Share

Bab 287

Author: Piemar
last update Huling Na-update: 2025-02-01 10:19:24
Sejak keluar dari rumah sakit, Rosa merasa lebih baik tinggal di indekos ketimbang kembali ke rumah Ana, keluarga Basalamah.

Entahlah, mungkin Rosa terlalu percaya diri. Ia merasa jika Pasha terang-terangan menunjukkan ketertarikan padanya. Sial, ia pun memiliki perasaan yang sama terhadapnya. Dan, ia tidak bisa menghindarinya.

Malam itu, Rosa sudah sembuh dan menghubungi Ana, meminta ijin padanya untuk tinggal di indekos sebelum ia kembali mengawal Jeena.

Meskipun suhu tubuhnya sudah turun, namun tubuh Rosa masih terasa letih. Ia pun memilih menghabiskan waktu dengan merebahkan tubuhnya di atas sofa ruang tamu.

Suara ketukan pintu terdengar samar-samar. Rosa mengerutkan keningnya. Ia merasa tidak memesan makanan. Ia lebih baik memasak agar bisa menghemat pengeluaran.

Namun suara ketukan itu terus menggema. Mau tak mau, Rosa pun menegakkan tubuhnya dan berjalan ke arah pintu. Tangannya langsung terulur menarik knop pintu.

Saat ia membuka pintu, wajah tampan langsung menyambutnya. P
Piemar

Morning gaes🤍🤍

| 12
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sarah jasmine Salamah
gemesss bangett..lanjutt kak
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 288

    Siang itu, langit mendung seakan menggambarkan suasana yang akan terjadi. Sebuah mobil polisi berwarna hitam berhenti di depan rumah megah bergaya kontemporer milik kediaman Yudistira. Beberapa petugas turun dengan langkah tegas, mata mereka penuh kewaspadaan. Diajeng, wanita tua dengan rambut keperakan yang selalu tertata rapi, sedang duduk di ruang tamu dengan secangkir teh hangat di tangannya. Wajahnya yang anggun tidak menunjukkan sedikit pun tanda ketakutan. Namun, ketenangannya buyar ketika suara ketukan keras menggema di seluruh ruangan. “Bik! Coba bukan pintu siapa sih yang datang?”Diajeng menyuruh ART untuk membukakan pintu. Ia sedang bermalas-malasan dan tidak ingin diganggu.Wanita tua itu menengok arloji di tangannya dan mendesah pelan. “Kemana sih Mas Danar belum pulang?”“Bu Diajeng, kami dari kepolisian. Kami memiliki surat perintah penangkapan terhadap Anda atas tuduhan pencemaran nama baik dan fitnah terhadap Pak Manggala Putra Aldino.”Suara tegas seorang petugas

    Huling Na-update : 2025-02-01
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 289

    Danar melangkah memasuki ruang besuk dengan hati yang berat. Di balik jeruji besi, Diajeng duduk dengan wajah pucat, matanya menyiratkan kelelahan dan penyesalan. Ia menegakkan tubuhnya saat Ia menoleh dan menatap putranya dengan lirih, seolah mencari sedikit pengertian. Namun, Danar hanya berdiri di tempatnya, ekspresi wajahnya campuran antara sedih, kesal sekaligus marah.“Apa maksud semua ini, Bu?”suara Danar bergetar menahan kesal. Meskipun ia marah besar pada ibunya, namun ia tidak bisa menunjukan amarahnya secara langsung. “Aku tidak pernah membayangkan Ibu bisa melakukan hal seperti ini. Pencemaran nama baik? Apa Ibu tidak berpikir dulu sebelum bertindak?”Diajeng menundukkan kepala, menggigit bibirnya seakan menahan tangis. “Ibu melakukan ini untukmu, Danar. Manggala dan Embun sudah terlalu jauh mempermainkan hidup kita. Mentang-mentang mereka punya uang dan kuasa.”Uang dan kuasa? Dua buah kata yang tentunya pernah keluarga Yudistira lakukan. Danar menghela nafas panjang. “T

