Share

BAB 22

Diceraikan Karena Bukan Wanita Karir ( 22 )

Fakta Mencengangkan

Hari ini aku berjanji bertemu Melda melalui pesan di aplikasi hijau. Beberapa kali kami gagal bertemu karena kesibukan masing-masing. Aku tak sabar bertemu dengan anak itu. Selama ini kami hanya berhubungan melalui dunia maya.

Saat aku berada di balik meja kasir, seseorang kuhapal suaranya memanggil namaku. Aku segera menemui dan memeluk Melda dengan sangat erat. Sahabatku semasa kuliah itu terlihat makin berseri. Rambutnya yang dicat fresco itu nampak sangat sesuai di wajahnya. Terakhir bertemu dengannya beberapa bulan sebelum aku berpisah dengan Mas Galih. Kalau tidak salah kami bertemu di pernikahan Siska, teman kuliah kami juga.

Kulihat Melda memindai tubuhku dari atas sampai bawah. Matanya menyipit tajam melihat penampilanku kali ini. Siap-siap kudengar dia mengoceh mengomentari penampilanku. Mulutnya memang sangat tajam, meski kutahu itu karena bentuk kepeduliannya.

"Memang kalau sudah jadi ibu benar-benar ngga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status