Dada bidang Gio menjadi tempat yang paling nyaman bagi Nadia untuk menumpahkan segala rasa yang saat ini terasa menyesakkan, sentuhan lembut sang suami yang mengusap punggungnya dan ciuman di pucuk kepala terasa begitu menenangkan bagi Nadia. Dalam diam air matanya terus bercucuran, Gio membiarkan i
Betapa terkejutnya Nadia saat dia melihat sebuah buku kecil berwarna merah marun dengan sampul bergambar burung garuda. Nadia bergeming, seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. "Dia! Berikan buku itu padaku!" Gio berucap sedikit keras, karena melihat Nadia yang dari tadi justru hanya diam sa
Dalam suasana remang-remang yang hanya diterangi oleh lampu jalan, Gio melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang meskipun jalanan sepi dan lengang. Melihat kebersamaan Helena bersama lelaki lain menimbulkan beribu tanya tentang hubungan yang telah terjalin diantara mereka. Tak ingin berpikiran buru
"Apa ketampanan suamimu ini bertambah berkali lipat, hingga membuatmu tidak berkedip?""Ya." Sebuah jawaban singkat yang penuh dengan kejujuran, bukan hanya terpesona oleh daya tarik ragawi sang suami, tetapi Nadia pun sangat bahagia merasa doa-doanya mulai dikabulkan Tuhan.Gio mendekatkan dirinya
Seperti apa yang telah dia janjikan pada Noorma, sebelum berangkat ke kantor Gio mengantarkan Nadia ke rumah Noorma. Seolah Gio memberi waktu untuk ibu dan anak tersebut untuk saling mengenal dan menyelesaikan setiap masalah yang masih terasa mengannjal. Dahulu saat Nadia belum mengetahui siapa Noor
Nadia dan Noorma saling melempar pandangan dan senyuman. Sebuah kisah yang hampir sama telah mereka lalui, gagal di pernikahan pertama, lalu dipertemukan dengan pria yang memberikan mereka kebahagiaan. "Sampai kepergian Mas Surya, ibu tidak menuntut dia menikahi secara resmi, karena kami tidak memi
Setelah jamaah subuh di masjid, Gio melanjutkan aktifitas paginya dengan jogging. Jika biasanya dia lebih senang berolah raga di gym yang telah tersedia di rumahnya, atau mungkin olah raga pagi dengan istrinya dengan dalih hukuman karena Nadia yang tidak ada di sampingnya saat dia terbangun dari tid
Dengan penuh amarah Gio keluar dari ruang kerja Surya dengan membawa dokumen yang diberikan oleh pengacara. Gio terus melangkah menuju ke mobilnya, dan Nadia berusaha mengejar Gio sambil terus memanggil nama suaminya tersebut. Amarah yang kini sudah menguasai Gio membuatnya mengabaikan panggilan san
Rio mencium kening Ishana yang terlelap dengan wajahnya yang masih terlihat pucat. Lelaki yang kini telah bergelar suami itu merapikan selimut agar menutupi tubuh istrinya hingga sebatas dada. Rio pun bergegas keluar untuk menemui keluarga yang sudah berkumpul di luar kamar. Meskipun pernikahan dil
Setelah pintu terbuka sebuah kejutan bagi Rio saat melihat keluarganya datang, meskipun harus tanpa adanya Dio. Adik yang tentunya juga sangat dia rindukan, karena setelah pernikahannya hingga saat ini Rio belum bertemu kembali Dio kembali. Ternyata bukan hanya keluarga Oetama yang datang tetapi pa
Sebagai orang yang dianggap paling dekat dengan Ishana, tentu Bumi menjadi terduga paling utama sebagai pelaku yang telah memberikan racun kepada Ishana. Karena itulah Bumi kembali ke Amerika untuk memberi keterangan dan membuktikan jika dirinya bukanlah pelaku kejahatan tersebut. Penyelidikan yang
Rio menatap boneka yang berbentuk bulan, yang saat ini menemani Ishana tidur. Senyum terukir indah di bibir Rio kala mengingat saat dia membeli boneka itu untuk Ishana. Rio sangat yakin jika sampai detik ini Ishana masih mencintainya dan akan bersedia untuk menikah dengannya. Sebenarnya tidak masala
"Maafkan sikap mamanya Isha!" pinta Satria. Saat ini Rio dan Satria sedang duduk berhadapan berada di sebuah restaurant, Satria tahu jika sejak kedatangannya Rio belum makan sama sekali. "Apa yang terjadi pada Isha, Om?" tanya Rio yang sejak tadi belum mendapatkan jawaban. "Ada orang yang ingin m
"Sudah merasa lebih baik?" tanya Bumi kepada Ishana Putri sulung Handa dan Satria membersihkan sisa muntahan yang masih ada di sekitar mulutnya dengan tisu yang di sodorkan oleh Bumi. Tak ada satu orang pun yang ingin merasaka sakit, begitu juga dengan Ishana, meskipun saat ini dia menempati ruang
"Tanggung jawab apa?" tanya Rio kepada Bia dengan mengerutkan dahinya. "Bia nggak tahu, Kak! Tapi sepertinya antara Kak Bumi dan Isha ..." Lidah Bia terasa kelu, hingga dia tidak bisa melanjutkan kalimatnya, Si bungsu di keluarga Oetama itu justru memalingkan wajahnya karena tidak ingin jika sang
Sudah hampir satu minggu keluarga Argawinata meninggalkan Indonesia, tak ada kabar dan berita yang bisa di gali dari orang-orang terdekat, karena kepergian mereka yang begitu mendadak. Usaha Rio untuk menghubungi Satria dan Handa tidak pernah membuahkan hasil, bahkan ponsel Ishana sudah lama dalam k
Tidak alasan bagi Nadia dan Gio untuk menolak lamaran dari Bumi, apalagi Bia sendiri telah menganggukkan kepalanya sebagai tanda jika si bungsu itu telah menerima lamaran dari kekasih hatinya. Meskipun hubungan mereka belum lama terjalin, bahkan selama ini Bia dan Bumi harus menjalani hubungan jarak