Beranda / Romansa / Dia, Tak Datang / Badai Melamar Pekerjaan di Prahara Group

Share

Badai Melamar Pekerjaan di Prahara Group

last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-08 18:54:30

Jingga tengah melahap makan siangnya yang disodorkan Frans. Wanita ini sangat kesal dengan semua peraturan yang mengurungnya. Setiap melewati jalanan dimana banyak pedagang kaki lima menjajakan jualannya, Jingga hanya bisa menelan ludahnya saja. Karena tak akan pernah diijinkan oleh sekretaris keluarganya itu untuk jajan sembarangan.

"Frans, aku mau bakpao ayam dan batagor kuah yang ada di depan balai kota. Terserah! Aku tak mau makan jika kau tak membelikanku bakpao dan juga batagor kuah di sana." ucap Jingga yang mendadak punya ide cemerlang untuk menekan pria tersebut supaya mengabulkan permintaannya.

"Nyonya, kita sudah membahasanya. Anda tak diijinkan jajan di tempat itu." ucap Frans dengan sangat lantang.

Jingga yang kesal, mencoba menghubungi pelayannya yang bernama Duma itu untuk membelikan makanan tersebut.

Diluar pintu ruangannya ini, Badai tengah berdiri dan baru saja akan masuk ketika mendengar keinginan Jingga tersebut.

Inisiatif

Mrs Dream Writer

Ya Ampuun, itu Jingga yang ngidamnya ampe maruk banget makannya. He,hee. Oalah Tante Delina, niatnya apa coba sampe nyuruh Sharena cepet hamil?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dia, Tak Datang   Malam Hasrat Frans

    Jingga sedang membaca majalah ibu dan bayi yang baru dibelinya, ketika seseorang menelpon Frans. Awalnya, Jingga tak terusik sedikitpun oleh bunyi dering tersebut. Namun karena Frans tak kunjung menjawab dan hanya membiarkannya membuat Jingga snagat risih. "Frans! Angkat telponnya atau kau matikan saja ponselmu itu!" ucap Jingga kepada pria tersebut yang langsung mematikkan ponselnya saat itu juga. Alih-alih marah, Frans justru sangat tenang meski Jingga mendelik membesarkan dua bola mata menatapnya. Malam mulai mengayunkan kantuk, membawa Jingga untuk terlelap. Setelah meneguk susu dan menghabiskan camilan malamnya. Jingga pun tak berdaya oleh luapan kantuk yang menyerangnya. Kehadiran Frans sudah mulai membuat Jingga terbiasa, kedekatan keduanya sebelum saat ini terkadang menjadi benteng pemisah yang membuat deburan emosi meluap-luap. Namun kedekatan itu juga membuat Frans lebih tenang melayaninya sebagi seorang majikan. Selesai menyelimuti

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-10
  • Dia, Tak Datang   Menjadi Ibu

    Hari berganti bulan, kehamilan Jingga semakin besar. Semua berjalan sangat baik selama kehamilannya ini, janin di kandungannya tumbuh dengan sehat demikian juga ibunya. Meski berat badannya membengkak, namun kecantikan Jingga tak luntur karenanya. Semakin besar perutnya, Jingga kian seksi dimata semua orang. Wanita ini bahkan masih sangat sanggup bekerja meski sudah memasuki trimester ketiganya. Kehebatan Jingga dalam memimpin Prahara Group dalam satu kwartal pertamanya layak diacungi jempol. Perusahan yang kini kian mandiri tanpa pengaruh dari banyaknya anak perusahaan yang mendompleng mmebuat Prahara Group kian meroket di belantika bisnis negara ini. Acara rapat keluarga besar Prahara yang sebelumnya sudah matang direncanakan akhirnya diundur mengingat pertimbangan keamanan dan kesehatan Jingga yang tengah berbadan dua. Kehadiran Badai di Prahara Group, sukses membuat trio pria hebat di belakang layar Prahara Group dikenal publik. Nama F

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-11
  • Dia, Tak Datang   Tuan Muda Prahara

