"Kamu di sini?" Alona menghampiri Louis yang sedang berada di taman seorang diri.Wanita itu sudah mencari keberadaan saudaranya itu sedari tadi. Jika kediaman tuan Mahardika sedang bersedih dan meratapi semua perbuatannya maka di Mansion Alex,semua orang terlihat begitu bahagia dengan kedatangan Angelina. Louis menoleh dan melihat Alona yang sedang tersenyum ke pada dirinya. Wanita itu menghampiri saudaranya dan duduk di sampingnya. "Dari mana kamu tahu jika aku berada di sini?Apa tidak masalah jika kita berbicara santai layaknya seorang saudara?"Louis menatap ke arah Alona setelah mengatakan hal itu. "Tentu saja tidak masalah.Kita ini adalah saudara dan meskipun kita bukan saudara,aku juga tidak keberatan. " Louis tersenyum kecil dan pandangan keduanya lurus ke depan.Dia jelas tahu jika Alona datang karena sesuatu hal. Alona dan Louis saling diam satu sama lain selama beberapa menit. Alona tidak tahu harus memulai dari mana untuk mengatakan tujuan nya menemui Louis.
"Apa kalian berdua dekat?"Liam bertanya ketika mereka berdua sudah jauh. "Tidak,kami tidak seperti itu."Jawab Lily mengalihkan pandangannya. Liam yang melihat hal itu hanya tersenyum kecil. Dia jelas mengerti situasi nya hanya dengan melihat tatapan mata mereka berdua.Tatapan mata Louis dan Lily jelas tidak bisa berbohong. Sementara Lily merasakan dadanya sesak. Bahkan dia berusaha untuk menahan diri untuk tidak menangis di hadapan pria yang merupakan kekasihnya tapi dia tidak memiliki perasaan apa pun. "Aku ingin pernikahan kita di laksanakan secepatnya sayang. Kamu tidak keberatan bukan,aku kembali hanya untuk menikahi mu dan aku ingin membawa mu tinggal di Eropa."Ucap Liam yang semakin membuat Lily ragu. "Khmmm." Sementara itu di sebuah Klub,Louis tengah menenggak minuman beralkohol langsung dari botolnya.Pikiran pria itu tengah berkecamuk,dadanya terasa begitu perih ketika dia mengetahui kenyataan jika Lily sudah menjadi milik orang lain. "Brengsek,tapi kenapa aku
"Mommy.."Teriak Kelvin ketika melihat Mommy nya ambruk ke tanah. "Sayang.."Teriak Alex dengan dada yang bergemuruh ketika melihat istrinya tergeletak di hadapannya dengan bersimbah darah. Alex segera menggendong putranya dan menghampiri istrinya. Pikiran Alex begitu kacau setelah melihat istrinya ambruk di tanah dengan luka tembak di punggungnya. 1Kelvin yang melihat mommynya tidak sadarkan diri hanya bisa menangis.Alex segera menghubungi anak buahnya dan hanya beberapa menit saja. Taman itu di penuhi oleh anak buah Alex. Seluruh pengunjung terlihat panik dengan adanya kejadian itu. Tidak ada yang menyangka jika akan terjadi kejadian seperti di taman bermain .Seluruh pengunjung akan menjadi panik dan berhamburan. Alex memberikan Putranya kepada pengawalnya dan membopong tubuh istrinya masuk ke dalam mobil. Mobil mereka pun melaju meninggalkan taman menuju ke rumah sakit. Tidak butuh waktu lama,mereka sudah tiba di depan rumah sakit,Bersamaan dengan datangnya Louis.Louis
"Jika kamu mencintainya maka perjuangkan dia."Ucap Alex menepuk bahu tangan kanannya. Louis diam dan menatap ke arah Alona yang terlihat masih pucat.Louis tahu apa yang di rasakan oleh tuannya saat ini. Bahkan dia juga merasakan sakit hati ketika meliha Alona terbaring dengan wajah yang terlihat begitu pucat. "Selidiki semuanya.Aku yakin seseorang yang cukup berkuasa terlibat dalam hal ini. "Ucap Alex menatap ke arah tangan kanannya. "Aku mengerti tuan."Jawab Louis dengan pandangan yang tidak pernah lepas dari wajah saudaranya. "Cepat sembuh Alona,aku berjanji akan mendapatkan orang yang telah melukai mu.Aku tidak akan pernah membiarkan mereka lolos begitu saja."Batin Louis meninggalkan ruangan tersebut. Begitu keluar,dia melihat tuan Mahardika berdiri di depannya.Louis tahu jika pria paruh baya itu datang untuk melihat putrinya. "Apa yang kamu lakukan di sini?"Louis bertanya dengan nada yang begitu dingin. "Aku dengar Alona terluka,aku hanya datang untuk melihat bag
