Share

Bab 51 Kepastian

Penulis: Myafa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-22 18:39:14

Finn pulang ke rumah dengan wajah muramnya. Dia menyesali mengatakan cinta pada Stela dengan seenaknya. Harusnya pernyataan cintanya dilakukan dengan romantis layaknya film-film.

Namun, yang dilakukannya justru sebaliknya. Lebih lagi dirinya seolah memaksa Stela. Dia sadar jika Stela bukan wanita yang mudah luluh. Namun, perasaan cemburunya membuatnya mengatakan cinta tanpa berpikir panjang.

‘Aku tidak tahu kenapa aku begitu mencintai, padahal aku tahu jika kamu masih milik orang lain. Salahkan aku menunggumu.’

Batin Finn begitu tersiksa dengan perasaannya, yang kini bertepuk sebelah tangan.

Mama Finn yang melihat anaknya datang dengan wajah muram pun bertanya. Dia ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi dengan anaknya.

"Kamu kenapa?" tanya Risha pada Finn.

"Auri sepertinya tidak jadi bercerai, Ma." Finn menjelaskan pada mamanya.

Melihat anaknya yang begitu terluka, rasanya Risha tidak tega. Dia pernah melihat Finn yang berpisah dengan tunangannya, tapi dia justru bahagia. Namun, kini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
mama risha, sebenarnya stela itu masih mencintai suaminya.hanya saja rasa kecewa dan sakit hati terhadap suaminya membuat stela bersikap dingin kepada suaminya
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
ternyata finn masih belum menyerah mendapatkan cinta stela.sebelum finn mendapatkan kepastian tentang perasaan stela sesungguhnya terhadap suaminya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dicerai Di Malam Pertama   Bab 52 Keputusan Benar

    Stela tersenyum dan menganggukkan kepala menjawab pertanyaan Risha tentang perasaannya.Kini Risha mendapati jawaban atas perasaan Stela yang Finn ingin tahu. Sebagai wanita, dia merasakan cinta yang besar dari sorot mata Stela. "Apa sebenarnya yang membuat kalian berpisah?"Mendapati pertanyaan itu, Stela merasa malu, jika harus menjelaskan. Persoalan intim yang terlalu sensitif jika dibahas. "Kami hanya tidak saling percaya saja," jelas Stela."Kami?" Risha mempertegas ucapan Stela."Lebih tepatnya suami saya," jelas Stela."Lalu, apa kalian sudah menyelesaikan secara baik-baik?"Stela memutar kembali ingatannya, jika dia tidak sama sekali pernah bicara baik dengan Sean. Sejak pertemuan dengan Sean pertama kali, suaminya itu sudah berulang kali memintanya untuk kembali, Namun, Stela masih dengan pendiriannya, jika kepercayaan Sean tidak ada, tidak akan bisa mereka menjalani rumah tangga kembali."Belum?" tanya Risha memastikan dan mendapatkan gelengan kepala dari Stela.Risha tersen

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-22
  • Dicerai Di Malam Pertama   Bab 53 Kamu Yang Merasakan

    Di sebuah restoran seorang pria duduk menunggu Ana. Dia adalah Sean. Sejak sebelum ke luar negeri Sean dan Ana memang sudah membuat janji. Namun, kini dia baru saja bisa bertemu karena kesibukan."Maaf aku baru bisa menemuimu." Ana menarik kursi dan duduk tepat di hadapan Sean."Tidak masalah. Lagi pula kemarin juga aku keluar negeri jadi wajar saja kita baru bisa bertemu.""Baiklah, sekarang apa yang ingin kamu tanyakan?" tanya Ana pada Sean."Apa Stela bercerita padamu tentang keadaan rumah tangga kami?" tanya Sean memastikan.Ana hanya bisa menarik senyum di ujung bibirnya. "Menurutmu?" Dia seolah ingin melihat reaksi dari Sean terlebih dahulu."Pasti dia menceritakannya bukan?" Sean menatap Ana dan menebak.Sean tahu jika istrinya itu akan menceritakan semuanya dengan Ana. Dia tahu, jika selama ini hanya Ana yang dekat dengan Stela. Hubungan mereka lebih dari teman."Iya," jawab Ana seraya mengaduk-aduk minuman yang berada di hadapannya."Jadi kamu juga tahu selama ini Stela dekat