    Kabar kelahiran bayi mungil pewaris utama keluarga Prahara dengan segera tersiar. Rumah sakit tempat Jingga melahirkan bayinya mendadak dipenuhi pengunjung dari kalangan elite bisnis hingga elite pemerintahan negara ini. Bukan hanya itu saja, ratusan awak media kini menjadikan rumah sakit ini sebagai basecamp dadakan karena munculnya banyak sekali public figure di tempat ini. Frans, melipat gandakan pengamanan di ruangan bersalin VVIP tempat Jingga berada. Pria ini juga meminta perawat yang bekerja di ruangan ini melewati sejumlah protokol khusus. Bayi mungil yang lahir setinggi 52cm dengan berat badannya 4,2kg itu nyatanya snagat sanggup membuat kegaduhan di kota ini di awal kelahirannya. "Dia lahir! dan kita belum berhasil menyingkirkannya!" uap Elisa dengan mata menyipit menatap Jasmin. "Ini salahmu Tan, sudah kubilang supaya kau menghabisi Frans juga, karena pria itu adalah tongkat utama di Prahara Group setelah Arshan!" ucap Jasmin sambil melipat

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-12
  • Dia, Tak Datang   Alkala Arshan Prahara

    "Frans, bisakah kita pulang?" tanya Santi kepada sekretaris puterinya itu. Mata dingin Frans mengangguk mengiyakannya. "Tunggu sebentar Nyonya Tua, karena Nyonya Arshan dan Tuan Muda masih menunggu pakaian yang akan mereka kenakan saat keluar dari rumah sakit ini." ucap Frans kepada Santi. Jingga sudah menebaknya, sebuah ritual khusus yang menjadi tradisi mendarah daging dalam keluarga Prahara adalah pakaian couple turun temurunnya di publikasi pertama Tuan Muda mereka. Jingga membaca setiap buku yang dituliskna mendiang suaminya di dalam laptop sang suami sejak beberapa waktu lalu. Disana Arshan benar-benar menuntun Jingga untuk menjadikan putera mereka seorang Tuan Muda terbaik di keluarga ini. Setngah jam kemudian, seorang pelayan datang dengan jaket yang serba hitam. Pelayan wanita itu datang berdua dengan sebuha keresek besar di tangannya. "Apa ada yang menguntit kalian?" tanya Frans penuh selidik. "Tidak Tuan Sekretaris,

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-14
  • Dia, Tak Datang   Insiden Di Stallest Yang Berkaitan dengan Frans

    Jingga baru hendak terlelap, ketika langkah Frans dengan terburu-buru meninggalkan kamarnya. Melihat ketergesa-gesaan pria tersebut Jingga memastikkan jika ada yang tak beres tengah terjadi. Sayangnya, Jingga tak bisa turun dari ranjangnya mengingat masa nifas yang membutuhkan banyak sekali pemulihan dengan ketat terus dijalananiya. Mata Jingga melirik ke sebelah kanan, di sana sebuah kasur angin produk terbaik sudah ditempati ibundanya yang terlelap tepat di sebelah kasur Alkala. Mata Jingga tak terasa mendadak membasah, ketika wajahnya melihat raut tampan mendiang suaminya yang berada di meja tempat tidurnya itu. "Mas, puteramu telah lahir." ucap Jingga dengan jantung berdegup semakin kencang. Entah kapan perasaan ini menghinggapinya, jika dulu pertemuannya dengan Arshan adalah disebabkan syahwat dan juga nafsu yang begitu menggebu. Setelah masa kehamilan panjang dan juga persalinannya yang sangat berat membuat Jingga tak bisa lagi mengabaik

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-15
  • Dia, Tak Datang   Perubahan Sikap Frans

    Sekitar pukul empat pagi, Frans akhirnya kembali dan Jingga melihat Darma kembali bertukar posisi dengan pria itu. Lega dan sangat tenang, Jingga yang sejak tengah malam tak bisa terlelap karena bayinya terjaga itu akhirnya bisa ke kamar kecil untuk melepaskan cairan di kandung kemihnya yang sudah ditahannya sejak beberapa jam yang lalu. Selesai dengan aktifitas pribadinya itu, Jingga kemudian memberikan ASI kepada baby Alkala yang sudah mulai mengantuk. Sekitar pukul lima, mata Jingga akhirnya bisa kembali terpejam. Wanita ini meringkuk sambil memeluk erat Alkala. Dan hingga besok siangnya, Jingga tak menyadari bergulirnya waktu. Pukul sebelas, Jingga dibangunkan oleh Duma. Pelayannya itu sudah menyiapkan air hangat untuk Jingga mandi sementara dua baby sitter juga sudah menyiapkan segala keperluan baby Al. Sementara itu, Jingga sudah tak bsia menemukan Santi dan Violet yang memang sudah berpamitan sejak semalam karena pagi ini harus

