Share

Part 21. Terlanjur

Author: TrianaR
last update Last Updated: 2023-05-18 21:41:28

Part 21

"Neng ...!" panggil ibu.

Aku menoleh ke arahnya begitu pula dengan Tuan Putra.

"Neng, jadi selama ini Tuan Putra tidur di luar?"

"Iya, Bu."

"Ya Allah, kasihan banget atuh, Neng. Kenapa gak disuruh tidur aja di--"

"Gak apa-apa, Bu. Saya malah menikmatinya, karena tak perlu pakai pendingin ruangan," jawab Tuan Putra.

"Jangan atuh ah, nanti sakit, masuk angin kalau tidur di teras terus. Kasihan Tuan, Neng."

"Tapi itu atas kemauan Tuan sendi--"

"Sudah, mulai malam ini biar Tuan Putra tidur sama Alvaro di kamar kamu. Terus kamu tidur sama Husna. Jangan begini, kasihan. Angin malam itu gak baik untuk kesehatan."

Aku mengangguk mengiyakan ucapan ibu.

"Jangan begini lagi atuh, Neng. Tuan adalah tamu di rumah kita, harusnya kita menyambutnya dengan baik."

"Sudah, Bu, jangan salahkan Hana. Saya tidur di luar karena saya cuma ingin menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, Bu."

"Sudah, sekarang ada ibu. Ibu percaya Tuan teh gak akan melakukan sesuatu yang buruk. Maafin kami ya, Tuan.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Rusmiati Rahmady
lanjut Thor
goodnovel comment avatar
Theart Art
ahhh Abang putra Napa aq yg meleot denger dia bilang bgtu
goodnovel comment avatar
Maria Ulfa
semakin seru ceritanya.....g sabar nunggu besuk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 22. Sebuah jawaban

    Part 22"Kamu sudah terlanjur masuk dalam kehidupan saya, jadi saya tidak akan pernah melepaskanmu.""Ma-af, Tuan. Apa Tuan benar-benar mencintai saya? Atau hanya merasa kasihan pada saya saja? Karena semua itu akan sangat berbeda bila--""Jujur saja awalnya semua karena Alvaro. Tapi akhir-akhir ini saya memang jatuh hati padamu.""Ke-napa?""Saya mencintaimu, dan tak ada alasan mengenai hal itu," ungkap Tuan Putra menegaskan.Setelah mengatakan hal itu, Tuan Putra justru pergi meninggalkanku dalam perasaan yang semrawut tak menentu. Antara senang, terharu tapi juga takut. Terlebih Tuan Putra adalah orang yang sangat kaya, mana mungkin bisa jatuh cinta pada wanita miskin seperti aku ini. Apalagi pasti banyak wanita berkelas yang ada di sekelilingnya dan pasti mereka akan selalu menarik perhatiannya.Kulihat penampilanku sendiri yang alakadarnya. Baju kusam dan murahan, juga semua yang serba apa adanya. Tak ada yang istimewa dalam diri ini. Rasanya mustahil bila Tuan jatuh hati padaku

    Last Updated : 2023-05-19
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 23A. Satu Syarat

    Part 23"Tuan, tolong jangan bercanda. Pernikahan adalah hal yang sakral. Kalaupun saya ingin menikah, tolong nikahi saya secara resmi," sahutku lagi.Ya, tentu saja aku tidak ingin menikah secara siri. Selain diakui agama, tentu harus diakui juga oleh negara. Tuan Putra tersenyum. "Ya, saya akan mengurus berkas-berkasnya."Ibu dan bapak hanya tertawa melihat kami berdebat. “Ya sudah, bapak dan ibu sudah paham dengan keinginan kalian. Kami memang memberi restu. Tapi Nak Putra, bolehkah kami minta satu persyaratan?”“Iya, Pak, katakan saja, kalau bisa, saya akan menyanggupi persyaratannya.”“Begini, Nak, alangkah baiknya kamu mengabari maksud baikmu ini pada keluarga. Kami tidak mau kejadian yang dulu terulang lagi pada Hana.”“Maksud bapak?”“Ya, keluarga mantan mertua Hana sebenarnya tidak menyetujui pernikahan mereka. Tapi mereka bersikeras tetap menikah karena saling cinta. Tapi akhirnya jadi seperti ini. Suami Hana tiba-tiba menceraikannya. Kami tidak ingin Hana kembali terluka.

