Share

17

 Aku mendesah, menghela napas berat. "Bukankah aku istrimu yang sah juga secara agama? Setidaknya perlakukanku seperti itu, jangan meninggalkanku setelah kita melewati malam kita. Aku …." Kutundukkan wajah mencoba menutupi mata yang mulai berkaca-kaca. 

"aku merasa seperti seorang p*l*c*r yang dihempaskan setelah usai diteguk madunya." Sekuat tenaga kata itu berhasil kuucapkan. Kugigit bibir menahan getir di hati.

Pak Arik mendekat. Ia menunduk mensejajarkan tingginya dan mencondongkan tubuhnya ke arahku. 

"Bukankah kamu yang memilih diperlakukan seperti itu? Aku hanya mengabulkan keinginanmu, membantumu secepatnya menyelesaikan pekerjaanmu, lalu kamu bisa pulang dengan membawa uang satu milyar tersebut."

Deg. Mataku melebar mendengar penuturannya. Ada yang berdenyut nyeri tapi tidak berdarah. Sehina itukah ak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sri Nuryani
aku suka cerita ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status