Share

Saatnya memberi pelajaran 2

Penulis: Neny nina
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-16 13:21:09

“Di sana Ayah bertemu dengan.” Dia tidak sanggup melanjutkan kata-katanya. Karena takut akan melukai perasaan anaknya. Dia ingin menjaga perasaan anaknya.

Mulai sekarang dia bertekad akan membahagiakan anaknya. Dia ingin membuat anaknya bahagia. Jika bisa dia akan membeli kebahagiaan anaknya. Namun tidak semua bisa dia beli dengan uang, seperti halnya kebahagiaan.

Pandangannya begitu penuh dengan penyesalan dan rasa iba terhadap putrinya. Dia merasa selama ini telah menelantarkan anak dan istrinya.

Selama ini Silvia sudah banyak menanggung penderitaan. Sebenarnya dia sudah mencari tahu sejak lama tentang anak dan istrinya.

Dia sengaja belum menampakkan diri karena dia ingin tahu siapa saja orang yang baik dan yang jahat kepada anak dan istrinya.

Pazel mendapatkan pekerjaan juga karena dirinya sendiri yang menerimanya di Perusahaannya. Dan itu demi putri tercintanya.

Jika bukan karena putrinya, dia tidak akan menerima Paze
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nov Nov_e
bagus banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    mendapat undangan pernikahan

    Begitu Silvia sampai di butik milik Boby, Silvia langsung masuk dan menyapa semua karyawan yang lain.“Bos sudah datang belum Ri?” tanya Silvia kesalah satu karyawan bernama Riri.“Sudah, Buk. Bos sudah di dalam,” ucap karyawan yang bernama Riri itu. “O, ya sudah. Aku ke dalam dulu, Ya.”“Iya, Buk,” ucap karyawan itu dengan sopan. Silvia pun berlalu meninggalkan karyawan itu.Karyawan itu kembali melanjutkan aktivitas rutinnya. Setiap pagi memang semua karyawan di wajibkan untuk piket secara bergantian. Kebetulan hari itu adalah jadwal piket karyawan yang bernama Riri itu bersama satu orang lainnya.Tidak lama ia berjalan, ia pun sampai di sebuah ruangan. Dia melihat dari kaca kecil yang ada di pintunya kalau memang sahabatnya itu sudah duduk di meja kerjanya.Silvia mengetuk pintu kantor sahabatnya itu sebelum masuk.Tok..., Tok..., Tok.“Masuk, Sil.” Terdengar suara sahutan dari dalam ruangan tersebut.

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-16
  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    Merayakan hari terakhir bekerja

    “Ok. Gue janji gak bakal sedih. Emang apaan sih? Bikin penasaran saja.”Setelah menarik napas beberapa kali, sahabatnya itu berdiri dan mengayunkan langkahnya ke arah meja kerjanya yang tidak jauh dari tempat mereka duduk.Dia mengeluarkan sebuah amplop kartu undangan pernikahan dari dalam laci mejanya. Tidak lupa juga surat cerai dengan amplop warna merah.“Ini, Sil. Pazel dan wanita itu tadi datang ke sini. Katanya lu harus datang ke pernikahan mereka.”“O, itu, Kirain apaan? Ngapain gue harus sedih? Gue pasti datang. Kapan acaranya, Beb?”“Katanya minggu depan. Coba saja lihat di kartunya.”“Malas ah. Oiya, gue sampai lupa. Besok gue ijin keluar dari butik ya? Sebab gue disuruh kerja di perusahaan ayah.” Seraya memelas, dia merengkuh bahu sahabatnya.“Ok, gak masalah. Gue malah senang, sebab lu bakal jadi big bos di sana.”“Makasih ya, Beb? Selama ini lu dah banyak bantu gue.”“Itulah gunanya s

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    Ingin balas dendam dengan cantik

    Dia berharap bisa memperbaiki hubungannya dengan Silvia suatu saat nanti. Yang jelas sekarang dia harus bertanggung jawab atas janin dalam kandungan selingkuhannya.Setelah itu baru dia pikirkan bagaimana caranya agar dia bisa bersatu lagi dengan Silvia.“Takkan aku biarkan yang sudah ditakdirkan menjadi milikku dimiliki orang lain.” Pandangan matanya begitu tajam dan sebelah matanya agak disipitkan.“Ke mana pun kamu pergi, kita akan tetap bertemu karena takdirmu adalah aku. Mm, akan kupastikan untuk memilikimu lagi, cintaku!” senyum miring terukir di wajahnya.“Salah kamu juga sih! Kenapa kamu berubah jadi wanita sempurna seperti ini? Aku benar-benar tidak tahan ingin memilikimu lagi.”Bayangan mesum terlintas di benaknya. Dia membayangkan saat-saat dia akan bersama Silvia dalam sebuah kamar. Dia mencumbu Silvia, mulai dari membelai rambutnya, mencium keningnya, turun ke bibir mungilnya, leher, lanjut ke belahan dadanya dan me