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-22
  • Dicerai Di Malam Pertama   Bab 54 Menyesal

    "Aku akan bicara sebagai dokter yang menangani Stela. Aku akan menjelaskan sedikit padamu." Ana memberi jeda sedikit saat akan menjelaskan. "Setiap wanita memiliki selaput dara. Ketebalannya pun beragam. Jika dia tipis dia akan dengan mudah robek saat melakukan hubungan suami-istri untuk pertama kali. Namun jika tebal, ada kemungkinan tidak akan ada robekan yang mengakibatkan darah keluar."Sean terdiam mendengar penjelasan Ana. Dia mencoba memahami penjelasan Ana."Faktor lain yang menyebabkan itu semua, juga bisa karena Stela sudah sangat siap untuk menerima kedatanganmu, hingga tidak membuat dia takut dan membuat tubuhnya menolak. Untuk kasus Stela, aku pikir karena selaput dara miliknya tebal, dan tidak terjadi robekan dan Stela sudah sangat menerima kedatanganmu."Sean benar-benar tidak bisa berkata-kata saat mendapati penjelasan dari Ana."Namun, aku mendapati luka di organ miliknya, yang artinya baru saja dia melakukan untuk pertama kali." Ana kembali melanjutkan menjelaskan ap

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-22
  • Dicerai Di Malam Pertama   Bab 55 Aku Memaafkanmu

    Jam pulang kantor tiba dan Stela bersiap untuk pulang. Dengan mengendarai motornya, dia menuju ke kost. Saat sampai kost, dia melihat mobil Sean terparkir di parkiran.‘Karena teleponnya tidak aku angkat ternyata dia ke sini,’ ucap Stela dalam hatinya.Stela pun langsung memarkirkan motornya dan menuju ke kamarnya. Dia sudah bisa menebak jika Sean sudah berada di dalam kamarnya. Karena kamarnya berada di lantai atas, dia harus menaiki anak tangga untuk sampai di kamarnya.Membuka pintu, Stela mendapati Sean di dalam kamarnya. "Mau apa kamu di sini?" Dia bertanya seraya menutup pintu."Sayang," panggil Sean saat melihat Stela datang. Dia yang merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur langsung bangun."Sayang?" gumam Stela. Dia menatap tajam Sean merasa aneh saat pria yang masih menjadi suaminya itu ternyata memanggilnya seperti dulu lagi."Apa kamu tadi mengendarai motor?" tanya Sean berbasa-basi.Menaruh tasnya di atas meja, Stela mengabaikan Sean begitu saja. Dia pun mengambil minum d

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • Dicerai Di Malam Pertama   Bab 56 Dengan Buku Nikah

    Semalam …Semalam Stela yang menunggu Ana pulang mendapati temannya itu pulang cukup larut. "Kamu dari mana?" tanyanya."Bertemu Sean."Stela tersenyum. Sebenarnya dia sudah tahu, karena tadi sekilas dia melihat nama Sean di ponsel Ana. Namun, saat temannya itu tidak mengatakan apa-apa, dia memilih diam. Ternyata saat Ana pulang, temannya itu tidak berbohong. "Lalu?""Maaf aku mengatakan semuanya pada Sean." Ana tidak bisa menyembunyikan hal sepenting ini pada temannya. Apalagi ini adalah hal penting."Apa reaksi Sean?" Stela begitu ingin tahu reaksi apa yang di tujukan oleh Sean."Awalnya dia masih menunjukan rasa tidak percayanya, hingga dia menuduhmu selingkuh." Ragu-ragu Ana menjelaskan pada Stela.Stela hanya tersenyum mendengar penjelasan Ana. Dia sudah menebak jika reaksi Sean akan seperti itu."Tapi, saat aku memberikan hasil pemeriksaanmu yang masih aku simpan, dia tampak menyesal."Stela mengangguk. Senyum belum surut dari wajahnya saat mendengar cerita Ana."Apa kamu marah