    Huling Na-update : 2025-02-01
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 290

    Alby dan Beryl sontak berlari ke arah Laila, tapi Beryl lebih sigap. Dengan kecepatan luar biasa, ia menjatuhkan diri dan menangkap pergelangan tangan Laila tepat sebelum gadis itu jatuh ke jurang. “Pegang aku kuat-kuat!” suara Beryl penuh ketegangan. Sisi lain, beberapa pendaki tercengang melihat apa yang terjadi dalam waktu singkat itu.Laila yang pucat berusaha mempertahankan cengkeramannya. Napasnya tersengal-sengal, tubuhnya mulai gemetar. Penyakitnya membuat tenaganya melemah, dan ia nyaris tak mampu bertahan lebih lama. Mendadak, pada situasi saat itu sendi-sendi tubuhnya terasa ngilu. Tubuhnya terasa lemas sekali. Alby yang baru tiba melihat pemandangan itu dengan hati terbakar. Ia seharusnya yang menyelamatkan Laila! Rasa cemburu dan panik bercampur menjadi satu. Namun ia segera menepis rasa cemburu dan amarah itu, demi keselamatan Laila. “Beryl, tarik dia ke atas, cepat!” teriak Alby dilanda khawatir.Dengan sekuat tenaga, Beryl menarik Laila mendekat, dan beberapa pe

    Huling Na-update : 2025-02-02
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 291

    Setelah insiden hampir jatuhnya Laila ke jurang, suasana pendakian menjadi lebih tenang. Namun, di antara kelompok itu, Jeena mulai memperhatikan sesuatu yang aneh. Kakaknya, Pasha yang biasanya selalu perhatian pada Rosa, kini terlihat begitu cuek. Bahkan, sepanjang perjalanan, Pasha lebih banyak berjalan di depan, seolah menjaga jarak dari pengawal pribadinya. Rosa pun tampak berbeda. Biasanya, ia mengobrol apa saja dengan Pasha dan bercanda. Namun kali ini, Rosa justru lebih sering berjalan bersama anggota lain, menghindari kontak langsung dengan Pasha. Ada ketegangan di antara mereka, dan Jeena bisa merasakannya. Saat rombongan berhenti untuk beristirahat di sebuah dataran lapang, Jeena mendekati kakaknya yang tengah duduk sambil menyesap air minumnya. “Pasha?” tanya Jeena tiba-tiba. Ia menoel lengan saudaranya dengan pelan.Pasha menoleh dengan alis berkerut. “Apa?”“Kalian bertengkar?” Jeena menatapnya penuh selidik. “Kamu sama Rosa lagi berantem ya?”Pasha menghela napas

    Huling Na-update : 2025-02-02
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 292

    Tak terasa malam pun beranjak. Semua orang satu per satu mulai masuk ke dalam kamar masing-masing. Setelah permainan truth or dare, mereka melepas penat dan rasa letih akibat hiking dengan tidur. Di villa tersebut, orang yang tersisa hanyalah keluarga Basmalah, the Great Duke, dan orang-orang terdekat. Sisanya karyawan lainnya lebih memilih pulang lebih dulu. Semakin larut hujan mulai merintik hingga menderas. Semakin membuat setiap orang terlelap dalam tidur mereka. Kecuali Laila yang tidak bisa tidur nyenyak.Tubuhnya terasa sakit dan suhu tubuhnya naik. Ia diserang demam. Namun gadis itu sama sekali tidak mengeluh. Ia langsung mengambil obat dari dalam tas miliknya. Ia mendapatkan obat itu dari Pasha. Ia pun meminumnya lalu berusaha memejamkan matanya kembali.Saat ia hendak tidur, sekamar dengan Jeena dan Rosa, ia teringat moment saat di mana Beryl menyelamatkannya untuk ke dua kalinya. Senyum terbit di wajahnya saat mengingat pula mendengar pengakuan Beryl saat game berlangsung,

