Share

Sebuah Tameng

"Cepat sikat gigi," titah Darren.

Darren benar-benar memaksa Jihan untuk memegang sikat gigi. Jihan menarik napas. Mau cium suami saja harus sikat gigi dulu, hanya karena habis muntah. Jihan yang malas langsung mengembalikan sikat gigi ke tempatnya lagi, kemudian berjalan keluar kamar mandi.

"Loh, mau ke mana?" tanya Darren dengan dahi mengerut.

"Malas. Nanti saja kapan-kapan," sahutnya.

Darren berdecak, namun memilih diam dan mengamati Jihan yang benar-benar keluar dari kamar mandi. Kemudian Darren tersenyum kecil dan mulai ikut keluar juga. Jihan baru saja menunjukkan sikap tidak takut pada Darren.

"Terima kasih ya Susan," ujarnya dan Susan tersenyum, kemudian berjalan pergi.

Darren duduk di sebelah Bella, namun begitu Jihan menoleh setelah menutup pintu kamar. Posisi Bella di ujung, sementara Darren berada di tengah. Tangan Darren menepuk ranjang dengan mata menatapnya serius.

"Sini tidur."

"Kenapa malah menyisihkan Bella sih Mas? Kalau nanti Bella jatuh gimana?" keluhnya sembari m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status