Share

Part 17

Penulis: Ade Tiwi
last update Terakhir Diperbarui: 2020-11-26 11:29:03

Gavin mengelus lembut punggung telanjang Tisha yang sedang memunggunginya. sedangkan sebelah tangannya yang lain memeluk erat perut Tisha.

Tisha yang membelakangi Gavin hanya diam, ada sedikit isakan yang keluar dari mulut wanita itu. dan bulir-bulir air mata jatuh membasahi pipinya.

"Apa kau menyesal?" tanya Gavin yang merasa tak enak dengan sikap Tisha sekarang ini padanya.

Tisha tidak menjawab pertanyaan kakaknya, membuat Gavin kesal dan membalikkan tubuhnya.

"Aku tanya padamu Tisha, apakah kau menyesal dengan apa yang sudah terjadi di antara kita berdua?" Gavin bertanya tepat di bola mata Tisha.

Apalah daya wanita itu, ia hanyalah seorang gadis buta. tentu ia tak melihat raut wajah gusar Gavin yang menatapnya tajam.

"Eng--enggak kak, hanya saja...." 

"Hanya saja apa?" tuntut Gavin tak sabaran.

"Aku, aku sedikit takut kak." 

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 18

    Happy reading! ❤️❤️❤️❤️❤️"Sayang, ayo bangun." ajak Gavin berbisik di telinga Tisha.Tisha menggeliatkan tubuhnya. "ini jam berapa kak?" tanyanya."Sudah jam 9 pagi, kamu lelap banget tidurnya." kekeh Gavin.Tisha perlahan bangun dari tidurnya, selimut yang menutupi tubuh polosnya melorot begitu saja. menyajikan bagian atas tubuhnya yang polos di hadapan Gavin, sekuat tenaga Gavin meneguk air liurnya sendiri. "Tisha, kau sengaja ya!" geram Gavin dengan suara serak menahan hasratnya."Sengaja apa kak?" tanya Tisha bingung."Ah tidak, cepatlah bangun sayang terus mandi." Gavin mengalihkan arah pembicaraan.Gavin membantu Tisha bangun, gemas melihat Tisha yang terlalu lambat. ia pun menggendong tubuh polos Tisha ke kamar mandi."Mandilah, kakak tunggu di luar ya sayang." Tisha mengangguk patuh.20 menit kemudian Tisha sudah siap mandinya, ia berjalan mencari sang kakak.Gavin yang mendengar suara tongkat sang ad

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-26
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 19

    Happy reading! Seseorang menyentuh pundak Gavin lembut, Gavin menoleh ke arah orang tersebut."Ternyata benar ini kamu!" seruan suara wanita paruh baya yang menebak jika pria itu Gavin."Nyonya," Gavin berdiri mengulurkan tangannya ke arah wanita itu.Wanita itu menyambutnya, hal yang tak di duga adalah, Gavin mencium punggung tangan wanita itu. sedikit merasa tersentak dengan perlakuan manis Gavin padanya."Nyonya sedang apa disini?" tanya Gavin heran karena wanita paruh baya yang terlihat orang kaya tersebut berada di warung pinggir jalan seperti ini."Tante mau makan di sini, dan...." ucapan wanita itu terputus saat melihat wajah Tisha yang duduk di samping Gavin."Dia siapa?" tunjuk wanita itu ke arah Tisha."Ooohh, dia ini adikku nyonya." ucap Gavin memperkenalkan Tisha.Wanita paruh baya itu terus memperhatikan wajah Tisha, seakan ia pernah melihat wajah cantiknya. tapi dimana? pikirnya mencoba mengingat

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-26
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 20

