Share

53. Fakta Sebenarnya

last update Last Updated: 2024-12-23 20:39:12
"Jadi kamu yakin kalau pacarku bakalan nikahin aku?"

Pertanyaan itu mengudara di dalam mobil yang kini menuju ke sebuah pantai.

Dion terkekeh dan memasukkan kedua tangannya pada saku celana, ketika mendengar pertanyaan tersebut dari Tisya.

"Kenapa kamu kayak ngejek aku, sih?! Enggak ada yang lucu, yah! Gimana kalau nanti aku hamil di luar nikah, hah?! Aku enggak mau karirku hancur hanya karena aib tadi malam!" sengit Tisya yang matanya sudah mendelik tajam ke arah Dion.

Sementara Dion masih santai tanpa merasa terintimidasi sedikit pun oleh Tisya.

Entah kenapa Dion justru merasa terhibur dengan tingkah laku Tisya yang menurutnya sedikit lucu.

Apa, lucu?

Jangan bilang Dion mulai tertarik pada model majalah dewasa ini. Karena baginya itu hal yang paling mustahil terjadi.

"Kamu tenang aja. Aku kenal gimana mereka. Meskipun Aryesta enggak terima, tapi dia bukan perempuan egois." Penuturuan Dion membuat kedua alis Tisya menyatu.

"Enggak egois apanya?! Mantan istrimu itu sangat kasa
😈BM Novita OTW🐊

🤩Wah, kayaknya Al emang enggak nyentuh Tisya yah🤩 Nah, kira-kira si Al lanjut nikah siri enggak ya ma Tisya? Kan mereka gak tahu.

| 4
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Rna 1122
keselll bikin pusing ni cerita , emosiiiiiiii
goodnovel comment avatar
Zidan Kasan
Dion sebenarnya laki" bajingan, jahat sekali dia, walaupun ingin balas dendam sama Al si sebenarnya karena Al yang duluan, tapi semoga tisya gak mau dinikahin dan bongkar semua kebusukan Dion dan minta maaf sama Ariestya
goodnovel comment avatar
Amanda dwi Saputri
thor pliease banget jangan ampe jadi nikahnya, terus semoga beneran si al gak nagapa² in ama tisa karna kali ampe beneran terjadi kecewa berat si ..., terus jangan ampe si dion juga ngapa²in aryesta. terus juga semiga dionnya celet ketahuan dan dapet hukuman ys thor, pleaseeee 🥹
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   54. Masih Sakit Hati

    Jika Dion dan Tisya sedang berdebat di area pantai, maka pasangan suami istri Aryesta dan Aleandra sedang melakukan pembicaraan dari hati ke hati.Masih dengan posisi yang sama, Aryesta duduk di atas pangkuan suaminya, dengan bagian atas terekspos."Jadi, apa boleh aku nikah siri sama Tisya? Aku hanya takut telah ngelakuin kesalahan. Seenggaknya aku harus tanggung jawab, kan?"Aleandra bertanya pada istrinya, yang bergeming tanpa jawaban.Tak ada satu pun rencana dalam hidup Aryesta, jika dirinya harus rela dipoligami oleh suaminya ini.Sekalipun di antara mereka belum ada perasaan cinta yang terucap, tetapi Aryesta sangat membenci berbagi."Mas. Kalau aku larang kamu nikahin dia ... apa kamu tetap sama keputusanmu itu?" Sungguh Aryesta takut mendengar jawaban suaminya.Terdengar helaan napas Aleandra yang sangat berat, lalu menjawab pertanyaan, "Kamu tahu. Kalau aku enggak bisa lepas dari tanggung jawab, Ar.""Tapi kenapa kamu harus nikahin dia, sih? Aku enggak suka diduain, Mas!" ban

    Last Updated : 2024-12-24
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   55. Aku Ingin Dilayani Olehmu Sekarang

