Share

Part 38. Cemas

Penulis: TrianaR
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-06 19:48:44

Part 38

Mariana tersenyum licik melihat ekspresi wajah Hana yang tampak shock melihat kemesraan Putra dan Sasya di foto itu.

Ia yakin, Hana pasti akan mengamuk saat Putra pulang nanti. Namun kali ini dia masih bisa menahannya.

'Semoga aja wanita kampung ini gak bodoh-bodoh banget. Ngamuk kek, kalau bisa minta pisah dari Om Putra. Biar dia jadi janda dan keluar dari rumah ini. Aku muak sekali liat muka polosnya, padahal licik ingin menguasai harta.' Batin Mariana bermonolog sendiri.

"Gimana Hana, jadi kamu sudah tahu kan posisimu sekarang? Kamu itu hanya pelampiasan nafsu saja, tidak lebih dari itu. Om Putra itu nggak benar-benar cinta sama kamu! Dia itu cintanya sama Tante Sasha. Ya kali kalau gak cinta gak mungkin punya anak. Lihatlah Alvaro, dia ganteng sekali. Kalo sama kamu nanti jadinya seperti apa ya? Hahaha."

Mariana masih tertawa terbahak, seakan belum puas menghina Hana yang seharusnya ia hormati.

Hana mencoba menghubungi nomor Putra. Tapi sebelum itu, Mariana mencegahnya.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Hana kmu hrs hati2 sama orang2 d rmh itu bener kata putra orang2 itu cuma bikin kmu marah dn berantem sama putra dn kmu d usir .orang ingin rmh tangga kmu hancur termasuk pembantu yg iri itu ..
goodnovel comment avatar
Kurmiati Umi
yahhh lama sekali up nya thour
goodnovel comment avatar
Rina Wati
ya Hana hrs lgs mengatakan saja apa yg sebenarnya terjadi jgn dipendam biar jgn ada kesalahpahaman,,seperti ini kan enak lgs clear,,dan putra jg hrs punya ketegasan buat keluarganya terutama saudara serta keponakannya yg memfitnah dan mencoba mencoreng nama baiknya supaya jgn kebiasaan tuh simariana
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 39. Tekanan dari Putra

    Part 39Putra tertawa melihat ekspresi wajah sang istri. Ia mengacak rambut Hana sejenak, lalu mendaratkan ciuman di kening."Aku mandi dulu ya." Putra hendak melangkah menuju ke kamar mandi, tapi Hana langsung memeluknya dari belakang."Kenapa hmmm?""Maafkan aku soal yang tadi. Aku tahu Aa dan Sasya hanyalah masa lalu. Tapi entah kenapa hatiku rasanya sakit."Putra menggenggam tangan Hana yang melingkar di perutnya. Lalu ia pun berbalik. "Kamu cemburu?"Hana hanya memanyunkan bibirnya, membuat Putra makin gemas. "Emh, tenanglah sayang, aku akan buat pelajaran pada mereka."Hana mendongak menatap sang suami. "Sekarang jangan pikirkan lagi hal yang membuatmu khawatir."Hana mengangguk."Gimana tadi Alvaro? Dia gak nakal kan?""Enggak A, Alvaro sangat lucu dan menggemaskan.""Secepatnya, aku akan membawa kalian pindah dari rumah ini.""Benarkah?""Ya, biar gak ada yang mengganggu keluarga kecil kita. Aku ingin hidup damai bersamamu dan anak-anak."Hana mengangguk lagi sembari tersenyu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 40. Debat pagi-pagi

