Share

Ku Tak Bisa

Penulis: Dek ita
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-20 10:01:02

Padahal dari tadi Adrian memasang wajah dengan penuh senyuman. Tetapi senyuman itu sekarang sudah sirna dan dia kelihatan gugup sekali. Lizy bisa tahu dengan jelas karena keringat dinginnya yang menggucur.

Raut wajahnya yang panik dan menghindari tatapannya itu jelas membuat Lizy jadi makin menduga-duga mengenai apa yang sebenarnya hendak dikatakan kepadanya.

“Kamu…, tak punya perasaan seperti itu padaku, kan?” Lizy mencoba memastikan.

Karena dari diri Lizy sendiri terus menerus menyangkal bagaimana selama ini perhatian Adrian kepadanya. Lizy terus memperhatikan bagaimana Adrian yang kini sudah panik kepalang itu mencari jawaban yang ingin dia berikan.

Wajahnya memerah menahan rasa malu, dan bahkan kini ia menundukkan kepala. Lizy masih menunggu. Meski ekspresinya datar, sebenarnya Lizy merasa bahwa dadanya berdebar dengan sangat kencang sekali.

“Aku harap, kamu tak punya rasa seperti yang-“

“Ya. Aku mema

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Ikut Aku!

    Tamparan itu membuat sekujur tubuh Lizy seperti sempat mati rasa dan tidak bisa bergerak sama sekali. Seperti ada sesuatu yang membuat Lizy akhirnya tak bisa melakukan apa pun pada saat itu.Saat melirik ke arah dari Hito, Lizy melihat bagaimana kekesalan Hito yang makin membesar. Kini Lizy sudah tahu bahwa Hito akan melampiaskan segala emosinya kepadanya.“Aku tak pernah mengajarkanmu membangkang padaku. Apa ini karena pria yang memungutmu itu?! Sudah kamu jual berapa badanmu sampai dia mau denganmu?!” Suaranya mengeras.Hito membuat orang-orang yang ada di sana tertarik dengan tontonnya dan merasa penasaran. Meski mereka tidak langsung melerai, Lizy bisa tahu orang-orang itu pada saat itu sedang memperhatikan mereka dengan jelas.“Jaga omonganmu!” Lizy menunjuk wajah Hito dengan kasar, “Meski kamu tak senang denganku, jangan seenaknya menuduh Adrian yang bukan-bukan!” kesalnya.Hito sambil membuang muka dengan

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pria Tak Tahu Diri

    Lizy merasakan emosi yang besar itu seperti merambat ke dalam tubuhnya. Ego Hito yang besar dan ingin menjadi seseorang yang mengendalikan tidak pudar sama sekali kepadanya.Napas Lizy terasa begitu sesak. Ia bahkan tidak bisa berkata-kata selama beberapa saat karena merasakan cekikan yang tidak karuan tersebut. Ia berusaha melawan, namun kalah karena badannya mendadak lemas sekali.BRUGHH. Hito menjatuhkannya, hingga akhirnya Lizy baru bisa bernapas dengan baik. Tatapannya yang nanar menunjukkan bagaimana bencinya itu benar-benar memiliki tekanannya sendiri.Alya segera menghampiri Lizy dan berusaha membantunya. Ia panik dan juga kelihatan panik karena tidak tahu harus melakukan apa pada saat itu.“Ka- Kakak! Kakak tidak apa?!” tanya Alya, panik.“Tidak, Alya. Sebaiknya, kamu pergi dari sini,” pinta Lizy kepadanya.“A- Apa? Tidak! Dia akan melakukan hal lebih buruk padamu!” Alya menolak.Napas Lizy

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Maafkan Aku

    Lizy sempat melihat ke belakang, dan ia bisa membaca jelas dari raut wajahnya, bahwa Hito sangat dendam sekali dengan apa yang barusan terjadi padanya itu.Mereka masuk ke dalam mobil Adrian. Perasaan Lizy sebenarnya campur aduk saat melihat bagaimana wajah Adrian yang terluka itu. Di antara tidak enak hati, dan merasa bersalah atas apa yang sudah terjadi pada Adrian.Tak ada satupun dari mereka yang berani bicara pada saat itu. Semua hanya hening dan senyap terus menerus. Suasana seperti mencengkam, dan membuat Lizy jadi makin tidak nyaman.Mereka sampai pada sebuah gedung yang tinggi sekali. Ia mendongakkan kepala, dan melihat ke sana dengan perasaan yang bingung.“Kenapa ke sini?” tanya Lizy, bingung.“Aku yang memesanya, Kak. Kalau langsung pulang, Mama dan Papa pasti akan panik melihat Kak Adrian yang seperti ini,” Alya memberikan penjelasan dengan cepat.“Oh, benar,” Suara Lizy rendah.Mereka

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Setelah itu...

