Share

Kecemasan

Author: Dek ita
last update Last Updated: 2024-12-30 17:54:21

Setelah beberapa hari, kini menjadi hari dimana mereka akan mencoba untuk membuat pembicaraan dengan Hito. Rencana dan tempat sudah disiapkan, dan Lizy sudah menghubungi Hito dengan saran dari Loz.

Meski sebenarnya ada cara yang lebih simpel untuk membuat semuanya berjalan, mereka berdua memilih cara ini agar ke depannya Hito benar-benar bisa berhenti dan tidak mengganggu Lizy kembali.

“Kamu sungguh bisa? Apa perlu aku temani?” tanya Adrian sambil menggangmnya dengan erat saat masih berada di dalam mobil.

Lizy membalas genggaman tangan itu, dan memberikan senyuman tipis kepadanya. Ia ingin menunjukkan kepadanya kalau dirinya ini sungguh bisa melakukannya.

“Tidak usah, aku bisa, Adrian. Kamu akan mengawasiku dengan Loz nanti, kan? Kamu bisa memauntauku,” ucap Lizy, menoba membuat Adrian tidak cemas.

“Tetap saja, Lizy. Kamu harus berhadapan dengan mantanmu yang gila. Bagaimana mungkin aku bisa tenang?” Adrian merasa sangat frustrasi.

Kembali Lizy mengusap punggung tangan Adrian, dan jug
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Penculikan

    Ledakan itu membuat seisi kafe langsung berhamburan dengan cepat. Melihat pemandangan yang sangat mengerikan di depan matanya, sempat membuat Adrian dan Loz terdiam sejenak. Namun, mereka mendadak teringat dengan siapa yang ada di dalam sana.“LIZY.” Teriakan para pria yang daritadi memang sudah khawatir itu benar-benar terdengar keras. Mereka berlari dengan cepat menghampiri kafe yang di dalamnya sudah berantakan.Orang-orang yang datang berhamburan untuk melihat juga sudah ramai. Saat di dalam sana, mereka hanya melihat orang-orang yang merupakan pengawal yang menyamar tengah terbaring di lantai karena ledakan yang cukup keras itu.“Dimana Lizy!?” tanya Loz kepada mereka.“Ma- Maaf, Pak. Kami kehilangan dia. Tapi, kami melihat ada seorang pria masuk dengan berlari menariknya bersamaan saat ledakan itu muncul,” ucap salah satu dari mereka.Adrian yang melihat tempat Lizy tadi duduk. Semuanya masih di sana. Dari tas sampao ponsel Lizy masih ada di atas sana, dan menyala,

    Last Updated : 2024-12-31
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Tanpa Jejak

    Loz yang dari awal tak berpikir sampai di sana baru menyadarinya. Lizy yang seorang wanita pasti akan mendapatkan sebuah trauma yang tidak mudah sama sekali. Sekarang Loz benar-benar merasakan panik yang tidak terkira sama sekali.“Itu berarti, kita harus benar-benar bergerak cepat,” ucap Loz.Dilihat dari cara Loz yang memainkan kuku dan juga terus menggigiti bibir saja sudah menunjukkan bahwa dia pun sekarang merasa khawatir.Adrian yang sebenarnya daritadi sudah berpikiran kemana-mana atas keamaan Lizy tak bisa menyangkal. Apapun yang terjadi pada Lizy nantinya, Adrian bertekad untuk tetap menerimanya dan mendampinginya dengan penuh kasih sayang.“Aku akan mencoba mendapatkan semua rekaman CCTV. Paling tidak, kita bisa menemukan keberadaan mereka,” ucap dari Adrian.Loz yang tak pernah sekhawatir ini baru pertama kali merasakan perasaan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Sekarang, ia benar-benar memikirkan keselamatan dari Lizy yang tidak ada di depannya ini.***Sementar

    Last Updated : 2024-12-31
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Kilat Solusi

    Lizy yang sudah terlanjur dilanda oleh kepanikan yang tidak bisa dikenalikan membuatnya merasa frustrasi. Bagaimana ia akan bisa bebas dari sini kalau sekarang benar-benar tidak ada cara untuk bisa mendapatkan bantuan.‘Bagaimana ini? Apa yang bisa aku pakai untuk menghubungi Adrian?’ batinnya yang juga sama tidak bisa tenangnya.Karena rasa paniknya itu, jantungnya terus berdebar kencang dan membuat rasa paniknya jadi makin besar dan membuatnya kini merasa tidak bisa tenang sama sekali.Setelah beberapa saat berusaha berpikir dan tak kunjung menemukan apapun, Lizy perlahan mulai mengatur napas dan menenangkan dirinya dahulu. Kalau terus merasa panik, ia tidak menjamin akan menemukan sebuah cara yang ia butuhkan.Sekali lagi ia mencoba berpikir, dan mengingat apa mungkin ia membawa sesuatu, atau mungkin saja di sekitarnya ada yang bisa ia manfaatkan untuk menjadi penghubung.“Oh, benar! Ada!” serunya dengan suara yang pelan.Lizy mulai melihat ke arah saku mantelnya, dan melihat bahwa

