Share

BAB 125 : Renungan Erwin

Dan karena itu pula, Ardiya ingin memberikan bukti cintanya yang paling besar, adalah memberikan kesempatan Cleo untuk senyuman yang sama.

Meski sekalipun, senyuman itu berasal dari Brahmana.

Tidak satu kali pun Brahmana melirik Cleo. Bahkan dengan kejam, menolak tegas semua ajakan dan tawaran Cleo.

“Siapa kamu dengan tega melukai hati gadis sebaik Cleo?!” Ardiya menyentak marah pada Brahmana. Tangannya mendorong bahu Brahmana dengan kasar.

Ia mendatangi Brahmana di ruang perpustakaan, kala mendapati Cleo yang menangis setelah ajakannya ditolak mentah-mentah oleh Brahmana.

“Jika kamu menyukainya, kenapa tidak kamu saja yang mengencaninya?” ujar Brahmana datar.

“Brengsek kamu!” Ardiya melayangkan pukulan ke arah wajah Brahmana.

Namun dengan gesit, Brahmana menghindari pukulan itu lalu menangkap tangan Ardiya dan memutar tubuh adik sepupunya itu hingga Ardiya mengerang kesakitan.

“Jangan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Susi Yulianti
ceritanya makin menarik, gak nyangka itu dhiya punya dendamnya karena cleo.. gak sabar nunggu bab bab selanjutnya
goodnovel comment avatar
Tora1610
semangat thor, lanjutkan update-nya. ditunggu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status