    Last Updated : 2023-05-20
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 23B. Fitting baju

    "Tidak, Sayang. Kami masih belum resmi, jadi panggilannya masih seperti biasa," jawabku.Kendaraan roda empat yang kami tumpangi sudah hampir sampai di pusat kota. Mobil berhenti di sebuah apotik dan toko alat kesehatan yang cukup besar. “Kita berhenti di sini, Tuan?” tanya Arga. Adik kecilku memang terlihat antusias.“Iya, turun dulu yuk. Kita perlu cari alat bantu jalan buat bapak,” sahut Tuan Putra yang membuatku tertegun.Kami langsung turun dari mobil. Tuan Putra masuk ke dalam apotek sementara kami menunggu di luar saja. Lelaki itu benar-benar membeli alat bantu jalan untuk lansia atau walker.Setelah itu kami pun pergi menuju ke toko alat tulis dan perlengkapan sekolah. “Kok kesini, Tuan?” tanya Arga lagi. Adik laki-lakiku ini memang-benar-benar kritis. Banyak tanya dan rasa ingin tahunya begitu tinggi.“Iya, sekarang kamu pilih saja apa yang ingin kamu beli," jawab Tuan Putra.“Beneran, Tuan?” tanyanya dengan mata berbinar. “Iya, silakan pilih saja. Tas, sepatu, buku atau a

    Last Updated : 2023-05-20
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 24. Salah Tingkah

    Part 24"Cieee ... Tuan benar-benar jatuh cinta ya sama teteh?" seru Husna yang tiba-tiba datang menggoda kami. "Mana hanphone Tuan? Sini biar saya foto," ujar gadis itu lagi. Entah kenapa Tuan Putra justru menuruti ucapan adikku. Handphone sudah ada di tangan Husna dan menggulirkannya ke bagian kamera. Persis kameramen saja dia mengatur gaya.Aku berdiri bersisian dengan Tuan Putra yang tengah menggendong Alvaro. Entah berapa kali Husna memotretku. Gadis itu tersenyum kala melihat hasil jepretannya di galeri handphone."Terima kasih ya, Husna, kamu memang adik ipar yang pengertian," ucap Tuan Putra saat melihat ponselnya. Lagi-lagi dia tersenyum.Selepas dari butik, kami segera mencari warung makan. Tapi kali ini tidak makan di tempat, melainkan dibungkus untuk oleh-oleh agar bisa makan bersama di rumah.Tak hanya makanan berupa nasi dan lauk pauknya, Tuan Putra membelikan buah-buahan serta susu dan cemilan lain.Di luar dugaanku, Tuan Putra juga membelikan aneka sembako alias baha

    Last Updated : 2023-05-21
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 25. Debat panas

    Part 25“Tuan, jangan nyosor dulu, kalian kan belum resmi menikah!” teguran dari Husna membuat Putra salah tingkah.Entah kenapa, nalurinya sebagai lelaki saat berdekatan dengan Hana membbuatnya tak bisa menahan diri. Seolah ada magnet yang menariknya. Setelah berpamitan pada semuanya, Putra langsung masuk ke dalam mobil.Lian, sang sopir sekaligus asisten pribadinya segera melajukan mobilnya. “Kita langsung pulang, Tuan?” “Ya.”Putra menghela napasnya dalam-dalam. Ia mengambil ponsel dan kembali menatap foto-foto yang dipotret oleh Husna. Tersenyum sejenak saat menatap Hana. Entahlah kapan tepatnya perasaan itu datang, tiba-tiba saja dadanya berdebar kencang saat tengah bersamanya. Ada gelenyar aneh saat berdekatan dengannya. Lelaki itu tersenyum sejenak, menjadikan foto bertiga itu menjadi wallpaper handphonenya. Senyuman Hana yang terlihat tulus makin membuatnya cantik.YA, setidaknya sejak mengenal Hana kehidupannya berubah menjadi lebih berwarna. Terlebih Alvaro pun sangat

