Share

Bab 14 Yang tersembunyi

Author: Strrose
last update Last Updated: 2024-05-08 16:00:20

Suara dentuman musik memecah keheningan, menyambut kedatangan Harry yang baru saja memasuki klub. Langkahnya mantap, mencari seseorang yang mungkin bisa memberikan jawaban atas keberadaan orang yang dicarinya.

Setelah beberapa langkah, ia menghampiri salah satu anak buah Tuan Dave yang tengah berdiri di pinggir ruangan.

"Dimana aku bisa menemui Tuan Dave?" tanya Harry dengan suara mantap, tetapi juga penuh kegelisahan.

"Tuan Dave tidak berada di sini, hanya ada asistennya. Kamu bisa menemui dia di ruangannya" jawab si pria sambil mengarahkan pandangan ke belakang, menuju ruang yang tersembunyi di balik kerumunan.

Harry mengangguk, mengucapkan terima kasih pada pria itu, kemudian melangkah maju melewati kerumunan yang sedang berdansa.

Dia sempat hampir terlena oleh dentuman musik disko yang mengalun keras, menciptakan suasana yang semakin membingungkan di dalam hatinya.

Namun, di tengah gemuruh dan keriuhan, Harry tetap fokus pada tujuannya.

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 15 Pertengkaran

    “Tidak Mas, aku tidak mau Mas bekerja di klub malam” Ucap Zara saat Harry memberitahunya bahwa Harry ditawari pekerjaan oleh Dion"Zara, kita butuh uang. Aku harus melakukan apa yang terbaik untuk keluarga kita. Ini tawaran menggiurkan, gajinya besar dan jam kerjanya pun terhitung cepat" katanya dengan suara yang memperlihatkan keputusasaan.Zara menatapnya. "Aku tidak peduli, Mas. Aku tidak ingin kamu terlibat dalam hal-hal yang gelap seperti itu, apa Mas yakin keamanan Mas terjaga disana? Mas sendiri yang bilang jika Mas dikejar sesuatu yang berbahaya" ujarnya dengan suara yang tegas.Keteguhan Zara membuat Harry frustrasi. "Mas tidak memiliki pilihan lain, Zara! Mas akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk meMastikan kita tidak kehilangan segalanya" bentaknya, suaranya penuh dengan ketegangan dan keputusasaan yang terpendam.“Mas!” panggil Zara, namun suaranya terhenti ketika Harry mengeluarkan sebuah cek.Zara memand

    Last Updated : 2024-05-08
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 16 Egoisnya Harry

    Zara membuka matanya dengan perlahan saat sinar mentari mulai menyelinap masuk melalui jendela kamar tidurnya.Dia merasakan kelelahan dan rasa sakit yang menyelimuti tubuhnya, membuatnya menggeliat pelan di atas tempat tidur.Dengan langkah yang gemetar, dia bangkit dari tempat tidur dan menapaki lantai keramik yang dingin menuju kamar mandi.Namun, saat Zara keluar dari kamar mandi, dia menyadari bahwa kehadiran Harry tidak terasa di rumah mereka. Biasanya, suara langkah-langkahnya dan bau kopi yang menyegarkan akan menyambutnya setiap pagi, tapi kali ini, keheningan yang menyelimuti rumah membuatnya merasa hampa.“Mas” Panggil Zara“Mas Harry!” Zara memanggil lebih kerasZara berjalan ke ruang tamu, mencoba mencari tahu keberadaan Harry, mengabaikan rasa sakit yang menghantam kepalanya."Mas…" panggil Zara dengan suara lemah saat dia berdiri di tengah ruang tamu yang sepi. Namun, tak ada jawaban yang

    Last Updated : 2024-05-09
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 17 Pengkhianatan Harry

    “Tumben kak Harry kesini pagi sekali. Ada apa?” Tanya Gina sambil menyendokan nasi ke piring Harry. Mengenai Nico, anak berumur 3 tahun itu sudah tertidur di kamar. Dia tertidur setelah menyusu pada Gina.Harry nampak terdiam sejenak. Pikirannya kembali pada pesan yang diterimanya oleh Dion semalam. Sebuah pesan yang menyuruhnya untuk meninggalkan rumah sebelum matahari terbit karena Tuan Dave yang ingin menemui Zara“Tidak apa-apa, Gina, aku cuma kangen sana Nico" jawab Harry dengan suara yang terdengar ragu.“Makanya, kalau kak Harry kangen, jangan kelamaan ninggalin kami disini, lagian kenapa sih harus pindah ke sini segala?” Tanya Gina, ekspresinya penuh dengan keheranan.“Oh, itu karena-” ucap Harry, namun dia terhenti. Harry berusaha menemukan jawaban yang tepat. Dia tahu bahwa dia harus berbohong untuk melindungi Zara dan menghindari konfrontasi dengan Gina.“Karena rumah kita sedang dala

