Share

8

last update Last Updated: 2021-10-19 00:21:16

Sore, tepat pukul 15:30, Juan dan Ranny sudah di depan gerbang halaman rumah Pak Pedro. Mereka diterima oleh seorang sekurity. Juan dan Ranny menyampaikan maksud kedatangan mereka. Mereka dihantar Sekurity menemui Pak Pedro–Ayah Joe. Pak Pedro menyambut kedatangan mereka berdua. Ranny dan Juan memberi salam kepada Pak Pedro,“ Selamat sore, Pak.”

“Selamat sore juga, Juan dan Ranny,” kata Pak Pedro.

Pak Pedro mempersilakan Ranny dan Juan duduk di ruang tamu. Tidak menunggu lama Rosla – asisten rumah tangga Pak Pedro menyugukan minuman. “Diminum minumannya, Kak” ujar Rosla.

Sedang menikmati minuman Juan bertanya kepada Pak Pedro, “Maaf, Pak, Kedatangan Juan dan Ranny sore ini, untuk menjenguk Joe, karena hari ini, Joe tidak mengikuti sekolah online. Bolehkah Juan ingin tahu, Apakah Joe ada?”

“Nak, Ranny dan Juan, Joe ada di kamarnya,” kata Pak Pedro, “Kalau mau langsung bertemu Joe boleh ke kamarnya.”

“Tidak, Pak. Kami ingin bertemu di ruang tamu saja, siapa tahu kita bisa ngobrol bersama,” kata Juan. Pak Pedro meminta Rosla untuk memanggil Joe. Joe yang seharian di dalam kamar pun keluar kamar menemui Juan dan Ranny.

Ketika Joe tiba di ruang tamu Pak Pedro–Ayahnya,berkata, “Joe, Ranny dan Juan ingin menemuimu.” Joe memberikan salam kepada Juan dan Ranny,“ Selamat Sore Kak Ranny dan Juan.”

“Selamat Sore juga, Joe,” Jawab Juan dan Kak Ranny bersamaan. “Maaf, Pak Pedro dan Joe, Ranny dan Juan ingin tahu, megapa Joe tidak mengikuti sekolah daring,” kata Ranny,“Tadi juga Juan menyampaikan bahwa Joe tidak mengumpulkan tugas matematika, Juan tahu waktu Pak Fikri mengumumkan nama-nama anak yang belum mengumpulkan tugas matematika di grup whatssap sekolah.”

“Trima kasih, Ranny dan Juan sudah peduli dengan Juan. Juan tidak mengikuti sekolah online dan tidak dapat mengirimkan tugas karena iphone miliknya hilang,” kata Pak Pedro, “Semalam kami kemalingan, sebab bukan hanya Joe yang mengalami kehilangan iphone tatapi Pak Pedro juga mengalami kehilangan gelang emas.”

“Maaf, Pak Pedro dan Joe, Ranny dan Juan mengira Joe tidak tidak mengikuti sekolah online dan tidak mengirim tugas matematika karena Joe sekit, sehingga Ranny dan Juan ingin mengunjunginya,” kata Juan.

sambil mengerutkan dahi Ranny berkata,“Pagi tadi, dari kamar Ranny di lantai atas rumah Ranny, Ranny melihat, seorang perempuan keluar dari halaman rumah Pak Pedro, dia menjinjing kantong kresek berwarna biru dan menggandeng seorang anak kecil.“Joe, apakah kamu tahu, siapa yang pagi-pagi sudah ada di halaman rumah? tanya Pak Pedro kepada Juan sambil mengerutkan dahinya, Pak Pedro berpikir keras siapa yang biasa datang pagi-pagi ke rumahnya.

“Juan, tidak tahu, Pak,” jawab Joe. Pak Pedro terus berpikir siapa sosok yang Ranny sampaikan tadi. “ Joe, tolong panggilkan Rosla,” kata Pak Pedro.