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    Jika tidak bisa lari maka hadapi

    Dia berlari ke dalam toilet dan segera mengunci pintunya.Air bening menggenang di bola mata indahnya. Dia sama sekali tidak menyangka akan bertemu dengan lelaki itu. Dan yang lebih parah lagi dia berani untuk menciumnya secara paksa.Untung saja ia refleks untuk menghantam harta pusaka kebanggaannya, sehingga ia bisa terbebas dari hal yang tidak diinginkannya.Sungguh hal yang tidak terduga dan tidak diinginkannya. Dia tidak ingin percaya kalau selama ini laki-laki seperti itu yang dia cintai. Tapi inilah kenyataannya.“Kenapa juga tidak ada orang yang lewat sih tadi?” Dia menghapus air mata yang mulai jatuh secara kasar. Bajunya yang tadi berantakan kini sudah rapi lagi.Dia mendongak ke atas dan bicara dalam hatinya.“Ya Tuhanku, beri aku kekuatan untuk menghadapi semua permasalahan dalam hidupku. Aku tidak dendam, tapi aku ingin memberinya pelajaran agar dia mengerti dengan rasa sakit yang aku alami,” Silvia

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    Aku akan beri ucapan selamat kepadamu

    Sesampainya di rumah, Silvia langsung menuju kamarnya di lantai atas. Dia berusaha memejamkan mata dengan berbaring di tempat tidur. Meski begitu, dia tidak bisa tertidur, karena bayangan saat Pazel mencoba untuk menciumnya secara paksa masih terpampang di pelupuk matanya. Dadanya sesak, bulir bening keluar dari matanya. Hatinya terasa panas, sepanas saat bulir matanya memaksa untuk keluar. Sedikit pun dia tidak menyangka kalau ternyata orang yang pernah sangat ia cintai adalah orang yang berperilaku buruk. Bahkan ia tidak merasa segan untuk melecehkan mantan istrinya sendiri. Setelah menyeka air matanya dia duduk dan melihat tas kecil yang ia buang sembarang tempat tadi. Dia mengatur napasnya, karena dia mau menelepon seseorang. Dia tidak mau suaranya ketahuan habis menangis. Dia berjalan dan mengambil tas kecil yang tergeletak di atas meja riasnya Sebuah ponsel dikeluarkan dari dalam tas. Matanya berkerut melihat ada tiga puluh panggilan tidak terj

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-18
  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    Rohana pingsan

    Dua buah rumah dari lokasi pesta mobil mereka berhenti. Acara di selenggarakan di jalan depan rumah Pazel. Para tamu undangan sudah tampak berlalu lalang.Silvia dan Dokter Dana turun dari mobil mewahnya. Semua mata tertuju padanya. Ada yang berbisik:“Itu kan mantan istrinya Pazel?”“Iya, Bu. Cantik sekali ya, dia sekarang.”“Iya. Cantik banget. Yang bersamanya itu siapa ya? Wau, ganteng banget.”“Hooh. Pasangan serasi, ya?”Para tamu banyak yang berkerumun ingin bersalaman dengan Silvia dan Dokter Dana. Karena sebagian dari tamu undangannya adalah karyawan perusahaan tempat Pazel bekerja. Banyak di antara mereka adalah karyawan lama. Tentu saja mereka mengenal Dokter Dana yang sejatinya adalah Bos mereka.Sampailah saatnya Silvia bersalaman dengan dua pengantin yang sedang berdiri di depan pelaminan menunggu para tamu. Di sana terlihat lengang, karena orang-orang lebih fokus kepada Silvia dan Dokter

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-18
  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    kekacauan di pesta Pernikahan Pazel