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • Dicerai Di Malam Pertama   Bab 57 Semangat Baru

    Pagi ini Stela bangun dengan semangat baru. Keputusannya untuk mengakhiri rumah tangga, mungkin adalah keputusan besar dalam hidupnya, tetapi semua sudah dia pikirkan baik-baik. Ini bukan perkara cinta lagi, tetapi sebuah hubungan harus berlandaskan kepercayaan, apapun alasannya. Namun, saat dia mendapati Sean yang tidak percaya padanya. Dia lebih memilih mengakhiri, karena dia tidak mau kejadian itu terulang kembali, dan membuatnya terluka kembali.Sedih, terluka, itu dirasakan oleh Stela. Bagaimana pun juga Sean adalah bagian penting dalam hidupnya selama empat tahun. Jika dulu Stela menangis saat Sean yang mengatakan kata sakral yaitu perceraian. Kini air matanya terlalu berharga untuk dia teteskan lagi.Sebenarnya air matanya tidak keluar bukan karena dia tidak sedih, tetapi karena dia sudah terlalu lelah menangis untuk Sean.Suara ketukan pintu di kamar, membuat Stela yang sedang bersiap untuk olahraga pagi langsung membuka pintu. Rencananya di akan joging di salah satu stadion t

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • Dicerai Di Malam Pertama   Bab 58 Secara Tidak Langsung

    "Aku juga tidak tahu, aku pikir dia akan sendiri." Sama dengan Stela, Ana juga tidak tahu, karena Nathan tidak mengatakan padanya."Maaf terlambat," ucap Nathan saat dia menghampiri kekasihnya dan Stela."Kami sudah dapat dua putaran, kamu baru datang!" ucap Ana menyindir kekasihnya."Maaf tadi aku yang membuat Nathan terlambat." Finn yang merasa tidak enak menyela pembicaraan Nathan dengan Ana."Tadi aku mampir ke rumah Finn terlebih dahulu, karena dia tahu aku ingin oleh raga dia akhirnya ikut, dan aku menunggunya bersiap." Nathan menjelaskan pada Ana yang dari tadi menekuk wajahnya karena dia terlambat."Sudah-sudah, yang penting sekarang kalian sudah datang." Stela mengakhiri perdebatan Nathan dan Ana. "Sebaiknya kalian lari dulu, kami akan menunggu," ucap Stela menatap Finn dan Nathan bergantian.Nathan dan Finn pun akhirnya lari berkeliling stadion, sedangkan Stela dan Ana menikmati istirahat mereka, karena tadi mereka sudah cukup berlari. Nathan dan Finn berlari sekitar tiga pu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • Dicerai Di Malam Pertama   Bab 59 Maukah Kamu Menikah Denganku?

    "Kamu saja yang tidak tahu jika aku sangat suka tempat romantis," elak Stela.Alunan musik yang terdengar merdu, membuat suasana semakin romantis. Namun, Ana sedikit heran kenapa restoran itu terlihat sepi, karena hanya diisi oleh dirinya dan Stela saja. "Apa kamu tidak merasa aneh?" tanya Ana"Kenapa?" Stela yang mendengar pertanyaan Ana pun bertanya."Tempat ini sepi sekali, hanya kita saja yang di sini."Stela langsung tertawa. "Hanya perasaanmu saja, mungkin belum ada yang berkunjung.""Tetapi ini weekend, Stel. Harusnya pasangan-pasangan menikmati makan malam." Ana masih terus merasakan keanehan saat makan malam bersama dengan Stela.Sesaat kemudian tiba-tiba lampu mata dan membuat Ana panik. "Stel, apa restoran mewah bisa mati lampu?" Pertanyaan konyol yang keluar dari mulut Ana.Seketika kata-kata Ana membuat Stela tertawa. "Diamlah! Nanti juga akan menyala."Ana masih belum mendengar penjelasan Stela. Dia masih merasa heran dengan restoran yang dibilang mewah tapi lampunya ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24