    "Saya terima nikah dan kawinnya Tisya Rhani binti Anggara dengan maskawin uang lima puluh juta halal untuk saya dibayar Tunai!"Dalam satu kali tarikan napas ijab kabul Aleandra ucapkan dengan lantang dan penuh ketegasan.Pernikahan di bawah tangan itu pun sah di mata agama, dengan saksi tokoh masyarakat setempat dan juga Kiyai yang menikahkan keduanya.Meski ada rasa bahagia karena berhasil memiliki raga Aleandra, tetapi di dalam hati Tisya merasakan sebuah kegelisahan.Kegelisahan setelah mendengar jawaban konsekuensi jika dirinya melanggar perjanjian pra nikah semalam.Para saksi dan Kiyai baru saja pulang, dan mereka mengetahui pernikahan siri ini atas persetujuan pihak istri pertama.Karena tak ingin menggangu rumah tangga mereka, setelah proses ijab kabul selesai, semuanya pergi dari sana."Silakan kalian menempati kamar tamu selama sisa 5 hari di sini. Karena aku enggak sudi sekamar dengan maduku!" Ucapan Aryesta membuat Tisya dan Aleandra menoleh ke arahnya.Melihat madunya hen

    Last Updated : 2024-12-24
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   56. Gengsi dan Menggemaskan

    "Jangan gila kamu ya, Mas!" pekik Aryesta yang tangannya langsung menyliang di depan dada.Bisa-bisanya suaminya minta jatah padanya, di saat laki-laki itu sudah menikah dengan perempuan lain.Otak Aleandra ditaruh di mana?!Tubuh Aryesta sangat letih, dan dia merasa sudah tak sanggup menghadapi birahi suaminya yang kelebihan hormon ini.Aleandra yang mendapati penolakan istrinya tak tinggal diam dong."Emangnya kenapa? Kita kan suami istri. Jadi sah-sah aja dong kalau suamimu ini minta jatah pagi ini?" tanya Aleandra setengah memaksa.Aryesta semakin merapatkan diri dan meraih selimut agar terlindung dari tatapan lapar suami mesumnya ini."Kamu baru aja nikah sama Tisya! Kenapa kamu enggak minta jatah sama dia aja, sih?! Aku capek, Mas! Badanku sakit semua dan pengen banget istirahat tiga hari ke depan. Bisa, kan?" harap Aryesta dengan tatapan menyedihkannya.Akan tetapi, ternyata misinya tak membuahkan hasil, karena suaminya justru naik ke atas tempat tidur dan mengungkung dirinya."

    Last Updated : 2024-12-25
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   57. Tidak Dapat Ditembus

    Melihat istrinya yang sedang senyam-senyum sendiri, Aleandra pun mulai beraksi."Kayaknya udah ada yang siap main kuda-kuda lagi, nih?" bisik Aleandra tepat di telinga istrinya.Setelah dirinya berhasil menguasai diri, karena ketahuan salting brutal. Kini Aleandra menunjukkan sifat menjengkelkannya lagi pada Aryesta.Mata Aryesta mengerjap lucu dan langsung tersadar dari lamunannya, membuat perempuan itu menjauhkan wajahnya.Namun, belum ada gerakan lebih lanjut, Aleandra sudah menahan tengkuk istrinya dan mulai mencium bibir ranum itu penuh gairah."Mas berhenti! Aku enggak bisa lagi!" protes Aryesta, yang sudah tahu ke mana arah adegan selanjutnya.Akan tetapi, Aleandra terus menciuminya. Bahkan telapak tangannya sudah mengambil peran di balik pakaian istrinya.Sampai pagutan itu dia lepaskan karena baru menyadari jika dada istrinya terbungkus bra."Kamu kok pakai bra lagi, sih? Kan perjanjiannya—""Mas! Kamu belum gila, kan? Tadi itu ada Kiyai dan juga tokoh masyarakat yang jadi sak

    Last Updated : 2024-12-25
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   58. Jangan Sampai Menyesal