    Part 40"Om, kok tega banget sih sama aku sekarang? Aku kan keponakan Om Putra!?""Karena kamu yang mulai duluan, Ana! Andai saja kau tidak pernah mengusik atau mengganggu Hana, aku tidak akan bertindak seperti ini!""Ck! Kenapa sih Om berubah? Kenapa Om lebih membela Hana yang hanya orang lain?!""Orang lain? Kamu sadar gak Mariana, Hana sudah resmi menjadi istriku. Dan sekarang dia prioritasku! Sekarang tanda tangani surat pernyataan ini, kalau kau melanggarnya aku akan--""Iya, iya. Ini aku tanda tangani. Awas aja kalau sampai Om pecat suamiku! Padahal itu kan perusahaan milik kakek! Dan Mas Wijaya gak ada sangkut pautnya dengan ini! Om sungguh menyebalkan!"Dengan wajah yang bersungut kesal, Mariana terpaksa menandatangani surat pernyataan yang baginya tak penting itu. Seistimewa apa hingga Hana diperlakukan seperti itu! Putra tak peduli dengan kerabat atau kolega yang menentangnya. Keputusannya sudah bulat. Bila ada yang mengganggu istrinya, dia takkan segan-segan untuk membala

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-09
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 41. Tidak Level

    Part 41Putra membangunkan Hana dan Alvaro. "Kalian gak apa-apa, Sayang?" tanyanya. Hana hanya mengangguk sembari membelai kepala Alvaro."Mommy, aku takut ..." lirih Alvaro yang makin mengeratkan pelukannya."Masuklah ke kamar, Hana. Tenangkan Alvaro dulu. Dia, biar aku yang urus."Hana mengangguk, ia pun bergegas masuk ke dalam rumah. Sasya masih berusaha mengejarnya, tapi Putra langsung pasang badan menghalanginya. "Takkan kubiarkan kau menyakiti istri dan anakku!" serunya. Dengan amarah yang sedari tadi membuncah."Jangan halangi aku bertemu dengan anakku, Putra! Dia bayi yang sudah kulahirkan dari rahimku!""Kau memang melahirkannya! Tapi apa kau pernah merawatnya dengan baik hah? Kau sudah mebelantarkannya, dan kau inginkan dia sekarang?" Putra menarik tangan Sasya agar menjauh dari rumahnya. "Pergi dari sini! Jangan pernah datang lagi! Alvaro tanggung jawabku! Kau tak usah khawatir, dia takkan kekurangan apapun! SECURITYYY!" "Lepaskan aku, Putra! Lepaskan aku!!" "Lepaskan

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-10
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 42. Tak Percaya

    Part 42"Maafkan aku," ucap Putra penuh penyesalan. Hana tersenyum. Ia melihat kegelisahan pada diri Putra. Diraihnya tangan suaminya itu lalu digenggam erat. "Tidak apa-apa, A. Setiap manusia punya masa lalu. Aa tidak perlu minta maaf. Mungkin posisi Aa lebih sulit karena kalian punya Alvaro."Putra menghela napas. "Dulu saat Alvaro bayi dia menelantarkannya, dan sekarang dia bilang ingin mengambilnya? Bahkan sampai membuat anak itu ketakutan! Aku tidak bisa terima ini!"Hana mengelus lengan suaminya agar sedikit tenang. "Daddy ... mommy ..." Keduanya menoleh dan menghampiri bocah mungil itu. Putra langsung menciumi wajah tampan anaknya. "Alvaro tidak apa-apa 'kan?""Vayo takut sama tante jahat! Daddy jangan temui tante jahat itu lagi! Vayo gak suka!" ujarnya ketus.Putra memandang Hana, wanita itu hanya tersenyum. Mungkin dia kaget juga mendengar kata-kata kritis dari anaknya. Padahal, tante jahat yang dibilang Alvaro adalah ibunya sendiri."Iya. Daddy akan langsung usir dia kal

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-11
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 43. Apartemen lama