    Last Updated : 2025-01-04
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Terpaksa

    Dengan perasaan yang tidak senang, Lizy mulai memasakkan Hito makanan yang dirinya sebenarnya tidak mau sama sekali. Perasaan yang benci justru menyelimuti dirinya makin besar dan jelas makin membuatnya tidak senang.Siapa juga yang senang memasakkan mantan suami yang otaknya tidak beres ini. Yang ada Lizy bisa ikut gila lama-lama di sini.Ketika sedang memasak, Hito terus memperhatikannya, seolah berusaha memastikan bahwa Lizy masak dengan baik dan juga tidak memasukkan apapun di dalam makanan.Setelah selesai memasak, makanan terhidang d meja makan. Lizy tidak ikut makan, karena Hito dengan sengaja ingin membiarkan Lizy tetap berdiri di samping meja, menahan perutnya yang sudah berbunyi daritadi.“Mmmhh, memang benar. Masakanmu tiada tandingannya. Seharusnya dulu tidak aku ceraikan kamu. Aku benar-benar merindukan rasa masakan ini,” ucap dari Hito yang menikmatinya dengan penuh rasa sukacita.Lizy hanya bisa mengumpat di dalam hatinya. Berharap kalau Hito tersedak makannya, atau pal

    Last Updated : 2025-01-06
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Sudah Kotor

    Lizy yang tangannya dipegang itu sudah bisa langsung menyadari bahwa pasti Hito memiliki niat buruk kepadanya. Rasanya seperti keringat dingin membasahi wajah Lizy karena berpikir mengenai apa yang harus ia ucapkan untuk memberikan alasan.“Aku, mau ke ruanganku. Ruangan itu untukku, kan?” ucap Lizy dengan perasaan gugup.“Kata siapa? Kita akan tidur sekamar lagi, Lizy,” jawab Hito.Merinding. Lizy makin menyadari bahwa Hito bukan hanya sekedar kehilangan akal atau gila semata. Tetapi, dia benar-benar psikopat yang ingin mewujudkan apa yang dia inginkan dengan cara apapun. Meski harus dengan cara terpaksa sekalipun.Lizy berusaha menarik tangannya yang tengah dipegang oleh Hito. Tetapi, Hito makin memegangnya dengan erat tanpa membiarkan Lizy mendapatkan kesempatan.“Kurasa itu tidak etis, Hito. Kamu masih punya istri,” ucap Lizy, berusaha mencari alasan.Mendadak saja Hito langsung menarik Lizy ke arahnya dengan kuat, sampai membuat Lizy berada di pangkuannya. Ia kemudian memeluk Liz

    Last Updated : 2025-01-06
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Terasa Alat

    Mendengarnya jelas membuat Lizy makin merasa sakit hati. Bagi Hito, sekarang diri Lizy bukan apa-apa, dam bahkan bukan wanita berharga lagi. Sekarang dirinya benar-benar menjadi seseorang yang bisa direndahkan dengan mudahnya oleh Hito.Hari makin berlalu, dan Lizy merasa bahwa hidupnya seperti berputar pada sebuah toples yang tidak ada habisnya sama sekali. Bahkan untuk sekedar menghirup napas segar saja, Lizy sudah tidak punya sama sekali.“Sayang…,” ucap Hito yang kini sedang memeluknya dari belakang.Pakaian dinas yang sengaja dibeli oleh Hito agar Lizy pakai selama di rumah sebenarnya membuat Lizy merasa tidak nyaman, dan jelas risih sekali. Tetapi, kalau tidak dituruti, Hito pasti akan menekan tombol yang akan membuat Lizy tersiksa.Lizy terdiam, ia tetap melanjutkan mencuci piringnya berharap bahwa Hito bisa tahu dan menjauh darinya yang sedang mengerjakan sesuatu di depannya ini.Namun, Hito benar-benar tidak peduli sama sekali dengan apa yang sedang dilakukan oleh Lizy, mau i

    Last Updated : 2025-01-07
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Petunjuk!