    Huling Na-update : 2025-02-02
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 293

    Kali ini Ana merasa berat hati melepas kepergian Jeena. Waktunya masih terasa kurang bersamanya. Namun apa boleh buat, Jeena harus pergi kembali terbang ke Manhattan untuk kuliah.Ana memeluk Jeena di bandara sebagai perpisahan. “Mi, aku akan pulang nanti kok. Hum, aku akan pulang saat menjelang hari pernikahan. Aku sering bolos kuliah masalahnya. Untungnya, dosen di sana baik. Aku masih bisa kuliah secara online biar gak ketinggalan.”Jeena menatap ibunya dalam.“Iya, Sayang! Berhati-hati selama di sana, makan yang betul dan jangan pergi sendirian! Kamu tahu, tujuan Mami mengirim Rosa bersamamu?” Jelas Ana yang sangat protektif terhadap putrinya. Rosa tersenyum tipis mendengar penjelasan Ana.“Aku akan menjaga Nona Jeena dengan sangat baik, Nyonya,” sela Rosa berusaha menenangkan Ana.Ana menepuk pundak Rosa. “Terima kasih sudah berbakti pada keluarga Basalamah.”Rosa meneguk salivanya. Ia mengerti betul maksud peringatan Ana yang terdengar halus. Perkataannya berhàsil mengingatkan

    Huling Na-update : 2025-02-02
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 294

    Manggala tersenyum tipis, tapi tatapan matanya kejam. Ia tidak pernah menyangka jika seorang mantan pengusaha terkenal, Danar Yudistira yang arogan bersimpuh di hadapannya. Sebuah pertunjukan menarik bukan!Dalam lubuk hati yang terdalam, Manggala merasa jijik melihat sikap Danar yang memelas dan merendahkan dirinya atas kejahatan yang ibunya perbuat. Pemuda tampan itu berhati lembut. Namun ia tetap berusaha tenang, bukan tanpa alasan, saat ini ia harus bertindak tegas terhadap siapapun—yang berusaha mengusik hidupnya.Dampak fatal dari tindakan Diajeng ialah bukan karena reputasi perusahaan yang dikelola oleh Manggala itu hancur. Namun hubungan percintaan Manggala dan Jeena yang nyaris hancur. Itulah alasan mengapa Manggala sampai marah besar. Manggala bersandar pada kursi dengan ke dua tangan yang menyilang di dada. “Kau ingin ibumu bebas? Maka kau harus membayar harganya. Akui bahwa kaulah dalang di balik fitnah itu. Akui di depan hukum bahwa semua ini idemu. Dengan begitu, ibumu b

    Huling Na-update : 2025-02-03
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 295

    Serina masih merasa seperti bermimpi. Selama ini, ia tumbuh tanpa mengetahui siapa ayah kandungnya. Hidup berpindah-pindah dari satu panti asuhan ke yang lain, lalu berjuang sendiri di tengah kerasnya hidup. Namun kini, ia duduk di dalam mobil mewah, di samping seorang pria yang baru saja mengungkapkan kebenaran mengejutkan—bahwa ia adalah putri dari Rahes, seorang pengusaha properti kaya raya di Malaysia. Mereka baru saja tiba di salah satu perumahan elit di Jakarta Pusat. Rahes mengajak Serina untuk mengunjungi salah satu rumahnya yang berada di Indonesia, rumah yang paling sering ditempati olehnya saat pulang ke tanah air. Karena Rahes adalah seorang pengusaha terkenal, ia memiliki banyak aset baik di Malaysia maupun di Indonesia. Ia memiliki banyak rumah dan tanah selain perusahaan.Sepanjang perjalanan, Serina menatap keluar jendela, mencoba mencerna semuanya. Ia merasa apa yang terjadi pada hidupnya ialah mimpi. Ia merasa terharu sekali dan bersyukur. Selama ini ia hidup mender