    "Papa emang enggak kenal sama laki-laki yang kamu ambil video cctv waktu itu. Tapi yang jelas itu bukan Kakek Surya. Kamu juga kenal sama wajah Kakek Surya, kan?" Randy menatap putranya yang sedang menghela napas."Ya aku kenal dong, Pah. Makanya aku sakit hati banget lihat dia bawa laki-laki lain. Padahal malam itu aku mau ngelamar dia. Bukannya bahagia, aku malah lihat kejadian menjijikan itu," gerutu Aleandra yang tangannya kembali mengepal kencang.Entah kenapa, setiap mengingat kejadian itu dirinya selalu ingin menghajar seseorang.Dadanya bergemuruh hebat, dan emosinya mulai tak stabil. Hingga bahunya ditepuk pelan oleh sang ayah."Tapi kenapa kamu enggak coba tanyain langsung sama istrimu itu aja, sih? Kamu ini ribet banget kayak cewek aja. Padahal Papa udah nyaranin itu dari dulu. Tapi kamu gengsi banget buat nanya langsung sama mantu Papa itu, kan?" heran sekali Randy pada putra tantrumnya ini.Sudah diberi saran, tetapi Aleandra gengsian banget.Jika demikian, maka Randy ikut

    Last Updated : 2024-12-26
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   59. Keputusan Aleandra dan Perginya Aryesta

    Aleandra baru saja keluar dari mobil ayahnya, dia kembali pada mobilnya, dan melihat ayahnya pergi dengan mengendarai kendaraan roda empat itu sendiri."Syukurlah Papa udah mulai ada kemajuan. Meski belum bisa berdiri lama-lama," ucap Aleandra yang merasa lega melihat perkembangan sang ayah.Pandangannya menerawang jauh, pada kecelakaan yang mengakibatkan kaki Randy mengalami kelumpuhan.Jelas ada seseorang yang berusaha mencelakainya, dan Aleandra pun sudah tahu siapa pelakunya. Akan tetapi, semua bukti belum terkumpul lengkap. Membuatnya masih harus bersabar.Hingga pikirannya melayang pada percakapannya bersama Randy tadi, dan hal itu sangat menjengkelkan, karena lagi-lagi hatinya mulai goyah."Apa aku harus lanjutin rencananya? Atau enggak usah?"Aleandra mulai bimbang dengan rencananya, setelah mendengar nasihat Randy.Baru saja ingin melajukan mobilnya menuju ke rumah, tiba-tiba ada sebuah telepon dari nomor tanpa nama."Apa yang kalian dapatkan hari ini?" Adalah sapaan yang meny

    Last Updated : 2024-12-26
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   60. Kamu Serius Minta Jatah?

    "Kamu jangan coba-coba bohongin aku, berengsek!" hardik Aleandra yang saat ini sudah bangun, dan berdiri dengan tatapan mata setajam pisaunya.Tisya membuang napas kesal sekaligus sakit hati, karena ternyata kesialannya akan dimulai hari ini.Dirinya pikir akan ada momen bahagianya walau secuil dari pernikahan mereka, tetapi ternyata nihil. Tidak sama sekali.Karena kesal dan tak kunjung membuka suara, Aleandra kembali bertanya, "Cepat katakan di mana istriku, sialan!""Aku juga istrimu, Mas! Bukan hanya dia aja!" Tisya berteriak dan tak terima dimaki sedemikian rupa oleh suaminya.Apalagi hanya karena mendengar ucapannya, yang mengatakan jika Aryesta pergi dengan mantan suaminya. Dia pikir Aleandra tak akan semurka ini. Nyatanya feeling-nya jauh meleset.Karena tak ingin disalahkan dengan hal yang bukan ulahnya, Tisya pun kembali berujar, "Seenggaknya aku ini juga istrimu, Mas! Tolong hargain aku di sini meski sedikit! Jangan apa-apa hanya Aryesta dan Aryesta aja! Aku juga punya hak y

    Last Updated : 2024-12-27
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   61. Aleandra Mulai Peduli?