“ Baik, Pak, ” jawab Joe, sambil berjalan ke arah dapur untuk memanggil Rosla, “Kak, Rosla, dipangil Ayah.” Rosla segera meninggalkan pekerjaannya di dapur dan pergi menemui Pak Padro. Di dapur Rosla bergumam, “Kesalahan apa yang Rosla lakukan sehingga sore ini, tuan memanggil saya?” Rosla merasakan jantungnya berdetak kencang dan sedikit gugup ketika Rosla dihadapan Pak Pedro. “Rosla, apakah pagi tadi, kamu melihat seorang perempuan yang menggandeng seorang anak kecil di halaman rumah ini?” tanya Pak Pedro.

“Tadi pagi, Rosla membuang sampah di kotak sampa di depan jalan, Rosla tidak pernah berjumpa atau melihat seorang perempuan.” jawab Rosla dengan gugup.

“Kalau begitu, Rosla silakan kembali ke dapur,” ujar Pak Pedro.

Rosla kembali ke dapur dengan bergumam “Semoga saja, tindakan Rosla semalam dan pagi tadi tidak diketahui orang terkhusus anggota keluarga ini, Syukur bahwa Waty, adik saya itu memeiliki strategi yang keren pakai gandeng anak segala. anak siapa yang dia gandeng? Waty kan belum berkeluarga, belum memiliki anak. Ah, yang penting Waty sudah memiliki iphone untuk sekolah online. Wati dapat menelpon Rosla, kami dapat chatingan  nantinya. Rosla harus ekstra hati-hati.”

“Ibu Resti, di mana?” tanya Juan kepada Pak Pedro  yang kelihatan masih penasaran dengan sosok perempuan sesuai cerita Ranny.

“Ibu Resti, seperti biasa urusan bisnis emping jagung di pasar tradisional, sehingga belum pulang,” jawab Pak Pedro.

 “Untuk cerita Ranny tadi, Pak Pedro jangan pikirkan. Jika Lebih baik, Pak Pedro dapat membeli iphone yang baru untuk Joe. Karena sekarang ini, Iphone, menjadi suatu kebutuhan. Jika, Pak Pedro tidak menyediakan iphone yangbaru, boleh jadi esok, Joe tidak dapat mengikuti sekolah online lagi, kata Ranny.

“Pak Pedro akan pikirkan usulan Ranny untuk membeli iphone yang baru untuk Joe,” kata Pak Pedro.

“Maaf, Pak Pedro dan Juan, Juan dan Kak Ranny masih ingin diskusi, tetapi karena waktu sudah pukul 17.30, kami pamit pulang,” kata Joe.

Pak Pedro dan Juan menghantar menghantar Juan dan Ranny di depan pintuh rumah. Kepada Juan dan Ranny Pak Pedro berkata, “Terima untuk Juan dan Ranny, sudah datang berkunjung ke rumah kami.” Ranny dan Juan melangkahkan kaki meninggalkan halaman rumah Pak Pedro.

***

Ranny dan Joe belum jau dari pandangan Pak Pedro, Joe sudah meminta kepada Ayahnya untuk membelikannya iphone baru. Ayahnya menyetujui permintaan anak laki-lakinya itu. beberapa menit kemudian keduanya sudah rapih dan wanggi. Joe dan Pedro tidak menunggu waktu lama, keduanya langsung menujuh kompleks pertokoan. Mereka menuju salah satu toko di perepatan jalan, yang menjual berbagai merek ponsel. Keduanya masuk ke dalam toko sebelumnya mereka memarkir sepeda motor di tempat parkir. Juan dan pedro melihat-lihat merek, model serta harga  ponsel yang dipajang pada etalase. Pak Pedro bertanya kepada Juan yang sedang mengamati ponsel yang terpajang di etalase,“Joe, kamu mau yang mana?” “Yang ini Ayah,” jawab Juan sambil menunjukkan jari ke arah ponsel di dalam etalase.

“Pak Pedro memperhatikan harga yang terpajang dari iphone keinginan Joe tersebut, segera Pak  Pedro meminta penjaga toko mengeluarkan iphone dari etalase. “Yang ini, Pak? tanya penjaga toko.

“Iya, Non, yang itu,” jawab Pak Pedro

Kepada Pak Pedro, penjaga toko bertanya,“Apakah langsung diregis atau nanti diregis sendiri?”