Bab terbaru

  • Dicerai Di Malam Pertama   Bab 188 TAMAT

    "Sabar ya, rasa sakitnya nanti akan hilang jika anak kita sudah lahir." Sean mencoba menenangkan Stela. Namun, rasanya ucapannya tidak berarti apa-apa, karena Stela semakin mencengkeram erat tangannya.Sean hanya bisa pasrah saat kuku-kuku Stela menancap sempurna di tangannya. Dia merelakan itu asal bisa mengurangi rasa sakit yang dirasakan istrinya.Setelah semua peralatan siap. Dokter mulai memberi instruksi pada Stela untuk mengejan. "Kita mulai persalinannya, Bu, tarik napas dan buang seperti yang sudah diajarkan di kelas ibu hamil," ucap Dokter pada Stela.Stela hanya bisa mengangguk. Dia berusaha kuat dan melakukan instruksi yang diberikan oleh Dokter. Dia menarik napas dan membuangnya sambil mengejan.Mungkin ini adalah yang membuat surga di telapak kaki ibu. Sakitnya saat melahirkan benar-benar tak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Tulangnya serasa remuk saat berusaha untuk mengejan. Otot-ototnya tertarik semua saat tubuh berusaha keras untuk mendorong bayi untuk keluar."

  • Dicerai Di Malam Pertama   Bab 187 Tanda-Tanda Melahirkan

    "Mungkin aku kekenyangan." Stela tidak ingin membuat panik Sean. "Kita pulang saja," ajak Stela.Usai makan mereka akhirnya memilih pulang. Di mobil Stela merasakan kembali perutnya mulas."Kamu benar tidak apa-apa?" tanya Sean khawatir."Sepertinya aku sudah mulai ada tanda-tanda melahirkan."Mendengar ucapan Stela, Sean panik. Dia bingung harus berbuat apa. Padahal di kelas ibu hamil berkali-kali dijelaskan jika dia tidak boleh panik."Kita ke rumah sakit," ucapnya pada Stela."Tapi, masih berjarak sangat jauh rasa mulasnya, jadi aku rasa kita tunggu saja di rumah."Sebenarnya Sean merasa tidak tenang. Namun, dia menuruti keinginan istrinya, kembali ke rumah sambil menyiapkan semuanya.Di rumah Sean meminta Stela untuk duduk manis. Dia juga sudah memberitahu sang mama jika Stela sudah menunjukan tanda-tanda melahirkan. Adel yang sedang ada pertemuan dengan teman-temannya langsung meninggalkan tempat acara dan menuju ke rumah anaknya.Sean merapikan beberapa barang untuk keperluan a

  • Dicerai Di Malam Pertama   Bab 186 Di Rumah Saja

    Di depan cermin Stela menatap dirinya. Jika kemarin acara pesta pernikahannya bertema universal, kini acara tujuh bulanan diadakan dengan adat jawa sesuai dengan permintaan mertuanya.Rambut panjang Stela disanggul seperti tradisi jawa. Stela tersenyum melihat tampilan di pantulan cermin. Terakhir kali dia semacam ini adalah saat SD di hari kartini. Semenjak remaja hingga kuliah, dia lebih memilih memakai kebaya dengan rambut yang digerai.Penata rias, terus memoles wajah Stela dengan make up tipis sesuai permintaan Stela."Apa sudah siap?" tanya Sean seraya menyembulkan kepalanya dari balik pintu."Sudah, Pak," jawab penata rias. Penata rias keluar dan bergantian dengan Sean yang masuk ke dalam kamar. Sean mengambil baju dengan motif yang sama dengan Stela yang di letakan di atas tempat tidur.Sean langsung mengganti bajunya untuk acara yang sebentar lagi akan dimulai. Sepanjang memakai bajunya, Sean menggerutu karena harus memakai jarik dan itu membuat dirinya kesulitan. Namun, dem