    Selamat membaca ==========Usai makan mereka bertiga berniat pulang ke rumah masing-masing, saat ini Gavin tengah menghidupkan mesin sepeda motornya. namun sayangnya sepeda motor tersebut tak mau menyala, Liana yang ternyata masih disana pun memperhatikan Gavin yang kesulitan dengan sepeda motornya."Kenapa dengan sepeda motor mu Gavin?" tanya Liana."Ah ini biasa nyonya, mogok gak mau hidup. maklum lah, namanya juga motor seken, motor setengah pakai bekas orang saya beli." akui Gavin jujur."Kenapa tidak beli sepeda motor yang baru saja?" tanya Liana merasa iba.Gavin terkekeh. "uangnya mana cukup nyonya untuk beli yang baru, ini saja sudah syukur bisa terbeli. ya, paling tidak bisa di pakai untuk saya pergi dan pulang bekerja." "Tapi kebanyakan mogok, tak mau hidupkan?" tebakan Liana membuat Gavin terdiam."Ya sudah begini saja, kalian berdua ikut saya naik ke dalam mobil. biar sepeda motor kamu nanti di antarkan." "Ee

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-26
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 21

    "Bukalah nyonya, aku mengizinkannya." ucap Gavin.Liana menatap Gavin, pria itu menggerakkan tangannya mengisyaratkan jika ia mengizinkan Liana melihat album foto keluarganya.Dengan gerakan slow motion Liana membuka album foto itu perlahan, lembaran pertama isu foto tersebut membuat kedua mata Liana terbelalak kaget."Ini....?" tanya Liana tak mampu berucap."Itu foto ayah dan ibuku nyonya." Tanpa sengaja tangan Liana yang gemetaran pun menjatuhkan album foto tersebut. membuat Gavin kaget dengan hal itu, Liana spontan berdiri dengan perasaan campur aduk."Nyonya, apa yang anda--""Aku harus pergi, aku harus kembali ke rumah ku. permisi, sampai jumpa." tanpa menunggu jawaban Gavin dan Tisha, Liana langsung melesat keluar."Aneh! kenapa dia terburu-buru begitu?" tanya Gavin pada diri sendiri."Kenapa dengan nyonya Liana kak?" tanya Tisha heran."Enggak tahu sayang, nona Liana terlihat sangat aneh setelah melihat fo

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-04
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 22

    "Kamu kenapa ma?" tanya Darma heran melihat istrinya yang seminggu ini murung.Tak terlihat Liana yang seperti biasa ceria, belakangan ini wanita itu bahkan lebih menghabiskan waktunya mengurung diri di dalam kamar. Darma jadi curiga dan resah, apakah ada sesuatu yang di sembunyikan sang istri?"Liana!" panggil Darma dengan nada nyaris membentak."Eh, iya mas." "Kamu ini kenapa? sudah seminggu kamu aneh begini. ada apa huh?" ulang Darma lagi bertanya."A--aku tidak apa-apa mas." ucap Liana tergagap."Jangan bohong! kau istriku, kita sudah lama menikah. jadi aku tahu gelagat mu seperti apa jika menyembunyikan sesuatu dariku."Liana terdiam, tenggorokannya tercekat. apa yang harus ia katakan pada Darma? apakah ia harus jujur saja mengenai Gavin."Liana?" panggilan Darma kali ini agak melembut."Sungguh mas, tidak ada apa-apa. aku cuma hanya sedang merindukan Fikar saja, anak itu sudah seminggu ini tidak pulang." bohong Liana."Ya, kau

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-04
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 23

    Part spesial Fikar & Sekar Happy reading! ❤️❤️❤️❤️❤️❤️"Kenapa kau tidak pergi juga dari rumahku?!" tanya Sekar penuh emosi."Karena aku tidak ingin," jawab Fikar santai."Pergi!" usir Sekar menunjuk ke arah pintu."Sekar, ku mohon izinkan aku untuk berada di dekatmu." "Tidak! aku mencintai Gavin." "Aku mengerti, aku pun sama, aku juga mencintai Tisha. tapi....""Tapi apa?" tanya Sekar."Aku tidak bisa membiarkan mu sendirian, entah kenapa aku ingin selalu berada di dekatmu." "Kau kasian padaku kan?" Fikar menggeleng."Tak usah mengelaknya, aku tahu kau sudah terbiasa dengan hal seperti itu. kau hanya tinggal membayar wanita mana pun yang kau inginkan, maka ku mohon anggaplah aku seperti itu. tinggalkan aku uang yang banyak lalu setelah itu kau pergilah!" Rahang Fikar mengeras mendengar ucapan Sekar, seperti apa pun Sekar, tapi tetaplah wanita itu bukan seorang jalang. dan Fikar tak suka men