    Last Updated : 2023-05-22
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 26. Jangan Dikecewakan

    Part 26"A-apa? Me-meniikah?""Apa kamu udah gak waras, Putra? Kau akan menikah dengan seorang pembantu?" seru Reni tak percaya.Bahkan Bambang pun sampai kesulitan menelan makanan. Mendadak hatinya diliputi perasaan cemburu. Kenapa bisa sang mantan istri justru akan menikah dengan Putra? "Sudah, jangan ribut. Lanjutkan makan kalian. Setelah ini, kita perlu bicara, Putra," ucap Mahesa tegas.Putra menanggapinya dengan santai. Tak peduli dengan tatapan penuh tanya para saudaranya, terlebih Mariana yang tampak begitu shock. Putra melanjutkan makannya lalu minum air putih tanpa ragu lagi.Baik Reni maupun saudara yang lainnya menatap Putra dengan heran. Masa sih seorang majikan menikah dengan pembantu, seperti cerita dongeng saja!Pagi ini diwarnai dengan ketegangan yang luar biasa, bagi yang lain, bila Putra sampai menikah dengan Hana, itu artinya sebuah musibah. Mereka tak mau keluarga Mahesa direndahkan oleh yang lain, baik partner bisnisnya maupun keluarga besan dan semua keluarga

    Last Updated : 2023-05-23
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 27. Tercengang

    Part 27Putra tertegun mendengar jawaban ayahnya. Ia tak percaya semudah itu mendapatkan persetujuan dari sang ayah. Dia memang tahu, almarhumah ibunya memang dari kalangan tak berada, tapi ia pikir ayahnya akan menolak seperti saudaranya yang lain. Ternyata sang ayah justru merestui, mungkin karena beliau mengingat kisah cintanya dulu dengan wanita yang menjadi ibu bagi mereka. "Terima kasih atas kebijakanmu, Ayah. Jadi, apakah Ayah bersedia menjadi saksi pernikahanku nanti?" "Kapan kau akan menikah?""Secepatnya, Ayah. Kami sudah mendaftarkan diri di KUA setempat."Mahesa dibuat terkejut oleh anaknya. Ia benar-benar tak menyangka akan menggelar pernikahan secepat itu. "Tunggu, tunggu, kenapa kamu terkesan buru-buru ingin menikah? Apa kau sudah pernah menidurinya?" tanya Mahesa dengan pertanyaan menohok. "Tidak, itu tidak benar, Ayah.""Lalu kenapa mendadak sekali?"Putra justru tersenyum. "Iya, Ayah. Aku sudah tak sabar ingin punya istri lagi. Ditemani olehnya dan--"Mendadak s

    Last Updated : 2023-05-24
  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 28A. Rindu

    Part 28Putra tersenyum menatap Bambang yang tampak gelisah. Pria itu tak berkutik. Tubuhnya membeku, ia tak pernah menyangka Hana akan membocorkan ini semua. Seketika rasa pusing meledak di kepala. Ia takut Mariana mengetahui rahasianya. Bisa habis dia nanti."Kenapa heran? Hana sudah cerita semua tentangmu juga tentang keluargamu. Kau yang tiba-tiba menceraikannya tanpa sebab lalu tiba-tiba menikah dengan cucu orang kaya," tandas Putra sembari tersenyum kecut.Bambang hanya bisa menelan ludahnya sendiri. Karena tak ingin permaalahannya bertambah, Bambang akhirnya pamit keluar dari ruangan. Meski jantungnya berdebar dengan kencang, takut istrinya yang pencemburu itu tahu. Ia menggelengkan kepalanya perlahan. 'Tidak, masalah ini tidak boleh bocor sampai ke telinga Mariana. Aku harus menyimpannya rapat-rapat.'"Tunggu!" cegah Putra saat Bambang hendak membuka pintu. Pria itu mendekati suami sang keponakannya. "Wanita yang sudah kau ceraikan akan kubahagiakan sepanjang hidupku. Jadi,

