin marah, tidak terima, bahkan menangis histeris menyalahkan Bambang."Pak Bambang, saya sangat terkejut dengan apa yang telah terjadi, mohon maaf atas kekacauan ini. Saya akan mencoba membicarakan ini kepada istri di rumah ketika dia sudah tenang. Kami pamit ya, Pak!" ucap Lukman masih sambil memeluk Andin yang kini menangis da

  • Diceraikan Suamiku, Dinikahi Adik Iparku    Keluarga Asli Andin

    "Jadi, kamu adalah anak Rendi? Kamu adalah cucuku ...." ucap Bambang dengan suara lirih.Pertanyaan sekaligus ungkapan itu membuat Andin tercengang, antara percaya dan tidak percaya, semua itu sulit untuk dipercaya. Bambang sendiri terisak sementara Andin merasakan tubuhnya seperti membeku, tidak bisa bergerak sama sekali. Wanita itu syok atas apa yang telah didengarnya barusan."Pantas kamu mirip sekali dengan anakku, bahkan aku sampai mengira kalau kalian adalah orang yang sama meskipun tidak mungkin juga rasanya. Aku ... aku minta maaf, cucuku, aku sudah menelantarkanmu hingga kamu mengalami banyak hal yang berat semasa kamu ditinggalkan ayah dan ibumu," papar Bambang masih terisak.Dada Andin kini kembang kempis, tangannya mengepal kuat dengan tatapan mata yang tertuju pada sosok lelaki tua yang mengaku sebagai kakeknya. "Selama ini, saya hidup sebatang kara. Jadi, saya tidak bisa percaya begitu saja atas apa yang Bapak katakan," sahut Andin tegas dengan tatapan tajam.Sahutan it

  • Diceraikan Suamiku, Dinikahi Adik Iparku    Sebuah fakta mengagetkan

    Andin, Lukman, Bambang, dan juga sekretarisnya telah selesai dengan hidangan utama mereka dan mulai menikmati dessert berupa puding serta buah yang segar, lalu ditutup kembali dengan teh yang kembali diisi oleh pelayan karena Bambang mengatakan bahwa mereka akan di sana untuk beberapa lama lagi.Ya, Andin baru ingat kalau Bambang tadi berkata ingin mengobrol dengannya dan juga Lukman sehingga dia tidak bisa pergi cepat-cepat dari sana. Entah apa yang akan Bambang bicarakan, yang pasti Andin hanya berpikir kalau lelaki tua itu mungkin ingin membicarakan masalah kerja samanya bersama Lukman.Andin tidak banyak bicara apalagi membantah, dia manut dan duduk mendampingi suaminya. Ada secercah senang dalam hatinya, juga perasaan dihargai karena dilibatkan dalam pekerjaan sang suami.Dan benar saja, sekretaris Bambang mengeluarkan sebuah berkas yang harus Lukman tandatangani. Dia menyimpannya di atas meja yang sudah dibereskan dan dibersihkan oleh pelayan beberapa saat yang lalu, setelah itu

DMCA.com Protection Status