Entah siasat atau hanya muslihat, dua Oetama muda dengan begitu entengnya menyanggupi permintaan Gio, untuk melupakan Ishana, dan mencoba membuka hati untuk gadis lain. Hingga akhirnya pembicaraan pada malam itu pun ditutup dengan dua bersaudara yang saling berpelukan dan saling memaafkan. Pagi har
"Saya ingin bertemu denganmu, secepatnya." Kini Satria telah berbincang dengan menggunakan ponselnya dengan seseorang, suaranya yang tegas menunjukka ada hal yang sangat penting yang sedang ingin dia bicarakan. "Baik! Saya tunggu." Satria segera menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku jasnya sesaa
Satria menghela napas panjang, pemilik Arga Group itu sungguh tidak menduga rencananya menjodohkan Ishana dengan Rio akan membuat putri sulungnya merasakan patah hati yang begitu dalam, hingga dia sulit untuk bangkit kembali. Hanya saja putri sulung keluarga Argawinata itu kini menjadi seorang yang
Satria merasa beruntung Handa tidak terlalu banyak bertanya tentang sosok yang akan dia temui hari ini, jika sampai hal itu terjadi bukan hanya akan membuang waktunya tentu saja bisa menggagalkan pertemuannya hari ini. Selama ini pasangan suami istri yang sudah dikaruniai dua orang putri itu berusah
Hubungan dua keluarga ini baik-baik saja, tidak ada masalah yang berarti antara keluarga Oetama dengan keluarga Argawinata. Mereka bersahabat dan juga saling tolong menolong, tapi satu hal sepertinya akan menjadi ancaman bagi kerukunan dan kedamaian dua keluarga itu, cinta segi tiga yang melibatkan
Beruntung Nadia baru menyesap sedikit minumannya, hampir saja wanita yang melahirkan Dio tersedak setelah mendengarkan pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Handa. Dugaan Nadia tidak meleset, karena memang sudah sejak dulu Handa terlihat lebih dekat dengan Dio dari pada dengan Rio, dan di saat
Dengan langkah gontai Rio memasuki kamarnya. Sulung dari tiga bersaudara itu menjatuhkan bobot tubuhnya di tepian ranjang tempat tidurnya. Dibukanya layar ponsel miliknya. Tampak keraguan mengelayuti Rio saat akan menggerakkan jarinya untuk membuka folder "My Love", folder yang dibuat Rio khusus unt
Dio tersenyum menyeringai seolah menertawakan sang kakak. Dio merasa dirinya sudah jauh melangkah untuk mewujudkan keinginannya agar bisa bersanding dengan Ishana. Tentu saja tidak akan semudah itu Dio mundur, apalagi hanya karena ancaman yang baru saja diucapkan oleh Rio, kakaknya. "Kakak hanya be