  • Dicerai Di Malam Pertama   Bab 185 Selalu Hamil

    Tentu saja Stela mau. Dia mengangguk mendapati tawaran dari mama mertuanya. Dia ingin membayangkan kelak akan seperti apa anaknya.Adel langsung mengambil foto yang ditemukannya kemarin. Kemudian dia menunjukan pada Stela. Lembar demi lembar Adel tunjukan pada Stela dan membuat Stela benar-benar senang.Sean kecil begitu mengemaskan. Dengan pipi gembulnya Sean begitu lucu. Stela memerhatikan dengan baik semua foto. "Ini umur berapa, Ma?" Saat melihat-lihat Stela justru menemukan selipan foto Sean yang besar."Itu umur sepuluh tahun."Mendengar jawaban mertuanya, Stela mengingat jika wajah Sean yang dilihatnya pertama kali di kampus tidak berubah. Entah kenapa, Stela merasakan jika Sean masih awet muda saja."Anak kalian nanti pasti anak lebih tampan dan cantik." Adel sudah membayangkan bagaimana cucunya nanti. Perpaduan antara Stela yang cantik dan Sean yang tampan."Yang penting sehat, Ma. Mau dia mirip Stela atau Sean sama saja." Stela tidak berharap banyak. Dia hanya ingin semua s

  • Dicerai Di Malam Pertama   Bab 184 Detak Jantung

    Sean meletakan keranjang ke lantai dan menegakkan tubuhnya. Dia memijat pinggangnya yang begitu terasa sakit. "Aku membelinya karena penjualnya adalah seorang nenek tua." Dia menjelaskan pada Sean alasan membeli semua buah manggis.Stela merasa terharu mendengar jawaban Sean. Dia langsung memeluk tubuh Sean karena merasakan senang melihat suaminya membantu nenek-nenek dengan membeli banyak buah. Padahal mungkin yang akan dimakannya tidak akan banyak.Mendapati dekapan Stela, Sean merasa heran. Dia hanya tahu jika istrinya begitu melow, gampang menangis dan gampang terharu. "Ayo makan buahnya, aku tidak mau nanti anak kita mengeluarkan air liur karena tidak buru-buru diberikan."Stela melepas dekapan Sean dan tersenyum. Sean mengambil beberapa buah dan mengajak Stela untuk duduk menikmati buah yang dibuka oleh Sean.Rasa manis dari buah manggis membuat Stela begitu senang. Dia merasa lidahnya dimanjakan dengan rasa yang sudah dia bayangkan sedari tadi.Sean merasa sangat senang karena i

  • Dicerai Di Malam Pertama   Bab 183 Manggis

    Stela mencebikkan bibirnya karena tidak menemukan perubahan itu, dan membuat Sean yang gemas mendaratkan kecupan di pipi Stela. "Tunggulah beberapa bulan lagi, pasti kamu akan melihat perut buncitmu, dan tidak hanya itu, kamu akan mendapati pipi kamu yang juga akan gembung." Sean menjelaskan seraya menggembungkan pipinya.Melihat Sean yang menggodanya, Stela terlihat kesal. "Apa jika aku gendut kamu tidak akan suka?" Dia langsung melepas dekapan tangan Sean dan meninggalkan Sean ke tempat tidur. Dia merebahkan tubuhnya di tempat tidur dan menarik selimut.Dahi Sean berkerut diiringi dengan matanya yang membulat. Niatnya tidaklah meledek istrinya. Akan tetapi istrinya itu justru merajuk. 'Tenyata bukan hanya wanita yang datang bulan yang sensitif, tetapi ibu hamil juga sensitif,' batin Sean.Melangkah menuju ke tempat tidur, dia merangkak naik dan kembali mendekap tubuh Stela. "Sayang, bukan maksud aku begitu," bujuknya."Kamu tadi bilang begitu." Stela masih saja dengan pendiriannya. D