    Last Updated : 2023-05-25

Latest chapter

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 115

    Part 115 "Bagaimana aku melanjutkan hidup, Tante? Aku kehilangan semuanya! Aku kehilangan semuanya!!" teriak Mariana saat Reni masuk ke kamarnya. Ia berusaha menenangkan sang keponakannya itu."Tenang sayang, kamu gak sendirian. Kamu masih punya Tante di sini."Mariana masih menangis histeris. "Tapi, aku merasa dunia ini gak adil buat aku, Tante. Ini gak adil! Bukankah lebih baik aku mati saja, Tante? Hiks hiks!"Reni memeluk Mariana penuh kasih, mengusap punggungnya dengan lembut."Tante tau, ini pasti berat bagi kamu. Tapi kamu harus kuat, hidup akan terus berjalan. Kamu masih muda, Sayang. Perjalanan hidupmu masih panjang. Semua yang berlalu biarlah berlalu, semua yang pergi takkan mungkin kembali. Ayo kita perbaiki semuanya. Ayo kita mulai lembaran baru lagi! Jangan menyerah, Nak. Tante yakin, akan ada kebahagiaan setelah ujian bertubi-tubi ini."Mariana terdiam, pikirannya terus berkecamuk. Sedih, marah, rasa sesak dan ingin menyerah semua bercampur padu jadi satu. Sementara it

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 114

    Part 114Mariana duduk di kamarnya dengan di bawah cahaya lampu temaram, menatap televisi tanpa benar-benar memperhatikannya. Malam itu terasa sepi, lebih sepi dari biasanya. Ia merasa khawatir saat menerima pesan sang suami bahwa ia tak bisa pulang, situasinya sedang gawat. Memangnya apa yang sedang terjadi?Kekhawatirannya semakin menjadi-jadi ketika ponselnya berdering.Mariana melirik jam dinding, menunjukkan pukul sebelas malam. "Siapa yang menelepon malam-malam begini?" gumamnya. Dengan tangan gemetar, dia mengangkat gagang telepon."Halo?" suaranya terdengar lemah dan penuh kecemasan."Apakah ini dengan Ibu Mariana?" suara di seberang terdengar serius dan resmi."Ya, saya sendiri. Siapa ini?""Ibu Mariana, ini dari Kepolisian. Saya harus memberitahukan sesuatu yang sangat penting. Suami Anda, Bapak Wijaya, mengalami kecelakaan. Mobilnya jatuh dan terbakar."Deg! Jantung Mariana berdebar dengan kencang. Sejenak, dunia terasa seperti berhenti berputar. Suara dari telepon seperti

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 113. Musibah

    Part 113"Aaarrghh! SIAAALL!"'Hari apesku sepertinya mulai datang, ck!' gumam Wijaya. Belum sempat turun dari mobil, Wijaya segera berputar arah sebelum petugas polisi menyadarinya. Tapi sayang, salah seorang polisi memergoki mobilnya. "Ada mobil lain yang datang, tapi dia langsung pergi lagi!" "Kejar dia! Itu pasti komplotannya!"Di bawah langit yang gelap dan sebentar lagi turun huhan, pohon-pohon di samping kiri dan kanan jalan menjadi satu-satunya saksi dari kecepatan mobil hitam yang melaju dengan cepat di jalan raya yang sepi. Di dalam mobil itu, Wijaya duduk dengan tegang di kursi pengemudi. Tatapan cemasnya terpaku pada cermin belakang saat ia menyadari bahwa mobil polisi sedang mengejarnya.Saat ini, ia benar-benar terjerat dalam situasi yang sulit. "Yolanda kabur, lalu Om Heri tertangkap?! Astaga, lalu apa yang akan terjadi padaku?! Ini benar-benar di luar dugaan!" rutuknya sendiri.Wijaya mengambil ponseknya di dashboard lalu mengirimkan pesan suara pada sang istri.