“Langsung diregis, Non,” kata Pak Pedro

“Boleh minta kartu keluarganya?” kata penjaga toko. Pak Pedro memberikan kartu keluarga kepada penjaga toko

“Tunggu sebentar ya, Pak.”

Tidak menunggu waktu lama, penjaga toko berkata kepada Pedro, “Registrasinya sudah berhasil, silakan ke kasir untuk membayar.”

Pedro membayar di kasir dan keduanya keluar dari toko. Sepeda motor milik Pak Pedro memeninggalkan area parkir pertokoan dan mengaspal pulang ke rumah. Joe kelihatan bahagia, ada senyum di pipihnya. Pedro bahagia melihat kebahagiaan dari anaknya itu.

***

Malam, suasana di rumah Joe tidak seperti biasa, tidak ada keceriaan di dalam rumah.  Joe memperhatikan orang tuanya, tidak saling menyapa. Joe yang duduk di samping ibunya memeluk ibunya dan bebisik, “Ibu, Juan mohon maaf, Joe sadar, Joe yang salah.”

“Joe tidak salah, Ibu yang salah,” jawab Rikka

Melihat Joe dan Rikka saling berpelukan, Pedro pun memohon maaf kepada Rikka, mereka akhirnya saling berpelukan.

Situasi rumah  kembali ceria, ada senyum dan tawa. “Joe ingin menyampaikan kepada Juan dan Kak Ranny bahwa Juan sudah punya iphone yang baru, tetapi Joe tidak memiliki nomornya Juan dan Kak Ranny,” gumam Joe, “Joe tanyakan kepada Ayah atau Ibu, mungkin nomor kontak Kak Ranny atau nomor kontak Juan telah Ayah dan Ibu miliki.”

“Ibu, bolehkah Joe bertanya?” tanya Joe, “Apakah ibu mempnunyai nomor kontak kak Ranny atau Juan?”

“Ada tuh, nomor kontaknya, Juan.” ujar Resti, “Di ponsel yang satunya, ponselnya ada di  dalam tas motif, di atas meja, di samping lemari pakaian.

“Bolehkah, Joe memperoleh nomor kontak Juan” pinta Juan, sesudah memberikan ponsel ibunya setelah mengambilnya dari dalam tas motif milik Resti. Resti membacakan nomor kontak milik Juan, Joe mencatatnya.

Melalui nomor kontak Juan, Joe menginformasikan kepada Juan bahwa Joe telah memiliki iphone baru. Joe, mengucapkan terima kasih atas kunjungan Juan dan Ranny. Kunjungan Ranny dan Juan itu sangat berharga karena mampu menyadarkan Ayahnya Joe, mengenai pentingnya sebuah iphone di zaman digital ini.

 Saat makan  malam, Juan menginformasikan kepada Ranny bahwa Joe sudah memiliki iphone baru.  Mendengar kabar dari Juan bahwa Joe sudah memiliki iphone baru, Ranny ikut bahagia. Tante Tina dan Kakek Rinto ikut  tersenyum, mendengar kabar dari Juan itu. “ Kunjungan Juan dan Ranny direspon positif oleh keluarga Pak Pedro,” kata Kakek Rinto

Related chapters

  • Diary Yang Basah   9

    Kepada Juan, Tante Tina berkata,“Juan, bolehkah Tante Tina meminta tolong? Bolehkah Juan, menghantar kue ini ke, Ibu Rina, ya?”“Tidak, ah, Tante,” jawab Juan.“Mengapa tidak mau, Juan?” tanya Tante Tina.“Apakah Tante lupa, kita dalam masa karantina!” jawab Juan.“Nanti sampai di rumah Ibu Rina, Juan gantung saja kresek berisi kue ini di gerbang halaman rumah Ibu Rina. Nanti juga di ambil oleh Ibu Rina. Bagaimana, Juan? Apakah Juan bersedia menghantar kue ini ke rumah Ibu Rina? tanya Tante Tina.“Juan Bersedia menghantar Kue ke rumah Ibu Rina, tetapi karena terpaksa,” jawab Juan“Terima kasih Juan, ini kuenya,” kata Tante Tina kepada Juan sambil menyodorkan kresek berisi kue.Juan merasa malas kalau di suru Ibu atau Tante Tina atau tante ke rumah Ibu Rina. Ibu Rina yang tinggal di Blok ujung kampung yang sering ting