    Part 43Bu Samira shock mendengar perkataan Putra, ia memutar bola matanya melihat pasangan suami istri itu yang tampak begitu mesra.Ya, terlihat sekali kalau Hana begitu dimanja oleh Putra, bahkan ia dibelikan perhiasan yang sangat mewah itu. Benar-benar diluar perkiraannya.Bu samira masih menggeleng pelan tak percaya. 'Beruntung banget sih Hana, sekarang malah jadi istri majikannya! Pake ilmu pelet apa dia, sampai ia bisa meluluhkan hati Putra yang dingin dan kaku itu,' gumamnya dalam hati.Kondisinya benar-benar terbalik 180°. Ia melihat dirinya sendiri yang baru saja menjual perhiasannya. Karena keuangannya saat ini sedang mengalami masa sulit. Bambang, yang digadang-gadang akan membuat hidupnya mewah bergelimang harta karena menikah dengan cucu orang kaya, kini justru sudah tak lagi mengiriminya uang. Satu pintu pendapatannya justru sudah tak menghasilkan pundi-pundi rupiah.Uang yang diperoleh dari sang suami kini sangat kurang untuknya. Ia pun tak bisa banyak menuntut karena

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 44. Semua karena kamu

    Part 44"Kamu jangan menggodaku, Hana. Atau aku akan--"Hana tertawa melihat ekspresi sang suami yang terlihat salah tingkah.Putra berdehem untuk menetralkan rasa di hati. "Siang-siang begini aku jadi pengin ngemil!" "Ngemil apa, A?""Ngemilikin kamu seutuhnya."Hana tertawa lagi. "Hahahah. Aku gak nyangka Aa bisa gokil juga, belajar dari mana kata-kata itu?""Memangnya aku gak bisa bikin kamu tertawa, hmmm?""Bukan itu, tapi ini seperti bukan Aa yang sesungguhnya.""Lho, lho, memangnya aku gimana di mata kamu?""Biasanya ekpresinya seperti ini nih, diem, datar dan dingin banget kayak kulkas," jawab Hana sambil terbahak."Hmmm begitu ya?" sahut Putra seraya menatap istrinya dengan serius."Iya, apalagi pas pertama aku datang buat kerja, ampuuun aku takut sekali. Wajah Aa galaaak, ampe aku gak berani natap. Hahah," sahut Hana lagi mengenang masa lalu."Sekarang gimana?""Sekarang Aa sudah banyak berubah, sikapnya lebih hangat dan gak kaku lagi. Aku ikut senang dengan perubahan posit

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-15
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 45. Kau Gila!

    Part 45Tapi tiba-tiba orang itu justru membekap mulutnya."Hhmmmpphh!" Sekuat tenaga, Hana berontak. Ia menyikut dan mendorong tubuh lelaki itu hingga tangannya terlepas dari cengkraman. Ia bergegas pergi, tapi kakinya tersandung barang hingga ia terjatuh. Lelaki itu kembali menariknya untuk berdiri, mencekal pergelangan tangan Hana hingga wanita itu meringis kesakitan."Lepaskan aku, Mas! Kau ini apa-apaan sih! Kenapa tiba-tiba--""DIAAMM!!""Aw, Mas, sakiiit ... Mas Bambang! Lepasin aku!" teriak Hana.Bambang tak kehilangan akal, gerakannya yang cepat membuat Hana tak berkutik. Lelaki itu mencengkeram pipi Hana hingga dia mendesis kesakitan. Dan mendorong tubuh Hana hingga terpentok ke dinding."Hana, diamlah sebentar!! Ada yang ingin kukatakan!" tukas Bambang Wijaya dengan nada membentak. Tatapannya menyorot tajam membuat Hana memalingkan pandangannya. Hana tak berdaya, rasanya ia ingin menangis dan berteriak sekencang-kencangnya dan memanggil sang suami untuk datang."Jangan b

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-17
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 46. Dasar Kanibal!

    Part 46"Kamu ngomong apaan sih, Mariana!""Kamu itu mencurigakan, Mas. Kamu ada hubungan ya sama Hana?"Menyadari sikapnya yang gegabah dan hampir membongkar dirinya sendiri membuat Bambang Wijaya gelagapan. Ia mengusap tengkuknya lalu menatap Mariana dan tantenya secara bergantian. Dua wanita itu tengah memandangnya tajam penuh curiga."Tidak! Tidak ada apa-apa. Hanya saja tadi dia sempat mau menggodaku, Sayang.""Kapan? Bukankah kamu tadi habis ada urusan dari luar?""Yah itu... Aku gak sengaja bertemu dengannya. Sudahlah, lupakan saja hal itu. Dia sudah pergi dari rumah ini bukankah kehidupan kita nantinya akan lebih baik?" kilah Bambang sengaja mengalihkan pembicaraan agar Mariana tidak terus menuntutnya.Setelah mengatakan hal itu Bambang beranjak pergi menuju kamarnya. Seharusnya dia masih berada di kantor, namun karena dapat panggilan dari istrinya, dia segera pulang. "Ada yang aneh dengan suamimu, Ana. Cobalah kamu selidiki sebenarnya ada apa. Jangan telan bulat-bulat apa ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-21

