Share

Bab 170

Claude memeluk Lillia, lalu menyandarkan dagu di atas pundaknya. “Kamu bisa mengatakannya kepadaku berarti kamu peduli dengan pemikiranku. Kamu berharap aku bisa setuju. Nggak seharusnya aku cemburu, kamu jadi nggak senang. Jangan marah lagi, ya?”

Kening Lillia spontan berkerut. Dia mendorong Claude, lalu berjalan ke sisi ranjang tanpa bersuara sama sekali. Dia berbaring di atas ranjang, lalu menutup kepalanya dengan selimut. “Aku mau tidur. Jangan bicara lagi.” Lillia tidak ingin berbicara dengan Claude lagi.

Semakin Lillia kepikiran dengan kebaikan yang dilakukan Claude, Lillia akan lupa sebenarnya bagaimana posisinya di hati Claude.

Dulu Lillia selalu mengikuti apa kemauan Claude. Namun sekarang, berhubung Claude memperlakukannya dengan baik, dia pun berani bersikap dingin terhadap Claude.

Claude mengerutkan keningnya, lalu duduk di sofa dengan terdiam. Beberapa saat kemudian, Claude mengambil sarung tangan berjalan ke depan pintu sembari mengirim pesan kepada asisten, menyuruhnya u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status