Di dalam ruangan perawatan,Alona masih belum sadarkan diri. Alex yang melihat hal itu terlihat begitu khawatir kepada istrinya. "Cepat buka mata mu sayang.Aku tidak bisa melihat mu terus menerus seperti ini. Aku ingin melihat senyuman manis mu seperti biasa,aku juga merindukan omelan mu."Batin Alex terus menatap wajah istrinya dan menggenggam tangannya. Sementara itu di luar ruangan,tuan Mahardika masih saja setia menunggu agar tuan Mahendra memberinya izin untuk menemui putrinya tapi sepertinya hal itu mustahil karena kedua anak buah tuan Mahendra tidak pernah beranjak dari depan pintu sedangkan tuan Mahendra sudah meninggalkan tempat itu sedari tadi. "Apa ayah tidak bisa melihat mu sekali saja nak?Ayah tahu kesalahan terbesar ayah tapi aku tidak bisa mengembalikan keadaan."Batin tuan Mahardika memutuskan untuk meninggalkan rumah sakit dengan perasaan yang begitu kecewa. Sementara itu di dalam mansion milik Alex.Kelvin mencari keberadaan mommy nya. Bocah laki-laki itu mula
Alex meraih ponselnya dan menghubungi orang kepercayaannya. Pria itu terlihat begitu khawatir kepada istrinya dan kemarahan yang dia rasakan kepada orang yang sudah berani melukai wanita yang di cintainya. "Tuan memanggil saya?"Tidak butuh waktu lama,Louis sudah menemui Alex. "Apa kamu menemukan kendala Louis?Baru kali ini kamu lama tidak menemukan informasi. Aku tidak ingin terlalu lama menunggu Louis. "Alex sama sekali tidak mengalihkan pandangannya. Pemimpin Black Dragon itu tetap saja menatap ke arah depan.Dia sama sekali tidak berbalik sedikit pun kepada tangan kanannya. "Saya juga merasa hal yang sama tuan.Tapi sepertinya ada yang janggal dalam masalah ini tuan.Kami mengira jika pria yang di temukan meninggal bukan pelakunya." "Lalu,apa kamu menemukan sesuatu yang mencurigakan?" "Sampai sekarang kami tidak memiliki titik terang tuan." "Segera temukan Louis. Temani Kelvin,aku ingin kembali ke rumah sakit.Aku takut terjadi sesuatu kepada Alona dan perketat penjagaan m
"Apa aku boleh masuk?"Louis menatap ke arah anak buah Alex. "Maaf tuan,kami tidak mendapatkan perintah dari tuan Alex maka dari itu kami tidak akan mengizinkan anda masuk."Jawab anak buah Amex menatap ke arah tuan Jhon. "Baiklah,aku akan menunggu di sini."Tuan Jhon duduk di depan ruangan tersebut. Dia tersenyum kecil melihat sikap dingin anak buah Alex.Pria paruh baya itu dengan patuh duduk di depan ruangan sambil menunggu sebuah kepastian dari Alex. Beberapa menit kemudian,Angelina membuka pintu dan melihat ke arah Jhon.Wanita paruh baya itu tersenyum kecil dan melangkahkan kakinya mendekati pria yang di cintainya dahulu. "Kamu di sini. "Angelina duduk di samping tuan Jhon. "Aku datang untuk melihat mu dan putri mu.Aku tahu jika kamu pasti begitu terluka ketika melihat kondisi putrimu yang seperti itu. " "Kamu benar,Aku baru saja bertemu dengan nya tapi dia mendapatkan masalah sebesar ini.Entah siapa yang melakukan hal ini tapi dia sama sekali tidak punya hati nurani.