    Huling Na-update : 2025-02-03

Pinakabagong kabanata

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Extra Part (Ending)

    Sepuluh Tahun KemudianLangit pagi itu cerah di kawasan perbukitan tempat kediaman keluarga Manggala berdiri megah. Rumah bergaya modern tropis dengan sentuhan klasik itu dikelilingi taman bunga dan pepohonan rindang, dibangun oleh Aldino, sang kakek yang visioner. Di halaman belakang, terdengar suara tawa anak-anak dan langkah kaki berlarian.Kini Manggala mengambil alih perusahaan sang ayah, sedangkan Jeena menjadi seorang pianis seperti ibunya. Ia juga bahagia menjadi seorang ibu dari empat orang anak. “Mas Sagara! Tunggu aku dong!” seru Bintang, bocah sepuluh tahun yang berusaha mengejar kakaknya.Sagara menoleh sambil tertawa. “Cepat dong, Bintang! Katanya mau lomba lari?”Dari balik pintu kaca, dua gadis kembar berambut panjang hitam–berusia tujuh tahun, Savana dan Aurora, berseru bersamaan, “Mamaaa! Mas Sagara gak mau ajak kita main!”Jeena, yang tengah menyiram bunga, menoleh sambil tersenyum. “Kalian gak usah ikut main lari-larian. Kalian bisa kan main yang lain,”Savana dan

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 431

    Tiga minggu telah berlalu sejak kecelakaan itu.Alby akhirnya pulang ke Jakarta. Ia masih lemah, tubuhnya belum sepenuhnya pulih, tapi kesadarannya sudah kembali. Dan itu saja sudah cukup membuat seluruh keluarga menghela napas lega.Di kamar yang tenang, Alby perlahan duduk di sisi ranjang. Levina sigap menopangnya.“Kamu yakin udah kuat buat berdiri?” tanyanya pelan, seolah takut suaranya akan membuat Alby goyah.Alby tersenyum tipis. “Aku nggak selemah itu, Lev… Tapi kalau kamu tetap mau di sini, aku nggak keberatan.”Senyum itu begitu lemah, tapi cukup untuk menggetarkan hati Levina. Ia membalas tatapan itu dengan lembut, menyembunyikan guncangan di dadanya. Sejak hari pertama Alby tak sadarkan diri, Levina tidak pernah meninggalkan sisinya.Ia bertahan, bahkan ketika dokter kehilangan harapan. Dan, keluarga Basalamah mengabaikannya. “Lev,” suara Alby pelan.Levina menoleh cepat. “Hmm?”“Makasih ya… sudah rawat aku.”Alby menatap Levina dengan senyum tipis.Levina diam kemudian m

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 430

    RS Bali International Cahaya lampu rumah sakit memantul di lantai keramik yang licin, menciptakan suasana dingin dan sepi. Di balik pintu ICU yang tertutup rapat, Alby tengah berjuang mempertahankan hidupnya. Tubuhnya penuh luka, sebagian tulangnya retak, dan kepalanya mengalami trauma berat akibat benturan keras dalam kecelakaan.Di ruang tunggu ICU, suasana dipenuhi ketegangan.Dokter Bagas, ahli bedah saraf yang menangani Alby, keluar dengan wajah serius langsung mengabari kondisi Alby saat ini pada keluarga; Sulis-Ali, Beryl, Ana-dr Zain, dan Manggala-Jeena yang langsung terbang ke Bali setelah mendapat kabar buruk mengenai kecelakaan yang menimpa Alby.Dokter Bagas berkata. “Kami sudah melakukan tindakan penyelamatan secepat mungkin. Alby mengalami pendarahan hebat di otak serta beberapa patah tulang rusuk yang melukai paru-paru kirinya. Kami telah memasang ventilator dan melakukan dekompresi kranial untuk mengurangi tekanan pada otaknya.”Tak ada yang berbicara. Wajah Ali pucat,