    “Ibu!” teriak Pazel terdengar bersamaan dengan suara dentuman keras.Silvia melihat ke belakang. Orang-orang yang ada di sekitar pelaminan itu terlihat berlari ke arah Rohanah yang tadinya berdiri di samping mempelai pria. Mereka berlari untuk memberikan pertolongan kepada Rohanah.Ternyata wanita itu sudah tergeletak pingsan. Diantara mereka ada yang mengambilkan segelas air dan ada yang mengipasnya. Tapi mereka tidak memindahkan Rohana, karena badannya yang gemuk.Pihak keluarga Rima hanya menonton saja. Mereka malu karena mantan istri Pazel datang dengan pasangan yang sangat tampan dan kaya raya.Ditambah lagi saat mertua anak saudara mereka yang tidak bisa mengendalikan diri. Muka mereka benar-benar merasa tercoreng. Bisik-bisik para tamu terdengar saling bersahutan.“Kenapa Bu Rohana sampai pingsan begitu ya, sehabis bersalaman dengan mantan istri Pazel?” tanya salah satu tamu kepada tamu lainnya.“Iy

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-18
  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    mulut laki-laki memang tidak bisa di percaya

    “Dok. Sudah sore. Aku balik dulu, ya?” Waktu terasa sangat cepat. Padahal dia baru saja bermain dengan Kaila.Andai saja dia tidak ada janji dengan ayahnya untuk acara makan malam dengan keluarga Efendi, tentu dia akan berlama-lama di rumah Dokter Dana untuk bermain dengan Kaila.“Baiklah. Mari, saya akan antar kamu pulang.” “Antar ke butik saja, Dok.”“Kenapa gak sampai ke rumah? Tenang saja, aku gak bakalan nginap di rumah kamu.”“Bukan begitu, Dok. Masalahnya kalau Dokter mengantarku sampai ke rumah, takutnya tetanggaku pada ribut, Dok. Tetanggaku super usil.”(Maafkan aku para tetangga. Aku gak ada maksud untuk menjelekkan kalian. Semoga kalian mau memaafkanku. Aamiin.)“Kenapa, kamu? Habis berdo’a?” Dokter Dana heran melihat Silvia menangkupkan kedua telapak tangannya ke mukanya seperti orang yang habis berdo’a.Silvia berdiri sambil cengengesan.“He, he, nggak, Dok. Eh iya, Dok. Aku berdo’a

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-19

Bab terbaru

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    Tamat

    Karena melihat raut sedih di wajah istrinya yang berkepanjangan, akhirnya Dokter Dana mendekap istrinya dan berkata dengan yakin. "Kamu jangan khawatir lagi, Sayang. Aku pastikan bayi kita akan segera bersama kita lagi, dan penculiknya akan segera mendapat hukuman yang sangat berat.""Bagaimana, Mas bisa seyakin itu? Sudah hampir seminggu lamanya kita kehilangan bayi kita. Bahkan kita sudah mencari ke mana-mana, tapi hasilnya nihil," keluhnya dalam kesedihannya."Tapi, kita tidak boleh berputus asa, Sayang," pinta Dokter Dana yang sebetulnya menahan kesedihannya demi memberi kekuatan kepada istrinya."Lalu, apa ada perkembangan dari pencarian kita dan polisi, Mas? Aku gak sabar ingin segera bertemu sama anakku, Mas. Aku rindu, aku juga khawatir orang yang menculik anak kita tidak memberikan asupan makanan yang layak untuk anak kita. Atau jangan-jangan...." Kata-katanya terhenti saat pikirannya melayang ke hal-hal yang membuatnya takut. Air matanya tidak berhenti menetes. Melihat keka

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    109

    Sebenarnya Rani merasa sangat terhina saat dia diperiksa di pos keamanan untuk bisa masuk ke rumah Perdana. Sebelumnya dulu dia tidak pernah diperiksa dulu sebelum masuk. Tapi hari ini dia harus melewati beberapa pemeriksaan dulu. "It's ok. Ini demi melancarkan rencanaku," ucapnya dalam hati. Dia melangkah masuk bersama dua orang anak buahnya yang masing-masing memegang bingkisan."Assalamualaikum," ucap Rani saat dia telah berada di ruangan tamu. Di sana sudah ada Pak Efendi dan istrinya, Pak Herman dan istrinya dan juga Dokter Dana dengan istrinya. Mereka serempak menjawab salam dari Rani."Wa'alaikummussalam.""Maaf, Dana. Om dan Tante. Juga Silvia. Aku tidak tahu, kalau Dana dan Silvia sedang ada acara kumpul keluarga," ucapnya basa-basi."Tidak apa-apa kok, Rani. Tidak ada acara penting. Silakan duduk. Perdana mencoba bersikap biasa."Iya, silakan duduk." Silvia pun berusaha bersikap ramah, walau di hatinya ada kecurigaan bahwa dialah dalang dibalik hilangnya anaknya."Terima ka