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 112

    Part 112"Tu-tuan Putra?""Ya, ini aku," sahut Putra singkat, padat dan jelas. Ia menatap tajam perempuan muda di hadapannya.Yolanda mendekat dan bersimpuh di hadapan pria tampan itu. "Tuan, tolong saya. Lepaskan saya dari sini, Tuan. Saya ingin pulang," rengeknya sambil menangis."Saya ingin pulang, Tuan.""Tidak semudah itu. Apa kau tahu kenapa aku membawamu kesini?"Yolanda menggeleng pelan."Apa kau tidak tahu apa kesalahan yang sudah kamu perbuat?"Seketika perempuan muda itu terdiam. Ia menyeka butiran air matanya sekilas dan tertunduk, tak berani menatap pria di hadapannya.Cukup lama terdiam, tak ada satu patah kata apapun yang keluar dari mulutnya."Ehemm ...! Sampai kapan kamu diam? Mau sampai kapan kamu tutup mulut." tanya Putra penuh penekanan."Ma-ma-af Tuan, a-apa maksud Anda?" Dia bertanya dengan nada gemetar.Pria itu tersenyum sinis, melihat kelakuan Yolanda. Apakah dia memang b0doh, tak tahu kesalahannya sendiri?"Ohooo ...! Haruskah aku mengingatkan semuanya? Bah

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 111

    Part 111"Tuan, kami sudah menemukan keberadaan Yolanda!" ucap sebuah suara di seberang telepon."Oh ya? Dimana dia sekarang?" "Dia tinggal di rumah kerabatnya Tuan Wijaya, Tuan.""Hmmm ...""Tapi sepertinya dia di sini cuma dijadikan pembantu, Tuan. Kami liat dia tengah melakukan pekerjaan rumah tangga," jelasnya lagi."Bawa dia ke tempat biasa, aku ingin dia menghadapku. Tapi ingat, jangan sampai orang-orang tau, bawa dia saat mereka semua lengah!" tukas Putra di ujung telepon."Baik, Tuan, kami mengerti.""Pastikan juga orang-orang yang terlibat dengan Herry untuk segera ditangkap! Aku tidak mau masalah ini makin berlarut-larut!""Baik, Tuan."Putra mematikan panggilan teleponnya. Pria itu menghela napas dalam-dalam sembari menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya.Masalah-masalah besar yang membelitnya sungguh hal itu membuatnya sangat penat. Banyak sekali kejadian rumit, yang tak bisa dicerna oleh akal pikiran.Kenapa musuhnya harus orang-orang terdekatnya sendiri. Untuk apa? Ap

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 110

    Part 110Putra keluar dari ruangan dan mencoba menghubungi orang rumah."Hallo, dengan kediaman keluarga Mahesa, ada yang bisa saya bantu?" ucap sebuah suara di seberang telepon."Hallo, Bi, ini Putra.""Oh, Tuan Putra. Ada apa, Tuan?""Bi, Mbak Reni apakah ada di rumah? Tolong panggilkan saya ingin bicara sebentar dengannya.""Maaf Tuan, tadi pagi Nyonya Reni pergi sama Tuan Heri. Nyonya Mariana sama Tuan Wijaya juga pergi.""Pergi? Kemana?""Saya kurang tau, Tuan. Nyonya Reni diam saja saat pergi. Kalau Nyonya Mariana pergi ke dokter, katanya mau check-up.""Ya sudah, baiklah. Tolong nanti kabari kalau Mbak Reni sudah pulang.""Baik, Tuan."Panggilan itupun berakhir. Pria itu tak kembali masuk ke dalam ruang perawatan ayahnya. Ia justru pergi dan menghubungi Derry.***Sementara itu, sejak pagi ... Mariana dan Wijaya bersiap-siap, akan check up ke dokter. Semalam, Mariana mengalami flek, maka dari itu, ia merasa sangat khawatir."Sayang, sudah tenang saja, aku akan antar kamu ke dok

