Share

34. Sertifikat Rumah

Membelah jalanan Kota Surabaya. Bram memfokuskan diri menyetir mobilnya menuju rumah sakit. Di depan sana, kendaraan saling menyalip satu sama lain. Beradu kecepatan.

Bram menelan saliva. Ia mendadak gerah. Saat tanpa sengaja kedua matanya beradu pandang dengan Lastri. Dari pantulan kaca depan kemudi. Kedua pasang mata itu bertemu pandang.

Tanpa sengaja.

Ah, rasa yang telah lalu itu rupanya masih ada.

Menarik diri. Bram lalu mengembuskan napas pelan. Ia menetralkan deguban jantungnya yang tak tahu diri. Bisa-bisanya saat keadaan tengah genting. Hatinya justru berdebar-debar. Duh.

Dibukanya kancing krah kemeja paling atas. Melonggarkan dasi.

"Cepat, Mas. Suhu badan Hasan makin panas!" Lastri setengah menjerit.

Bram menoleh ke belakang. Benar, dilihatnya Hasan semakin lemas. Raut khawatir terpancar di wajah Bram. Kalau pun bukan anaknya. Bram tetap saja khawatir. Karena memang ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status