    "Kayaknya enggak perlu nunggu malam, deh."Mendengar jawaban dari mulut suaminya, membuat tubuh Tisya seketika tersentak dan sedikit mundur.Bagaimana tidak mundur, jika suaminya sudah melangkah dan semakin mengikis jarak dengannya.Sebuah jarak yang selama ini Aleandra jaga, kini semakin tak berjarak.Bahkan tubuh besar suaminya sudah berhasil mengungkung tubuh semampai Tisya di balik dinding jendela kaca teras vila."M–maksud Mas, apa?" gagap Tisya yang merasa jika mungkin suaminya hanya ingin mengujinya saja.Apalagi Tisya sangat mengingat perjanjian yang keduanya sepakati untuk tidak saling menyentuh satu sama lain.Lalu, jika dalam perjanjian saja mereka dilarang saling menyentuh, kenapa pula Aleandra meminta sesuatu yang sepertinya menjurus ke arah sana?Aduh!Kepala Tisya semakin pusing saja.Ditambah lagi Aleandra yany kian mendekatkan wajah keduanya, hingga napas mereka saling bersahutan, saking dekatnya."Aku lagi pusing ... dan aku lagi butuh pelampiasan. Bukannya sangat efe

    Last Updated : 2024-12-27

Latest chapter

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   126. Sudah Nasib

    Suara bel terdengar, membuat Aleandra menoleh ke arah Adam, yang sedari tadi hanya menyimak di pojok sofa. Mengerti tatapan bertanya bos-nya, Adam pun langsung paham dan bangkit, membuka pintu. "Kalian berdua?"Pertanyaan tersebut membuat Aleandra bangkit, melihat siapa gerangan yang berada di pintu masuk unit-nya. Setelah melihat siapa gerangan tamu yang baru saja datang, Aleandra langsung bergegas dan menarik salah satu lengan perempuan itu. "Kami sudah sepakat, pokoknya besok setelah acara pernikahan mereka, kita akan langsung pulang ke Indonesia, bareng papamu juga, Ar," ucap Aleandra dengan binar bahagia di matanya. "Tapi, Mas. Kamu enggak bercanda, kan?" Aryesta bertanya, perihal keputusan laki-laki itu tadi di telepon. Tentu saja, Aleandra menganggukkan kepalanya dan langsung membawa Aryesta ke dalam kamarnya. Meninggalkan tiga orang lainnya yang berada di dalam ruang tamu itu. Melihat bos-nya sudah memasuki kamar, Adam pun ikut beranjak. Bukan ke kamar, tetapi ke dapur,

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   125. Tak Berdaya

    "Halo, Mas? Kenapa?"Pertanyaan Tisya dibalut rasa takut. Takut jika laki-laki itu akan membuangnya. Takut jika semua kekhawatirannya benar-benar terjadi.Sama halnya dengan Aryesta, yang saat ini dadanya berdebar kencang, menunggu apalagi yang akan suaminya putuskan.Entah kenapa, Aryesta cemas. Mencemaskan pilihan Aleandra, yang sering tak terduga seperti sebelumnya.Bahkan Aryesta tak pernah berpikir sebelumnya, jika dia akan dimadu oleh Aleandra dengan Tisya. Untuk itulah, ada ketakukan tersendiri yang dia rasakan.Kedua tangan Aryesta meremat gaun hamilnya di atas paha. Duduk dengan tegang, menunggu kelanjutan informasi dari suaminya.Tak berbeda jauh dengan Tisya, kini dia menelan ludahnya susah payah. Menanti keputusan.Sementara itu, di seberang telepon sana Aleandra menarik napasnya sangat dalam, kemudian mengeluarkannya secara perlahan."Dengan kesadaran penuh, aku Aleandra menjatuhkan talak 3 padamu Tisya Rhani binti Denrik, tanpa amarah dan tanpa paksaan!"Deg!Kedua jantun

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   124. Kemungkinan Terburuk

    "Tolong jelaskan apa maksud kamu, Aryesta, " pinta Tisya yang masih merasa kebingungan itu.Aryesta pun menarik napas panjang, lalu menyandarkan punggung pada kursi. Menatap sekitar sejenak."Aku tahu, Kak Derren tidak akan melepaskanmu. Dan mungkin saja Kak Derren mengabaikan dirimu nantinya," kata Aryesta dengan helaan napas berat."Tapi jika Kak Derren main tangan atau berbuat yang tidak-tidak padamu, kamu bisa mengadukannya padaku nanti.""Apa yang akan aku dapatkan, jika nanti aku mengadukan apa yang dia perbuat padaku?" tanya Tisya cepat, "dan keuntungan apa yang aku miliki, jika suatu saat nanti kakak sepupumu itu melakukan KDRT padaku?"Tepat sekali. Aryesta sudah menunggu pertanyaan ini, kemudian perempuan hamil itu pun perlahan menjelaskan semuanya. "Yang pertama aku akan menegurnya.""Aku rasa, menegur laki-laki seperti dia tidak akan ada gunanya, Aryesta, " sela Tisya, yang merasa poin pertama tidak menguntungkannya sama sekali.Aryesta yang mendengar itu, hanya tersenyum