Bab terbaru

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 115

    Part 115 "Bagaimana aku melanjutkan hidup, Tante? Aku kehilangan semuanya! Aku kehilangan semuanya!!" teriak Mariana saat Reni masuk ke kamarnya. Ia berusaha menenangkan sang keponakannya itu."Tenang sayang, kamu gak sendirian. Kamu masih punya Tante di sini."Mariana masih menangis histeris. "Tapi, aku merasa dunia ini gak adil buat aku, Tante. Ini gak adil! Bukankah lebih baik aku mati saja, Tante? Hiks hiks!"Reni memeluk Mariana penuh kasih, mengusap punggungnya dengan lembut."Tante tau, ini pasti berat bagi kamu. Tapi kamu harus kuat, hidup akan terus berjalan. Kamu masih muda, Sayang. Perjalanan hidupmu masih panjang. Semua yang berlalu biarlah berlalu, semua yang pergi takkan mungkin kembali. Ayo kita perbaiki semuanya. Ayo kita mulai lembaran baru lagi! Jangan menyerah, Nak. Tante yakin, akan ada kebahagiaan setelah ujian bertubi-tubi ini."Mariana terdiam, pikirannya terus berkecamuk. Sedih, marah, rasa sesak dan ingin menyerah semua bercampur padu jadi satu. Sementara it

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 114

    Part 114Mariana duduk di kamarnya dengan di bawah cahaya lampu temaram, menatap televisi tanpa benar-benar memperhatikannya. Malam itu terasa sepi, lebih sepi dari biasanya. Ia merasa khawatir saat menerima pesan sang suami bahwa ia tak bisa pulang, situasinya sedang gawat. Memangnya apa yang sedang terjadi?Kekhawatirannya semakin menjadi-jadi ketika ponselnya berdering.Mariana melirik jam dinding, menunjukkan pukul sebelas malam. "Siapa yang menelepon malam-malam begini?" gumamnya. Dengan tangan gemetar, dia mengangkat gagang telepon."Halo?" suaranya terdengar lemah dan penuh kecemasan."Apakah ini dengan Ibu Mariana?" suara di seberang terdengar serius dan resmi."Ya, saya sendiri. Siapa ini?""Ibu Mariana, ini dari Kepolisian. Saya harus memberitahukan sesuatu yang sangat penting. Suami Anda, Bapak Wijaya, mengalami kecelakaan. Mobilnya jatuh dan terbakar."Deg! Jantung Mariana berdebar dengan kencang. Sejenak, dunia terasa seperti berhenti berputar. Suara dari telepon seperti

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 113. Musibah

    Part 113"Aaarrghh! SIAAALL!"'Hari apesku sepertinya mulai datang, ck!' gumam Wijaya. Belum sempat turun dari mobil, Wijaya segera berputar arah sebelum petugas polisi menyadarinya. Tapi sayang, salah seorang polisi memergoki mobilnya. "Ada mobil lain yang datang, tapi dia langsung pergi lagi!" "Kejar dia! Itu pasti komplotannya!"Di bawah langit yang gelap dan sebentar lagi turun huhan, pohon-pohon di samping kiri dan kanan jalan menjadi satu-satunya saksi dari kecepatan mobil hitam yang melaju dengan cepat di jalan raya yang sepi. Di dalam mobil itu, Wijaya duduk dengan tegang di kursi pengemudi. Tatapan cemasnya terpaku pada cermin belakang saat ia menyadari bahwa mobil polisi sedang mengejarnya.Saat ini, ia benar-benar terjerat dalam situasi yang sulit. "Yolanda kabur, lalu Om Heri tertangkap?! Astaga, lalu apa yang akan terjadi padaku?! Ini benar-benar di luar dugaan!" rutuknya sendiri.Wijaya mengambil ponseknya di dashboard lalu mengirimkan pesan suara pada sang istri.