"Lily,Paman benar benar tidak ingin kamu bersedih hati. "Batin Paman Jack yang begitu mengkhawatirkan keponakannya satu satunya. Di dalam mobil,Lily tidak pernah mengatakan sepatah kata pun. Wanita itu hanya diam dan tidak berniat untuk membuka pembicaraan dengan laki-laki yang tidak di cintainya. Begitu juga dengan Wiliam,pria itu juga tidak seperti biasanya. Dia yang selalu ceria di hadapan Lily tapi dia berubah setelah dia kembali dari negara lain.Pria itu lebih banyak diam dan entah apa yang ada di pikirannya.Bahkan sikapnya kepada Lily juga tidak seperti biasanya. Saat ini Wiliam hanya melirik ke arah Lily yang begitu banyak diam.Lily adalah wanita yang ceria tapi kali ini dia menjadi wanita yang pendiam. "Apa Paman Jack memiliki sesuatu hal yang begitu penting untuk di bicarakan kepada mu sayang?"Setelah cukup lama diam,wiliam membuka suara begitu mereka tiba di depan sebuah bioskop. "Tidak,Paman memang selalu kembali jika dia merasa lelah. Dan kami selalu mengobrol
"Mommy. "Kelvin berlari menghampiri mommynya ketika mereka sudah masuk ke dalam kamar dan melihat mommynya sedang berdiri di balkon kamarnya. "Dari mana sayang?"Alona bertanya kepada putranya yang saat ini sedang memeluk kakinya. Kelvin berbalik menatap daddynya,Bocah laki-laki itu terlihat ragu untuk mengatakannya. Dia tahu jika mommynya tidak begitu mengizinkannya untuk menyantap berbagai cemilan. "Kami hanya makan es krim sedikit sayang.Jangan membuat Kelvin tertekan seperti itu. "Alex mendekati istrinya dan tersenyum kecil. Alona melihat ke arah putranya dan dengan cepat bocah laki-laki itu tersenyum lebar ke arah mommynya. Alona yang melihat hal itu hanya bisa tersenyum kecil. "Bagaimana keadaan mu sayang?"Alex menatap wajah istrinya yang terlihat masih pucat. "Sudah membaik sayang. Aku baik-baik saja,jika kamu memiliki pekerjaan,Lakukanlah."Alona tersenyum kecil dan menatap wajah suaminya. "Aku tidak akan kemana mana.Aku hanya akan menyelesaikannya di ruang ker
plak... "Kamu tidak tahu,apa yang membuat ku seperti ini. Aku mencintaimu tapi ternyata kamu mencintai pria lain.Hatiku sakit Lily,selama ini kamu bersama ku karena hutang budi.Bukankah kamu membuat ku terlihat begitu menyedihkan?"Wiliam menatap sendu ke arah wanita yang di cintainya. "Ada apa dengan mu Wiliam?Kamu bukan orang seperti ini.Apa yang memasuki mu?"Lily menatap tajam ke arah Wiliam. Lily terlihat begitu kesal ketika Wiliam menampar dirinya.Dia sama.sekali.tidak menyangka jika pria yang selalu ada untuknya bisa menyakitinya seperti ini. "Aku sudah hancur Lily,kamu akan melihat bagaimana tersiksa nya laki-laki yang kamu cintai.Aku memberinya pilihan yang begitu sulit. Aku memintanya memilih antara dirimu ataukah Alex." "Brengsek kamu Wiliam.Berhenti melakukan hal itu,jangan mempermainkannya.Mereka sama sekali tidak ada hubungannya dengan semua ini. "Lily meneteskan air matanya. "Bagaimana kalau aku memintanya mengorbankan diri demi dirimu dan tuannya?"Wiliam ter
