Beranda / Romansa / Dia Milikku / Dilanda kesedihan

Share

Dilanda kesedihan

Penulis: Inlut
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-01 19:35:05

"Iya siap neng nanti bilang saja kalau sampai neng capek atau pegal bilang ya neng, supaya asisten saya mengambilkan bantal dan neng bisa berbaring kalau memang capek dan pegal karena ini membutuhkan waktu yang lama neng bisa 2 sampai 3 jam untuk merias pengantin makanya kita Start dari pagi ya neng dan kira-kira calon suami neng nanti datangnya jam 9 untuk ijab qobul," ucap sang perias kepada Sinta.

"Memangnya harus ya, mbak kalau menikah itu dirias seperti ini dan memangnya tidak bisa gitu kalau menikah tetapi tanpa dirias, ya biasa-biasa aja yang penting ijab qobul," tanya Sinta kepada sang perias itu.

"Sebenarnya di aturan agama manapun tidak ada yang melarang untuk merias atau tidak cuman ya sudah jadi adatnya kita mau menggunakan riasan atau tidak Itu sebenarnya selera kita," ucap perias kepada Sinta.

Perias pun terus merias wajah Sinta dengan teliti dan tiba-tiba Ibunya Sinta datang dari arah belakang.

"Gimana sudah selesai apa belum atau masih lama hehehe," ucap Ibunya itu kep
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dia Milikku   Acara akad

    Setelah itu sang perias membawa Sinta ke tempat dimana baju pengantin sudah disiapkan, yaitu gaun putih yang sangat cantik dan panjang."Ini neng bajunya silahkan dipakai dulu nanti biar mbak aja yang ngerapiin kalau memang neng tidak bisa," ucap sang perias kepada Sinta."Iya mbak biar aku pakai dulu ya," ucap Sinta.Beberapa menit Sinta memasang baju pengantin itu ke tubuhnya dan tidak terasa air matanya pun menetes, dia teringat akan kedua orang tuanya dia sangat sedih, dan setelah beberapa menit Sinta pun keluar dari kamarnya.Ketika itu Sinta melihat di luar rumahnya banyak sekali orang yang menunggu dirinya untuk keluar dari kamar dan dia juga pun sudah melihat Feri berada di luar beserta semua keluarganya, Sinta pun bergegas untuk duduk di samping Feri karena akad nikah sedikit lagi akan dilaksanakan."Neng ayo mbak bantu untuk duduk di samping mempelai laki-laki, karena gaunnya sangat panjang dan susah kalau harus berjalan sendiri," ucap sang perias itu kepada Sinta.Sinta pun

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • Dia Milikku   Makan bersama

    "Iya semua orang tua pasti mau yang terbaik untuk anaknya, apalagi anak Ibu dan Bapak perempuan yang harus dijaga dengan baik dan dicintai jangan sampai dikasari ya Feri, kamu nggak keberatan kan kalau Bapak dan Ibu menitipkan Sinta kepadamu," ucap Bapak mertua Feri kepada Feri.Tiba-tiba diam mendengarkan perkataan Ibu dari Sinta itu."Loh kok kamu diam ada apa Feri kamu lagi memikirkan apa emangnya, sampai Ibu berbicara kamu hanya diam," ucap Bapak dari Sinta kepada Feri."Eh iya maaf lagi mikirin sesuatu, soalnya jadinya tidak fokus waktu sedang berbicara," ucap Feri kepada Ibunya Sinta itu."Iya Ibu bilang sama kamu kalau harus menjaga Sinta karena ya gitulah namanya juga orang tua apalagi anak Ibu dan Bapak itu kan perempuan jadi harus dimanja, tidak boleh di kasarin seperti itu loh maksudnya," ujar Ibunya Sinta kepada Feri."Iya Bu kalau soal itu gampang kok nanti aku yang ngurus, semoga saja aku bisa menjadi suami yang baik dan menjadi menantu yang berbakti untuk Ibu dan Bapak