    Last Updated : 2024-05-09
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 18 Dave kembali

    Zara terbangun dengan kondisi lunglai, kepalanya masih terasa sakit namun dia berusaha menyadarkan diri pada kepala ranjang. Zara ingat bahwa Dave yang tengah menggendongnya.Tiba-tiba Zara menjadi panik, bagaimana jika Harry tahu Dave kerumah mereka?CklekPintu terbuka, sosok yang menjadi kepanikan Zara muncul sambil memainkan menurunkan handphonennya dari telinga. Nampaknya pria itu habis bertelponan“Bodoh” Kata itu yang pertama keluar dari mulut Dave pada Zara.Zara mengengus, matanya menatap Dave dengan tajam “Pergi!” ujar Zara dengan nada tegas, mencoba menunjukkan bahwa dia tidak ingin keberadaan Dave di sana.Dave hanya menggeleng samar, tidak terpengaruh oleh permintaan Zara. Langkahnya mantap mendekati ranjang tempat Zara bersandar, membuat Zara merasa semakin terjepit di antara dinding dan sosok pria yang tidak diinginkannya.Tangan Dave terangkat hendak menyentuh kening Zara namun segera ditepis oleh Zara“Jangan menyentuhku!” serunya dengan suara yang bergetar oleh ketega

    Last Updated : 2024-05-09
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 19 Rencana Dave

    “Hentikan tangismu itu” decak Dave saat kembali memasuki kamar, kali ini ditangannya ada kotak pertolongan pertama dan sebuah paperbag berlogo nama restoran.Zara tak menjawab, dia masih memunggungi Dave bahkan saat merasakan sisi ranjang yang agak turun karena Dave duduk disana.Entah apa yang Dave lakukan, Zara tidak perduli, namun ketika rasa dingin mengenai kakinya yang terluka, perhatian Zara teralihkan.Dia menatap Dave yang dengan ahli membersihkan dan mengobati lukanya lalu melilitkan perban disana. Tindakan tersebut, meski dilakukan oleh Dave, memberikan Zara sedikit ketenangan. Sesuatu yang tak pernah dia kira akan datang dari pria kejam itu.“Andai kaki ini terluka lagi akan kubuat dia tidak berguna sekalian” desis Dave dengan nada penuh kebencian, setelah selesai mengobati Zara.Zara mendelik, hancur sudah rasa terharunya akibat perlakuan Dave yang mengobatinya.“Apa kamu bisa berbicara dengan lebih

    Last Updated : 2024-05-10
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 20 Selalu mempercayainya

    Sebuah lamborghini huracan silver baru saja meninggalkan halaman rumah dan Harry yakin jika mobil itu milik Dave.Tampaknya pria itu sibuk dengan istrinya, dan bayangannya saja sudah membuat hati Harry sakit.Saat mobil Dave menghilang dari pandangan, Harry meMasuki halaman dan bergegas Masuk ke rumah untuk melihat kondisi Zara.Harry Masuk ke dalam kamar, dia lega melihat bahwa tidak terjadi apa-apa padanya Zara. Zara sedang makan sambil bersandar pada kepala ranjang lalu pandangan Harry turun menuju kaki ZaraRasa leganya tadi hilang bergantikan dengan khawatir begitu melihat perban yang membalut telapak hingga punggung kaki Zara.“Kakimu kenapa?” Tanya HarryZara tersentak sejenak, dia baru sadar jika Harry berada di kamar dengannya“Terkena pecahan kaca Mas” jawab Zara sambil tersenyum tipis lalu menyuapkan bubur ke mulutnya. Bubur itu hampir sama seperti bubur ayam biasa, yang membedakannya hanyalah penyaj

    Last Updated : 2024-05-10
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 21 Hari pertama menjadi sekertaris Dave