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   123. Gundah

    Masih teringat jelas apa yang baru saja Aryesta katakan padanya di sambungan telepon, yang diputus sepihak oleh istrinya itu."Sialan! Apa yang harus aku lakukan sekarang," geram Aleandra di tengah kondisi tubuhnya yang selalu saja lemah.Ya Tuhan, Aleandra rindu pelukan hangat sang istri, dan dia juga rindu pada kondisi fisiknya yang selalu prima jika di dekat perempuan tercintanya itu.Namun, kali ini dirinya berada di sebuah pilihan paling sulit. Membuatnya mengeraskan rahang, saking kesalnya pada kesepakatan yang Aryesta berikan tadi.Kegelisahan Aleandra tentu saja membuat Adam sang sekretaris pribadi menggelengkan kepalanya, tak habis pikir."Ini yang membuatku malas menikah, Al."Ucapan Adam membuat Aleandra mendengkus dan menatap tajam ke arah sahabatnya itu."Melihat kehidupan rumah tanggamu yang seperti ini, membuatku semakin yakin untuk tidak menikah," cetus Adam dengan pandangan kosong, yang sialnya, matanya tiba-tiba menyipit, saat bayangan wajah cantik Dinda terbayang di

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   122. Kesepakatan ....

    "Sebenernya aku itu sakit hati karena ditalak sama Mas Al tadi pagi di bandara. Tapi melihat kamu yang tidak peduli pada suamimu, kayakanya aku ada harapan untuk kembali bersamanya lagi."Entah kenapa, tiba-tiba dada Aryesta seolah terbakar, hanya karena mendengar kalimat menantang dari Tisya barusan.Matanya menatap tajam ke arah Tisya yang masih santai, meski Aryesta tahu ada kepedihan besar di dalam tatapan sendu Tisya.Mengingat semua hal yang menimpa Tisya, tentu saja Aryesta merasa prihatin dan tak bisa sepenuhnya membenci perempuan itu, karena ternyata semua yang menimpa ibunya adalah andil darinya juga, yang terlalu pembangkang kala itu.Membuat papa dari Tisya mengalami tekanan berat dalam hidupnya, sampai berujung mengakhiri hidupnya. Yang dilanjutkan dengan dendam kesumat ibunya Tisya.Namun, satu yang harus Aryesta garis bawahi, jika saja keluarganya bisa lebih peka terhadap keadaan ibunya yang sakit waktu itu, dan menyadari meminum obat yang salah, tentunya sang ibu tak mu

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   121. Fakta ....

    "Tidak mungkin," lirih Aryesta, yang bahunya langsung melemas saat mendengar pengakuan tak terduga dari mantan madunya ini.Sementara itu, Tiysa yang tak bisa berbohong pun hanya mampu menghela napasnya saja, karena sungguh demi apa pun, Tisya sangat bingung harus bagaimana sekarang.Terlebih Tisya tahu jika Aryesta pasti akan membencinya atau bahkan melaporkannya ke pihak berwajib, karena selama ini dia diam saja setelah tahu kebenarannya.Akan tetapi, Tisya tak punya pilihan selain diam. Dan sekarang Tisya tak mau lagi menutupinya. Karena itulah Tisya memutuskan untuk menceritakan semuanya sekarang.Satu tarikan napas Tisya ambil, lalu dia keluarkan, seblum akhirnya berkata, "Aku akan menjelaskan semuanya. Dan mengenai keputusanmu, aku tidak peduli lagi, meskipun nantinya kamu akan melaporkanku pada polisi."Sejenak dibalut rasa syok, Aryesta akhirnya mengalihkan perhatian dari keterkejutannya ke arah Tisya.Melihat jika lawan bicaranya sudah mulai menyimak penjelasan, Tisya pun akhi

