Sebagai seorang kepala keluarga dan seorang suami, sudah tentu Gio tidak ingin masalah hutang piutang dengan Satria akan menjadi beban pikiran yang baru bagi Nadia. Tidak bisa di pungkiri perubahan sikap yang ditunjukkan oleh Handa kepada sang istri menjadi salah satu pertimbangan Gio untuk sesegera
"Saya punya alasan untuk melakukan hal itu, karena tiba-tiba semua berubah setelah perayaan ulang tahun Isha yang ke tujuh belas waktu itu." "Apa yang salah dengan pesta itu?" tanya Satria memotong pembicaraan Gio. "Tidak ada yang salah, pesta hari itu nyaris sempurna," jawab Gio dengan pandangan
Meski sudah tidak muda lagi, tetapi Gio masih tetap perkasa. Hal itu dapat dilihat saat ayah tiga anak itu mengekspresikan rasa bahagia saat dia pada akhirnya mampu mengembalikan pinjaman dana yang tidak sedikit jumlahnya, Gio langsung mengangkat tubuh tambun istrinya dan berputar layaknya pasangan
Tentu bukan tanpa alasan jika Gio mengatakan bahwa kedua putranya sekarang telah move on dari Ishana. Rio dan Dio yang begitu rajin dan cekatan dalam menjalankan pekerjaan mereka masing-masing, sama sekali tidak memperlihatkan jika sedang mengalami yang namanya patah hati. Kedua putra Nadia dan Gio
Melupakan Ishana? Tentu bukanlah hal yang mudah bagi Rio. Bagaimana tidak? Sejak kecil Satria selalu membisikkan ke telinga Rio jika putri sulungnya itu suatu saat nanti akan menjadi istrinya. Sebuah doktrin yang sudah menyatu dengan aliran darah Rio. Saat sulung dari tiga bersaudara itu belum menge
"Apa ini eyang?" tanya Rio sambil melihat satu persatu foto yang ada di tangannya lalu memasukkannya kembali ke dalam amplop. "Hanya itu yang bisa eyang berikan kepadamu, eyang harap kau bisa menggunakan dengan sebaik-baiknya, dan jangan sampai kamu salah gunakan!" ucap Noorma memberi peringatan ke
"Tidak perlu panjang lebar, kita bertindak seperti biasanya saja, yang penting saya sudah melaporkan keadaan dan kendala yang terjadi pada proyek di sana, dan saya akan segera mengurusnya. Seperti biasanya, kalian terima beres saja." Satria tetap tidak mengijinkan Rio yang pergi untuk mengecek proye
"Berapa lama Kakak akan berada di sana?" tanya Dio saat melihat Rio merapikan meja kerjanya. "Belum tahu, karena kakak juga belum tahu pasti masalahnya terletak dimana." "Kak Rio nekat, belum tahu masalahnya tetapi berani melawan Om Satria." "Untuk maju kita harus berani ambil risiko, jangan pern
Rio mencium kening Ishana yang terlelap dengan wajahnya yang masih terlihat pucat. Lelaki yang kini telah bergelar suami itu merapikan selimut agar menutupi tubuh istrinya hingga sebatas dada. Rio pun bergegas keluar untuk menemui keluarga yang sudah berkumpul di luar kamar. Meskipun pernikahan dil
Setelah pintu terbuka sebuah kejutan bagi Rio saat melihat keluarganya datang, meskipun harus tanpa adanya Dio. Adik yang tentunya juga sangat dia rindukan, karena setelah pernikahannya hingga saat ini Rio belum bertemu kembali Dio kembali. Ternyata bukan hanya keluarga Oetama yang datang tetapi pa
Sebagai orang yang dianggap paling dekat dengan Ishana, tentu Bumi menjadi terduga paling utama sebagai pelaku yang telah memberikan racun kepada Ishana. Karena itulah Bumi kembali ke Amerika untuk memberi keterangan dan membuktikan jika dirinya bukanlah pelaku kejahatan tersebut. Penyelidikan yang
Rio menatap boneka yang berbentuk bulan, yang saat ini menemani Ishana tidur. Senyum terukir indah di bibir Rio kala mengingat saat dia membeli boneka itu untuk Ishana. Rio sangat yakin jika sampai detik ini Ishana masih mencintainya dan akan bersedia untuk menikah dengannya. Sebenarnya tidak masala
"Maafkan sikap mamanya Isha!" pinta Satria. Saat ini Rio dan Satria sedang duduk berhadapan berada di sebuah restaurant, Satria tahu jika sejak kedatangannya Rio belum makan sama sekali. "Apa yang terjadi pada Isha, Om?" tanya Rio yang sejak tadi belum mendapatkan jawaban. "Ada orang yang ingin m
"Sudah merasa lebih baik?" tanya Bumi kepada Ishana Putri sulung Handa dan Satria membersihkan sisa muntahan yang masih ada di sekitar mulutnya dengan tisu yang di sodorkan oleh Bumi. Tak ada satu orang pun yang ingin merasaka sakit, begitu juga dengan Ishana, meskipun saat ini dia menempati ruang
"Tanggung jawab apa?" tanya Rio kepada Bia dengan mengerutkan dahinya. "Bia nggak tahu, Kak! Tapi sepertinya antara Kak Bumi dan Isha ..." Lidah Bia terasa kelu, hingga dia tidak bisa melanjutkan kalimatnya, Si bungsu di keluarga Oetama itu justru memalingkan wajahnya karena tidak ingin jika sang
Sudah hampir satu minggu keluarga Argawinata meninggalkan Indonesia, tak ada kabar dan berita yang bisa di gali dari orang-orang terdekat, karena kepergian mereka yang begitu mendadak. Usaha Rio untuk menghubungi Satria dan Handa tidak pernah membuahkan hasil, bahkan ponsel Ishana sudah lama dalam k
Tidak alasan bagi Nadia dan Gio untuk menolak lamaran dari Bumi, apalagi Bia sendiri telah menganggukkan kepalanya sebagai tanda jika si bungsu itu telah menerima lamaran dari kekasih hatinya. Meskipun hubungan mereka belum lama terjalin, bahkan selama ini Bia dan Bumi harus menjalani hubungan jarak