"Rencananya mau pakai kebaya atau gaun?" tanya Diandra kepada sepasang calon pengantin duduk di depannya. Tampak di tangan Diandra sudah memegang alat yang akan dia gunakan untuk menggambar desain baju pengantin. Setelah keluar dari rumah sakit dan kesehatannya berangsur pulih, kini Dio dan Chef Ti
"Hai!" sapa Safwana dengan lirih, nada keraguan terdengar dari suara adik tiri Alta tersebut. Sejak kecil Dio dan Safwana selalu berdua, persahabatan abahkan mungkin sudah seperti keluarga sendiri yang menjadi alasan kedekatan dari mereka berdua. Hingga rasa cinta yang terkuak yang menghinggap di d
Dio semakin erat menggenggam tangan Chef Tia. Tidak salah memang apa yang calon istrinya tanyakan, memang di hati Dio saat ini ada rasa sesal yang berhubungan dengan Safwana. Bukan sesal karena tidak memilih Safwana menjadi pendamping hidupnya, tetapi sesal karena dirinya pernah mengabaikan Safwana
Ingin rasanya mengalihkan rasa sesak di dada karena segala praduga kepada Ishana yang sedang berada nun jauh di sana. Rio mencoba menantang dirinya dengan menikmati hidangan mie super pedas yang ada di kafe yang dia datangi bersama Delia. Keringat yang membasahi wajah Rio, membuat sulung dari tiga
Meskipun sudah sejak dahulu Bia mendengar jika Bumi sangat mencintainya, tetapi Bia tidak percaya begitu saja dengan apa yang pernah diucapkan oleh Ishana, sahabatnya. kala itu Bia hanya menganggap apa yang diucapkan oleh Ishana hanya sebuah guyonan dan berniat untuk menggodanya yang belum pernah pa
"Kak Rio mana?" tanya Bia yang terlihat berlari terburu-buru menuruni tangga, sepertinya ada hal yang sangat penting yang akan dia sampaikan kepada sang kakak. "Keluar," jawab Gio singkat seolah ada rasa kecewa yang sedang dia simpan. Nadia menyentuh lembut tangan sang suami, menjadi pendamping hi
Dengan langkah yang terburu-buru Rio memasuki sebuah restaurant, Rio menuju ke meja resepsionis untuk menanyakan meja yang sudah di pesan oleh Satria. Setelah mendapatkan informasi yang dia inginkan, Rio bergegas melangkah menuju ke tempat dimana Satria sudah menunggunya. Beberapa kali putra pertama
"Kebetulan Om Selo ada di sini," ucap Rio yang merasa beruntung bisa bertemu dengan Selo Ardi, sehingga sulung dari tiga bersaudara itu tidak harus mengantarkan undangan untuk Selo Ardi hingga ke rumahnya. Dari dalam tas yang dia bawa, Rio mengeluarkan dua lembar undangan lalu dia serahkan kepada S
Rio mencium kening Ishana yang terlelap dengan wajahnya yang masih terlihat pucat. Lelaki yang kini telah bergelar suami itu merapikan selimut agar menutupi tubuh istrinya hingga sebatas dada. Rio pun bergegas keluar untuk menemui keluarga yang sudah berkumpul di luar kamar. Meskipun pernikahan dil
Setelah pintu terbuka sebuah kejutan bagi Rio saat melihat keluarganya datang, meskipun harus tanpa adanya Dio. Adik yang tentunya juga sangat dia rindukan, karena setelah pernikahannya hingga saat ini Rio belum bertemu kembali Dio kembali. Ternyata bukan hanya keluarga Oetama yang datang tetapi pa
Sebagai orang yang dianggap paling dekat dengan Ishana, tentu Bumi menjadi terduga paling utama sebagai pelaku yang telah memberikan racun kepada Ishana. Karena itulah Bumi kembali ke Amerika untuk memberi keterangan dan membuktikan jika dirinya bukanlah pelaku kejahatan tersebut. Penyelidikan yang
Rio menatap boneka yang berbentuk bulan, yang saat ini menemani Ishana tidur. Senyum terukir indah di bibir Rio kala mengingat saat dia membeli boneka itu untuk Ishana. Rio sangat yakin jika sampai detik ini Ishana masih mencintainya dan akan bersedia untuk menikah dengannya. Sebenarnya tidak masala
"Maafkan sikap mamanya Isha!" pinta Satria. Saat ini Rio dan Satria sedang duduk berhadapan berada di sebuah restaurant, Satria tahu jika sejak kedatangannya Rio belum makan sama sekali. "Apa yang terjadi pada Isha, Om?" tanya Rio yang sejak tadi belum mendapatkan jawaban. "Ada orang yang ingin m
"Sudah merasa lebih baik?" tanya Bumi kepada Ishana Putri sulung Handa dan Satria membersihkan sisa muntahan yang masih ada di sekitar mulutnya dengan tisu yang di sodorkan oleh Bumi. Tak ada satu orang pun yang ingin merasaka sakit, begitu juga dengan Ishana, meskipun saat ini dia menempati ruang
"Tanggung jawab apa?" tanya Rio kepada Bia dengan mengerutkan dahinya. "Bia nggak tahu, Kak! Tapi sepertinya antara Kak Bumi dan Isha ..." Lidah Bia terasa kelu, hingga dia tidak bisa melanjutkan kalimatnya, Si bungsu di keluarga Oetama itu justru memalingkan wajahnya karena tidak ingin jika sang
Sudah hampir satu minggu keluarga Argawinata meninggalkan Indonesia, tak ada kabar dan berita yang bisa di gali dari orang-orang terdekat, karena kepergian mereka yang begitu mendadak. Usaha Rio untuk menghubungi Satria dan Handa tidak pernah membuahkan hasil, bahkan ponsel Ishana sudah lama dalam k
Tidak alasan bagi Nadia dan Gio untuk menolak lamaran dari Bumi, apalagi Bia sendiri telah menganggukkan kepalanya sebagai tanda jika si bungsu itu telah menerima lamaran dari kekasih hatinya. Meskipun hubungan mereka belum lama terjalin, bahkan selama ini Bia dan Bumi harus menjalani hubungan jarak