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 112

    Part 112"Tu-tuan Putra?""Ya, ini aku," sahut Putra singkat, padat dan jelas. Ia menatap tajam perempuan muda di hadapannya.Yolanda mendekat dan bersimpuh di hadapan pria tampan itu. "Tuan, tolong saya. Lepaskan saya dari sini, Tuan. Saya ingin pulang," rengeknya sambil menangis."Saya ingin pulang, Tuan.""Tidak semudah itu. Apa kau tahu kenapa aku membawamu kesini?"Yolanda menggeleng pelan."Apa kau tidak tahu apa kesalahan yang sudah kamu perbuat?"Seketika perempuan muda itu terdiam. Ia menyeka butiran air matanya sekilas dan tertunduk, tak berani menatap pria di hadapannya.Cukup lama terdiam, tak ada satu patah kata apapun yang keluar dari mulutnya."Ehemm ...! Sampai kapan kamu diam? Mau sampai kapan kamu tutup mulut." tanya Putra penuh penekanan."Ma-ma-af Tuan, a-apa maksud Anda?" Dia bertanya dengan nada gemetar.Pria itu tersenyum sinis, melihat kelakuan Yolanda. Apakah dia memang b0doh, tak tahu kesalahannya sendiri?"Ohooo ...! Haruskah aku mengingatkan semuanya? Bah

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 111

    Part 111"Tuan, kami sudah menemukan keberadaan Yolanda!" ucap sebuah suara di seberang telepon."Oh ya? Dimana dia sekarang?" "Dia tinggal di rumah kerabatnya Tuan Wijaya, Tuan.""Hmmm ...""Tapi sepertinya dia di sini cuma dijadikan pembantu, Tuan. Kami liat dia tengah melakukan pekerjaan rumah tangga," jelasnya lagi."Bawa dia ke tempat biasa, aku ingin dia menghadapku. Tapi ingat, jangan sampai orang-orang tau, bawa dia saat mereka semua lengah!" tukas Putra di ujung telepon."Baik, Tuan, kami mengerti.""Pastikan juga orang-orang yang terlibat dengan Herry untuk segera ditangkap! Aku tidak mau masalah ini makin berlarut-larut!""Baik, Tuan."Putra mematikan panggilan teleponnya. Pria itu menghela napas dalam-dalam sembari menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya.Masalah-masalah besar yang membelitnya sungguh hal itu membuatnya sangat penat. Banyak sekali kejadian rumit, yang tak bisa dicerna oleh akal pikiran.Kenapa musuhnya harus orang-orang terdekatnya sendiri. Untuk apa? Ap

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 110

    Part 110Putra keluar dari ruangan dan mencoba menghubungi orang rumah."Hallo, dengan kediaman keluarga Mahesa, ada yang bisa saya bantu?" ucap sebuah suara di seberang telepon."Hallo, Bi, ini Putra.""Oh, Tuan Putra. Ada apa, Tuan?""Bi, Mbak Reni apakah ada di rumah? Tolong panggilkan saya ingin bicara sebentar dengannya.""Maaf Tuan, tadi pagi Nyonya Reni pergi sama Tuan Heri. Nyonya Mariana sama Tuan Wijaya juga pergi.""Pergi? Kemana?""Saya kurang tau, Tuan. Nyonya Reni diam saja saat pergi. Kalau Nyonya Mariana pergi ke dokter, katanya mau check-up.""Ya sudah, baiklah. Tolong nanti kabari kalau Mbak Reni sudah pulang.""Baik, Tuan."Panggilan itupun berakhir. Pria itu tak kembali masuk ke dalam ruang perawatan ayahnya. Ia justru pergi dan menghubungi Derry.***Sementara itu, sejak pagi ... Mariana dan Wijaya bersiap-siap, akan check up ke dokter. Semalam, Mariana mengalami flek, maka dari itu, ia merasa sangat khawatir."Sayang, sudah tenang saja, aku akan antar kamu ke dok