    Last Updated : 2021-10-21
  • Diary Yang Basah   10

    “Pernahkah Ranny merasakan pada urutan kedua?” kata Juan kepada Ranny yang sedang menikmati gurih dan renyanya emping jagung buatan Ibu Rikka.“Belum, Sebab Ranny anak pertama,” ujar Ranny, “kalau Juan sudah biasa degan urutan kedua, sebab dia anak kedua.”“Juan, sebagai anak kedua, iya, anggap saja itu prestasi teringgiku. Jelas, yang Juan rasakan adalah rasa iri luar biasa pada urutan pertama,” kata Juan, “Hal yang sejujurnya Juan dari menjadi yang kedua.”“Dari manakah datangnya perlombaan untuk mendapatkan urutan ini?” kata Ranny, “terlahirnya dari pengkondisian di dalam keluarga.”“Sangat menyebalkan! hal lain yang sulit Juan diterima adalah alasan ‘Kan Kakak punya itu, pinjam saja!’ atau ‘bisa untuk berdua’,” kata Juan, “ Sering orang membandingkan, ‘Serius itu kakakmu? Kok bedah?’”“Juan

    Last Updated : 2021-10-22
  • Diary Yang Basah   11

    Kakek Rinto, dan Juan, sibuk membaca di ruang rekreasi, sedangkan Tante Tina dan Ranny asyik menonton menonton film kesukaan di televisi. Mereka sampi lupa waktunya makan siang. mereka disadarkan oleh bunyi lonceng gereja yang berdentangan tepat pukul 12.00 siang. Kakek yang sedang serius membaca koran berkata kepada Kakek Tina dan Ranny, “Tina, Ranny sudah waktunya makan siang, tutup televisinya. Mari, kita ke ruang makan.” “Aduh, nanggung Kakek, Film nya kren, tetapi Kakek menyuru unuk menutup tetevisi, ya, terpaksa,” ujar Ranny yang sedang penasaran dengan alur cerita dari film tersebut. “Selesai makan siang, bisa lanjut menonton,” kata Kakek Rinto, “Kakek sudah keroncong. Ayo, ke ruang makan.” Kakek Rinto, Juan, Tante Tina, Ranny bersama-sama ke ruang makan untuk makan bersama. di dalam keluarga Anre selalu diajarkan untuk makan bersama, jika semua anggota berada di rumah. Anggota keluarga dapat tidak hadir dalam makan bersama jika sakit

    Last Updated : 2021-10-22
  • Diary Yang Basah   12

    Telpon Rumah berdering. Ranny yang menerima telpon meneteskan air mata dan menampahkan raut wajah kesedihan. Ranny menangis histeris menggil-manggil Susan– Ibunya. Juan, Tante Tina dan Kakek Rinto menatap Ranny dengan rada keheranan. Penasaran mengenai siapa yang menelpon Ranny, Tante Tina merampas gagang telpon dari tangan Ranny.“Halo, ini dengan siapa?” tanya Tante Tina“Kami dari pihak rumah sakit!“ suara dari balik telpon, “Kami ingin menginformasikan bahwa Ibu Susan, sudah tidak bisa tertolong lagi.”“Apa? tanya Tante Tina“Iya, Bu. Ibu susan sudah meninggal,” suara dari balik telpon, “Kami berharap pihak keluarga dapat datang ke rumah sakit untuk mendapat informasi lebih lanjut.”Tante Tina meneteskan airmata tangisnya pecah. Tante Tina menyampaikan kepada Kakek Rinto dan Juan bahwa yang menelpon Ranny dan terakhir berbicara dengan Tante Tina adalah pihak rumah sak