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • Dia Milikku   Rahasia

    "Iya Bu kalau soal romantis itu serahkan aja sama aku, aku memang orangnya romantis kok Bu apalagi sama Sinta semoga semuanya lebih baik lagi," ucap Feri kepada mertuanya itu."Iya pokoknya harus itu karena yang terpenting dalam keluarga itu adalah keromantisan dalam berumah tangga, kalau tidak bisa romantis bakalan susah karena di dalam rumah keromantisan itu bumbu dari suatu keluarga kecil, jadikan rumah itu seperti surga," ucap Ibu dari Sinta itu."Iya Bu seharusnya seperti itu Bu dan memang namanya juga keluarga ya harus aman, damai, tentram ya kan Bu? romantis dan itu semua sih wajar ya Bu karena memang harus seperti itu tuntutan dari sebuah keluarga ya Bu ya," ucap Sinta dengan melirik Feri."Waduh apa ini kalian ini bicarakan romantis sedangkan kalian saja baru beberapa hari menikah, ya semoga saja kalian langgeng terus seperti Bapak dan Ibu ya, " ucap Bapaknya itu kepada mereka berdua.Tidak lama kemudian mereka pun sarapan bersama-sama dana setelah selesai sarapan Sinta mengu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Dia Milikku   Bermuka dua

    "Kenapa kamu diam? kamu tidak dengar apa perkataanku ha? kamu tidak boleh keluar dari kamar ini dan aku tidak mengizinkan mu untuk mengantarkan Ibu kamu mau ke pasar apa kurang jelas apa yang aku bicarakan," ujar Feri kepada Sinta."Emangnya kamu dari tadi tidak lihat aku sekarang sedang ngapain? aku duduk diatas ranjang di dalam kamar dan aku tidak keluar apa masih kurang puas, sebenarnya aku lebih memilih kedua orang tuaku daripada kamu karena kedua orang tuaku yang merawat aku mendidik aku sampai aku seperti ini ya tapi kamu tiba-tiba datang di kehidupan aku setelah itu menghancurkan semua mimpi kedua orang tuaku dan sekarang aku pun hancur menikah denganmu," ucap Sinta kepada Feri."Aku tidak perduli kamu berbicara apa dengan aku, kamu mau menilai aku seperti apa dan terjelek apa itu bukan urusan aku ya, yang aku tahu kamu sekarang istri aku dan kamu, harus menurut apa yang aku bicara," ucap Feri kepada Istinya itu.Tokk tok tokTerdengar suara orang mengetuk pintu kamar Sinta dar

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Dia Milikku   Sebuah keluarga

    " Ya alhamdulillah banget kita mendapatkan menantu seperti Feri, baik dan lembut kepada mertua dan juga istri, ada itu tetangga kita dapat menantu yang jahat kasar dengan istri aku sampai liat loh istrinya saja dipukul dan masuk rumah sakit, kan kayak gitu jatuhnya malah menyesal sudah menikah ya kan ucap Ibunya itu.Sontak Sinta terkaget ketika mendengarkan perkataan Ibunya itu tentang menantu tetangganya, yang kasar dan keras kepada istrinya."Ya ampun, Bu siapa loh kok Sinta tidak tau ya Bu apa jangan-jangan Sinta memang kurang update sampai-sampai tidak tau kalau tetangga kita yang punya menantu seperti itu, itu Ibu yang ditakutkan para istri kalau menikah jadinya punya trauma, karena suaminya sendiri berani main kasar sama dia ya kan Bu," ucap Sinta kepada Ibunya."Sudah kamu tenang saja Sinta, itukan tetangga kita dan kamu Berdoa saja tidak terjadi pada keluarga kita dan kalau dari Bapak sudah yakin dia tidak akan seperti itu, karena kelihatan kok dari caranya, dia bertutur kata