    Zara menatap gedung besar dan megah didepannya dengan mulut yang nyaris menganga. Bangunan pencakar langit itu begitu mengesankan baginya, dengan arsitektur modern yang mencerminkan kekayaan dan kekuasaan."Dia benar-benar memiliki segalanya, kecuali sifatnya" gumam Zara, matanya melihat setiap detail gedung tersebut sambil melangkah menuju pintu masuk.Zara menuju meja resepsionis. Seorang wanita dengan setelan abu-abu dan rambut yang tertata rapi menyambutnya.“Selamat datang di PT Carpen tbk, ada yang bisa dibantu bu?” Tanyanya ramahZara tersenyum “Saya punya janji dengan pak Dave” Jawab Zara“Boleh saya tanya nama ibu siapa?”“Zara Adelia Putri”“Ah, Ibu yang akan jadi sekertaris pak Dave?”“Iya mbak” Jawab Zara“Baik, sebentar ya bu”Setelah beberapa saat resepsionis itu kembali berbicara “Sebentar lagi Pak Dave akan da

    Last Updated : 2024-05-10
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 22 Bertemu teman lama

    “Dion?”Zara tidak bisa menyembunyikan kejutannya saat melihat Dion masuk ke ruangan. Matanya membelalak, mencoba memproses kejutan yang begitu tiba-tiba.”Halo, sekertaris Zara. " ucapnya dengan suara yang tenang namun penuh arti.Zara menatap Dion "Kamu Dion temanku dengan Layla dulu?” tanyanya, mencoba mengendalikan getaran dalam suaranya.“Ekhem” Deheman itu membuat percakapan singkat mereka terhentiDion mengangguk kearah Zara dengan sopan sebelum menatap Dave. “Ada apa Tuan?” tanya Dion“Jelaskan pekerjaan yang akan Zara lakukan dan antar dia ke tempatnya”“Baik Tuan” Dion nampak sedikit menunduk hormat lalu menatap Zara “Mari sekertaris Zara”Zara mengikuti Dion keluar dari ruang kerja Dave. Dion membuka pintu disisi kiri “Sudah lama sejak Tuan Dave memiliki sekertaris pribadi jadi ini ruang dadakan yang dibikin” Jelas Dion

    Last Updated : 2024-05-11

Latest chapter

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 159 Sebuah keajaiban

    “Darling” Suara itu sontak mengagetkan Zara. Tubuhnya membatu dan sontak beberbalik. Dave sedang bersandar di pintu sambil bersedekap dada menatapnya dengan tatapan tajam mengintimidasi“D..Dave.. kamu sudah kembali?” Tanya Zara tersendat-sendatDave tidak menjawab. Sekarang, ia melangkah mendekati Zara. Zara merasa seperti penjahat yang tertangkap basahDan di sana, di ambang pintu, berdiri Dave. Wajahnya tampak tenang, tetapi matanya penuh dengan sesuatu yang tidak bisa Zara baca dengan jelas—apakah itu penyesalan, rasa bersalah, atau bahkan sesuatu yang lebih gelap?"Mencari sesuatu?" tanya Dave dengan nada yang sulit ditebak, matanya tertuju pada tumpukan foto di tangan Zara.Zara menelan ludah, merasa seluruh tubuhnya menegang. "Dave... apa maksud semua ini? Mengapa ada foto-foto ini? Siapa yang memotretku?" tanyanya dengan suara yang bergetar, menuntut jawaban.Dave melangkah lebih dekat, tetapi Zara mundur selangkah, menjaga jarak di antara mereka. Dia tidak ingin mempercayai b

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 158 Obesesi mengerikan Dave

    ‘Kau bisa mencaritahunya sendiri dirumah itu’ Pesan terakhir yang Sylvia tinggalkan membuat Zara gelisah dan penasaranZara mempercayai Dave namun dia ingin tahu apa yang Dave sembunyikan darinya. Zara berjalan perlahan-lahan menyusuri lorong rumah besar itu menuju ruang kerja DaveZara nampak ragu sejenak sebelum dia masuk dan menatap isi ruangan itu. Zara mengigit bibir bawahnya lalu mengeluarkan sebuah kunci yang Sylvia berikan.Dalam ruang kerja Dave, terdapat sebuah pintu yang selalu terkunci rapat dan kini kunci itu ada ditangannyaCtak..Saat dia mendorong pintu itu perlahan, ruang rahasia terbuka di depannya. Ruangan itu dipenuhi oleh berkas-berkas, dokumen, dan peta besar yang tergantung di dinding. Mata Zara tertuju pada satu dokumen yang tergeletak di atas meja besar, seperti sesuatu yang sengaja dibiarkan terbuka. Tangan Zara gemetar saat dia meraih dokumen itu.Mata Zara mulai membaca, dan semakin dia membaca, semakin cepat jantungnya berdetak.Tubuh Zara membeku di tempa