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-04
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 24

    "Darimana saja kau sudah seminggu ini tidak pulang?!" tanya ketus Darma pada Fikar.Akhirnya pria itu pulang juga ke rumahnya, namun kalian jangan mengira kalau Sekar sudah ia lepaskan. nyatanya Fikar tetap mengunci pintu rumah Sekar, ia hanya pulang sebentar untuk melihat keadaan keluarganya."Fikar sibuk pa?" "Sibuk? sibuk apa?" selidik Darma."Mama dimana pa?" tak ingin menjawab pertanyaan Darma, Fikar mengalihkannya dengan bertanya dimana Liana sekarang."Itulah dirimu! kau bahkan tidak tahu kondisi ibumu sekarang." "Maksud papa apa?""Ibu mu sakit," Fikar langsung khawatir mendengar Liana sakit.Secepat kilat ia masuk ke dalam kamar ibunya, di bukanya pintu kamar dan ia lihat sosok Liana tengah terbaring lemah di atas ranjang."Mama!" panggil Fikar mendekati wanita paruh baya itu.Liana membuka matanya dan menoleh ke arah pintu, seketika senyumnya terbit tatkala melihat sang anak."Fikar...." "Kata papa, mama sakit?"

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-04
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 25

    "Aku merindukannya." gumam Liana menatap rumah Gavin dari dalam mobilnya."Merindukan siapa nyonya?" pemuda yang bernama Gavin itu?" tanya Narto."Iya Narto, dia sudah ku anggap seperti putraku sendiri.""Dia pemuda yang baik ya nyonya." Liana mengangguk.Hampir lama Liana terus memandangi rumah Gavin yang tampak sepi. tak terlihat sama sekali sang pemilik keluar dari rumah."Apakah kita akan terus disini nyonya? nyonya tidak turun dan bertamu ke rumah Gavin.""Tidak Narto! ehm, kau keberatan jika aku meminta lebih lama lagi disini?""Sama sekali tidak nyonya," jawab Narto merasa sungkan.Mata Liana menatap sebuah mobil lain berhenti di halaman rumah Gavin, Liana seperti mengenali mobil tersebut. tak lama keluar lah seorang pria dari dalam mobil tersebut."Fikar!" gumam Liana kaget.Terlihat jika Fikar kini tengah membantu Tisha yang berjalan, tampak rona bahagia yang terpancar dari wajah keduanya.M

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-04

Bab terbaru

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 43

    Seorang gadis tengah menatap ke arah luar jendela rumah sakit dengan senyum mengembang, setelah selesai melewati rangakaian operasi dua minggu yang lalu. kini akhirnya Tisha sudah bisa melihat kembali seperti sedia kala.Cklek..."Tisha...." suara Sekar masuk ke ruangan dan memanggil namanya."Kau ini, kenapa kau sangat suka sekali melihat dari jendela rumah sakit?" tanya Sekar menggelengkan kepalanya melihat tingkah Tisha."Karena aku suka," jawabnya membalikkannya badan menghadap Sekar."Kapan Gavin akan menjemputku?" tanyanya merengek."Aku bosan jika kau, Fikar, tante Liana, dan om Darma saja yang datang ke rumah sakit melihat ku." "Bukankah kau sudah bertemu dengan Gavin." "Hanya lewat foto mana puas, aisshh, sebenarnya apa yang sedang kalian rencanakan?" Tisha menaikan sebelah alisnya tanda curiga."Se__sembunyikan apa

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 42

    "Tisha, aku mencintaimu.""Aku juga mencintaimu Gavin." balasan ungkapan cinta dari Tisha untuk Gavin."Mari kita mulai kehidupan yang baru, awal yang baru untuk kita. kau mau kan sayang?" tanya Gavin yang di angguki Tisha.Gavin semakin mempererat pelukannya, rasa bahagia membuncah di hatinya melihat respon sang wanita pujaan hatinya.Dua orang manusia berbeda jenis kelamin masuk, dan tersentak kaget melihat pemandangan di depannya. namun rasa bahagia tak dapat mereka pungkiri."Wowowow, apa-apaan ini." goda Fikar.Cengkeraman tangan Tisha begitu kuat di baju Gavin, Gavin terperanjat jika ketakutan Tisha memicu karena kehadiran Fikar di tengah-tengah mereka."Berhenti di situ Fikar!" titah Gavin."Ke--kenapa?" tanya Fikar heran."Tisha takut denganmu.""Apa?" Fikar lemas mendengarnya namun malah terlihat lebay.