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Dia Milikku   Kebaikan Ibu

    "Iya aku juga selalu berdoa terus Bu supaya masuk Pak Heri juga menerima aku apa adanya, apalagi aku seorang wanita yang tidak bisa memasak aku hanya takut kalau mas Feri nantinya akan marah ketika aku tidak bisa memasak, apalagi waktu dia pulang dari kantor aku sangat takut Bu," ucap Sinta kepada Ibunya itu."Tenang-tenang saja nak karena laki-laki yang menghargai perempuan itu tidak akan marah ketika istrinya itu tidak bisa memasak ataupun tidak bisa melayani, karena seorang istri itu kewajibannya seperti itu, dia sudah melakukan segala sesuatu sesuai kemampuan dia tetapi kalau memang belum maksimal ya itu tidak masalah semua akan butuh proses jadi tidak bisa secara langsung kamu belajar memasak dan harus bisa itu tidak bisa tidak seperti itu semua butuh kesabaran, jadi kamu harus terus belajar memasak supaya Feri juga bangga mempunyai istri seperti kamu," ucap Ibunya kepada Sinta.Mereka pun terus menyelesaikan masaknya tidak terasa masakan Ibunya itu sudah siap dan tinggal menungg

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Dia Milikku   Romantis

    "Loh ya Iya pokoknya harus semangat namanya juga membantu anak yang paling disayang dan menantu juga yang sangat baik apa salahnya sih Ibu membantu kalian hehehe," ujar Ibunya itu kepada Sinta."Iya dong Bu enggak ada salahnya kok Ibu kan sayang sama aku, jadinya Ibu melakukan apa yang membuat aku bahagia ya kan Bu," ujar Sinta."Iya dong, Ya sudah kalau begitu sebelum kita makan siang kamu pijitin Ibu dulu nih agak pegal dikit karena memasak tadi," ujar Ibunya itu kepada Sinta."Ya sudah Bu sini biar Sinta pijitin dulu supaya agak tegar dan Ibu juga bahagia," ucap Sinta kepada Ibunya."Oh iya Pak tadi kan Bapak minta sop daging ya tadi sudah Ibu masakan dan juga tadi sudah membantu Ibu masak, nanti biar Sinta praktekin ya Feri kalau sudah pindah di rumah baru, dia mau belajar belajar memasak nanti Ibu yang ngajarin dia lewat telepon," ujar Ibunya Sinta kepada Feri."Iya Bu tadi Bapak pengen banget makan masakan Ibu itu kan memang dari dulu kesukaan Bapak ya kan Bu dari dulu Sekarang

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Dia Milikku   Sahabat

    Sinta pun bergegas untuk menjauh dari keluarganya untuk menelpon Bapak mertuanya itu."Halo assalamualaikum," ucap Sinta dengan sangat sopan kepada Bapak mertuanya itu."Iya waalaikumsalam, ini Sinta ya kenapa nak? Ada apa?" ucap Bapak mertuanya itu."Iya Pak Ini Sinta, Sinta mau bertanya Bapak sekarang ada di mana ya Pak?" tanya Sinta kepada Bapak Heri itu."Oh iya ini Bapak ada di jalan, kan tadi sudah janjian juga tadi sama Feri untuk datang ke rumah kamu untuk menjenguk Feri di sana, namanya juga orang tua nak jadi kangen sama Feri juga, mana Feri lusa harus masuk kantor juga kan dia baru mau Bapak ajarin juga caranya mengelola perusahaan Seperti apa," ujar Bapak mertuanya itu kepada Sinta."Iya Pak berarti Bapak ada di jalan dan mau ke sini ya Pak? ini tadi Sinta juga sudah memasak banyak Pak Jadi bagaimana nanti kalau Bapak makanya di sini saja, jadi tidak perlu repot-repot Bapak membeli makanan di luar dan makan sendirian di luar, jadi Bapak bersama Sinta dan keluarga dan juga

