Share

Bab 170

Wisnu menghela nafas lega. Akhirnya ia bisa membujuk Asma untuk tidak ikut menjemput Dimas di rumah Tuan Hamzah. Jika saja Asma terus memaksa, pasti semua rencana Wisnu akan berantakan.

Kemarin Tuan Hamzah sudah menghubunginya, dan mengatakan jika Dimas dan adiknya sudah berada di Jakarta.

"Kemana Tuan?" ucap lelaki yang duduk di bangku kemudi menyadarkan Wisnu dari lamunannya. Lelaki itu mengalihkan tatapannya dari kaca samping mobil pada Pak Sardi yang duduk di bangku kemudi..

"Kita ke rumah Tuan Hamzah, Pak!" jawab Wisnu datar.

"Oh, saya kira Tuan mau pergi ke kantor." Pak Sardi tersenyum kecil.

"Tidak Pak," balas Wisnu dengan senyuman yang sama. Ia kembali mengalihkan tatapannya pada kaca yang berada di samping mobil.

Mobil yang Pak Sardi kendarai mulai masuk ke perumahan elit yang berada di daerah Jakarta Selasa. Perumahan berharga mahal berdiri megah di samping kiri dan kanan. Mobil yang membawa Wisnu berhenti di depan salah' satu rumah berlantai tiga yang ada di ujung jalan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status