"Maafkan aku tuan. Ini kesalahan ku yang kurang teliti."Louis kembali meminta maaf kepada pemimpinnya. Louis jelas menyadari kemarahan pemimpinnya saat ini. Louis juga menyadari kesalahan besarnya.Dia sama sekali tidak menyangka akan membuat kesalahan fatal seperti ini. "Aku tidak mau tahu Louis. Lakukan sesuatu agar bisa menemukan pelakunya. Apa kamu sedang tidak konsentrasi karena wanita itu?" "Maafkan aku tuan." "Jangan melakukan kesalahan besar seperti ini lagi. " "Baik tuan." Alex meninggalkan gudang setelah memerintahkan anak buahnya untuk menghentikan aksinya tapi bukan berarti jika dia akan membebaskan mereka sebelum mendapatkan pelakunya. Alex tidak akan semudah itu melepaskan mereka atau mempercayai ucapan mereka. Begitu tiba di markas,Alex menuju ke ruangannya. Pria itu menyalakan komputer miliknya dan mencari tahu sendiri. "Maafkan aku sayang,sepertinya aku sedikit terlambat kali ini.Aku belum bisa menemukan titik terang dari permasalahan ini tapi aku tid
Di markas,Alex dan Louis baru saja tiba. Pemimpin dan tangan kanannya itu baru saja tiba di markas. Keduanya langsung di sambut hangat oleh anak buah mereka. "Tuan."Jim menunduk hormat kepada pemimpinnya. "Bagaimana?" "Mereka sudah berada di gudang dan sudah sadarkan diri tuan. " "Bagus. Aku akan ke sana. " Alex melangkahkan kakinya keluar dari markas dan melangkahkan kakinya menuju ke gudang.Raut wajah Alex terlihat begitu dingin.Louis yang berada di belakangnya merasakan kemarahan dari pemimpinnya. "Buka. "Perintah Alex kepada anak buahnya. "Baik tuan."Anak buah Alex segera membuka pintu. Begitu pintu terbuka,Alex melangkah masuk ke dalam.Seketika tatapan mereka berubah ketika melihat pemimpin paling di takuti di dunia bawah berada di hadapan mereka. Wajah mereka terlihat begitu gugup.Sedangkan Alex mendekati mereka satu persatu dan tersenyum menyeringai. "Siapa yang membuka mulut maka dia akan aku bebaskan. "Ucap Alex menatap ke arah mereka satu persatu. Se
Ke esokan paginya... Alona membuka matanya dan melihat saudaranya yang sedang tertidur di sofa tapi dia sama sekali tidak melihat keberadaan suaminya.Alona tersenyum kecil menatap wajah saudaranya. "Kenapa tersenyum sayang?" Alona berbalik dan melihat ke arah suaminya yang baru saja keluar dari kamar mandi.Suaminya menatap tidak suka ke arah dirinya setelah melihatnya tersenyum menatap ke arah Louis. Louis yang mendengar suara Alex dengan cepat membuka matanya. Entah kenapa, tapi hanya dengan mendengar suara pemimpinnya. Louis seolah olah memiliki naluri alam bawah sadar. Suara Alex seperti alarm baginya. Tapi begitu membuka matanya,dia merasakan tatapan tajam dari Alex saat ini.Melihat hal itu,Louis hanya bisa tersenyum kecil. "Pagi semua. "Sapa Louis tersenyum kecil. "Pagi kak."Sapa Alona yang membuat Louis terkekeh mendengar Alona memanggilnya dengan sebutan kakak. Berbeda dengan Alex,pria itu seolah olah tersindir dengan ucapan istrinya. Alex tahu jika istrin
Alex beranjak dari tempat duduknya setelah perkataannya terbukti.Alex juga melihat raut wajah Lily yang terlihat begitu gugup dan ketakutan. "Ada apa sayang?"Wiliam bertanya kepada Lily. "Tidak ada apa-apa. Aku hanya sedikit terkejut tiba-tiba tuan Alex ingin berbicara dengan ku." "Dia itu tuan Alex?Dia pemilik mansion tempat mu bekerja?" "Iya,dia orang yang cukup berkuasa di kota ini dan paling di takuti. " Wiliam berbalik dan menatap ke arah Alex,Pria itu tersenyum tipis memandang kepergian Alex. Dia jelas tahu orang seperti apa pria itu. "Hanya melihat penampilannya kita sudah tahu jika dia memiliki segalanya. "Ucap Wiliam tersenyum kecil kepada kekasihnya tapi tidak ada yang tahu isi hatinya. Beberapa menit kemudian mereka meninggalkan Cafe dan kembali ke rumah Lily.Sepanjang perjalanan keduanya tidak banyak bicara. Sementara itu di tempat lain tepatnya di markas. Louis dan Jim sedang mempersiapkan semuanya. Malam ini mereka akan menyerang sebuah kelompok. "Apa