    Mereka memang berhasil memberikan alasan yang masuk akal setidaknya kepada orang tua Adrian. Tetapi, kekhawatiran atas apa yang mungkin akan terjadi setelah ini tidak dapat dipungkiri sama sekali.Selama beberapa hari Lizy merasa gelisah. Karena setelah kejadian tersebut, ia meyakini bahwa Hito tidak akan menyerah sampai di sana. Lizy duduk di belakang rumah Adrian dengan perasaan cemas.“Lizy?” panggil Adrian.Lizy langsung menoleh ke belakang, dan melihat pria itu berjalan mendekat menghampirinya. Dia kelihatan sangat khawatir saat melihat ke arah Lizy.“Oh, Adrian, kenapa sudah di rumah?”“Alya bilang kamu selalu murung di rumah, ada apa?”Lizy menatap Adrian sambil menelan ludah. Ia sudah menyangka pastinya bahwa Adrian akan tahu kondisinya meski Lizy berusaha dengan keras menyembunyikannya.“Haha, maaf, aku merasa sedikit khawatir saja,” Lizy dengan gamblang mengatakannya.&l

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Hadiah Spesial

    “A- Apa? Aku?” Lizy menunjuk dirinya sendiri dengan perasaan yang masih tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar.Adrian menganggukkan kepala.“Bu- Buat apa? Aku tidak memerlukan perusahaan-““Hadiah. Perusahaan ini atas namamu dan laba bersih untukmu. Nanti akan dikelola oleh manajemen profesional. Kamu tinggal pelajari dengan baik bagaimana perusahaan ini sebelum akhirnya berdiri,” ucap Adrian yang menyela dirinya tersebut.Lizy ingin menolaknya. Ini terlalu berlebihan kalau hanya sebagai hadiah. Tetapi, Adrian terus mengoceh menjelaskan bagaimana perusahaan itu akan berdiri dan mengatakan berapa jumlah karyawan beserta perawatan yang perlu dilakukan.Adrian menjelaskan sampai dia berjalan masuk ke dalam meninggalkan Lizy di luar sana sendirian. Lizy tidak tahu apa ia harus mengikutinya, atau membiarkan saja orangnya barusan masuk tanpa dirinya.“Astaga, bagaimana aku akan menolak ini,&rdqu

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Rasa Berbunga

    Respon ini jelas terasa sangat aneh bagi Adrian. Lizy bahkan seolah membuang muka dari Adrian setelah berkata begitu. Melihatnya membuat Adrian jadi merasa sedikit memiliki harapan.‘Apa sekarang Lizy mulai memperhatikanku?’ batin Adrian yang jelas merasa sangat senang sekali.“Aku juga tidak senang, saat Hito selalu mencoba mendatangimu, Lizy,” celetuk dari Adrian.Dengan spontan Lizy melihat ke arah Adrian. Pria tersebut hanya memandangi ke depan dengan kedua tangan yang bertumpu di lututnya tersebut.“Dia yang membuang dan menyakitimu, tapi dia merasa dia yang paling tersakiti,” sambungnya.Raut wajah Lizy seolah tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar. Tetapi, ia berusaha untuk memberikan jawaban dengan segera kepadanya.“I- Iya. Aku juga tidak suka. Hubungan kami sudah berakhir,” ucapnya.Suasana jadi sangat canggung dan tidak nyaman untuk diri mereka berdua pada s

