Share

Alasan Javas Tidak Menyukai Zach

Pagi itu berjalan seperti biasa. Sama seperti hari-hari sebelumnya rutinitas Zoia adalah melayani Javas.

Javas duduk di kursi makan dengan kedua tangan terlipat di atas meja. Meski mulutnya terkatup rapat, namun sepasang matanya mengekori Zoia.

“Ini kopinya.” Zoia meletakkan secangkir kopi hangat tepat di hadapan Javas.

Pria itu memandang tanpa minat pada cairan berwarna hitam itu, lalu mengaduknya dengan ekspresi yang sama.

Mengangkat cangkir kopi, Javas meniup perlahan uap panas yang masih mengepul sebelum menyesapnya.

“Kurang manis, ganti lagi.”

Zoia yang duduk di kursi berbeda mengernyit mendengarnya. Seingatnya, tadi Zoia membuatkan kopi dengan takaran yang sama seperti biasa. Baik itu gula maupun bubuk kopinya.

Zoia akan meraih cangkir kopi untuk dibawa. Gerakannya tertahan karena Javas lebih dulu mencegah.

“Mau dibawa ke mana?”

“Mau ditambahin gula tapi kan?”

“Ganti dengan yang baru.”

“Ganti?” Zoia mengernyit lagi. Jika kurang manis seharusnya hanya ditambah gula. “Kenapa harus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status