    Adrian yang mendengarnya semulanya bingung dengan pertanyaan itu. Alya sang adik kemudian menyerahkan tablet kerja yang dipinjam oleh Alya untuk belajar itu.Awalnya tidak ada yang mencurigakan sama sekali. Namun, setelah Adrian melihat dengan baik adanya pesan otomatis yang dibarengi dengan pesan suara membuat matanya terbelalak.‘Penanya dengan Lizy?!’ serunya dalam hati.“Kakak bawa dulu ini, ya. kamu belajar dengan komputer yang ada saja dulu,” ucap Adrian, dengan terburu-buru.Setelah mengatakan itu, Adrian langsung berlari menuju mobilnya dan segera menancap gas ke rumah utama Lizy. Ia benar-benar tidak tahu kalau Lizy ternyata mengirimkan pesan dari sana! Karena memang itu tablet itu punya banyak notifikasi, jadi Adrian tidak begitu memperhatikan.Dengan langkah yang cepat segera Adrian menuju ke dalam dengan izin yang ada, dan menjumpai Loz yang memang tak bekerja lagi setelah Lizy menghilang itu.“Loz!” panggil Adrian dengan napas yang tersengal dan tatapan yang gemetar.“Ada

    Last Updated : 2025-01-07
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Dia Di...

    Tatapan Mia yang menghindar saja sudah menunjukkan bagaimana dia berusaha tak memberitahu mereka. Tetapi, Adrian memang sengaja memegangnya dengan erat agar Mia tidak kabur. Tidak akan ada kesempatan baginya untuk bisa melarikan diri.“Kamu pikir aku bercanda dengan omonganku? Perusahaan keluargamu itu kecil. Selain kamu, perusahaan yang kamu banggakan itu pun bisa aku musnahkan dengan mudah,” ucap Loz, yang penuh dengan ancaman.Bukannya memberitahu dengan segera karena memang dia sudah tersudut, justru Mia malah semakin tidak makin memberitahukan dengan menunudukkan kepala dan tak mau melakukan kontak mata dengan mereka.Lisa yang melihatnya bagaimana respon Mia juga merasa sangat geram. Dengan cepat ia mendekat dan langsung menamparnya dengan begitu keras. Plakkkh. Suaranya sangat garing.“Tinggal bilang saja, apa susahnya sih?!” kesalnya.Mia makin gemetar dan makin tidak menoleh. Adrian yang melihat bahwa sepertinya Mia juga mendapatkan ancaman dari Hito, makanya dia tak mau buka

    Last Updated : 2025-01-08

Latest chapter

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pengakuan dari Loz

    Langsung menoleh Lizy dan Adrian ke arah Loz yang baru saja bicara tersebut. Mereka berdua menungu Loz berbicara dahulu. Tetapi, pria itu nampak sedikit malu dan seperti tak bisa berkata-kata selama beberapa saat.“Ada apa?” Lizy bertanya karena Loz diam cukup lama, dan itu sangat memakan waktu.Loz sempat melirik sejenak, lalu kembali menundukkan kepala karena merasa benar-benar malu hendak bicara sekarang. Sepertinya memang ada sesuatu yang disembunykan oleh Loz saat ini.“Apa pembicaraan ini penting? Kalau tidak, kamu bisa bicara lain hari,” Lizy memberitahukan.“Tidak! Aku harus membicarakannya sekarang!” tegas Loz yang langsung menjawab setelah Lizy berkata begitu.Melihat respon Loz yang terkesan berlebihan membuat Lizy merasa sedikit tak bisa bicara banyak. Jelas ada yang aneh. Lizy seperti membaca gerak-gerik Loz yang hendak mengakui suatu hal yang dimana Lizy merasa aneh sekali.“Sebenarnya…, aku tidak tahu harus mengatakan ini atau tidak,” Loz mulai berucap.Adrian yang mema

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Tidak Mengganggu Sama Sekali

    Baru saja Loz hendak berjalan melewatinya, Lizy dengan cepat menghentikannya sebelum akhirnya Loz benar-benar pergi. Dengan gerak cepat, Lizy memegang tangan Loz pada saat itu juga.Loz yang terkejut juga langsung menghentikan langkahnya dan berbalik badan dengan cepat. Matanya tertuju pada Lizy yang tengah memegangi lengannya tersebut.Menyadari bahwa tindakannya barusan dilakukan dengan spontan, Lizy refleks juga langsung melepaskan tangannya dari lengan Loz barusan.“Maaf,” ucap Lizy.Suasana terasa sangat canggung sekali. Lizy bisa merasakan bagaimana atmosfer di antara mereka berdua sangat tidak nyaman sama sekali. Seperti ada yangv mengganjal di tengah mereka, dan itu sedikit mengganggu.“Maaf, kamu pasti tak nyaman ada aku di sini,” Loz merasa tak enak.Loz kembali hendak beranjak pergi dari sana. Kali ini, Lizy yang sempat tak bisa bicara sama sekali sebelumnya dengan cepat benar-benar menghentikan Loz sebelum Loz juga meninggalkan tempat tersebut.“Aku tidak merasa terganggu