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04

Bab terbaru

  • Dia Milikku   Kepergok

    "Iya Bu Ibu tenang saja aku tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh kok aku hanya membahas tentang pekerjaan saja tidak lebih dari itu aku juga tidak mau membuat Ibu malu dengan kelakuanku," ujar Feri kepada Ibunya itu."Ya sudah kalau begitu Ibu percaya sama kamu nak mau istirahat dulu ya kalau begitu Ibu tinggal dulu," ujar Ibu Tina kepada anaknya itu.Akhirnya Ibu Tina pun pergi ke kamarnya untuk beristirahat dan Lita pun merasa sangat bahagia ketika ditinggal berdua dengan Feri."Aku maunya gini mas mau berduaan dengan kamu aku tidak mau ada yang mengganggu aku juga sangat rindu kepadamu mas, kita selalu tidak bisa bersama-sama karena ada istri kamu dan Ibu kamu," ujar Lita kepada mantan kekasihnya itu."Kamu berbicara jangan terlalu keras nanti ketika kamu didengar dengan Ibu aku kan tidak enak juga ya kan," ujar Feri kepada Lita."Ya mas aku akan menjaga bicara aku hihihi," ujar Lita kepada Feri."Ya iya lah sekarang kan kita tinggal di sini dan kamu juga usahakan tidak pindah d

  • Dia Milikku   Sedang berdua

    "Iya mbak aku selalu sabar kok kalau masalah itu aku juga bekerja di sini untuk menyambung hidup keluargaku, aku sangat menyayangi Bapak aku mbak aku tidak mau kehilangan dia juga aku cukup kehilangan Ibu aku yang sudah dipanggil oleh Allah tapi aku sekarang hanya bisa berdoa dan berusaha untuk biayain Bapak aku, mbak," ujar Sari kepada Sinta."Aku selalu mendoakanmu kalau memang kamu mempunyai sifat yang baik dan niat yang baik aku kenal kamu saja barusan tapi aku selalu menganggap kamu adalah bagian dari keluarga ini juga kamu orang yang sangat baik," ujar Sinta kepada Sari."Terima kasih banyak ya mbak aku juga dulu di sini tidak ada temannya mbak mau cerita-cerita hanya sama Ibu Tina kalau ibu Tina ke sini sekarang sudah ada mbak Sinta, jadi aku lebih leluasa bercerita tentang apa masalah aku jadi aku tidak memendam semuanya sendiri," ujar Sari kepada Sinta."Kalau kamu berbicara tentang orang tua seperti ini aku hanya bisa diam karena memang ketika aku mendengarkan seseorang yang

  • Dia Milikku   Suatu masalah

    "Ya mbak aku juga tidak tahu kenapa dia sampai berbicara kasar seperti itu kepada aku padahal aku sama sekali tidak mempunyai masalah dengannya, tapi kenapa ya mbak dia kok seperti itu kepadaku," ujar Sari kepada Sinta."Ya aku juga tidak tahu sedangkan aku saja baru tahu kalau dia itu mantan kekasih suami aku dan kamu kan yang sering bilang sama aku siapa tentang Lita, jadi aku tidak tahu kalau dia sampai kasar seperti itu bicara sama kamu," ujar Sinta."Ya mbak bicaranya itu bikin sakit hati mbak karena memang aku tahu kok kalau aku ini hanya seorang pembantu tapi setidaknya jangan berbicara seperti itulah aku juga mempunyai hati ya kan mbak," ujar Sari kepada Sinta."Kamu jangan berkecil hati siapapun yang berbicara jelek kepadamu tuh buang jauh-jauh kalau memang dia tidak suka kepadamu, ya sudah toh, sebenarnya kamu ke dunia ini bukan hanya untuk dia terkesan kamu kan berjalan dengan sendiri tidak menyuruh dia untuk memegang kamu ya kan," ujar Sunta kepada Sari."Aku hanya takut m