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 109

    Part 109"Aku senang sekali, sebenarnya aku masih belum percaya kau bisa hamil anakku. Mulai sekarang, jaga kandunganmu baik-baik, semoga lancar sampai persalinan nanti," jawab Wijaya.Mendapatkan kabar gembira ini, Bambang Wijaya pun segera memerintah para pembantu untuk memasak membuat kue dan hidangan lain untuk dimakan bersama-sama sebagai bentuk rasa syukur. "Aku akan jadi ayah, benarkan?" tanya Wijaya pada sang istri. Mariana mengangguk."Untuk lebih pastinya, besok kamu periksa ke dokter.""Iya, Mas."Mereka pun menikmati waktu minum teh dan memakan kudapan bersama. ***Di dalam kamar ...Usai menikmati waktu minum teh, Reni dan Heri berlalu ke kamarnya. Ia merasa senang akan kedatangan keluarga baru. Ia bahkan banyak berbicara pada sang suami dan melupakan insiden yang pernah terjadi.Lagi pula, Reni merasa aman karena sikap Heri sekarang baik-baik saja dan tak mengintimidasinya lagi."Aku mandi dulu ya, Sayang," ujar Heri. Ia meletakkan dompet, handphone dan jaketnya di na

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 108

    Part 108Beberapa waktu sebelumnya ... "Hahaha.... " Suara tawa menggema memenuhi seisi ruangan. Lelaki itu menggelengkan kepalanya sambil membayangkan kejadian yang telah terjadi beberapa waktu terakhir. Tak henti-hentinya, ia terus tertawa seolah baru saja mendapatkan kemenangan."Sebentar lagi kemenangan ada di tanganku. Aku bisa membalaskan dendammu, Ayah. Mahesa sekarang sudah tak berdaya tinggal tunggu waktu saja dan aku akan menguasai semua hartanya."Heri tersenyum simpul saat bermonolog dalam hati."Dia dan keluarganya akan membalas semua sakit hati yang kurasakan selama ini. Ayah, aku akan mengembalikan semuanya dan membersihkan namamu. Ya, meskipun engkau tidak bisa merasakannya, tapi sesuai janji dan tekadku padamu, mereka juga akan hancur pada titik yang terdalam." Batin Heri penuh dengan keyakinan.Tok tok tok terdengar suara ketukan pintu membuyarkannya. Tak lama seorang pria memasuki ruangan. Mereka duduk saling berhadapan saling memberi tahu perkembangan pekerjaan

  • Dicerai Suami, Dinikahi Majikan Tampan   Part 107

    Part 107"Keadaan rumah tidak baik-baik saja, Tuan!" ujar sebuah suara di seberang telepon. Setelah mengatakan hal itu, panggilan terputus begitu saja.'Siapa tadi yang meneleponku? Kenapa suaranya begitu asing? Apakah ada penjaga baru di rumah? Bukankah seharusnya mereka pakai telepon rumah?'' Putra berpikir keras karena ia tak mengenali suaranya."A, ada apa? Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Hana.Putra terhenyak dan menoleh menatap istrinya, ia mengusap pelan punggung tangan sang istri. "Tidak apa-apa," sahut Putra seraya tersenyum tipis. Putra menghela nafas dalam-dalam. "Kau tunggu di sini saja ya, aku akan pulang dulu untuk cek keadaan di rumah."Kali kali ini Hana mengerutkan keningnya, mencoba menangkap maksud ucapan sang suami."Katanya ada masalah di rumah, kau tunggu di sini saja ya, tungguin ayah dan juga Alvaro."Hana mengangguk ragu. "Apa aku tidak perlu ikut?""Tidak perlu, Sayang. Di Rumah Sakit ini lebih aman untuk kalian.""Kamu berkata seperti ini membuatku ja

DMCA.com Protection Status