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Lizy Sakit

    Setelah memanggil dokter dan diperiksa keadaan Lizy, Adrian mendapatkan bahwa Lizy hanya kelelahan, dan mungkin perlu istirahat yang sedikit lebih lama. Mungkin masalah yang terjadi membuat Lizy stres berpikir.Adrian duduk di samping Lizy yang sedang berbaring itu dan mengelus perlahan kepala Lizy. Adrian merasa sangat tidak tega sekali melihat istrinya sakit seperti ini.Lizy perlahan melihat ke arah Adrian, dan juga berusaha untuk duduk setelah merasa lelah berbaring daritadi.“Jangan banyak bergerak, Lizy. Kamu masih sakit,” Adrian melarang sambil memegangi Lizy.Lizy memegang kepalanya dan merasa bahwa kepalanya benar-benar terasa berputar-putar tidak karuan sama sekali. Sambil sedikit tertawa Lizy membalas, “Aku perlu ke kamar mandi, Adrian…,” ucap Lizy.Adrian yang dengan sigap langsung menggendong Lizy di tangannya. Lizy sudah tidak punya tenaga untuk kaget lagi. Jadi ia menerima saja apa yang sudah dilakukan Adrian untuknya. Ini pasti yang terbaik.Setelahnya Adrian juga memb

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Salah Sasaran

    Lizy yang melihat bahwa Adrian mendapatkan pukulan tidak mengenakkan itu terus tak bisa berhenti menangis. Ia merasa sangat bersalah melihat wajah suaminya sudah lebam seperti itu.Karena amarah yang sangat besar hendak masuk ke dalam sana untuk bisa berbicara dengan Loz. Tetapi, Adrian langsung menahan Lizy dan memegangi tubuh Lizy yang ingin masuk ke dalam sana.“Lepaskan, Adrian! aku yang akan bicara dengan Loz!” tegas Lizy yang berkali-kali melawan.Adrian tetap menahannya agar tidak masuk ke dalam sana, “Sudahlah, Lizy. Tidak apa, aku pantas mendapatkan ini.”Lizy merasa makin marah setelah mendengarnya. Karena itu seperti Adrian telah melakukan banyak kesalahan hingga pantas dipukuli seperti ini. Ini sama saja dengan merendahkan harga diri seseorang yang dimana orangnya saja tidak jelas dimana salahnya.“Tidak bisa begitu, Adrian! ini namanya keterlaluan! Kalau dia sampai berani memukul hanya karena alasan khawatir, itu sudah kelewatan batas!” Lizy penuh emosi berkata.“Sudah, s

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pulang Mendahului

    Lizy tak kuasa mendengar apa yang dikatakan oleh Adrian kepadanya. Padahal, Lizy tidak masalah kalau semisal memang Adrian mau marah kepadanya. Tidak masalah sama sekali. Mengingat kelakuan Loz yang keterlaluan.Tetapi, sekali lagi, melihat Adrian yang berbesar hati membuat Lizy tak bisa menolaknya. Adrian benar-benar tidak mau Lizy sampai menjauh dari keluarganya sendiri.Esok harinya, adalah hari dimana mereka harus pulang ke negara mereka. Lizy sudah menyiapkan koper dan juga berkemas dengan baik. Tak lupa ia membeli oleh-oleh juga untuk bisa segera ia bawakan untuk orang di rumah.Baru saja mereka turun dan menuju lobi hotel, mereka dikejutkan dengan Lisa yang sudah bersama kopernya, dan juga wajah sembab akibat menangis dalam jangka waktu yang cukup lama.Lizy segera mendekat dan menanyai sang adik, “Lisa? Ada apa? Kenapa kamu menangis?” tanya Lizy sambil memegangi wajah Lisa.Lisa menghapus air matanya dan memandangi Lizy dengan tatapan yang berkaca-kaca. Bahkan syal yang membun