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-16
  • Dia, Tak Datang   Rapat Keluarga Prahara

    Hari ini, gedung aula Prahara Group yang sangat megah sudah dipenuhi puluhan obil mewah yang berderet hendak masuk ke dalam aula tersebut. Sebagai salah satu keluarga paling terpandang di negara ini, Prahara adalah nama belakang elite dan juga sakral bagi setiap anggota keluarganya. Hadir dalam acara ini adalah semua garis darah Prahara dari berbagai generasi. Dan sisa dua tertua adalah Bibi Elisa juga Paman Erik. Kedua orang itu akan memberikan suaranya terkait posisi Jingga sebagai Kepala Keluarga saat ini dimana Alkala Arshan Prahara dipastikkan akan menjadi penerus posisi tersebut secara sah kemudian. Desas desus terus terdengar, bukan hanya beredar di kalangan publik saja karena Jingga pun sudah mengetahuinya. Paman Erik dan Bibi Elisa yang akan menggerakkan semua anggota keluarga untuk membuat petisi anggota keluarga dalam hal ini. Untuk semua itu, Jingga sudah sangat siap. "Hallo sayangku. Jagoan mama, kamu adalah anak yang hebat.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-17
  • Dia, Tak Datang   Membagi Rata

    Lelah setelah acara pnajang Rapat Keluarga Prahara, membuat Jingga terlelap sangat nyenyak. Demikian juga dengan Alkala. Bayinya itu kini berada didlaam pelukanya, terlelap bersamanya.Keesokan pagi, Frans yang mendadak pergi di pagi buta membuat jingga kian menaruh curiga.Yaa, belakangan ini pria itu memang sangat sering keluar rumah tanpa ijin. Bukan hanya Jingga yang mulai curiga, namun juga Darma yang sejak lama menjaid rekannya.Pria itu merasa ada sesuatu yang tak beres dengan Frans belakangan ini."Darma, keman Sekretaris Frans?" tanya Jingga saat pria itu masuk ke dalam kamarnya."Maafkan saya Nyonya, saya kurang tahu tujuannya." ucap Darma berbicara apa adanya.Jingga kemudian terdiam, wanita ini sudah duduk di meja kerjanya yang berada di dalam kamarnya itu. Sampai masa niafasnya selesai Jingga akan berkantor dari rumah.Sementara itu, Frans yang terpaksa pergi karena mendapatkan telpon terus menerus dari Sharena itu sekara

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-19

Bab terbaru

  • Dia, Tak Datang   Setelah Dia Tak Datang (END)

    Hari demi hari Jingga kini semakin disibukkan dengan kegiatan kepenulisannya. Wanita ini memilih jalan yang akhirnya membuatnya sangat nyaman. Sementara Alkala kian bertambah besar, putera semata wayangnya itu akhirnya mengetahui sebab akibat dari setiap keputusan Jingga selama ini, dan Alkala mulai mengerti. Usia yang bertambah dewasa, membuat Alkala semakin sibuk dengan segala kehidupannya sebagai satu-satunya pewaris Prahara Group. Dengan Jingga dan Adjie di belakangnya, Alkala sukses menjadi CEO muda dengan segudang pesona dan juga karakter hebatnya yang mendunia. Pendidikan internasional yang direngkuhnya, membuat Alkala mampu semakin mebesarkan Prahara Group di kancah bisnis internasional. Akhirnya, Jingga benar-benar tak perlu lagi cemas, karena sang putera ternyata belajar banyak dari kehidupannya selama ini. Tuan Muda Prahara itu, kini menjadi sosok idola di berbagai kalangan di dunia, dan itu membuatnya sangat bangga.

  • Dia, Tak Datang   I am ALONE

    Dua bulan setelah perpisahannya dengan Adjie Prahara, Jingga yang sejak perpisahannya itu memutuskan keluar dari Arshan Pallace peninggalan mendiang suaminya dan memilih kembali ke rumah orang tuanya di kota kelahirannya. Hari ini, untuk pertama kalinya sejak kepulangannya ke kota Borents, Jingga akhirnya keluar dari rumah mendiang Hadi-sang ayah. Rumah masa kecilnya, dimana dia dan Violet tumbuh besar bersama sang ibunda itu masih sangat terawat berkat tangan baik sang paman yang merawatnya meski Jingga tak berada disana. Setelah kedua orang tua dan adiknya tiada, rumah itu otomatis menjadi milik Jingga semata. Dan demi keluarganya yang telah lebih dulu pergi itu pula Jingga tak akan merenovasinya. Membiarkan rumah dan segala perabotannya seperti ini membuat Jingga merasa jika keluarganya itu masih ada. Sementara perpisahannya dengan Adjie masih ditentang oleh Alkala, Jingga dan puteranya yang beranjak remaja itu kini mulai merenggang.

