Share

Datang Tak Diundang, Pergi Tak Diantar

“Kamu bilang apa tadi, Mas?” tanyaku memastikan seraya menyerahkan kantong plastik yang berisi nasi bungkus dari warung Mbak Jum.

Aku yakin mendengar dia menyinggung masalah CEO ketika aku keluar tadi.

“Nggak bilang apa-apa, telinga kamu tuh yang terlalu sensitif,” jawab Mas Agus sekenanya dengan mulut yang sudah terisi penuh.

Hanya beberapa suap, nasi yang dibungkus daun pisang itu sudah berpindah ke lambungnya.

“Minta tambah nasi!” titahnya.

Belum ada kesempatanku untuk menjauh darinya, mulutnya sudah mengeluarkan perintah untukku.

Mau tak mau aku tetap mengambil tambahan nasi yang dia pinta.

“Nih.”

Kuletakkan piring berisi nasi di depannya sedikit kasar. Setelahnya gegas aku menjauh dari sana. Dalam hati tak henti aku merutuki diri yang masih saja kalah.

Sial. Padahal aku ini sekarang adalah seorang CEO. Aku yang seharusnya memberi perintah.

**

“Kamu ngapain, Mas?” Aku tersentak mendapati kasur di sebelahku bergerak.

Ternyata Mas Agus sudah berbaring di sana. “Ya tidur lah, meman
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
lina ardiana
kok nanggung thor cuman satu bab
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status