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 429

    “Hari ini mendadak sepi, ya?”Levina menoleh. Alby ada di sampingnya, berjalan santai di antara deretan pohon mahoni yang mulai meranggas. Cahaya senja memantulkan rona keemasan di wajah mereka, menciptakan siluet yang tenang namun menyimpan gelombang perasaan yang tak terucap.Alby menatap tunangannya dengan lembut. Banyak hal ingin ia katakan, tapi belum waktunya. Ia hanya meraih jemari Levina dan menggenggamnya erat. Namun, kali ini Levina tidak menolak. Ia tahu harus berpura-pura menjadi kekasih Alby dengan sebaik mungkin.“Besok kita menikah. Tapi hari ini… izinkan aku jujur.”Alby menatap Levina dari samping. Meskipun Levina selalu menampilkan wajah dengan minim ekspresi, di matanya gadis itu terlihat cantik. Mungkin wanita tercantik yang pernah ia sukai. Ia menyukai segala hal tentang dirinya. Entah sejak kapan, Ia mulai merasakannya. Alih-alih merespon perkataan Alby, Levina menatapnya dalam. “Aku dengar kau sudah melaporkan Bella dan Roger.”Alby mengangguk pelan. “Aku rekam

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 428

    “Lihat nih! Komennya udah tembus sepuluh ribu. Gila, Bella, kamu viral!”Manager Bella, seorang wanita berkacamata bernama Fara, tertawa kecil sambil menyodorkan ponsel ke arah kliennya. Di layar, unggahan Bella sedang dibanjiri komentar dan likes. Foto-foto kontroversial dengan Alby—yang sengaja diposting ulang oleh akun fanbase-nya, membuat namanya melejit dalam semalam.Bella tersenyum tipis, membolak-balik notifikasi dengan santai.“Ya... kalau skandal bisa bikin aku trending, kenapa nggak?” ujarnya ringan.Fara menyikut lengannya. “Kamu jahat juga, ya.”Bella menjawab dengan anggukan percaya diri. “Dunia hiburan bukan tempat buat yang terlalu baik.”Namun sebelum mereka bisa tertawa lagi, pintu studio tempat mereka santai tiba-tiba terbuka keras.BRAK!Keduanya terlonjak kaget. Di ambang pintu, berdiri Alby dengan sorot mata yang tak pernah Bella lihat sebelumnya—dingin, tajam, dan penuh kemarahan yang ditekan.“Untuk apa kamu lakukan ini, Bella?”Nada suaranya rendah, tapi mengge

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 427

    “Astaga, Bella, sialan!” gumam Alby saat melihat layar ponselnya. Foto-foto itu terpampang jelas. Ia dan Bella terlihat terlalu dekat. Mereka seperti sepasang kekasih.Skandal itu tersebar begitu cepat. Akun-akun gosip di X dan I*******m berebut menaikkannya, sementara bot-bot anonim memperkeruh suasana dengan komentar tajam dan spekulasi kejam. Nama Alby mendadak trending, bukan karena prestasi, tapi karena ciuman yang tak pernah benar-benar terjadi.Dengan geram, Alby melemparkan ponselnya ke meja. Ia ingin menyangkal semua ini, tapi bagaimana? Mata kamera tidak pernah peduli pada kebenaran—hanya pada apa yang terlihat.Ponselnya bergetar. Nama “Mommy” tertera di layar.Sulis tidak pernah menelepon tanpa alasan. Dan kali ini, Alby tahu persis apa yang membuat ibunya menelepon di tengah malam, saat hujan mengguyur kota seperti murka langit yang tak tertahan.Sulis duduk anggun di sofa ruang tamu. Ruangan itu sepi, tapi hawa di dalamnya menggigit seperti salju saat musim dingin. Alby

