"Mungkin untuk kali ini, biarkan dia yang menunggu." Gio mencubit hidung Nadia sambil menunjukkan senyum nakalnya. Lalu pasangan muda itu bergegas berjalan menuju ke villa yang mereka tempati. *** Jenuh menunggu Gio kembali, Nadia pun memilih untuk kembali berjalan-jalan meski harus sendiri. Tanpa
Cinta memang tak harus diungkapkan dengan kata. Perhatian, pengertian, dukungan, dan sikap lembut bisa jadi salah satu bukti cinta, tetapi saat telinga mendengar langsung kata cinta dari sosok wanita yang dipuja, tentu akan menjadi kebahagian yang tak terkira bagi setiap manusia. Itulah yang kini di
"Pak Gio!" Saat Gio hendak melangkahkan kaki menuju ruang keluarga dimana Nadia kini berada, terdengar suara memanggilnya. Gio menoleh ke sumber suara, ternyata yang memanggilnya adalah Rama, pria yang pernah bergelar suami bagi Nadia itu tampak sedang berjalan memasuki rumah sambil membawa dua kart
Ada yang bilang cemburu itu adalah tandanya cinta, tetapa jika cemburu yang berlebihan tentu saja bisa membuat cinta itu justru tersamarkan. Sikap posesif akan lebih menonjol yang berakibat cinta hanya layaknya sebuah obsesi dan nafsu belaka, dan ketulusan cinta itu seakan sirna. Nadia menyadari pe
"Maaf." Satu kata lolos dari bibir Gio. Satu kata yang justru mengusik hati Nadia, kesalahan apa yang dilakukan oleh Gio hingga dia harus mengucapkan kata maaf? Apa karena telah mengabaikannya? Atau ada kesalahan yang lain yang mungkin lebih besar telah dia lakukan di luar sana? "Bersihkanlah dul
Terukir senyum indah di bibir Gio, tetapi dibarengi dengan tetesan air mata, saat dia menyaksikan layar yang berada di depannya. Tangis bahagia saat dia melihat kehidupan baru telah dititipkan di rahim istrinya, darah dagingnya mulai tumbuh di sana. Begitu pula Nadia, air mata tak terbendung lagi, d
"Setuju," ucap Gio sambil mencium singkat bibir istrinya. Satu kenyataan yang baru diketahui oleh Gio cukup membuatnya khawatir. Ternyata kenikmatan yang didapat saat melakukan hubungan suami istri bisa mengakibatkan terjadinya kontraksi pada otot-otot rahim. Meskipun dokter mengatakan sampai saat
Bersyukur, tak ada yang lain selain bersyukur atas segala anugerah dan kebahagian yang mereka dapatkan. Kehamilan yang ditunggu-tunggu pun berjalan dengan lancar, Nadia dan janinnya dalam keadaan sehat. Setiap pulang dari kontrol kandungan wajah yang dipenuhi rona bahagia seakan terus melekat pada p
Rio mencium kening Ishana yang terlelap dengan wajahnya yang masih terlihat pucat. Lelaki yang kini telah bergelar suami itu merapikan selimut agar menutupi tubuh istrinya hingga sebatas dada. Rio pun bergegas keluar untuk menemui keluarga yang sudah berkumpul di luar kamar. Meskipun pernikahan dil
Setelah pintu terbuka sebuah kejutan bagi Rio saat melihat keluarganya datang, meskipun harus tanpa adanya Dio. Adik yang tentunya juga sangat dia rindukan, karena setelah pernikahannya hingga saat ini Rio belum bertemu kembali Dio kembali. Ternyata bukan hanya keluarga Oetama yang datang tetapi pa
Sebagai orang yang dianggap paling dekat dengan Ishana, tentu Bumi menjadi terduga paling utama sebagai pelaku yang telah memberikan racun kepada Ishana. Karena itulah Bumi kembali ke Amerika untuk memberi keterangan dan membuktikan jika dirinya bukanlah pelaku kejahatan tersebut. Penyelidikan yang
Rio menatap boneka yang berbentuk bulan, yang saat ini menemani Ishana tidur. Senyum terukir indah di bibir Rio kala mengingat saat dia membeli boneka itu untuk Ishana. Rio sangat yakin jika sampai detik ini Ishana masih mencintainya dan akan bersedia untuk menikah dengannya. Sebenarnya tidak masala
"Maafkan sikap mamanya Isha!" pinta Satria. Saat ini Rio dan Satria sedang duduk berhadapan berada di sebuah restaurant, Satria tahu jika sejak kedatangannya Rio belum makan sama sekali. "Apa yang terjadi pada Isha, Om?" tanya Rio yang sejak tadi belum mendapatkan jawaban. "Ada orang yang ingin m
"Sudah merasa lebih baik?" tanya Bumi kepada Ishana Putri sulung Handa dan Satria membersihkan sisa muntahan yang masih ada di sekitar mulutnya dengan tisu yang di sodorkan oleh Bumi. Tak ada satu orang pun yang ingin merasaka sakit, begitu juga dengan Ishana, meskipun saat ini dia menempati ruang
"Tanggung jawab apa?" tanya Rio kepada Bia dengan mengerutkan dahinya. "Bia nggak tahu, Kak! Tapi sepertinya antara Kak Bumi dan Isha ..." Lidah Bia terasa kelu, hingga dia tidak bisa melanjutkan kalimatnya, Si bungsu di keluarga Oetama itu justru memalingkan wajahnya karena tidak ingin jika sang
Sudah hampir satu minggu keluarga Argawinata meninggalkan Indonesia, tak ada kabar dan berita yang bisa di gali dari orang-orang terdekat, karena kepergian mereka yang begitu mendadak. Usaha Rio untuk menghubungi Satria dan Handa tidak pernah membuahkan hasil, bahkan ponsel Ishana sudah lama dalam k
Tidak alasan bagi Nadia dan Gio untuk menolak lamaran dari Bumi, apalagi Bia sendiri telah menganggukkan kepalanya sebagai tanda jika si bungsu itu telah menerima lamaran dari kekasih hatinya. Meskipun hubungan mereka belum lama terjalin, bahkan selama ini Bia dan Bumi harus menjalani hubungan jarak