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   120. Pengakuan

    "Aku tidak setuju kamu menikah dengan laki-laki sialan itu!" putus Aleandra pada Tisya yang terlihat sedikit ketakutan.Apalagi, Tisya mengingat jika laki-laki bernama Derren Rynegan itu sangat misterius, dan belum tahu sifat-sifatnya.Padahal, Tisya sudah sangat senang ketika dirinya hendak dijual kepada Derren saat di dalam pesawat. Tetapi sekarang, entah kenapa tiba-tiba hatinya menolak.Lebih tepatnya, saat Tisya melihat Derren yang memukuli Aleandra, dan tatapan tajam laki-laki itu padanya, yang membuat bulu kuduknya berdiri.Entah perasaan apa, tetapi yang jelas Tisya merasakan hawa negatif ketika berinteraksi bersama Derren tadi. Ya, meksipun Tisya hanya menampar dan membentaknya. Namun, dapat Tisya rasakan, jika Derren terlihat sangat berbahaya.Dengan gugup Tisya menggelengkan kepalanya, "Aku tidak mau ditukar dengan laki-laki itu, Mas!"Sungguh, demi apa pun, Tisya sangat ketakutan. Akan tetapi, Aleandra hanya mengangkat kedua bahunya lalu menjawab, "Aku juga tidak akan menuk

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   119. Pengantin Pengganti

    "Oh iya, Ar. Bukannya kamu harus ketemu sama calon kakak iparmu malam ini, ya?" Derren justru mengalihkan pembicaraan, karena tak berani mengatakan yang sebenarnya pada mereka.Aryesta tentu saja menatapnya dengan perasaan bingung pun bertanya, "Tapi kan aku janjiannya malam, Kak. Jadi enggak usah sekarang bangetlah.""Kalau malam takutnya kemalaman pulangnya. Lagi pula kamu sedang hamil, tidak baik pergi malam-malam, Ar," saran Derren yang terkesan perhatian, tetapi sesungguhnya Aryesta tahu bahwa kakak sepupunya itu hanya berusaha mengusir dirinya dari sana.Aryesta menggelengkan kepala, lalu bangkit dari sofa, "Aku juga perginya bareng 4 bodyguard, Kak. Jadi enggak usah terlalu berlebihan, oke? Aku juga capek mau istirahat dulu, Kak."Ya, tubuh Aryesta terasa sangat lemah sekarang, apalagi setelah kehamilannya, lelah itu mudah sekali datang padanya. Dan hal tersebut membuatnya jengkel bukan main.Padahal Aryesta sangat ingin menikmati kota London, tetapi karena kehamilannya, Aryesta

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   118. Sebuah Rencana

    Derren pun tersenyum manis, lalu berkata, "Aku akan menuruti saranmu, Ar."Mendengar jika Kakak sepupunya setuju dengan idenya, tentu saja membuat Aryesta tersenyum lebar. Kemudian memeluk erat tubuh kokoh itu."Aku sangat yakin kalau Kakak enggak akan menyesal menikah dengannya. Tapi sebelum itu, aku ingin menemuinya dan bicara dari hati ke hati. Boleh, kan? Mungkin malam ini?" tanya Aryesta pada Derren yang diam saja.Karena Derren terdiam, akhirnya Aryesta melepas pelukannya dan menatap wajah rupawan laki-laki itu yang terlihat seperti tengah berpikir.Karena terlalu ingin tahu, akhirnya Aryesta pun kembali bertanya, "Apakah ada sesuatu yang mengganjal, hm?"Tatapan penuh perhatian Aryesta membuat kesadaran Derren kembali, lalu membuang napas sejenak, "Apakah kamu tidak bisa bercerai dari suamimu, dan kita tetap menikah besok?"Entah kenapa, di dalam hati Derren masih sangat berharap jika Aryesta bisa benar-benar menikah dengannya. Dan pertanyaan Derren membuat Aryesta menghela napa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status