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Tak Punya Hati

    Makin kesal Lizy mendengar apa yang dikatakan olehnya barusan. Dengan perasaan yang tidak karuan, Lizya mendekati Loz, dan langsung menamparnya dengan sangat keras, sampai-sampai Adrian sendiri tak menyadari bahwa Lizy akan melakukan itu.PLAKHHH. Suaranya sangat renyah sekali. Seperti sebuah kerupuk. Loz juga kaget menerima tamparan barusan. Mereka selama ini tidak pernah bertengkar sampai melakukan kekerasan fisik. Tetapi, sekarang bagi Lizy ini sudah keterlaluan.Sudah tidak bisa dimaafkan lagi apa yang telah dikatakan Loz. Apalagi di depan Adrian. Mungkin Adrian tidak menunjukkan bagaimana emosinya. Tetapi, Lizy tidak enak hati dengan apa yang barusan dikatakannya.“Kalau memang merasa bersalah, seharusnya kamu minta maaf! Tapi, kamu malah memperkeruh suasana, dan jelas-jelas menunjukkan ketidaksukaanmu pada Adrian!” tegas Lizy yang merasa kesal.Loz yang menatap ke arah samping berkat tamparan Lizy itu, perlahan memutar kepala dan melihat

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Sangat Menyebalkan!

    Mendengar jawaban itu membuat Lizy merasa makin tidak senang dengan kedatangan Loz kemari. Ia langsung bangun sambil memukul meja, dan pergi dari sana. Wajahnya yang manyun menunjukkan bahwa dia sudah sampai di titik yang tidak baik-baik saja.“Hei! Lizy!” panggil Loz.Lizy mengabaikan panggilannya, dan memilih langsung pergi tanpa berkata sepatah kata apapun kepada siapapun. Bulan madu yang nyaris berjalan sempurna itu dirusak hanya karena rasa khawatir yang berlebihan tanpa ada yang terjadi.Dengan perasaan penuh kecewa, Lizy masuk ke dalam kamar hotelnya sambil membanting dengan sangat keras pintu tersebut. Ia tak bisa melampiaskannya kepada Loz, karena dia adalah kakaknya. Jadi, Lizy memilih melampiaskan pada benda tak bersalah yang ada di hadapannya.Napas Lizy begitu cepat, bahkan detak jantungnya terasa tak bisa perlahan sama sekali. Air matanya sudah mau keluar karena ia menahannya selama perjalanan tadi. Tetapi, ia hanya bisa menangis dalam diamnya karena tak mampu berkata ap

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Disusul saudara

    Adrian dan Lizy yang sedang asik berenang itu benar-benar menikmati bagaimana waktu mereka yang tersisa tersebut. Rasanya menyenangkan, karena mereka berdua punya banyak waktu bersama sekarang ini.Belum lagi, Lizy juga diajarkan bagaimana cara berenang yang baik, dan juga supaya tidak panik saat sedang tenggelam nantinya. Lizy juga diberitahukan beberapa gaya renang yang bisa dipakai dan juga cara menahan napas yang baik.Rasanya semua berjalan sempurna. Adrian yang dikiranya akan sangat menakutkan malah menjadi orang yang paling bisa membuat Lizy merasa nyaman tanpa canggung sedikitpun.“Kakak!” seru seseorang. Saat menoleh secara bersamaan, Lizy dan Adrian mendapati adanya Lisa yang datang dari pintu masuk, dan mengenakan pakaian renang. Tentu saja kedatangannya mengejutkan.“Lisa?” Lizy langsung mengenali.Segera Lizy dan Adrian pergi ke pinggir dan hendak menghampirinya. Tak jauh di belakang sana, ada Loz yang datang dengan celana pendeknya.

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Ajakan Renang

    Esok paginya, mereka bangun cukup siang. Malamnya mereka begadang karena menikmati bagaimana kembang api yang tidak ada habisnya sama sekali. Bahkan mereka juga menonton pertunjukkan khusus di pesta tersebut.Negara orang memang punya caranya tersendiri merayakan hari raya besar yang Lizy baru ketahui saat ini.Di atas ranjang, Lizy membalik badan dan melihat bahwa Adrian masih mengantuk. Bahkan saat tidurpun Adrian tidak ada hentinya membuat Lizy merasa sangat takjub sekali. Ketampanannya berada di luar akal sehat.Dengan pelan Lizy mencubit hidung Adrian dengan perasaan yang sangat gemas sekali. “Hihi, suamiku tanpan sekali,” puji Lizy.Di detik itu Adrian langsung membuka mata dan membuat pandangan mata mereka saling bertemu. Lizy terkejut karena Adrian yang mendadak bangun dan memandanginya.“Kenapa, istriku? Apa kamu sekarang terpesona denganku?” tanya Adrian dengan nada yang menggoda.Godaan itu membuat wajah Lizy seketika langsung berubah menjadi merah padam. Rasanya malu sekal

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status