    Last Updated : 2021-10-24
  • Diary Yang Basah   13

    Matahari mulai condong ke barat, para petani sudah beranjak pulang dari ladang. Tante Tina, Kakek Rinto, Anre, Ranny dan Juan jala –jalan ke pantai. Jarak rumah Anre dan pantai tidak jauh. Tante Tina Kakek Rinto, Anre, Ranny dan Juan ingin keluar sebentar sebab sumpek di rumah. Dengan melakukan rekreasi di tepi pantai, Tante Tina dan Kakek Rinto berhadap dapat menghilangkan sedikit kesedihan yang keluarga Anre alami karena kehilangan sosok seorang Susan. Untuk itu, sebelum ke pantai Kaek Rinto, Tante Tina Anre, Ranny dan Juan bersiara ke makam Susan. Di makam Susan mereka membersikan makan dan duduk hening sejenak. Setelah itu, mereka pergi ke pantai.Sampai di pantai, mereka berlari-lari kecil di pantai. Ranny dan Juan bermain ombak. Anre, Ranny dan Juan dapat tertawa, teriak dengan bebas di pantai. Ranny, Juan dan Anre berteriak melawan derunya gelombang laut. Tante Tina memperhatiakn keceriaan Ranny, Juan dan Anre, dengan berkata kepada Kakek Rinto,

    Last Updated : 2021-10-25
  • Diary Yang Basah   14

    Masa cuti Anre telah berakhir. Anre kembali menjalani pekerjaan kantor sebagai sopir. Hari pertama masuk kantor setelah menjalani cuti, Anre dimutasi ke daerah. Anre menginformasikan kepada Ranny, Juan, Tante Tina dan Kakek Rinto mengenai dirinya yang dimutasi ke daerah. Anre tidak lagi bekerja di kantor pusat yang sekota dengan keluarganya. Anre harus bersedia Anre meninggakan Ranny dan Juan bersama Kakek Rinto dan Tante Tina.Pagi hari, Resti hendak pergi ke kantor. Dalam perjalanan ke tempat kerja Resti bertemu dengan Anre Sopir sekampungnya. Anre dan Resti berbincang agak lama. Anre dan Resti saling saling menukar nomor whatssapp. Anre, tahu bahwa Resti sudah memiliki calon suami. Namun, semenjak pertemuan Anre dan Resti di kota, keduanya lebih sering chattingan melalui whatssapp.Semenjak kepergian Resti ke kota, Resti tidak mengabari Berto kekasihnya itu. Karena Resti tidak pernah mengabari keberadaannya kepada Berto maupun keluarga Berto, maka

    Last Updated : 2021-10-25
  • Diary Yang Basah   15

    Resepsi pernikahan Anre dan Resti di masa pandemi Covid–19 melanggar aturan pemerintah. Resepsi pernikahan Anre dan Resti menimbulkan kerumunan. Kerumunan saat resepsi Pernikahan memungkinkan akan memunculkan klaster baru penyebaran Covid–19. Untuk itu, peserta resepsi pernikahan Anre dan Resti, dihimbau untuk memeriksakan kesehatan di Puskesmas terdekat.Peserta resepsi pernikahan sebagian besar tidak datang ke Puskesmas, ketika pemeriksaan kesehatan. Mereka tidak datang ke Puskesmas untuk menjalani pemeriksaan kesehatan karena takut divonis terpapar Covid–19. Aulia, Pedro, Joe dan Rikka, tidak hadir dalam pemeriksaan kesehatan di Puskesmas. Sedangkan, Ranny dan Juan serta Tante Tina, Kakek Rinto, Anre, Resti dan Siti datang ke Puskesmas untuk untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan dengan metode repid test sebagai suatu metode untuk mengetahui terinveksi atau tidak terinveksi Covid–19. Hasil repid test, menunjukkan an