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 157 Pertengkaran Carpenter

    “Aku baru tahu jika sepupuku ini bodoh” Ucap Sylvia yang ditujukan pada DaveDave mengernyit, menatap Sylvia kesal “Apa maksudmu, Sylvia?” tanyanya, suaranya masih diliputi amarahSylvia mendesah, menyilangkan tangan di depan dada sambil menatap Dave dengan tatapan penuh penilaian. “Kau selalu memikirkan segalanya dengan begitu terencana, begitu strategis. Tapi ketika menyangkut Zara, kau benar-benar buta, Dave” katanya dengan nada tajam.“Kau menjadi lemah karena perasaan tak bergunamu itu” SambungnyaDave menahan diri untuk tidak memaki atau bahkan memukul Sylvia.Marcus, yang sedari tadi hanya menonton, tertawa kecil. “Lihatlah kau, Dave. Bahkan adik perempuanku bisa melihat betapa bodohnya kau dalam hal ini. Kau mungkin seorang pemimpin yang hebat, tapi dalam urusan hati, kau hanya seorang amatir.”Dave menoleh tajam ke arah Marcus, tetapi dia tahu bahwa Sylvia dan Marcus, meski

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 156 Menghilangnya Erman Carpenter

    Dave tiba di markas dengan langkah cepat, pandangannya menyapu ruangan yang penuh dengan kesibukan. Anak buahnya bergerak cepat, mencoba mengendalikan situasi yang jelas sedang berada di luar kendali. Beberapa dari mereka tampak terluka, dan suasana tegang terasa di udara."Apa yang terjadi di sini?" tanya Dave dengan nada tajam, suaranya memotong kebisingan di ruangan itu. Semua orang berhenti sejenak dan menoleh ke arahnya, merasakan otoritas yang dibawa Dave ke dalam ruangan.Seorang pria dengan luka di bahu mendekati Dave, wajahnya penuh kecemasan. "Tuan Carpenter, ada penyerangan mendadak. Kami tidak tahu dari mana mereka datang, tapi serangan itu terorganisir dengan sangat baik.""Siapa yang menyerang kita?" Dave mendesak, matanya penuh dengan kemarahan yang tertahan. Dia merasa marah dan frustasi, tidak percaya bahwa markas mereka bisa diserang dengan begitu mudah.Pria itu menelan ludah, tampak ragu sejenak sebelum menjawab, "Kami masih mencari ta

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 155 Ditinggalkan

    "Selamat, Tuan Carpenter. Istri Anda mengandung anak kembar" ucap Dokter kepada Dave yang menemani Zara saat memeriksakan kesehatan kehamilannya."Benarkah?" sahut Dave sambil menatap Zara yang duduk di sampingnya. Tatapan bahagia jelas terlihat di wajahnya"Iya, bayinya dalam kondisi sehat, tolong jaga kesehatan dan jangan mudah lelah.""Itu pasti, Dok. Aku akan menjaga istriku selalu."Zara tersipu malu saat Dave mencium pipinya di hadapan dokter itu. "Ini resep vitamin, jangan lupa diminum secara teratur" kata Dokter sambil memberikan selembar kertas pada Dave."Terima kasih, Dok." Ucap Zara. Setelahnya dia berdiri dan Dave menggandeng tangan Zara keluar ruangan itu."Setelah ini kita mau kemana, Dave?" Tanyanya"Makan malam. Kau mau makan di restoran mana?""Emm aku tidak mau di restoran mana pun."Dave mengernyit bingung. "Lalu kau mau makan dimana?"“Aku ingin kau yang masak” kata Zara sambil ter

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 154 Berdamai dengan masa lalu