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Belum Resmi

    Lizy akhirnya karena merasa sedikit tidak nyaman dengan perlahan melepaskan tangan Bu Hana dan mencoba untuk mengajaknya bicara dengan santai pastinya.“Sebelumnya maaf Bu Hana, Adrian memang sudah mengatakan perasaannya padaku, tetapi hubungan kami belum lebih dari yang sekarang.”Terkaget Bu Hana mendengarnya. Dia bahkan sampai bersanadar dengan wajahnya yang tidak percaya. Dia sempat kehilangan kata-katanya untuk berbicara kepada Lizy setelah mendengar hal barusan.“Wah …, apa? Sungguh? Apa kurangnya Adrian padamu, Nak? Apa dia cuek? Dia kurang romantis? Wahh, harusnya aku ajarkan dia memperlakukan wanita dengan lebih baik! Sikapnya yang dingin itu memang sulit sekali diubah!” kesal Bu Hana.Kekesalan Bu Hana malah membuat Lizy makin merasa panik. Karena Bu Hana menyimpulkan dengan sepemikirannya saja tanpa mendengar lebih banyak dari dirinya.“Aku akan ajar dia supaya-“Bu Hana yang hendak beran

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Kita Cerai!

    “Apa? Kamu bilang apa barusan?” tanya Lizy yang saat itu sedang memasukkan semua piring dan gelas ke tempatnya.Hito, suaminya yang mendadak pulang cepat itu memandanginya dengan tatapan yang setengah datar dan setengah mengancam ke arahnya.Lizy menghentikan tangannya dan langsung menoleh ke arah suaminya. Ia tak bisa membaca situasi dengan baik setelah mendengar ucapan dari Hito. Rasanya hati Lizy menolak untuk mendengarnya.“Aku sudah menemukan wanita yang bisa menjamin memberikan aku keturunan. Jadi aku mau kita bercerai,” ungkap dari Hito.Mulut Lizy terasa begitu berat dan tak dapat mengeluarkan sebuah kata selama beberapa saat. Rasanya ia tidak bisa mempercayai apa yang barusan didengar dari suaminya tersebut. Seperti candaan, namun sangat serius.“Ha.., hahaha, kamu pasti bercanda, kan?” Lizy berusaha menyangkalnya.“Tidak. Aku serius.”Tatapan Hito berubah menjadi kelihatan sangat serius dan juga seperti orang yang sedang mengancam Lizy pada kala itu. Lizy melihat ke depan ke

Bab terbaru

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Belum Resmi

    Lizy akhirnya karena merasa sedikit tidak nyaman dengan perlahan melepaskan tangan Bu Hana dan mencoba untuk mengajaknya bicara dengan santai pastinya.“Sebelumnya maaf Bu Hana, Adrian memang sudah mengatakan perasaannya padaku, tetapi hubungan kami belum lebih dari yang sekarang.”Terkaget Bu Hana mendengarnya. Dia bahkan sampai bersanadar dengan wajahnya yang tidak percaya. Dia sempat kehilangan kata-katanya untuk berbicara kepada Lizy setelah mendengar hal barusan.“Wah …, apa? Sungguh? Apa kurangnya Adrian padamu, Nak? Apa dia cuek? Dia kurang romantis? Wahh, harusnya aku ajarkan dia memperlakukan wanita dengan lebih baik! Sikapnya yang dingin itu memang sulit sekali diubah!” kesal Bu Hana.Kekesalan Bu Hana malah membuat Lizy makin merasa panik. Karena Bu Hana menyimpulkan dengan sepemikirannya saja tanpa mendengar lebih banyak dari dirinya.“Aku akan ajar dia supaya-“Bu Hana yang hendak beran

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Rasa Berbunga

    Respon ini jelas terasa sangat aneh bagi Adrian. Lizy bahkan seolah membuang muka dari Adrian setelah berkata begitu. Melihatnya membuat Adrian jadi merasa sedikit memiliki harapan.‘Apa sekarang Lizy mulai memperhatikanku?’ batin Adrian yang jelas merasa sangat senang sekali.“Aku juga tidak senang, saat Hito selalu mencoba mendatangimu, Lizy,” celetuk dari Adrian.Dengan spontan Lizy melihat ke arah Adrian. Pria tersebut hanya memandangi ke depan dengan kedua tangan yang bertumpu di lututnya tersebut.“Dia yang membuang dan menyakitimu, tapi dia merasa dia yang paling tersakiti,” sambungnya.Raut wajah Lizy seolah tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar. Tetapi, ia berusaha untuk memberikan jawaban dengan segera kepadanya.“I- Iya. Aku juga tidak suka. Hubungan kami sudah berakhir,” ucapnya.Suasana jadi sangat canggung dan tidak nyaman untuk diri mereka berdua pada s