  • Dicerai Di Malam Pertama   Bab 182 Pelajaran Hidup

    Stela tersenyum tipis. "Mama tetap ingat anaknya, mana mungkin dia tidak menyisihkan makanannya." Stela menambahkan lauk di piring Sean."Iya, tetapi nanti tempat aku akan di isi dengan cucunya, jadi pasti aku akan di tendang." Seraya memasukan makanan ke dalam mulut, dia menggerutu. "Mana ada orang tua akan menendang anaknya," ucap Stela tersenyum.Sean hanya tersenyum saat kalimatnya dicela istrinya sendiri. Kemudian dia melanjutkan makannya.Menyelesaikan makannya, mereka menuju ke kamar. Mengistirahatkan tubuh yang sudah seharian bekerja keras.Di atas tempat tidur, Sean meletakan kepalanya di kaki Stela, membelai perut Stela yang belum tampak besar. "Apa kamu tahu, terkadang aku tidak menyangka kita bisa sampai di sini."Mendengar ucapan Sean, Stela hanya bisa tersenyum. Dia juga memikirkan hal itu."Dulu saat kita berpacaran, semua berjalan datar. Hanya Kebahagiaan yang ada. Hingga mimpi-mimpi indah terangkai. Namun, seketika semua berubah saat kita menikah. Egoku mengalahkan ra

  • Dicerai Di Malam Pertama   Bab 181 Hasil

    "Aku juga kurang tahu." Stela menduga jika mungkin dokter ingin melihat jika dirinya hamil atau tidak. Namun, dia tidak mau terlalu berharap, mengingat terakhir kali dia mengecek hasilnya adalah negatif.Menunggu sejenak akhirnya petugas laboratorium memberikan hasil pada Sean dan Stela. Mereka membawa hasil laboratorium pada dokter yang menanganinya.Dokter mengecek hasil laboratorium dan tersenyum. Dia mengulurkan tangan dan mengucapkan selamat pada Sean."Selamat, Pak, istri Bapak sedang hamil."Sean dan Stela saling pandang. Mereka terkejut mendengar ucapan selamat dari dokter. Karena tidak mau dokter menunggu, Sean menerima uluran tangan dokter, walaupun dengan kebingungan."Tapi, waktu itu saya sudah cek hasilnya negatif, Dok." Stela masih belum percaya dengan ucapan dokter."Kalau boleh tahu kapan waktu mengecekknya?""Dua hari setelah terlambat datang bulan, Dok." Dia mengingat jelas bagaimana dulu dia mendapati satu garis."Kandungan HCG bisa saja belum terdeteksi, jadi saat

  • Dicerai Di Malam Pertama   Bab 180 Tes

    Melihat suaminya yang membuka pintu. Stela merasakan hal aneh. Dia bangun dari tidurnya dan langsung menghampiri Sean. Dia mendekap tubuh Sean dari belakang."Kamu kenapa tiba-tiba di belakang aku?" tanya Sean yang terkejut mendapati dekapan istrinya."Sejak kapan kamu seksi seperti ini," jawab Stela. Bibir Stela menyusuri bahu Sean yang polos. Menyusuri ke leher dan membuat Sean yang tadinya tenang menjadi gelisah."Sayang, aku masih bau keringat." Sean yang merasa tidak enak pada Stela mencoba menghindar."Tapi aku suka." Stela masih terus mendaratkan kecupan di bahu dan punggung Sean dan membuat Sean semakin tidak keruan.Sean yang tidak tahan langsung berbalik. "Jangan menggodaku, karena aku tidak tega melihatmu kelelahan lagi." Mata Sean menatap dalam mata Stela memberikan isyarat tanda bahaya pada istrinya."Kalau aku bilang aku tidak lelah untuk hal yang satu ini bagaimana?" Tangan Stela membelai lembut tubuh Sean, membuat suaminya itu semakin tidak menentu."Kamu yang memulai."

DMCA.com Protection Status