  • Dia Milikku   Istri baik

    "Masa sih membicarakan pekerjaan sambil ketawa-ketawa begitu," ujar Sinta kepada Lita dan juga Feri."Iya mbak tadi ini kita berbicara tentang pekerjaan karena ini kan hari libur dan membicarakan pekerjaan untuk besok kalau sudah masuk kantor lagi," ujar Lita kepada Sinta."Oh seperti itu ya saranku sih kalau liburan begini tidak usah memikirkan pekerjaan dulu harus memikirkan waktu bersama-sama dengan istri dan juga keluarga gitu, soal pekerjaan sih menurut aku tidak perlu dibahas dulu soalnya ini kan waktu untuk bersama-sama dan keluarga iya kan mas," ujar Sinta kepada Feri."Iya sayang kamu bener banget jadi nanti kita akan bersenang-senang dulu ya dengan keluarga dan juga melupakan sejenak tentang pekerjaan," ujar Feri kepada istrinya itu."Ya begitulah harusnya pikirannya mas soalnya kalau selalu saja memikirkan tentang pekerjaan nanti otaknya tidak bisa berkembang dan juga kita kan harus mempunyai waktu untuk merefresh otak," ujar Sinta kepada Feri."Benar kata kamu ya sudah sin

  • Dia Milikku   Olahraga

    "Kamu harus banyak-banyak olahraga mas kalau di saat libur bekerja seperti ini, jadi kamu selalu bugar dan juga selalu mempunyai kesempatan untuk berdua dengan aku," ucap Sinta kepada Feri."Ya maunya juga seperti itu Sinta aku juga ingin nya olahraga terus kalau olahraga kan kita jadi bugar dan juga sehat ya kan," ujar Feri kepada Sinta."Iya aku juga selalu memikirkan kesehatan kamu juga mas sedangkan kemarin itu waktu kamu lembur sampai kamu kecapean itu aku selalu memikirkanmu aku takut kesehatan kamu terganggu," ujar Sinta kepada suaminya itu."Oh iya kamu tadi sebelum olahraga mandi atau tidak?" tanya Feri kepada Sinta."Ya tidaklah mas, nanti kan kalau sudah habis olahraga baru kita mandikan ya rasanya enak mas, tapi kalau belum olahraga terus kita mandi masa iya kita mandi dua kali," ujar Sinta kepada suaminya itu."Ya ampun Sinta pantas saja kamu belum mandi ternyata dari tadi aku mencari apa bau yang sangat menyengat ternyata kamu belum mandi hahaha," ujar Feri kepada Sinta

  • Dia Milikku   Melawan

    Akhirnya Sari pun dapat bergabung dengan keluarga Feri yang sedang makan bersama.Sari melihat adanya Lita pun kaget mengapa Lita sekarang ada di rumah Feri, Sari hanya terdiam ketika melihat Lita sedang berada di dekatnya dan ikut makan bersama keluarga dari Feri."Ini maksudnya apa ya? kok tiba-tiba perempuan ini datang lagi ke sini kenapa dia datang lagi ke kehidupan mas Feri ya," batin Sari.Tiba-tiba Lita pun melirik ke arah Sari seakan-akan dia mengatakan bahwa dia adalah orang yang sangat licik.Tetapi ketika Lita melirik kearah Sari, sari pun tidak menghiraukannya karena Sari tahu apa maksud dan tujuan perempuan itu datang ke keluarga Feri."Aku tahu dia datang ke sini hanya untuk menjadi perebut suami orang lihat saja nanti," batin Sari.Keesokan harinya Sari sedang membersihkan ruangan tamu, tetapi ketika Sari membersihkan ruang tamu itu tiba-tiba Lita datang menghampiri Sari."Yang bersih ya pembantu!" ucap Lita kepada Sari."Maksud kamu apa mbak ya, iya aku tahu kok di sin