    Last Updated : 2021-10-27
  • Diary Yang Basah   16

    “Eh, padahal Resti hamil,” kata Ibu Rina, “Usia kehamilan sudah lima bulan.” “Ah, Ibu Rina, jangan fitna,” kata Ibu Fatima. “Ibu Rina dan Ibu Fatima, kalian berdua bincang apa, kelihatan bahas hal yang serius,” kata Ibu Asni. “Ibu Asni ada isu panas,” kata Ibu Fatima, “Itu, Si Resti, anaknya Anre dan Susan, sudah hamil lima bulan.” “Astaga! Serius Resti hamil?” ujar Ibu Asni “Ibu Rina sampaikan begitu,” kata Ibu Fatima. Isu mengenai kehamilan Ranny menjadi buah bibir orang-orang di di lingkungan Rany. Isu itu berkembang dari mulut Ibu-Ibu arisan hingga komunitas-komunitas lainnya di lingkungan Ranny. Ranny tidak peduli dengan isu yang berkembang yang membicarakan tentang dirinya Isu kehamilan Ranny, menjadikan orang-orang di sekitarnya, memandang rendah diri Ranny. Ranny tetap tersenyum dan berbuat baik kepada Ibu-Ibu arisan yang selalu bergosip tentang kehamilannya.Isu mengenai kehamillan Ranny sampai ke telingga orang yang paling pen

    Last Updated : 2021-10-28

Latest chapter

  • Diary Yang Basah   52

    Usai makan siang, Ranny dan Juan serta yang lainnya keluar dari ruang makan. ereka ke kamar mereka masing-masing untuk istirahat siang. Ranny masuk ke kamarnya dan mulai berbaring di tempat tidur sebelmum terlelap dia mengambil ponselnya dan jari-jemarinya mulai mengusap-usap layar ponsel miliknya. Saat sedang asyik mengusap-usap layar ponsel, ada panggilan masuk dari Ibu Relly. Ranny akhirnya menerima panggilan dari Ibu Relly. Ibu Relly menyampaikan bahwa esok akan diadakan kegiatan sosial penyerahan bantuan pasca pengungsian kepada para pengungsi erupsi gunung berapi. Menerima Informasi dari Ibu Relly, Ranny hanya menarik nafas panjang. Ranny bergumam “Ah, kegiatan sosial lagi.” Setelah menerima Informasi dari Ibu Relly, Ranny mematikan ponselnya dan meletakkannya di atas meja belajar dan Ranny berbaring pulas siang itu.Sementara itu, Juan dan Heru temannya masih bermain game. mereka tidak istirahat siang sehingga akhirnya mereka ditegur oleh Resti

  • Diary Yang Basah   51

    “Apa? Anre diterima jadi pengemudi di kampus?” tanya Kakek Rinto yang baru saja keluar dari kamarnya. Kakek Rinto datang dan menyalami Anre. Resti menyampaikan kepada Kakek Rinto bahwa mereka semua suda sepakat bahwa acara syukuran akan dikasanakan nanti malam. Namun, Kakek Rinto membatalkan rencana acara syukuran yang telah mereka sepakati bersama. “Kakek Rinto lebih terkesan jika syukuran atas pekerjaan yang dipercayakan kepada Anre ini diujudkan dalam doa kepada sang pencipta yang memberi rezeki kepada keluarga ini, sebab untuk Kakek Rinto, bersyukur tidak harus pesta dengan acara makan bersama,” ujar Kakek Rinto.“Kalau itu keinginan Kakek Rinto, kami yang lain mengikuti keinginan Kakek,” ujar Resti.“Ealah, padahal Juan dan Heru sudah menyiapkan kejutan untuk Ayah Anre, saat acara malam nanti” ujar Juan.“Setelah berpikir-pikir, Tante Tina juga sependapat dengan Kakek Rinto, bersyukur tidak selamanya den