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    108

    Bukan salahnya juga jika wanita itu menganggapnya lain. Dia hanya ingin berbuat baik kepada orang lain. Dia hanya ingin berbuat kebaikan kepada orang yang sedang terzalimi. Dan itu adalah perbuatan mulia. Namun, wanita itu salah kaprah terhadap kebaikan yang ditunjukannya, hingga menganggapnya sebuah tanda cinta sehingga dia menjadi tersanjung, lalu tidak terima saat melihat kenyataan yang terpampang di depan matanya."Kalau begitu, Perdana sudah melakukan perbuatan yang baik kepadamu. Lalu kenapa kamu membalasnya dengan menculik anaknya, Rani? Hentikan semua ini. Setidaknya demi Dana," bujuk Kanaya. "Bukan aku yang menculik anaknya! Tapi kamu! Kamu yang menculik anaknya, dan aku yang akan menyelamatkannya," kilah wanita itu dengan berteriak."Kamu ini sudah gila, Rani!" hardik Kanaya."Ya! Aku gila karena cinta, Kanaya. Dalam cinta semua adil," kekeh Rani yang tidak kehabisan kata-kata untuk membenarkan perbuatannya."M itueskipun begitu, tetap saja perbuatan kamu ini tidak benar, R

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    107

    "Rani! Aku mohon, lepaskan aku. Aku janji akan melupakan ini semua. Kalau tidak, aku akan melaporkanmu ke polisi."Mendengar ancaman dari Kanaya, Rani jadi naik pitam. "Apa kamu bilang? Kamu mengancamku? Mau melaporkan aku ke polisi? Kamu gak sadar ya? kalau sekarang nyawamu ada di tanganku!" bentaknya. "Baiklah, kalau kamu menyetujui kesepakatan kita, aku mungkin bisa melepaskanmu," ujarnya. "Kesepakatan apa?" tanyanya dengan cemas. Ha ha ha....Setelah tertawa, dia mendekat ke muka Kania. "Sepertinya kamu sudah setuju, dan memang seharusnya kamu setuju," ocehnya yang terdengar seperti sampah di telinga Kanaya."Aku bukannya setuju. Aku hanya bertanya tentang kesepakatannya!" kilahnya dengan geram."Dengar, Kanaya. Kamu jangan menghabiskan tenagamu untuk marah-marah, karena selain kamu akan kehabisan tenaga, kamu juga akan kesulitan nantinya. kenapa? Karena aku bisa menyakitimu dan juga tiga orang yang sedang berada di ge

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    106

    Sudah hari ketiga semenjak Savana menghilang. Puncak hidung Kanaya masih belum ditemukan. Nomornya sudah tidak aktif. Segala macam cara sudah dicoba untuk mencari keberadaan Kanaya, namun tak ada jejaknya. Dia bagaikan hilang ditelan bumi.Pihak kepolisian sudah menyatakan dia di daftar pencarian orang. Fotonya sudah disebar di berbagai media sosial dan di selebaran kertas sepanjang jalan di seluruh pelosok."Dasar perempuan tidak punya hati nurani," cerca Kanaya terhadap wanita yang kini tertawa lepas mendengar cercaannya. "Bisa-bisanya kamu menculik anak yang baru berumur dua hari, hanya untuk memuaskan egomu yang terluka!" hardiknya lagi.Perempuan itu menaikkan alisnya dan menghentikan tawanya lalu berkata, "Tunggu! tunggu. Tadi kamu bilang saya wanita yang tidak punya hati nurani karena menculik anak yang berumur dua hari. Betul begitu?" Perempuan itu diam sejenak seolah menunggu jawaban dari Kanaya. Namun belum sempat Kanaya berkata sepatah kata pun, dia sudah tertawa lagi terb