  • Dia Milikku   Tak dapat menolak

    "Iya Bu Feri minta maaf ya Bu atas kejadian tadi malam, Feri itu sangat capek kelelahan Ibu bisa tanya kok dengan Sinta tadi malam juga aku langsung istirahat kok Bu karena kecapean ya kan sayang," ucap Feri kepada Sinta."Iya Bu tadi malam mas Feri sangat kecapean jadi dia tidak bisa juga makan mungkin yang makan hanya Lita, iya kan Lita," ucap Sinta kepada Lita."Iya mbak tadi malam aku makan jadi dari kemarin belum ada yang makan?" tanya Lita."Ya tidak ada lah sebenarnya aku mau makan khusus keluarga saja tapi ada kamu di rumah ini jadi malas mau makan bersama kamu!" celoteh Ibu mertua dari Sinta."Tidak boleh loh ngomong seperti itu Bu, Sinta juga masak dengan ikhlas kok nanti kita belajar masak lagi ya Bu jika Mas Feri sudah mau berangkat ke kantor," ucap Sinta."Iya aku sudah mau berangkat ke kantor ini kamu hati-hati ya jaga Ibu juga oh iya tadi sore sudah menelpon aku, katanya dia sedikit lagi sudah mau sampai di rumah dia kembali ke rumah sini," ujar Feri kepada Sinta."Alha

  • Dia Milikku   Hidangan

    "Kenapa kamu berdiam diri seperti itu mas, kamu tidak bisa menjawab perkataanku ya? atau memang kamu masih menginginkan hidup bersama Lita?" ucap Sinta dengan lembut kepada suaminya itu.Tetapi Feri sama sekali tidak memberikan jawaban atas pertanyaan dari istrinya dia lebih memilih diam dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh istrinya itu."Mas aku bertanya kepadamu tolonglah kamu jawab mas, aku butuh jawaban ini aku dulu memang membantah dengan kedua orang tuaku dan aku lebih memilih untuk belum bisa menikah dengan kamu tapi kedua orang tuaku memaksaku untuk menikah dengan kamu tidak ada dasar cinta sedikitpun," ujar Sinta kepada suaminya itu."Kenapa kamu membahas itu lagi apakah kamu tidak bisa menerima aku sebagai suamimu?" tanya Feri kepada Sinta."Aku tidak mengatakan hal yang seperti itu mas karena aku tahu Allah sangat membenci yang namanya perceraian jadi aku tidak pernah yang namanya menyesal menikah dengan kamu ataupun kenal dengan kamu!" ucap Sinta kepada Feri."terus ke

  • Dia Milikku   Tega

    "Sadar kamu mas kamu bicara kasar begitu seperti aku bukan siapa-siapa kamu ingat mas sadar! aku ini istri kamu! kamu harus bersikap lembut kepadaku, kamu jangan seperti itulah!" tegas Sinta kepada suaminya itu.Sinta tidak bisa mengontrol emosinya ketika melihat Feri bertingkah tidak wajar di depan orang tuanya dan juga istrinya.Sinta merasa ada yang aneh dengan Feri."Kenapa kamu mau marah juga seperti Ibu marah saja aku tidak apa-apa kok kalau memang semuanya mau marah kepadaku aku juga boleh dong untuk melakukan apa yang aku inginkan," ujar Feri kepada Sinta."Terserah kamu mas kamu mau bicara apa saja aku sudah tidak mengerti dengan bagaimana cara berpikir kamu aku hanya menyampaikan apa yang harus aku sampaikan sebagai istri," ujar Sinta kepada Feri."Kamu sebenarnya harus dengan suami menjadi istri yang baik itu adalah istri yang sholehah dan menurut dengan suami tidak membantah kepada suami seperti ini itu namanya kamu durhaka kepada suami," ujar Feri."Bisanya kamu bicara se

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status