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Hadiah Spesial

    “A- Apa? Aku?” Lizy menunjuk dirinya sendiri dengan perasaan yang masih tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar.Adrian menganggukkan kepala.“Bu- Buat apa? Aku tidak memerlukan perusahaan-““Hadiah. Perusahaan ini atas namamu dan laba bersih untukmu. Nanti akan dikelola oleh manajemen profesional. Kamu tinggal pelajari dengan baik bagaimana perusahaan ini sebelum akhirnya berdiri,” ucap Adrian yang menyela dirinya tersebut.Lizy ingin menolaknya. Ini terlalu berlebihan kalau hanya sebagai hadiah. Tetapi, Adrian terus mengoceh menjelaskan bagaimana perusahaan itu akan berdiri dan mengatakan berapa jumlah karyawan beserta perawatan yang perlu dilakukan.Adrian menjelaskan sampai dia berjalan masuk ke dalam meninggalkan Lizy di luar sana sendirian. Lizy tidak tahu apa ia harus mengikutinya, atau membiarkan saja orangnya barusan masuk tanpa dirinya.“Astaga, bagaimana aku akan menolak ini,&rdqu

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Setelah itu...

    Mereka memang berhasil memberikan alasan yang masuk akal setidaknya kepada orang tua Adrian. Tetapi, kekhawatiran atas apa yang mungkin akan terjadi setelah ini tidak dapat dipungkiri sama sekali.Selama beberapa hari Lizy merasa gelisah. Karena setelah kejadian tersebut, ia meyakini bahwa Hito tidak akan menyerah sampai di sana. Lizy duduk di belakang rumah Adrian dengan perasaan cemas.“Lizy?” panggil Adrian.Lizy langsung menoleh ke belakang, dan melihat pria itu berjalan mendekat menghampirinya. Dia kelihatan sangat khawatir saat melihat ke arah Lizy.“Oh, Adrian, kenapa sudah di rumah?”“Alya bilang kamu selalu murung di rumah, ada apa?”Lizy menatap Adrian sambil menelan ludah. Ia sudah menyangka pastinya bahwa Adrian akan tahu kondisinya meski Lizy berusaha dengan keras menyembunyikannya.“Haha, maaf, aku merasa sedikit khawatir saja,” Lizy dengan gamblang mengatakannya.&l

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Maafkan Aku

    Lizy sempat melihat ke belakang, dan ia bisa membaca jelas dari raut wajahnya, bahwa Hito sangat dendam sekali dengan apa yang barusan terjadi padanya itu.Mereka masuk ke dalam mobil Adrian. Perasaan Lizy sebenarnya campur aduk saat melihat bagaimana wajah Adrian yang terluka itu. Di antara tidak enak hati, dan merasa bersalah atas apa yang sudah terjadi pada Adrian.Tak ada satupun dari mereka yang berani bicara pada saat itu. Semua hanya hening dan senyap terus menerus. Suasana seperti mencengkam, dan membuat Lizy jadi makin tidak nyaman.Mereka sampai pada sebuah gedung yang tinggi sekali. Ia mendongakkan kepala, dan melihat ke sana dengan perasaan yang bingung.“Kenapa ke sini?” tanya Lizy, bingung.“Aku yang memesanya, Kak. Kalau langsung pulang, Mama dan Papa pasti akan panik melihat Kak Adrian yang seperti ini,” Alya memberikan penjelasan dengan cepat.“Oh, benar,” Suara Lizy rendah.Mereka