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 41

    Sekar berjalan cepat menemui Gavin dan Fikar yang sedang berada di teras rumah, Sekar sudah tak sabar ingin mengatakan kepada dua lelaki itu, jika Tisha sudah menyetujui rencana mereka."Gavin!" panggil Sekar di ambang pintu.Fikar merasa sedih karena namanya tidak di panggil oleh Sekar, tapi sekuat tenaga ia bersikap biasa saja."Ada apa Sekar? kenapa wajahmu terlihat sama bahagia sekali?" tanya Gavin penasaran dengan ekspresi wajah bahagia Sekar sekarang ini."Tentu saja aku bahagia, sebab...?" Sekar menaikkan alisnya menggoda Gavin."Sebab?" Gavin semakin penasaran dengan lanjutan kalimat Sekar."Rencana kita berhasil!""Rencana?" tanya Gavin yang masih belum mengerti arah pembicaraan Sekar."Astaga! kau masih belum mengerti juga Gavin?"Kepala Gavin menggeleng, Sekar menepuk jidatnya melihat Gavin yang bel

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 40

    Sekar mematung di tempatnya saat di depannya Fikar tengah berdiri menjulang menatapnya tajam. Sekar menelan air liurnya sendiri di tatap seperti itu, Fikar melangkah mendekat ke arahnya.Satu, dua langkah perlahan Fikar semakin dekat. saat itu juga Sekar melangkah mundur hingga mentok ke dinding tembok. Sekar tak bisa mundur lagi, Fikar menyeringai senang, di himpitnya tubuh Sekar dengan tubuhnya.Dengan cool-nya Fikar menempelkan kedua telapak tangannya di tembok, sehingga posisi mereka terlihat sangat ingin dengan Fikar yang mengurung tubuh Sekar."Sudah puas bermain-mainnya?" tanya Sekar tajam.Nafas Sekar tercekat, di tundukkan kepalanya ke bawah. Fikar yang gemas pun memegang dagu Sekar, di angkatnya wajah Sekar agar mendongak ke arahnya."Aku bertanya, kenapa kau tidak menjawab. huh?" geram Fikar dengan keterdiaman Sekar, sebelah tangan Fikar yang bebas mencengkram bahu Sekar kuat.

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 39

    Praaanngggg."Astaga! apalagi sekarang ini." dengan tergesa Fikar berlari masuk ke dalam rumah Gavin saat mendengar suara benda jatuh.Cklek.Fikar mematung di tempatnya saat melihat tubuh meringkuk ketakutan Tisha, wanita itu memeluk erat dirinya sendiri. Fikar melihat gelas kaca yang pecah, sedikit bisa bernafas lega karena Tisha tidak terluka."Sudah dua gelas kaca yang di pecahkannya hari ini." ucap batin Fikar.Fikar ingin sekali memeluk tubuh Tisha, memberinya ketenangan karena jujur saat ini Tisha terlihat seperti ketakutan."Kak Gavin...." panggilnya lirih menyebut nama Gavin.Fikar tertegun mendengarnya, bagaimana sekarang ini? Tisha merindukan Gavin.Tak lama tubuh Tisha terkulai lemas merosot ke lantai, Fikar panik langsung berlari ke arahnya mengangkat tubuhnya mungil Tisha. menggendong membawanya masuk ke dalam kamar.F