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    105

    Ternyata ruangan itu kosong. Hanya tetesan air keran yang belum tertutup sempurna yang mengeluarkan suara tetesan air. "Sepertinya dia sengaja tidak menutup habis keran air," batin Perdana. "Dasar perempuan ular!" bentaknya sambil mengayunkan tinjunya ke udara.Dia kembali ke ruangan tengah dengan wajah yang masih merah padam.Silvia yang sudah tidak sabar mendengar keberadaan Kanaya pun bertanya."Bagaimana, Mas? Apa dia ada?"Pak Herman juga sudah tidak sabar menunggu jawaban dari menantunya itu. Dia menatap mata Perdana yang merah. Menunggu dengan tidak sabar. Meski dai tahu yang paling penting saat ini adalah keberadaan cucunya. Entah wanita itu yang menculik cucunya atau tidak, dia hanya ingin cucunya segera kembali.Pak Efendi juga satu pemikiran dengan Pak Herman. Dia ingin segera menemukan keberadaan cucunya. Tapi jika memang perempuan itu yang menculik cucunya, dia tidak akan memberikan ampun."Dia tidak ada di kamar tamu.""Jadi, dia yang menculik putri kita," ucapnya dengan

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    104

    Azan subuh berkumandang bersahut-sahutan membangunkan umat muslim untuk beribadah menghada sang pencipta. Dokter Dana juga bangun untuk melaksanakan ibadah dua rakaat. Dia sengaja tidak membangunkan Silvia karena Silvia masih dalam masa nifas.Tapi karena sudah terbiasa bangun di waktu subuh, dia tetap terbangun. Semalam tidurnya terasa nyenyak, sebab dia tidak menyusui anaknya secara langsung. Savana minum susu formula yang dibuatkan oleh pengasuhnya. Hanya beberapa menit Dokter Dana pun selesai melaksanakan shalat subuh. Dia mendekat ke arah istrinya untuk memberikan sebuah ciuman."Savana gak nangis semalam ya, Mas?" tanyanya saat dia memeluk lengan suaminya."Kayaknya gak, Sayang. Yuk kita lihat," ucapnya sambil beranjak ke kamar anaknya dengan memapah Silvia.Dokter Dana mulai memutar gagang pintu kamar anaknya. Mereka masuk dan melihat ke arah suster yang terlelap sambil mengorok. Lalu dialihkannya penglihatan mereka kearah kasur bayi. Alangkah terkejutnya mereka saat mendapati

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    103

    "Kaila..." Silvia dan Perdana menyebut namanya dengan setengah berteriak. Silvia tidak bisa berlari mengejar Kaila. Dia hanya merentangkan tangannya menyambut Kalia yang berlari ke arahnya diikuti seorang wanita cantik dari belakangnya."Tante. Tila kangen sama tante.""Tante juga kangen sama Kaila. Bicaramu sekarang sudah jelas, Ya?" ucap Silvia sambil mencubit pipinya."Iya dong, Tante..., Kan sekarang Tila sudah punya dedek bayi. Ini kado buat dedek bayinya, Tante," ucapnya sambil menyerahkan sebuah bungkusan kepada Silvia."Mmm, Terima kasih ya, Sayang? Repot-repot deh, Kamu," ucap Kanaya gemes sambil menerima kado dari Kaila."Gak repot kok, Tante. Aku cuma bilang bagus aja.""Cuma bilang bagus gimana sih, Sayang?""Jadi, Yang cari kadonya mama sama aku. Aku cuma ditanya sama mama, yang ini bagus, gak? Aku bilang bagus. Jadi aku gak repot, Tante."Semua orang yang mendengar jadi tertawa."Jadi kamu gak repot ya, Sayang?""Gak, Tante. Mana dedek bayinya, Tante?""Ini dedek bayinya

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    102

    "Aku tidak tahu. Tapi untuk sekarang ini kamu boleh tinggal di rumah ini. Demi Aira."Mira senang sekali mendengar jawaban dari Pazel. Dia segera mengemas semua pakaiannya ke dalam lemari lagi, saat Pazel beranjak ke ruang keluarga membawa Aira sambil bercanda dengan riang. Bercanda dengan sikecil Aira membuatnya bisa menghilangkan beban pikirannya. Dia memang sudah lama menginginkan seorang anak. Kali ini dia tidak ingin melepaskannya, meski dia tahu kalau anak itu bukanlah darah dagingnya.Sementara keesokkan harinya, di sebuah rumah besar nan megah, Silvia sedang berbahagia dengan kehadiran putri mungilnya. Hari ini sedang diadakan acara pemberian nama untuk bayinya. Sekaligus acara potong rambut pertamanya. Silvia tampil cantik dengan balutan busana yang tertutup tapi elegan dan anggun. Warna dan coraknya senada dengan pakaian yang dikenakan oleh Perdana dan putri kecilnya."Saya ucapkan banyak terima kasih kepada saudara, fami

DMCA.com Protection Status