  • Dia, Tak Datang   Titik Terendah

    "Jangan menghiburku mas, pergilah. Aku sedang ingin sendirian." ucap Jingga sambil menyibukkan lagi pandangannya dengan majalah di depannya. Wanita itu nampak sangat lusuh tak bertenaga setelah penguretan yang terpaksa dijalananinya demi membersihkan sisa janin di dalam rahimnya. Sangat dingin dan tak bersemangat, seperti itulah Jingga kali ini. Entah apa yang menyapukan luka sedalam itu di dalam hatinya. Namun sejak memergoki Adjie bersama Shana di dalam kamarnya, Jingg abeanr-benar seolah mati rasa dan tak ingin lagi hidup. "Aku bersalah kepadanya." ucap Adjie terus mengutuk dirinya sendiri yang bisa kebablasan oleh seorang pelayan seperti Shana. 'bukk' Satu pukulan menghantam rahang Adjie, namun pria itu tak akan melawan sedikitpun. "Bajingan kau Adjie!" ucap Badai sambil kembali bersiap menghajar pria tersebut. Namun meihat Adjie yang telah pasrah, Badai mengurungkan niatnya. "Kau tahu seberapa sulitnya aku

  • Dia, Tak Datang   Kehilangan Lagi

    Adjie sudah sejak tadi menunggu Jingga di ruangan kerjanya, namun wanita itu tak juga muncul disana. Ini semakin membuatnya gusar. Raut wajah Adjie mendadak sumringah ketika melihat Jingga akhirnya datang ke kantornya meski hari sudah sangat siang. "Jingga .. Sayang ... Aku menunggumu untuk meminta maaf." ucap Adjie yang langsung mengatakan tujuannya menunggu Jingga di ruangan ini. Pria itu mengabaikan dua staff marketing yang datang bersama Jingga karena pria itu hanya ingin menyelesaikan masalahnya dengan sang istri saat ini. Namun sayangnya, Jingga hanya diam. Wanita itu sangat pemberani di lain sisi namun nyatanya sangat rapuh di sisi lainnya. "Pergilah dan semoga berhasil ya ... " ucap Jingga kepada dua staff marketing Prahara Group setelah menyerahkan sejumlah berkas kepada mereka. Kedua staffnya itu segera berpamitan. Dan Jingga kembali disibukkan dengan morning sick nya yang semakin parah. "S

  • Dia, Tak Datang   Menyingkir Dari Adjie

    "Kamu darimana?" ucap Adjie ketika melihat Jingga datang dengan sangat bahagia menatap istrinya itu dengan penuh selidik. "Aku ... Mas sudah pulang?" tanya Jingga balik bertanya. "Jingga? Kau menyembunyikan sesuatu dariku? Siapa yang kau temui?" tanya Adjie memberondongkan pertanyaannya kepada sang istri. 'glegg' Jingga menelan salivanya yang tercekat di kerongkongan, wanita ini sangat kebingungan. "Frans, aku bertemu dengan Frans di tempat billiard." ucap Jingga mengakuinya. 'glegg' Kini berbalik Adjie-lah yang menelan salivanya yang tercekat. Raut wajah pria itu menghitam oleh amarah. Namun dia berusaha menyamarkannya. Jingga menyadari ekspresi kecemburuan suaminya itu adalah sebuah pertanda cinta yang baik untuknya. Namun seringnya Adjie mencemburu, terkadang membuat Jingga kebingungan melangkah keluar dari rumah. "Dengar Jingga! Aku tak suka kau bergaul secara diam-diam dengan lelaki manapun." ucap A