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 38

    Fikar menggeram kesal pada sang kakak, entah sudah panggilan telepon yang ke berapa ia menghubungi Gavin. tapi pria itu tak kunjung mengangkatnya, hampir satu harian menjaga Tisha membuatnya letih. hei ayolah! Fikar juga butuh kebebasan dan bekerja, ia bukanlah seorang pengangguran bung."Siallll!" maki Fikar pada ponselnya.Saat ini ia tengah duduk di luar rumah Gavin, melihat Tisha semakin menambah pusing di kepalanya. wanita menyuruh pergi semua orang seakan-akan ia bisa sendiri melakukan banyak hal, apa dia tidak sadar dengan kondisinya sendiri.."Huffftt, Sekar." tiba-tiba saja Fikar merasa rindu dengan wanitanya.Wanita yang selama beberapa waktu ini menjungkir balikkan hidupnya, mengacak-acak pikirannya. memporak-porandakan hatinya yang selama ini hanya di isi dengan nama Tisha, tapi kali ini sudah berganti dan di isi penuh dengan namanya.Membuat perasaan bahagia membuncah di dadanya walau h

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 37

    "Kau bisa membantuku?" tanya Gavin serius menatap Sekar dengan tatapan memohon."Bantu kamu untuk?""Jagain Tisha." pintanya sendu."Apa? jagain Tisha?" Gavin mengangguk."Bu--bukannya kau sudah memecat ku Gav?" tanya Sekar mengingatkan Gavin."Ini berbeda!" risau Gavin mengacak rambutnya."Setelah kau tak ada, keadaan semakin berbeda Sekar. banyak hal yang terjadi di hidup kami, semuanya semakin kacau.""Ma--maksudnya?" Sekar semakin bingung dengan ucapan Gavin."Kau tau Fikar?"Deg.Nama itu lagi, nama pria yang menjadi alasan bagi Sekar lari dan bersembunyi."Apa Fikar yang dimaksud Gavin adalah Fikar yang sama?" ucap batin Sekar bertanya-tanya.Memang Sekar tahu jika Fikar yang selama ini mendekati Tisha dan berusaha membuat wanita itu jatuh cinta adalah orang

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 36

    Seorang gadis tengah berjalan menapaki jalanan yang terasa sepi, terlalu lama bersembunyi membuatnya lelah. akhirnya ia memutuskan untuk berani keluar dengan sedikit bebas, walaupun kata hati-hati itu ada.Ia harus selalu waspada akan sosok seseorang yang beberapa waktu ini menjadi alasannya untuk kabur dan bersembunyi. takut jika ia bertemu lagi dengan pria itu. ya, seorang pria yang sudah menjungkir balikkan hidup dan hatinya.Saat asyik berjalan, tak sengaja sepasang netra indah milik wanita itu melihat gestur tubuh seseorang yang sangat di kenalnya. punggung kokoh milik pria yang selama ini sangat ia cintai.Perlahan ia berjalan mendekati pria itu, kemudian menepuk bahunya dari belakang. pria itu menoleh ke belakang dan terkejut mendapati dirinya."Sekar!" pekik Gavin kaget."Ah, ternyata benar ini kamu Gav." ucap Sekar tersenyum bahagia.Gavin melihat penampilan Sekar dari atas

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 35

    "Aku memang tidak akan meninggalkanmu, tapi__" Tisha menggantungkan kalimatnya, membuat rasa penasaran Gavin meningkat menunggu kelanjutan kalimatnya."Kau yang akan pergi meninggalkanku!""Tidak! tidak akan ada yang pergi saling meninggalkan di antara kita." tolak Gavin tak terima."Kau ini manusia yang sangat egois sekali!" sinis Tisha mengejek."Aku tahu kau kasihan padaku kan, sampai kau tak ingin meninggalkan ku.""Tisha apa yang kau katakan sebenarnya!" bentak Gavin merasa tak tahan lagi dengan tingkah Tisha yang seperti ini."Kalau begitu pilihlah salah satu diantara dua pilihan itu. kau atau aku yang pergi meninggalkan rumah ini?!""Tisha__""Aku tidak butuh ocehanmu, yang aku butuhkan adalah jawaban mu, Gavin. aku yang pergi atau kau yang pergi!"Tubuh Gavin jatuh luruh ke bawah, perkataan Tisha membuat seluruh

DMCA.com Protection Status