    “Luna, aku ingin menamainya Luna”Dave terdiam sejenak. Wajahnya yang semula penuh kasih dan ketenangan berubah menjadi kaku, seperti baru saja ditampar oleh kenyataan yang menyakitkan. Tangannya berhenti bergerak di atas perut Zara, dan dia menariknya perlahan, seolah-olah menyadari bahwa nama itu adalah sesuatu yang tidak pernah ingin dia dengar lagi dalam konteks ini.Nama itu, Luna, membawa banyak kenangan yang bercampur antara manis dan pahit. Luna, wanita yang pernah ia cintai, dan wanita yang harus ia relakan pergi, kini kembali menghantuinya dalam bentuk yang sama sekali tidak ia duga—sebagai nama untuk anak yang ia nantikan bersama Zara.Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba untuk tidak memperlihatkan ketegangan yang tiba-tiba melanda dirinya. "Darling... Luna adalah nama yang sangat indah, tapi...," suaranya sedikit serak, dan dia berusaha mengumpulkan kata-kata yang tepat. "Apakah kau yakin itu nama yang kau inginkan untuk anak kita

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 153 Nama Luna

    Dave selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dengan rambut masih sedikit basah. Dia mengenakan kaus sederhana dan celana panjang, terlihat lebih santai dari biasanya.Di meja makan, Zara sudah menyiapkan makan malam dengan tampilan yang rapi dan sempurna, seperti biasa. Namun, ada sesuatu yang berbeda malam itu, sesuatu yang Dave tidak langsung sadari.“Bagaimana kondisimu?” tanya Dave“Lebih baik, tadi aku emosional karena hormone kehamilan” Jawab ZaraMereka duduk berhadapan di meja makan, tetapi percakapan yang biasanya hangat dan penuh canda terasa hambar malam itu. Zara menjawab setiap pertanyaan Dave dengan singkat, dan sering kali dia hanya mengangguk tanpa benar-benar melihat Dave.Ekspresi wajahnya datar, tidak ada senyum yang biasanya menghiasi wajahnya saat mereka makan bersama. Dave merasakan dingin yang perlahan merayap di antara mereka, tetapi dia memilih untuk tidak menanyakannya saat itu, berpikir mungkin Z

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 152 Rapuh

    Dave yang baru saja pulang dibuat kaget melihat Zara yang bersandar pada ranjang sambil menangis“Darling?” Dave memanggil lembut, suaranya penuh dengan kekhawatiran saat melihat Zara. Pikirannya langsung dipenuhi oleh seribu kekhawatiranapa yang terjadi saat dia pergi?“Apa Sylvia melakukan sesuatu padamu?” tanya DaveDave segera mendekati Zara, duduk di tepi ranjang dan meraih tangannya.“Darling, katakan, apa Sylvia yang membuatmu begini?”Zara menggeleng, kepalanya mendongak menatap Dave. Air mata bercucuran dari netra hazel itu“D..Dave..” Rintih Zara"Aku disini Darling. Katakan, apa yang terjadi padamu?” matanya berusaha mencari penjelasan di wajah istrinya.Zara mencoba menahan isakan yang masih tersisa. "Dave… kenapa kau harus pergi? Kenapa semuanya terasa begitu sulit?" suaranya terdengar putus asa.Dave merasakan hatinya tercabik-cabik meliha

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 151 Rahasia yang Dave sembunyikan

    "Aku tidak bisa kehilangan dia, Sylvia. Aku butuh dia... kita butuh dia" ujarnya, suaranya hampir bergetar“Kau bodoh” Ucap Sylvia, kali ini nada bicaranya terdengar sinis “Kau lemah Zara, apa kau paham itu?”Zara mengangguk pelan, dia sadar bahwa yang Sylvia ucapankan adalah kebenaran“Kau terlalu percaya padanya, terlalu mudah jatuh ke dalam perangkapnya. Seorang Carpenter bukanlah orang tulus, Zara.”“Aku menasehatimu sebagai seorang wanita” lanjut Sylvia, suaranya kini lebih lembut namun tetap tegas. Ia bersandar pada sofa, pandangannya menjelajahi sekeliling rumah. "Dave memberikanmu sangkar yang bagus" gumamnya, seakan berbicara lebih kepada dirinya sendiri daripada kepada Zara.Zara mengikuti pandangan Sylvia, memperhatikan setiap sudut rumah yang indah ini. Rumah yang dulu terasa seperti tempat berlindung yang aman, kini terasa seperti penjara mewah. Setiap sudutnya mengingatkannya pada kebaha

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status