  • Dia, Tak Datang   Pertemuan Rahasia

    Selesai dengan masalah di sekolah Alkala, Jingga kemudian memutuskan untuk mengajak puteranya itu berkeliling sejenak merehatkan fikirannya dari kesemrawutan di sekolah tadi. "Ini menyebalkan, semua tulangku rasanya akan patah." ucap Alkala mengeluh kepada Jingga. "Karena itulah, mulai sekarang kau harus bisa memilih mana yang terbaik sayang." jawab Jingga menimpali keluh kesah puteranya dengans angat tenang. Namun Alkala nampak sangat kesal sekali karena Jingga tak membelanya. Untuk satu masalah itu, Jingga memang tak bisa menyalahkan Alkala. Tujuan baiknya untuk mendidik dan menggembleng putera semata wayangnya itu tentu akan menuai pro dan kontra dari puteranya itu sendiri. Senyuman demi senyuman menyapu wajah Jingga yang kian jelita ini. Membuat Alkala semakin mengerucutkan bibirnya dipenuhi rasa kesal. "Kita akan bermain billiard?" ucap Alkala kegirangan ketika mobil ibunya masuk ke halaman parkiran sebuah gedung pusat permainan b

  • Dia, Tak Datang   Darah Prahara Adalah Darahmu Sayang

    Jingga sudah duduk di kursi kerjanya, sementara Adjie tengah keluar kota meninjau slaah satu pabrik baru yang tengah dibangun disana. Absennya Frans dari Prahara Group setelah pengunduran diri resminya ke perusahaan saat itu, membuat Jingga sedikit kesulitan karena dia kini harus mengerjakan semuanya sendirian. Namun itu tak menyurutkan tekadnya sedikitpun. Jingga memilih melakukannya seperti ini daripada terus bergantung kepada Frans. Disisi lain, Frans yang sebelumnya terbiasa melayani Prahara Group, kini justru menjadi sangat kebingungan melangkah di perusahaan yang dibangunnya ini. Jingga masih mengevaluasi keseluruhan Prahara Group saat ini, wanita ini dengan sangat cermat mulai memilah produk-produk mana saja yang harus di upgrade dan di lanjutkan produksinya. "Nyonya, semua direksi sudha menunggu anda di ruang rapat." ucap Darma kepadanya. Mantan Kepala Pengamanan Rumah Arshan Pallace itu kini diangkat menjadi Kepala Bagian Peng

  • Dia, Tak Datang   Para Pengkhianat Di Tubuh Prahara

    Jingga semakin menguatkan posisinya di dalam dunia bisnis negeri ini. Nyaris tak ada pesaing yang mampu membendung langkah Prahara Group demi menapaki karir tertinggi di negara ini. Sangat mengejutkan, tentu saja. Karena setelah penyelidikan panjang yang dilakukan Kepolisian. Akhirnya, mereka dapat membekuk pelaku perencanaan pembunuhan terhadap Adhie dan Jingga bersamaan. Malam ini, Komisaris Polisi mengumumkan tersangkanya yang membuat gempar dunia. ERIK PRAHARA Menjadi dalang atas percobaan pembunuhan terhadap Adjie Prahara sepuluh tahun silam dan terhadap Jingga dua tahun silam. Bukan hanya itu, bukti lain menyebutkan jika ELISA PRAHARA Adalah orang paling bertanggung jawab atas kematian perlahan Arshan Prahara yang diracuninya secara berkala. "Mereka sungguh keji!" ucap Jingga sambil tetap berusaha tenang duduk di sofanya menonton acara live dari kepolisian setempat ini. "Nenek Elisa dan kakek E

  • Dia, Tak Datang   Saat Jingga Mengingat Semuanya

    Hari ini, setelah dua pekan lamanya Jingga mengurung diri di kamarnya bersama Adjie dan juga Alkala. Wanita ini semakin mengingat semuanya. Tanpa tersisa, ingatannya sudah benar-benar pulih. "Darma! Kalian sudah menyiapkan semuanya?" ucap Jingga kepada kepala pelayannya itu bertanya. "Sudah Nyonya, semua yang anda minta sudah disiapkan." jawab Darma. Menggunakan hak penuhnya atas Prahara Group yang utuh miliknya dan milik Alkala, sebuah surat dilayangkan oleh Jingga kepada Thompson and Co yang langsung menjawabnya dengan mengirimkan dua utusannya dua hari lalu. Dengan didampingi kedua utusan perwalian hukumnya, Jingga membuat banyak perombakan di dalam Prahara Group termasuk menggeser kedudukan Badai dan Frans dari posisinya saat ini. Dan hari ini, semua surat sudah selesai dilegalkan, Darma akan mengantarkan semuanya ke Prahara Group. "Jingga, kau sudha yakin?" ucap Adjie kepada istrinya itu. "Iya mas, akan lebih baik

DMCA.com Protection Status