  • Diary Yang Basah   50

    04.15 AM Ranny terjaga dari tidurnya, tetapi belum berajak dari ranjang. Tubuhnya masih berada di bawa selimut. Dinginnya suhu pagi ini menjadikan Ranny enggan melepaskan selimut dari tubuhnya. Dia terjaga oleh panggilan masuk pada ponsel miliknya, dengan posisi berbaring dia berusaha mengambil ponselnya yang dia letakan di atas meja belajar. Setelah digapainya ponsel miliknya dia memperhatikan pada layar, ternyata panggilan masuk dari Ibu Relly. Ranny menerima panggilan masuk dari Ibu Relly dengan penu harapan akan memperoleh informasi mengenai jadwal ujian skripsi sesuai dengan informasi yang dia pernah terima dari temannya Lima kemarin siang meski akhirnya ketahuan bahwa Lina berbohong. Namun, apa yang diharapkan tidak diperbincangkan oleh Ibu Relly saat menelpon Ranny. Hal yang diutarakan Ibu Relly ketika menlpon Ranny adalah mengenai surat dari rektorat kepada Ayahnya. Dari balik layar ponsel Ibu bertanya kepada Ranny, “Apakah Ayahmu Anre sudah menerima surat pang

  • Diary Yang Basah   49

    03.15 PM Ranny terjaga dari istirahat siang. Dia bangun dari ranjang, merapikan Ranjang setelah itu duduk di depan meja belajar. Dia mengaktifkan laptop miliknya dan membuka folder bantuan team relawan kampus, dia juga membuka file rekapan bantuan pengungsi. di dalam file itu, dia mulai mengisi data sesuai dengan jenis bantuan, nama donatur dan tanggal penerimaan. Ranny kelihatan sangat serius mengerjakan pekerjaan merekap data donatur dan jenis bantuannya. sedangkan Heru dan Juan sudah bermain bersama di kamarnya Heru. Mereka tidak bermain game online melainkan mereka bercerita tentang cita-cita mereka, Heru ingin menjadi guru, Juan ingin menjadi dokter. heru beranggapan bahwa guru merupakan pekerjaan mulia, sedangkan Juan berpikir bahwa dokter mrupakan pekerjaan mulia. Mereka berduakadang tertawa dan saling melempar bantal. kadang mereka melompat-lompat di atas ranjang. karena terlalu gaduh keduanya ditegur oleh Ibu Shinta, “Heru, dan Juan, kalau ber

  • Diary Yang Basah   48

    04.15 AM Ranny sudah bangun, Cici juga sudah bangun, dia sedang belajar di kamarnya. Juan sudah bangun dari tadi, dia sudah mengenakan dengan sepatu kets miliknya, dia datang ke kamar Cici dan mengajak Cici untuk lari pagi bersama. Namun, Cici menolak dengan alasan dia ingin belajar sebab seminggu lagi sekolah Cici akan melangsungkan kegiatan ujian tengah semester. Juan akhirnya ke kamar Ranny, dengan maksud mengajak Ranny untuk jalan pagi bersamannya. Namun, Ranny juga menolaknya, Ranny beralasan dia ingin mempersiapkan diri jika suatu saat dia diinformasikan untuk melangsungkan ujian skripsi. Juan akhirnya pulang ke kamarnya dan melepaskan seluru pakaian yang dikenakan untuk aktivitas jalan pagi. Akhirnya Juan juga mengurungkan niatnya untuk melaksanakan aktivitas jalan pagi. Dia kembali dududk di depan meja belajar dan melaksanakan aktivitas belajar di kamarnya. Sementra itu di kamar Tante Tina, Tante Tina sudah bangun, dia sedang merapikan ranjangnya. Sesud

  • Diary Yang Basah   47

    Hari sudah mulai gelap, Juan dan Cici sudah membersikan menyapu dan memberi pakan pada ternak piaraan. keduanya sudah bersih dan rapi sedang bermain dengan Ardi. Keduanya menjaga Ardi sebab Ibu Resti dan Siti ada keluar ke apotik sebentar. Resti dan Ibunya ke apotik sebab Nenek Siti mengalami nyeri sendih sehingga mereka ingin ke sana untuk konsultasi dengan dokter praktek dan sekaligus membeli obat. Untuk itu, Ardi dipercayakan kepada Cici dan Juan. Sekitar satu jam Resti dan Siti ke apotik. Ketika pulang Ardi langsung di serahkan kepada Resti sebab Cici dan Juan ingin belajar untuk persiapan sekolah daring esok pagi. Lima menit setelah kembalinya Resti dan Siti dari Apotik, salah satu mobil parkir di depan rumah Anre dan Resti. Keluarga Heru sudah tiba. kedatangan mereka disambut dengan ramah oleh Anre dan Resti. Juan yang belum sempat masuk kamar di minta Ayahnya untuk segera ke dapur untuk menginformasikan kedatangan keluarga Heru. Heru dan Ibunya Shinta yang d