"Aku akan membeli makanan."Lily beranjak dari tempat duduknya. Alona tahu jika Lily sengaja menghindari pertanyaan darinya. "Apa Lily baik-baik saja Paman?"Alona bertanya kepada Paman Jack yang sedang asyik mengobrol dengan kedua wanita paruh baya itu. "Paman juga menunggu dia berkata jujur kepada ku nona.Paman juga tidak ingin ingin memaksanya untuk mengatakan apa yang terjadi. Paman ingin dia mengatakan secara langsung. "Ucap Paman Jack tersenyum tipis. "Aku mengerti Paman. Aku hanya merasa khawatir kepadanya.Dia orang yang periang dan juga cerdas tapi entah kenapa tadi dia tidak banyak bicara seperti sebelumnya. Aku hanya tidak ingin terjadi sesuatu kepadanya." "Sebaiknya kamu istirahat nak.Jangan terlalu banyak khawatir. Lily akan baik-baik saja,percayalah. "Angelina mendekati putrinya dan berharap jika putrinya itu tidak terlalu mengambil pusing apa yang terjadi. "Aku mengerti bu." "Ibumu benar nona.Jangan terlalu banyak pikiran saat ini.Cepatlah sembuh."Paman Jack b
"Lily,Paman benar benar tidak ingin kamu bersedih hati. "Batin Paman Jack yang begitu mengkhawatirkan keponakannya satu satunya. Di dalam mobil,Lily tidak pernah mengatakan sepatah kata pun. Wanita itu hanya diam dan tidak berniat untuk membuka pembicaraan dengan laki-laki yang tidak di cintainya. Begitu juga dengan Wiliam,pria itu juga tidak seperti biasanya. Dia yang selalu ceria di hadapan Lily tapi dia berubah setelah dia kembali dari negara lain.Pria itu lebih banyak diam dan entah apa yang ada di pikirannya.Bahkan sikapnya kepada Lily juga tidak seperti biasanya. Saat ini Wiliam hanya melirik ke arah Lily yang begitu banyak diam.Lily adalah wanita yang ceria tapi kali ini dia menjadi wanita yang pendiam. "Apa Paman Jack memiliki sesuatu hal yang begitu penting untuk di bicarakan kepada mu sayang?"Setelah cukup lama diam,wiliam membuka suara begitu mereka tiba di depan sebuah bioskop. "Tidak,Paman memang selalu kembali jika dia merasa lelah. Dan kami selalu mengobrol
"Apa aku boleh masuk?"Louis menatap ke arah anak buah Alex. "Maaf tuan,kami tidak mendapatkan perintah dari tuan Alex maka dari itu kami tidak akan mengizinkan anda masuk."Jawab anak buah Amex menatap ke arah tuan Jhon. "Baiklah,aku akan menunggu di sini."Tuan Jhon duduk di depan ruangan tersebut. Dia tersenyum kecil melihat sikap dingin anak buah Alex.Pria paruh baya itu dengan patuh duduk di depan ruangan sambil menunggu sebuah kepastian dari Alex. Beberapa menit kemudian,Angelina membuka pintu dan melihat ke arah Jhon.Wanita paruh baya itu tersenyum kecil dan melangkahkan kakinya mendekati pria yang di cintainya dahulu. "Kamu di sini. "Angelina duduk di samping tuan Jhon. "Aku datang untuk melihat mu dan putri mu.Aku tahu jika kamu pasti begitu terluka ketika melihat kondisi putrimu yang seperti itu. " "Kamu benar,Aku baru saja bertemu dengan nya tapi dia mendapatkan masalah sebesar ini.Entah siapa yang melakukan hal ini tapi dia sama sekali tidak punya hati nurani.