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pria Tak Tahu Diri

    Lizy merasakan emosi yang besar itu seperti merambat ke dalam tubuhnya. Ego Hito yang besar dan ingin menjadi seseorang yang mengendalikan tidak pudar sama sekali kepadanya.Napas Lizy terasa begitu sesak. Ia bahkan tidak bisa berkata-kata selama beberapa saat karena merasakan cekikan yang tidak karuan tersebut. Ia berusaha melawan, namun kalah karena badannya mendadak lemas sekali.BRUGHH. Hito menjatuhkannya, hingga akhirnya Lizy baru bisa bernapas dengan baik. Tatapannya yang nanar menunjukkan bagaimana bencinya itu benar-benar memiliki tekanannya sendiri.Alya segera menghampiri Lizy dan berusaha membantunya. Ia panik dan juga kelihatan panik karena tidak tahu harus melakukan apa pada saat itu.“Ka- Kakak! Kakak tidak apa?!” tanya Alya, panik.“Tidak, Alya. Sebaiknya, kamu pergi dari sini,” pinta Lizy kepadanya.“A- Apa? Tidak! Dia akan melakukan hal lebih buruk padamu!” Alya menolak.Napas Lizy

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Ikut Aku!

    Tamparan itu membuat sekujur tubuh Lizy seperti sempat mati rasa dan tidak bisa bergerak sama sekali. Seperti ada sesuatu yang membuat Lizy akhirnya tak bisa melakukan apa pun pada saat itu.Saat melirik ke arah dari Hito, Lizy melihat bagaimana kekesalan Hito yang makin membesar. Kini Lizy sudah tahu bahwa Hito akan melampiaskan segala emosinya kepadanya.“Aku tak pernah mengajarkanmu membangkang padaku. Apa ini karena pria yang memungutmu itu?! Sudah kamu jual berapa badanmu sampai dia mau denganmu?!” Suaranya mengeras.Hito membuat orang-orang yang ada di sana tertarik dengan tontonnya dan merasa penasaran. Meski mereka tidak langsung melerai, Lizy bisa tahu orang-orang itu pada saat itu sedang memperhatikan mereka dengan jelas.“Jaga omonganmu!” Lizy menunjuk wajah Hito dengan kasar, “Meski kamu tak senang denganku, jangan seenaknya menuduh Adrian yang bukan-bukan!” kesalnya.Hito sambil membuang muka dengan

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Ku Tak Bisa

    Padahal dari tadi Adrian memasang wajah dengan penuh senyuman. Tetapi senyuman itu sekarang sudah sirna dan dia kelihatan gugup sekali. Lizy bisa tahu dengan jelas karena keringat dinginnya yang menggucur.Raut wajahnya yang panik dan menghindari tatapannya itu jelas membuat Lizy jadi makin menduga-duga mengenai apa yang sebenarnya hendak dikatakan kepadanya.“Kamu…, tak punya perasaan seperti itu padaku, kan?” Lizy mencoba memastikan.Karena dari diri Lizy sendiri terus menerus menyangkal bagaimana selama ini perhatian Adrian kepadanya. Lizy terus memperhatikan bagaimana Adrian yang kini sudah panik kepalang itu mencari jawaban yang ingin dia berikan.Wajahnya memerah menahan rasa malu, dan bahkan kini ia menundukkan kepala. Lizy masih menunggu. Meski ekspresinya datar, sebenarnya Lizy merasa bahwa dadanya berdebar dengan sangat kencang sekali.“Aku harap, kamu tak punya rasa seperti yang-““Ya. Aku mema

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Memperhatikannya

    Rasa penasarannya ingin membuktikan apa yang diucapkan oleh Alya jelas membuat Lizy merasa makin menggebu sekali. Ia terus menyangkal apa yang ia dengar bahwasannya tidak mungkin Adrian menyukainya.“Lizy, hari ini aku akan mengantarkanmu belanja, ya?” ucap dari Adrian.“Apa? Bukannya sekarang giliran Nia?” Lizy agak terkejut.Adrian sedikit cemberut sebelum akhirnya dia memberikan jawaban lainnya, “Memang kenapa kalau kamu yang pergi? Aku bisa mengantarkanmu,” pinta dari Adrian.Mereka yang sedang bicara di ruang tengah itu membuat siapa pun yang lewat atau berada di dekata sana mendengar apa yang sedang mereka bicarakan. Dan ini jelas menjadi kesempatan bagi orang-orang yang licik.“Tuan Adrian. Sekarang memang giliran saya, jadi kalau berkenan saya bisa ikut dengan Tuan kalau memang tuan ingin berbelanja,” ucap Nia, dengan wajahnya yang sok polos berbicara.Lizy tak terkejut dengan kedatanga

DMCA.com Protection Status