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 426

    Di kediaman Mahesa“Levina…” suara Roger terdengar pelan dan penuh simpati saat ia masuk ke dalam ruang tamu di mana Levina sedang duduk, membaca buku.Levina menatapnya, keningnya berkerut. “Roger? Ada apa?”Hubungannya dengan Roger mulai membaik. Keluarga Roger datang dan meminta maaf pada Mahesa atas apa yang telah Roger lakukan.Roger tersenyum lalu duduk bergabung dengan Levina, seolah menimbang-nimbang kata-kata yang ingin ia ucapkan. “Aku mendengar kabar yang cukup mengejutkan.” Ia mencoba menatap Levina dengan ekspresi prihatin, namun dalam hatinya, ada kepuasan yang terselip. “Aku... aku dengar kalau Alby terlibat hubungan dengan seorang penyanyi pendatang baru. Mereka... kedapatan di beberapa tempat bersama. Selingkuh, mungkin.”Levina hanya mengangkat alis. “Oh,” jawabnya singkat, tanpa ekspresi lebih lanjut. “Kapan kamu mendengarnya?”Roger sedikit terkejut dengan respons Levina yang begitu datar. “Baru beberapa hari yang lalu. Sepertinya mereka terlihat sangat dekat. Aku h

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 425

    Di sebuah lounge hotel mewah, Roger duduk menyilangkan kaki sambil menatap layar ponsel. Di sampingnya, seorang wanita berambut panjang duduk dengan senyum menggoda—Bella, penyanyi pendatang baru yang sedang naik daun.“Jadi... lo cuma mau gue foto bareng dia?” tanya Bella dengan alis terangkat. “That’s it? Gue pikir bakal lebih ekstrem.”Roger tertawa pelan, suaranya tenang namun licik. “Nggak perlu ekstrem. Cukup satu foto. Waktu yang pas, tempat yang pas. Publik akan percaya kalau Alby ternyata sama aja kayak pria lainnya. Dan Levina... perempuan dengan prinsip seperti dia? Dia akan mundur sendiri.”Bella mengangkat bahu. “Easy. Asal bayarannya sepadan.”Roger menyerahkan sebuah cek yang sudah ditandatangani olehnya. “Lihat sendiri.”Bella tersenyum licik. “Deal.”Roger bersandar, lalu menyesap kopinya. Matanya menatap kosong ke depan. “Sorry, Alby... Aku lebih dulu kenal Levina. Dan aku nggak akan biarin kamu ambil Levina,” Roger sudah mendengar kabar tentang Levina yang sudah di

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 424

    Rumah besar keluarga Ana Basalamah sore itu lebih sunyi dari biasanya. Dedaunan bergerak pelan ditiup angin, dan cahaya matahari yang menembus kaca jendela membuat ruangan terlihat hangat—meski hati sebagian penghuninya masih membeku.Di ruang keluarga, Sagara duduk di atas karpet bulu berwarna krem. Bocah empat tahun itu memeluk boneka dinosaurus hijau miliknya. Matanya masih sembab, dan tak ada satu pun senyum terukir di wajah kecilnya.Pasha duduk tak jauh darinya, memangku salah satu putra kembarnya—Rayyan—yang tengah bermain mobil-mobilan sambil tertawa sendiri. Di sisi lain, Rosa menggendong Rafael yang baru saja tertidur di pangkuannya. “Gara,” panggil Pasha dengan suara pelan.Sagara menoleh perlahan. Ia belum sepenuhnya nyaman, belum juga paham sepenuhnya apa yang terjadi dengan ayahnya.Pasha mencoba tersenyum. “Papa Pasha bawa mainan, mau lihat?”Bocah itu hanya mengangguk kecil. Pasha mengeluarkan satu set puzzle binatang dari dalam tasnya.“Coba tebak ini apa?” Ia mengang

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status