"Setuju," ucap Gio sambil mencium singkat bibir istrinya. Satu kenyataan yang baru diketahui oleh Gio cukup membuatnya khawatir. Ternyata kenikmatan yang didapat saat melakukan hubungan suami istri bisa mengakibatkan terjadinya kontraksi pada otot-otot rahim. Meskipun dokter mengatakan sampai saat
Bersyukur, tak ada yang lain selain bersyukur atas segala anugerah dan kebahagian yang mereka dapatkan. Kehamilan yang ditunggu-tunggu pun berjalan dengan lancar, Nadia dan janinnya dalam keadaan sehat. Setiap pulang dari kontrol kandungan wajah yang dipenuhi rona bahagia seakan terus melekat pada p
*** Gio merasa beruntung karena kali ini tidak berurusan dengan Satria Argawinata, yang biasa menunda-nunda pekerjaan. Gio bersyukur urusan yang membuat dia harus meninggalkan rumah bisa berjalan lancar hingga dia bisa kembali dalam waktu yang lebih cepat dari yang diperkirakan. Karena tidak tahu
Dengan terburu-buru Bi Asih melangkah untuk bisa segera membuka pintu, setelah pintu terbuka, tampak sosok Helena bediri di hadapannya. Karena sudah lama bekerja di Keluarga Oetama, sudah menjadi hal yang biasa saat melihat Helena berjalan memasuki rumah tanpa permisi dan dengan langkah yang terliha
"Apa kau yang terlalu naif Dia? Kau tidak tahu apa yang sedang Gio hadirkan di tengah rumah tangga kalian." "Ma, ...." "Mama hanya tidak ingin Gio merasakan penyesalan seperti yang mama rasakan," sergah Helena, kini air mtanya sudah tak terbendung lagi. "Meskipun kata maaf sudah terucap, meskipun
Noorma dan Helena denga penuh kehati-hatian membimbing Nadia yang berjalan dengan mata tertutup kain, menuju ke sebuah ruangan. Sebuah ruangan yang telah dipersiapkan oleh dua wanita paruh baya yang sedang menantikan kelahiran cucu mereka. Nadia sebagai wanita yang mengandung dan akan berjuang untuk
Beberapa hari yang lalu rumah Gio diramaikan oleh perdebatan antara Helena dan Noorma, yang beradu pendapat tentang tema dan desain kamar bayi untuk cucu mereka, dan akhirnya bisa diselesaikan oleh Gio dengan memanggil desainer interior profesional. Kini perdebatan itu sepertinya akan kembali terula
Jika selama sembilan bulan ini Nadia dan Gio dihujani dengan kebahagiaan menyambut calon anak pertama mereka. Sungguh sangat bertolak belakang dengan pagi hari ini, meskipun belum saatnya HPL, tetapi Nadia sudah menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Sebenarnya, Nadia ingin menunggu hingga dia mel
Rio mencium kening Ishana yang terlelap dengan wajahnya yang masih terlihat pucat. Lelaki yang kini telah bergelar suami itu merapikan selimut agar menutupi tubuh istrinya hingga sebatas dada. Rio pun bergegas keluar untuk menemui keluarga yang sudah berkumpul di luar kamar. Meskipun pernikahan dil
Setelah pintu terbuka sebuah kejutan bagi Rio saat melihat keluarganya datang, meskipun harus tanpa adanya Dio. Adik yang tentunya juga sangat dia rindukan, karena setelah pernikahannya hingga saat ini Rio belum bertemu kembali Dio kembali. Ternyata bukan hanya keluarga Oetama yang datang tetapi pa
Sebagai orang yang dianggap paling dekat dengan Ishana, tentu Bumi menjadi terduga paling utama sebagai pelaku yang telah memberikan racun kepada Ishana. Karena itulah Bumi kembali ke Amerika untuk memberi keterangan dan membuktikan jika dirinya bukanlah pelaku kejahatan tersebut. Penyelidikan yang
Rio menatap boneka yang berbentuk bulan, yang saat ini menemani Ishana tidur. Senyum terukir indah di bibir Rio kala mengingat saat dia membeli boneka itu untuk Ishana. Rio sangat yakin jika sampai detik ini Ishana masih mencintainya dan akan bersedia untuk menikah dengannya. Sebenarnya tidak masala
"Maafkan sikap mamanya Isha!" pinta Satria. Saat ini Rio dan Satria sedang duduk berhadapan berada di sebuah restaurant, Satria tahu jika sejak kedatangannya Rio belum makan sama sekali. "Apa yang terjadi pada Isha, Om?" tanya Rio yang sejak tadi belum mendapatkan jawaban. "Ada orang yang ingin m
"Sudah merasa lebih baik?" tanya Bumi kepada Ishana Putri sulung Handa dan Satria membersihkan sisa muntahan yang masih ada di sekitar mulutnya dengan tisu yang di sodorkan oleh Bumi. Tak ada satu orang pun yang ingin merasaka sakit, begitu juga dengan Ishana, meskipun saat ini dia menempati ruang
"Tanggung jawab apa?" tanya Rio kepada Bia dengan mengerutkan dahinya. "Bia nggak tahu, Kak! Tapi sepertinya antara Kak Bumi dan Isha ..." Lidah Bia terasa kelu, hingga dia tidak bisa melanjutkan kalimatnya, Si bungsu di keluarga Oetama itu justru memalingkan wajahnya karena tidak ingin jika sang
Sudah hampir satu minggu keluarga Argawinata meninggalkan Indonesia, tak ada kabar dan berita yang bisa di gali dari orang-orang terdekat, karena kepergian mereka yang begitu mendadak. Usaha Rio untuk menghubungi Satria dan Handa tidak pernah membuahkan hasil, bahkan ponsel Ishana sudah lama dalam k
Tidak alasan bagi Nadia dan Gio untuk menolak lamaran dari Bumi, apalagi Bia sendiri telah menganggukkan kepalanya sebagai tanda jika si bungsu itu telah menerima lamaran dari kekasih hatinya. Meskipun hubungan mereka belum lama terjalin, bahkan selama ini Bia dan Bumi harus menjalani hubungan jarak