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 109

    Part 109"Aku senang sekali, sebenarnya aku masih belum percaya kau bisa hamil anakku. Mulai sekarang, jaga kandunganmu baik-baik, semoga lancar sampai persalinan nanti," jawab Wijaya.Mendapatkan kabar gembira ini, Bambang Wijaya pun segera memerintah para pembantu untuk memasak membuat kue dan hidangan lain untuk dimakan bersama-sama sebagai bentuk rasa syukur. "Aku akan jadi ayah, benarkan?" tanya Wijaya pada sang istri. Mariana mengangguk."Untuk lebih pastinya, besok kamu periksa ke dokter.""Iya, Mas."Mereka pun menikmati waktu minum teh dan memakan kudapan bersama. ***Di dalam kamar ...Usai menikmati waktu minum teh, Reni dan Heri berlalu ke kamarnya. Ia merasa senang akan kedatangan keluarga baru. Ia bahkan banyak berbicara pada sang suami dan melupakan insiden yang pernah terjadi.Lagi pula, Reni merasa aman karena sikap Heri sekarang baik-baik saja dan tak mengintimidasinya lagi."Aku mandi dulu ya, Sayang," ujar Heri. Ia meletakkan dompet, handphone dan jaketnya di na

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 108

    Part 108Beberapa waktu sebelumnya ... "Hahaha.... " Suara tawa menggema memenuhi seisi ruangan. Lelaki itu menggelengkan kepalanya sambil membayangkan kejadian yang telah terjadi beberapa waktu terakhir. Tak henti-hentinya, ia terus tertawa seolah baru saja mendapatkan kemenangan."Sebentar lagi kemenangan ada di tanganku. Aku bisa membalaskan dendammu, Ayah. Mahesa sekarang sudah tak berdaya tinggal tunggu waktu saja dan aku akan menguasai semua hartanya."Heri tersenyum simpul saat bermonolog dalam hati."Dia dan keluarganya akan membalas semua sakit hati yang kurasakan selama ini. Ayah, aku akan mengembalikan semuanya dan membersihkan namamu. Ya, meskipun engkau tidak bisa merasakannya, tapi sesuai janji dan tekadku padamu, mereka juga akan hancur pada titik yang terdalam." Batin Heri penuh dengan keyakinan.Tok tok tok terdengar suara ketukan pintu membuyarkannya. Tak lama seorang pria memasuki ruangan. Mereka duduk saling berhadapan saling memberi tahu perkembangan pekerjaan

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 107

    Part 107"Keadaan rumah tidak baik-baik saja, Tuan!" ujar sebuah suara di seberang telepon. Setelah mengatakan hal itu, panggilan terputus begitu saja.'Siapa tadi yang meneleponku? Kenapa suaranya begitu asing? Apakah ada penjaga baru di rumah? Bukankah seharusnya mereka pakai telepon rumah?'' Putra berpikir keras karena ia tak mengenali suaranya."A, ada apa? Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Hana.Putra terhenyak dan menoleh menatap istrinya, ia mengusap pelan punggung tangan sang istri. "Tidak apa-apa," sahut Putra seraya tersenyum tipis. Putra menghela nafas dalam-dalam. "Kau tunggu di sini saja ya, aku akan pulang dulu untuk cek keadaan di rumah."Kali kali ini Hana mengerutkan keningnya, mencoba menangkap maksud ucapan sang suami."Katanya ada masalah di rumah, kau tunggu di sini saja ya, tungguin ayah dan juga Alvaro."Hana mengangguk ragu. "Apa aku tidak perlu ikut?""Tidak perlu, Sayang. Di Rumah Sakit ini lebih aman untuk kalian.""Kamu berkata seperti ini membuatku ja

DMCA.com Protection Status