Share

Tanah Pemakaman

Tanah pemakaman masih menunjukkan lambang kesedihan. Bunga segar ditabur di atas puntukkan tanah. Langit berarak awan hitam. Hanya orang-orang terdekat yang mengikuti proses pemakaman.

            Rahman memasukkan kedua tangannya ke saku celana. Kacamata hitam yang dia kenakan bisa menutupi kesedihan yang tertahan. Satu persatu orang pergi meninggalkan Shelin sendirian.

            “Mas…” Aisyah mendekati suaminya.

            “Kita pulang, sayang…” Rahman mengelus lengan istrinya.

            Rumah masih dalam suasana berkabung. Ibu Reta sudah lebih membaik mengontrol emosinya. Kamar Shelin dirapikan untuk menurunkan semua kenangan anaknya itu. Meski tidak rela anaknya sudah tiada, namu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status