  • Diary Yang Basah   46

    Setelah memperhatikan bahwa bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat ice cream telah dibelanjakan oleh Tante Tina, dan tersedia di dalam kulkas, “Bahan-bahan untuk membuat ice cream sudah dibelajakan, tetapi mengapa Tante tidak membuat ice cream? sebaiknya Ranny buat ice creamnya,” gumam Ranny.Ranny akhirnya memutuskan untuk membuat ice cream. Untuk menampilkan menu makan siang yang berbeda dari biasanya, Ranny mulai membuat ice cream.Ranny menyiapkan baham delapan puluh gram susu kental manis, empat puluh gram susu bubuk, lima ratus milliliter air putih yang telah matang, satu sendok te garam, dua sendok makan maizana, setengah gelas air hangat, satu sendok makan SP (zat pengembang makakanan), sepuluh sendok makan gula pasir. Setelah bahan telah siap, Ranny mulai beraktivitas membuat ice cream. Ranny mulai mencampurkan susu kental manis, gula pasir, susu bubuk, air putih dan garam ke dalam suatu wadah kemudian Ranny memasak

  • Diary Yang Basah   45

    Sore hari, sesuai dengan perbicaraan Ranny bersama dengan Juan dan Cici saat jalan pagi, sehingga ketiganya bersiap untuk mengunjungi pemakaman Ibu Susan. Ranny mengingatkan Cici dan Juan agar segera menyelesaikan pekerjaan sore seperti menyapu halaman dan memberi pakan pada ternak piaraan sebelum mereka berangkat ke makam Ibu Susan. Sampai di makam Ibu Susan, Ranny, Juan dan Cici membersihkan makam Ibu Susan. Setelah membersihkan makam Ibu Susan mereka duduk mengitari makam Ibu Susan, ketiganya hening sesaat. Saaat hening itu, ketiganya meluangkan waktu sebentar untuk berdoa mohon keselamatan jiwa dari Ibu Susan. Selesai berdoa mereka bertiga pulang ke rumah. Saat berjalan pulang ke rumah mereka, Juan melihat Joe dan memanggilnya. Joe pun mendekati Juan, Ranny dan Cici. Juan, Joe, Ranny dan Cici bincang-bincang sebentar. Dari bincang-bincang dengan Joe, ketiganya akhirnya mengetahui bahwa Joe hendak pergi mengunjungi makam Kakeknya–Ayah dari Ibunya. Untuk tidak menghambat per

  • Diary Yang Basah   44

    Setelah cukup lama berbaring, dan kepenatan sudah sedikit menghilang, Ranny akhirnya bangun juga untuk melaksanakan aktivitas sore hari. Setelah itu, Ranny bangun dan mendapati Juan dan Cici sedang belajar bersama. ketika di tanya, ternyata Cici sedang membantu Juan meneyelesaikan tugas yang diberikan gurunya saat pembelajaran jarak jauh pagi tadi. Tugas sekolah juan yang dipercayakan kepada Cici untuk mengerjakannya pun sudah selesai dikerjakan. Cici menyerahkan hasil pekerjaan dari tugas sekolah Juan kepada Juan untuk dikumpulkan kepada guru yang memberikan tugas tersebut. Setelah Cici menyelesaikan tugas sekolah Juan, Cici dan Juan melaksanakan aktivitas sorek hari. seperti biasanya Cici menyapu halaman dan menyiram bunga di taman sedangkan Juan memberi pakan pada ternak piaraan. Ranny juga melaksanakan aktivitasnya di dapur bersama Tante Tina dan Ibu Resti. Sedangkan Kakek Rinto dan Anre sedang duduk santai mendengarkan lagu ‘Nyalakan Api’ lagu yang dilantunkan oleh Nike

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status